Anda di halaman 1dari 5

JURNAL

PERAN PETUGAS (TENAGA KESEHATAN)


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengkayaan Teori

Oleh:

KELOMPOK 4

Alicia Yulianti (07200400025)


Anah Farkhanah (07200400010)
Siti Suhaebah (07200400026)
Yunia Wardah (07200200052)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


DEPARTEMEN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2021
1. Peran Bidan PUSKESMAS dalam Pelaksanaan Konseling Remaja Sebagai
Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi Remaja Akhir di PUSKESMAS Bancak
(Winatasari, 2021)

Abstrak :
Kasus kesehatan reproduksi pada remaja terjadi karena keterbatasan akses informasi
bagi remaja Indonesia mengenai kesehatan reproduksi. Upaya pemerintah dalam
menangani permasalahan remaja adalah dengan pembentukan Program Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Peran bidan di Puskesmas dalam hal kesehatan
kesehatan reproduksi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2017 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan pasal 21a. Tujuan
penelitian ini adalah mengatahuai peran bidan puskesmas dalam pelaksanaan konseling
remaja sebagai pemenuhan hak kesehatan reproduksi remaja akhi. Metode penelitian
kualitatif, pendekatan yang digunakan yuridis sosiologis. Penelitian menggunakan
wawancara mendalam dengan informan bidan dan informan trianggulasi remaja.
Penelitian dilakukan mulai tanggal 14 Juni sampai 30 Juli 2021. Data kualitatif diolah
dengan analisis reduksi data (data reduction), menyusun transkrip verbatim (kata demi
kata), reduksi data dengan pembuatan koding dan kategori, menyajikan data (data
display) dan menarik kesimpulan dan vertifikasi Hasil penelitian menunjukkan
Puskesmas telah menjalankan program PKPR dan sesuai aturan yang ada sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin
Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan pasal 21a. Peran bidan puskesmas dalam
pelaksanaan konseling remaja untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi
sebagai pemenuhan hak kesehatan reproduksi remaja akhir bidan adalah pelaksana
program PKPR. Bidan di puskesmas ini diikutkan berbagai pelatihan atas perintah
kepala puskesmas. Pada dasarnya hak kesehatan reproduksi pada remaja dari 12 hak 11
hak kesehatan reproduksi telah terpenuhi dengan baik pada pogram PKPR.

2. Peran Orang Tua, Tenaga Kesehatan, Dan Teman Sebaya Terhadap Pencegahan
Perilaku Merokok Remaja (Suharyanta et al., 2018)

Abstrak :
Indonesia menjadi negara terbesar ketiga pengguna rokok, WHO menyatakan anak
terpapar asap rokok dan menanggung resiko terkena berbagi penyakit akibat asap
rokok, tingkat prevalensi perokok remaja di Indonesia diperkirakan 70 juta anak, 37%
atau sama dengan 25,9 juta anak adalah perokok, upaya pemerintah dalam pencegahan
perilaku merokok tidak banyak membuahkan hasil, tidak dipungkiri peran orang
sekitar dan lingkungan perlu dilibatkan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi
pengaruh peran orangtua, peran tenaga kesehatan, dan peran teman sebaya terhadap
pencegahan perilaku merokok pada remaja usia 15 sampai 17 tahun di Kecamatan

1
Banguntapan kabupaten Bantul. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian adalah remaja usia 15 sampai 17 tahun berjumlah 835,
Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling yaitu 150 responden,
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Uji analisis
bivariat (kendall tau) dan multivariat regresi linier berganda dengan hasil F hitung
45,984 > F tabel 2,74 dengan tingkat signifikansi 0,000 (ρ < 0,05). Dapat disimpulkan
dukungan peran orangtua, peran tenaga kesehatan, dan peran teman sebaya sangat
mempengaruhi pencegahan perilaku merokok pada remaja.

3. Peran Tenaga Kesehatan dan Keluarga dalam Kehamilan Usia Remaja


(Ramadani et al., 2015)

Abstrak :
Sebanyak 10,3% kematian tidak langsung pada ibu disebabkan kehamilan usia remaja
(< 20 tahun). Di Kabupaten Tanah Datar, masih terjadi pe- ningkatan kehamilan usia
remaja dalam tiga tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dan pengetahuan remaja dengan kehamilan usia
remaja di wilayah kerja Puskesmas Singgalang, Kabupaten Tanah Datar tahun 2014.
Penelitian di- laksanakan pada bulan Mei – Juni 2014 menggunakan desain potong lin-
tang. Populasi adalah seluruh remaja putri berusia < 20 tahun yang telah menikah
berjumlah 215 orang. Sampel berjumlah 68 orang dan pengambilan sampel dilakukan
secara proporsional di delapan jorong/de- sa. Data dikumpulkan melalui wawancara
menggunakan kuesioner. Kemudian, analisis bivariat dilakukan dengan uji kai kuadrat
dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian mendapatkan
sebanyak 55,9% responden hamil di usia remaja. Sebanyak 52,9% res- ponden kurang
merasakan peran dari tenaga kesehatan, 66,2% kurang mendapat dukungan keluarga,
dan 58,8% memiliki pengetahuan rendah. Didapatkan hubungan peran tenaga
kesehatan (nilai p = 0,032), dukungan keluarga (nilai p = 0,025), dan tingkat
pengetahuan (nilai p = 0,002) dengan kehamilan usia remaja. Dapat disimpulkan
bahwa tenaga kesehatan, kelu- arga dan tingkat pengetahuan berperan dalam
kehamilan remaja. Tenaga kesehatan perlu memberikan penyuluhan mengenai risiko
kehamilan re- maja kepada remaja serta keluarga.

