Anda di halaman 1dari 9

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG

MOLA HIDATIDOSA DI PADANGSIDIMPUAN UTARA


Masrina Munawarah1, Widiyono2

ABSTRAK

Latar Belakang: Insiden Mola hidatidosa lebih tinggi di Asia daripada negara lain.
Secara umum, hal ini disebabkan oleh tingkat gizi yang rendah khususnya defisiensi
protein, asam folat dan karoten.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS
tentanng mola hidatidosa berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan sumber
informasi.
Metode : Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dilakukan pada 36 orang
(24% dari total populasi) dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuisioner.
Hasil dan diskusi: Pengetahuan Wanita Usia Subur Usia 15-35 tahun tentang Mola
hidatidosa (Kehamilan Anggur) ditinjau dari umur, pendidikan, pekerjaan dan
sumber informasi dikumpulkan dengan responden berpengetahuan baik sebanyak 5
orang (13,9%),pengetahuan cukup 12 orang (33,%) dan mayoritas berpengetahuan
kurang sebanyak 19 orang (52,8%). Peneliti mengharapkan kepada responden agar
lebih banyak mencari tahu informasi tentang Mola hidatidosa (Kehamilan Anggur)
dan cara pencegahannya.

Kata Kunci : Pengetahuan - Wanita Usia Subur - Mola hidatidosa

1.
Dosen STIKes Syuhada Padangsidimpuan
2.
Dosen Universitas Sahid Surakarta

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page179
PENDAHULUAN merupakan kehamilan abnormal
Menurut Federasi Obstetri berupa tumor jinak yang terjadi
Ginekologi Internasional (FIGO), sebagai akibat kegagalan
kehamilan didefinisikan sebagai pembentukan bakal janin, sehingga
fertilisasi atau penyatuan dari terbentuk jaringan permukaan
spermatozoa dan ovum dilanjutkan membran (villi) yang mirip
dengan nidasi atau implantasi. Bila gerombolan buah anggur (Norma &
dihitung dari saat fertilisasi hingga Dwi, 2013).
lahirnya bayi, kehamilan normal akan Berdasarkan klasifikasi
berlangsung dalam waktu 40 minggu penyakit Trofoblas gestasional yang
atau 10 bulan atau 9 bulan menurut dibuat oleh World Health
kalender internasional. 1 Kehamilan Organization (WHO) dilaporkan di
normal berakhir dengan lahirnya bayi Provinsi Limpopo Afrika Selatan,
yang cukup bulan dan tidak cacat. terdapat 84 (70,6%) kasus dengan
Tetapi hal tersebut tidak selalu terjadi. Mola hidatidosa, sisanya sebanyak 35
Selain kehamilan normal, di dalam (24,9%) kasus dengan lesi maligna.
rahim juga dapat berkembang suatu Studi epidemiologi yang dilakukan di
kehamilan abnormal.Salah satu Amerika Utara, Australia, Selandia
bentuk kehamilan abnormal adalah Baru, dan Eropa telah menunjukkan
penyakit Trofoblas gestasional kejadian Mola hidatidosa berkisar
(Wagey, 2016). 0,57-1,1 per 1000 kehamilan,
Mola hidatidosa merupakan sedangkan penelitian di Asia
penyakit yang berasal dari kelainan Tenggara dan Jepang setinggi 2,0 per
pertumbuhan Trofoblas plasenta atau 1000 kehamilan (Lurain,2010).
calon plasenta dan disertai dengan Frekuensi insiden kehamilan
degenarasi kristik villi dan perubahan Mola hidatidosa masih cukup
hidopik. Mola hidatidosa yang tinggi.Frekuensi insiden di Asia
dikenal awam sebagai hamil anggur menunjukan lebih tinggi daripada di

