Disusun oleh :
KELOMPOK 4
2. Kholifah (1130223059)
PRODI S1 KEPERAWATAN
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya yang tidak terhingga kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan
penyusunan makalah. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi
salah satu tugas Kewirausahaan pada Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari banyak pihak maka
makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan seperti sekarang ini. Peneliti menyadari
bahwa makalah ini masih perlu untuk disempurnakan. Oleh karena itu, peneliti
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Harapan peneliti,
semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu khususnya
ilmu keperawatan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB 1.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Tujuan.................................................................................................................................................5
C Ruang Lingkup............................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................6
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah bagian penting dari budaya dan gaya hidup Indonesia.
Persaingan yang semakin ketat di dunia kuliner memaksa para pengusaha kuliner
untuk memahami lingkungan bisnis mereka dan menyesuaikan strategi mereka
dengan faktor-faktor eksternal dan internal yang memengaruhinya. Di sinilah
analisis SWOT makanan menjadi penting. Makanan Korea menjadi salah satu
masakan dan jajanan paling populer dunia. Pengenalan antar bangsa dilakukan dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti dalam aspek budaya, aspek kehidupan sosial,
kerjasama dengan negara lain, dan sebagainya. Salah satunya adalah Korea. Korea
merupakan sebuah negara yang berkembang pesat belakangan ini, baik dalam bidang
ekonomi, teknologi maupun penyebaran seni budayanya di luar negeri. Indonesia
merupakan salah satu dari banyak negara yang ikut merasakan dampak kemajuan
tersebut. Korean wave atau demam Korea tidak hanya melanda dunia fashion dan
entertainment namun juga dunia kuliner yang membuat Korea juga mulai dikenal di
Indonesia. Tidak hanya dikenal, tapi segala hal dan segala bentuk tentang Korea kini
begitu trend. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya gaya korea yang merebak
dikalangan muda Indonesia.
Setelah booming dengan drama Korea yang mengharu biru dan bintang K-pop
yang sedang digandrungi remaja, ditambah dengan tarian Gangnam style yang telah
mendunia membuat semua orang melirik ke Negeri Gingseng itu, bahkan tak jarang
menjadikannya sebagai kiblat dunia fashion dan music. Selain itu, masyarakat dunia
pun mulai tertarik pada kuliner khas Korea yang sering mereka lihat di drama
Korea. Oleh karena itu, dengan melihat peluang tersebut maka saya membuka usaha
berupa jajanan kaki lima yang berasal dari Korea dengan nama “Chijeu ( Cheese
Tteokbokki)”. Banyaknya permintaan yang berkaitan dengan Korea, mulai dari musik
dan drama telah menjadi peluang bisnis bagi sebagian pengusaha. Mungkin juga dapat
dengan mudah kita temui restoran-restoran yang bertemakan makanan Korea, untuk
memenuhi rasa ingin tahu masyarakat akan kuliner Negara Ginseng ini. Restoran-
restoran yang ada di Indonesia saat ini telah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
memuaskan rasa ingin tahu akan cita rasa yang khas dari masakan Korea. Hanya saja,
rata-rata restoran Korea memiliki harga yang mahal. Oleh karena itu, bisnis ini dibuat
untuk kalangan menengah kebawah. Bahkan kalangan menengah ke atas juga dapat
menikmatinya.
4
B. TUJUAN
Tujuan dari “Chijeu (Cheese Tteokbokki)” sebagai usaha street food (jajanan) ini
mengusung tema Korean Food with Fresh Made Home yang bermakna bahwa “Chijeu
(Cheese Tteokbokki)” memiliki cita rasa khas Korea dengan menggunakan bumbu asli
Korea juga bumbu buatan sendiri yang mnyerupai sehingga menghasilkan rasa yang
unik dan tetap bersahabat di lidah masyarakat Indonesia dengan harga yang
bersahabat pula.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. BUSINESS PLAN
A. Ringkasan Usaha
Sektor Industri usaha Korean Street Food “Chijeu (Cheese Tteokbokki)“ yang memiliki
arti “Kue Beras” adalah bisnis jajanan dengan jumlah pegawai 1 orang saja (pemilik).
Perkembangan bisnis makanan sangat beraneka ragam Bidang usaha makanan khas Korea
khususnya di Samarinda, merupakan salah satu jenis usaha yang belum ada pesaingnya. Hal
ini dikarenakan bisnis ini merupakan bisnis baru, belum ada usaha lain yang masuk di bidang
ini. Usaha lain yang serupa dengan bidang ini yaitu bidang usaha makanan tradisional Korea,
namun berada di kota lain. Seperti berada di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Oleh karena itu,
dengan melihat latar belakang kota Samarinda dan belum ada usaha lain seperti usaha ini,
usaha ini memiliki prospek yang baik.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu (Ali
Sadiqin, 2010):
1. Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini merupakan usaha
baru dan relatif mudah untuk ditiru
2. Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau tidak
3. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu
memciptakan
perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan
4. Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan bisnis
baru di bidangnya
5. Variasi menu makanan karena dengan bahan utama sayur dan buah diperlukan menu
makanan yang variatif untuk menarik konsumen
6. Tata cara penyajian menu makanan, hal ini dapat mendukung variasi menu makanan
7. Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan sebagai
media promosi karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke mulut, jika
pelanggan puas dengan produk yang ditawarkan ditambah dengan pelayanan yang
memuaskan maka cenderung untuk mengajak relasi lainnya.