2
4. Peran Tenaga Kesehatan Berhubungan dengan Kejadian Unmet Need KB di
Dusun Metes Kelurahan Argorejo Sedayu Bantul Yogyakarta (Wahyuningsih &
Septiani, 2018)

Abstrak :
Unmet need KB pada wanita usia subur (WUS) dapat menyebabkan kehamilan yang
tidak diinginkan yang berakhir pada tindakan aborsi yang dapat membahayakan nyawa
dari wanita itu sendiri. Dusun Metes Keluharan Argorejo dengan jumlah unmet need
KB sebanyak 158 wanita atau 20% dari keseluruhan di Kelurahan Argorejo, jumlah
met need KB sebanyak 181 wanita atau 16% dari keseluruhan di Kelurahan Argorejo.
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan
kejadian unmet need KB. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
rancangan cross sectional metode quota sampling. Metode analisis data dengan
menggunakan chi square. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Populasi
adalah wanita usia subur yang tinggal di Dusun Metes Kelurahan Argorejo Sedayu
Bantul Yogyakarta. Sampel penelitian sejumlah 235 orang. Hasil Penelitian: Ada
hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan kejadian unmet need KB (p=0,004).
Kesimpulan: Peran tenaga kesehatan yang semakin maksimal dapat menurunnya
kejadian unmet need KB.

5. Peran Petugas Kesehatan Masyarakat dalam Upaya Penurunan Angka Kematian


Ibu Pasca MDGs 2015 (Chasanah, 2017)

Abstrak :
Angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari tujuan dalam Millenium
Development Goals (MDGs) yaitu tujuan yang ke lima. Berbagai upaya yang
dilakukan oleh pemerintah juga sudah maksimal, akan tetapi angka kematian ibu di
Indonesia masih jauh dari target MDGs yang diharapkan yaitu 102 per 100.000
kelahiran hidup. Oleh karena itu berbagai upaya tetap harus dilanjutkan dan
dilaksanakan. Em- pat terlalu dan tiga terlambat yang menjadi penyebab tingginya
angka kematian ibu di Indonesia merupa- kan tanggung jawab bersama, sehingga
perlunya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam meningkat- kan kembali
pemberdayaan masyarakat yang sudah luntur dimasyarakat, optimalisasi kegiatan
posyandu dalam peningkatan pengetahuan, cepat tanggap dalam mengambil keputusan,
dan memudahkan akses pelayanan kesehatan. Dan kepemimpinan kesehatan
masyarakat juga merupakan suatu peran yang harus dikembangkan oleh tenaga
kesehatan masyarakat.

3
LINK & DAFTAR PUSTAKA

Chasanah, S. U. (2017). Peran Petugas Kesehatan Masyarakat dalam Upaya Penurunan


Angka Kematian Ibu Pasca MDGs 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 9(2),
73. https://doi.org/10.24893/jkma.v9i2.190
Ramadani, M., Nursal, D. G. A., & Ramli, L. (2015). Peran Tenaga Kesehatan dan
Keluarga dalam Kehamilan Usia Remaja. Kesmas: National Public Health Journal,
10(2), 87. https://doi.org/10.21109/kesmas.v10i2.885
Suharyanta, D., Widiyaningsih, D., & Sugiono, S. (2018). Peran Orang Tua, Tenaga
Kesehatan, Dan Teman Sebaya Terhadap Pencegahan Perilaku Merokok Remaja.
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo, 4(1), 8.
https://doi.org/10.29241/jmk.v4i1.96
Wahyuningsih, & Septiani, A. K. (2018). Peran Tenaga Kesehatan Berhubungan dengan
Kejadian Unmet Need KB di Dusun Metes Kelurahan Argorejo Sedayu Bantul
Yogyakrta. 1(2), 70–78.
https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJHAA/article/view/933/1139
Winatasari, D. (2021). Peran Bidan PUSKESMAS dalam Pelaksanaan Konseling Remaja
Sebagai Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi Remaja Akhir di PUSKESMAS
Bancak. 6, 43–55. http://e-journal.ar-rum.ac.id/index.php/JIKA/article/view/131/133

Anda mungkin juga menyukai