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page180
negara barat. Di Indonesia 1:51 Hasil survei yang dilakukan
sampai 1:141 kehamilan, di Jepang 1: peneliti melalui data yang didapatkan
500 kehamilan, di USA 1:1450 dari RSUD Kota Padangsidimpuan di
sementara itu di Inggris 1:1500. tahun 2017 terdapat 3 orang yang
Secara umum sebagian besar negara mengalami Mola hidatidosa
di dunia 1:1000 kehamilan.Hal ini (kehamilan anggur). Menindaklanjuti
mungkin dikarenakan sebagian besar data tersebut, peneliti melakukan
negara Asia mempunyai jumlah pendataan awal dengan melakukan
penduduk yang masih di bawah garis wawancara di Lingkungan II
kemiskinan (status sosio ekonomi Kelurahan Losung Batu. Lingkungan
yang rendah) yang menyebabkan II Kelurahan Losung Batu terdapat
tingkat gizi yang rendah khususnya 360 WUS, dari 10 orang yang
defisiensi protein, asam folat dan diwawancarai hanya 3 orang yang
karoten (Sisca, 2013). mengetahui Mola hidatidosa dan
Data dari hasil penelitian 7 orang tidak mengetahui Mola
penyakit Mola hidatidosa di hidatidosa. Berdasarkan latar
Indonesia tahun 2012-2013 diperoleh belakang di atas maka peneliti tertarik
sebanyak 39 kasus Mola hidatidosa, untuk mengadakan penelitian
hal tersebut terjadi karena prevalensi mengenai Pengetahuan WUS tentang
Mola hidatidosa yang cukup tinggi mola hidatidosa.
yaitu sekitar 10-20%. Insidensi Mola
hidatidosa di Indonesia pada METODE PENELITIAN
umumnya diambil dari penelitian Desain penelitian yang
sebelumnya yang dilakukan di RSUP digunakan adalah kuantatif deskriptif.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada Populasi penelitian ini adalah semua
tahun 2002 ditemukan kasus Mola WUS yang berada di Kelurahan
hidatidosa 1:123 kehamilan (Tendean, Losung Batu Kec.Padangsidimpuan
2015). Utara yang berjumlah 150 orang.
Teknik pemilihan sampel

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page181
menggunakan random sampling Tabel 1. Distribusi frekuensi data
demografi responden WUS di
untuk mencapai keterwakilan yang
Kelurahan Losung Batu,
maksimal. Padangsidimpuan Utara
Instrumen penelitian berupa
Karakteristik Frekuensi Persentase
kuesioner yang berisi 20 pertanyaan (f) (%)
untuk mengukur pengetahuan WUS Usia
responden
tentang mola hidatidosa. Pengukuran 15 – 21 6 16,7
pengetahuan dibagi menjadi 3 tahun
22 – 28 17 47,2
tingkatan yaitu: Baik (76-100%) , tahun
Cukup (60-75%) dan kurang (<60%). 29 – 35 13 36,1
tahun
Hasil pengukuran akan menunjukkan Pendidikan
nominal jumlah frekuensi setiap SD 2 5,6
SMP 4 11,1
pilihan jawaban. Pengolahan data SMA 15 41,7
dilakukan dengan menggunakan PT 11 30,5
Tidak 4 11,1
sistem komputerisasi. Selanjutnya sekolah
data disajikan dalam bentuk distribusi Pekerjaan
IRT 12 33,3
frekuensi dan persentase. Petani 6 16,7
Wiraswasta 10 27,8
PNS 8 22,2
HASIL
Karakteristik Responden Sumber
Informasi
Secara keseluruhan responden berada Media Cetak
pada rentang usia 15 – 35 tahun. Media 15 41,7
Elektronik 13 36,1
Mayoritas responden berada pada Petugas
rentang usia 22 – 28 tahun, tingkat Kesehatan 8 22,2

pendidikan SMA 41,7%, mayoritas


pekerjaan IRT (33,3%) dan sumber Tingkat Pengetahuan WUS tentang
informasi yang paling tinggi yaitu Mola Hidatidosa
media cetak (41,7%). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari 36 orang responden yang