Visi :
1. Menjadikan “Chijeu (Cheese Tteokbokki)” sebagai leader untuk usaha jajanan khas
Korea pertama di Indonesia
2. Untuk memberikan inovasi baru pada produk Tteokbokki yang telah ada serta
memuaskan keinginan konsumen.
6
Misi :
1. Mengedepankan pelayanan, kualitas dan kebersihan produk
2. Berfikir untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovatif demi kelangsungan usaha
3. Menambah pengetahuan atau wawasan mengenai cara berwirausaha khusunya mengenai
usaha jajanan Korea
4. Memperhatikan perilaku konsumen terhadap produk yang disajikan
C. Jenis Usaha
Jenis usaha kuliner khas Korea yang menjual makanan berupa jajanan yang lezat,
diantaranya yaitu :
1. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) dengan gochujang original
2. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) home made.
2. RENCANA PRODUKSI
7
B. Proses Produksi
A. Analisis Permintaan
Melihat pada kebutuhan akan makanan, khususnya makanan berupa jajanan Korea
dikalangan masyarakat dengan batasan umur 12 sampai 55 tahun, maka diperkirakan
kebutuhan akan jenis makanan tersebut akan meningkat. Minat terhadap jenis makanan
tersebut sekitar 40 % dari seluruh jenis makanan. Sedangkan 60 % lagi minat terhadap jenis
makanan lain seperti fastfood, traditional food, dan lainnya ( Hans P, 2011).
B. Analisis Pesaing
Karena di Kota Samarinda khususnya Samarinda Seberang jajanan tradisional Korea ini
belum ada, maka usaha ini belum memiliki pesaing. Namun, di beberapa kota, seperti
Surabaya, Bandung, dan Jakarta, restauran gaya Korea yang menyajikan jajanan ini sudah ada
C. Analisis Pasar
1. Strenght (Kekuatan)
Sebagai usaha jajanan khas Korea, usaha Chijeu (Cheese Tteokbokki) memiliki
potensi yang kuat di mata pangsa pasar karena belum ada yang membuka usaha
jenis ini sebelumnya, sehingga usaha ini berpeluang untuk cukup sukses.. Selain
itu juga bahan usaha ini terjamin bersih dan berkualitas dengan cita rasa khas
Korea yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan bisnis ini adalah karena usaha jenis ini baru dibangun jadi belum
terlalu dikenal oleh masyarakat juga selera masyarakat yang cenderung rendah
terhadap makanan khas Korea karena tidak cocok di lidah.
3. Opportunities (Peluang)
Lokasi usaha yang strategis akan menjadi salah satu peluang untuk mengundang
banyak pengunjung untuk datang dan membeli produk ini. Selain itu, faktor
lokasi yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat seperti kedekatan dengan
sekolah, kampus, perkantoran.
4. Threats (Ancaman)
E. Marketing Mix
1. Produk
9
2. Price
Untuk 2 menu diatas, Chijeu (Cheese Tteokbokki) mematok mulai dari harga Rp.
10.000,00 hingga Rp. 15.000,00 saja per porsi dengan sasaran anak muda dan
mahasiswa.
3. Promosi
4. Place
F. ANALISIS FINANSIAL
A. Biaya Awal
1. Biaya Variabel
Dalam arti biaya dikeluarkan mulai dari bahan- bahan Chijeu (Cheese Ttoekbokki) yang di
perlukan membutuhkan biaya Rp 5.000.000/ perbulan
2. Biaya Tetap
Dalam arti biaya yang harga tetap di keluarkan mulai dari sewa tempat, pemeliharaan
peralatan masak membutuhkan biaya Rp 7.000.000
C. Modal Awal
10
D. Analisis Keuntungan
E. Pengembalian Modal
11
BAB III
PENUTUP
Demikianlah penyajian makalah kewirausahaan yang telah saya susun ini secara
perkiraan dari semua rancangan mulai dari modal biaya, mohon maaf apabila banyak
kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca dan penulis untuk
menumbuhkan motivasi dalam membuka usaha.
Kegagalan usaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, namun berasal
dari diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam menjalankannya
adalah suatu keharusan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan usaha di masa yang akan
datang, terima kasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
13