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page182
di teliti yang berpengetahuan baik tidak ada, cukup sebanyak 1 orang
sebanyak 5 orang (13,9%), (2,8%), kurang sebanyak 3 orang
berpengetahuan cukup sebanyak 12 (8,3%), responden yang
orang (33,3%), dan berpengetahuan berpendidikan SMA sebanyak 15
kurang sebanyak 19 orang (52,8%). orang, yang berpengetahuan baik
Pengetahuan WUS tentang sebanyak 2 orang (5,6%), cukup
mola hidatidosa berdasarkan sebanyak 5 orang (13,9%), kurang
karakteristik umur menunjukkan sebanyak 8 orang (22,2%), responden
responden yang berumur 15-21 tahun, yang berpendidikan sampai jenjang
yang berpengetahuan baik tidak ada, perguruan tinggi sebanyak 11 orang,
cukup tidak ada, kurang sebanyak 6 yang berpengetahuan baik sebanyak 3
orang (16,7%), responden yang orang (8,3%), cukup sebanyak 6
berumur 22-28 tahun yang orang (16,6%), kurang sebanyak 2
berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (5,6%), responden yang tidak
orang (11,1%), cukup sebanyak 7 sekolah sebanyak 4 orang, yang
orang (19,4%), kurang sebanyak 6 berpengetahuan baik tidak ada, cukup
orang (16,7%), responden yang tidak ada, dan kurang sebanyak 4
berumur 29-35 tahun yang orang (11,1%).
berpengetahuan baik sebanyak 1 Berdasarkan pekerjaan,
orang (2,8%), cukup sebanyak 5 responden yang bekerja sebagai IRT
orang (13,9%), kurang sebanyak 7 (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 12
orang (19,4%). orang (33,3%) , yang berpengetahuan
Sedangkan jika dilihat baik tidak ada, cukup sebanyak 2
berdasarkan karakteriksik tingkat orang (5,5%), kurang sebanyak 10
pendidikan, responden dengan tingkat orang (27,8%), responden yang
pendidikan SD seluruhnya bekerja sebagai Petani sebanyak 6
berpengetahuan kurang. responden orang (16,7%), yang berpengetahuan
yang berpendidikan SMP sebanyak 4 baik tidak ada, cukup tidak ada,
orang, yang berpengetahuan baik kurang sebanyak 6 orang (16,7%),

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page183
responden yang bekerja sebagai orang (11,1%), cukup sebanyak 4
Wiraswasta sebanyak 10 orang orang (11,1%), dan kurang tidak ada.
(27,8%), yang berpengetahuan baik
sebanyak 2 orang (5,6%), cukup PEMBAHASAN
sebanyak 5 orang (13,9%), kurang Mayoritas responden berada
sebanyak 3 orang (8,3%), responden pada usia 15-21 tahun dengan tingkat
yang bekerja sebagai PNS (Pegawai pengetahuan kurang sebanyak 6
Negeri Sipil) sebanyak 8 orang orang (16,7%) dan responden pada
(22,2%), yang berpengetahuan baik usia 29-35 tahun dengan tingkat
sebanyak 3 orang (8,3%), cukup pengetahuan baik sebanyak 1 orang
sebanyak 5 orang (13,9%) dan kurang (2,8%).
tidak ada. Hasil penelitian ini sesuai
Sedangkan berdasarkan dengan teori Mubarak (2011), dengan
sumber informasi, responden yang bertambahnya umur seseorang maka
memperoleh informasi dari media orang tersebut akan mengalami
cetak berjumlah 15 orang (41,7%), perubahan aspek fisik dan psikologis
yang berpengetahuan baik tidak ada, (mental). Perubahan aspek psikologis
cukup sebanyak 2 orang (5,6%), atau mental seseorang akan membuat
kurang sebanyak 13 orang (36,1%), tarif berpikir seseorang menjadi
responden yang mendapatkan semakin matang dan dewasa.
informasi dari media elektronik Menurut asumsi peneliti
berjumlah 13 orang (36,1%), yang wanita usia subur yang berusia 15-21
berpengetahuan baik sebanyak 1 tahun memiliki tingkat pengetahuan
orang (2,8%), cukup sebanyak 6 kurang dikarenakan diusia tersebut
orang (16,65%), kurang sebanyak 6 tidak memiliki rasa keingintahuan
orang (16,65%), responden yang terhadap Mola hidatidosa (kehamilan
mendapatkan informasi dari petugas anggur) sedangkan usia 22-35 tahun
kesehatan sebanyak 8 orang (22,2%), wanita usia subur yang sudah dewasa
yang berpengetahuan baik sebanyak 4 serta matang dalam berpikir.

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page184
Pendidikan dapat membawa banyak orang dari segala bidang
wawasan atau pengetahuan seseorang. sehingga memiliki pengalaman dan
Secara umum, seseorang yang pengetahuan yang lebih baik daripada
berpendidikan lebih tinggi akan wanita usia subur yang tidak bekerja.
mempunyai pengetahuan yang lebih Selain itu, seseorang yang bekerja
luas dibandingkan dengan seseorang cenderung lebih mudah menerima
yang tingkat pendidikannya lebih informasi guna menambah
rendah Widianti (2017). Hasil pengetahuan termasuk dalam hal
penelitian ini menunjukkan bahwa kesehatan yang salah satunya tentang
wanita usia subur yang berpendidikan Mola hidatidosa (kehamilan anggur).
SMA lebih banyak dan mudah Dengan kondisi demikian, wanita usia
mendapatkan informasi tentang Mola subur yang bekerja akan lebih
hidatidosa (kehamilan anggur) mengetahui Mola hidatidosa
dibandingkan dengan wanita usia (kehamilan anggur) dibandingkan
subur yang berpendidikan dengan wanita usia subur yang tidak
dibawahnya. bekerja.
Hasil penelitian ini sesuai Kemudahan untuk memperoleh
dengan teori yang disampaikan oleh suatu informasi dapat mempercepat
Mubarak (2011), bahwa lingkungan seseorang memperoleh pengetahuan
pekerjaan dapat membuat seseorang yang baru. Informasi yang didapat
memperoleh pengalaman dan oleh seseorang akan merangsang
pengetahuan yang lebih banyak dan pikiran dan kemampuan seseorang
luas. Pengetahuan juga akan serta menambah pengetahuan
bertambah dari interaksi dengan (Mubarak,2011).
orang lain baik secara langsung Informasi adalah hal yang
maupun tidak langsung. sangat dibutuhkan oleh setiap
Menurut asumsi peneliti individu, karena semakin banyak
bahwa wanita usia subur yang bekerja informasi yang diperoleh seseorang
akan bertemu dan berinteraksi dengan maka akan semakin luas dan banyak

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page185
pengetahuan seseorang sehingga rasa selanjutnya dapat meningkatkan
keingintahuan WUS akan bertambah. jumlah responden untuk
Dengan banyaknya informasi dari meningkatkan kualitas penelitian.
tenaga kesehatan yang diperoleh
wanita usia subur tentang Mola DAFTAR PUSTAKA
hidatidosa (kehamilan anggur) akan Arikunto, S. 2012. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
semakin baik.
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Cunningham, F.G. 2015. Penyakit
Trofoblas Gestasional Obstetri
SIMPULAN DAN SARAN
Williams. Jakarta : EGC
Mayoritas responden Damongilala, S.T. 2015. Profil Mola
Hidatidosa. Di BLU RSUP Prof.
berpengetahuan kurang mengenai
Dr. R. D. Kandou Manado.
mola hidatidosa dengan karakteristik Jurnale-Clinic.Vol 3(3) : 683-
686
umur pada rentang 15-21 tahun,
Lurain, J.R,. 2010. Gestasional
tingkat pendidikan SMA, pekerjaan Trophoblastic disease :
epidemiology, pathology
IRT dan sumber informasi media
clinical presentation and
cetak. diagnosis of gestational
trophoblastic disease and
Penelitian ini juga
managent of hydatidiform mole.
menunjukkan minimnya jumlah Amerika Journal of Obstetric &
Gynecology.Vol4 : 531-539
sumber informasi dari petugas
Mochtar, R.1998. Sinopsis
kesehatan atau media elektronik. Obstetri :Obstetri Fisiologi,
Obstetri Patologi. Jakarta: EGC
Petugas kesehatan diharapkan bisa
Mubarak, Wahid Iqbal., 2011.
meningkatkan kebutuhan informasi Promosi Kesehatan Untuk
Kebidanan. Jakarta :Salemba
kesehatan baik melalui media cetak
Medika.
maupun media elektronik. Norma, N & Dwi, M. 2013. Asuhan
Kebidanan Patologi. Jurnal
Penelitian ini memiliki
Kesehatan Al-Irsyad.Vol 9(2) :
keterbatasan pada jumlah responden 161
Notoadmojo, S. 2012. Metodologi
yang sedikit. Meskipun peneliti telah
Penelitian Kesehatan.
menggunakan random sampling, Jakarta :Rineka Cipta
peneliti berharap agar pada penelitian

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page186
Purwaningsih, W. 2013. Asuhan
Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta : ISBN
Risneni, R. 2016. Hubungan Usia dan
Paritas dengan Kejadian Mola
Hidatidosa pada suatu Rumah
sakit di Lampung. Jurnal
Keperawatan. Vol 12(2) : 174-
175
Sisca, L. 2013. Mola Hidatidosa.
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad.
Diakses dari
Http://dokterbagus.wordpress.c
om
Wagey, W. 2016. Profil Mola
Hidatidosa. Di BLU RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado.
Jurnale-Clinic.Vol 3(3) : 683-
686

JIKI VOL.12,NO.2 OKT 2019, p-ISSN 1979-8261 e-ISSN 2657-0076

Page187

Anda mungkin juga menyukai