Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS SWOT MAKANAN KOREA


KOREAN STREET FOOD (Jajanan)
“ Chijeu (Cheese Tteokbokki)”

Disusun oleh :
KELOMPOK 4

1. Seliawati Pandansari P (1130223037)

2. Kholifah (1130223059)

3. Kustri inarni (1130223035)

4. Ria Puspita (1130223036)

5. Wira Teguh (1130223057)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NADHLATUL ULAMA SURABAYA

2023/2024
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya yang tidak terhingga kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan

penyusunan makalah. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi

salah satu tugas Kewirausahaan pada Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan dan

Kebidanan Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari banyak pihak maka

makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan seperti sekarang ini. Peneliti menyadari

bahwa makalah ini masih perlu untuk disempurnakan. Oleh karena itu, peneliti

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Harapan peneliti,

semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu khususnya

ilmu keperawatan.

Surabaya, Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB 1.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................4

B. Tujuan.................................................................................................................................................5

C Ruang Lingkup............................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................6

1.1 Busines Plan..............................................................................................................6

1.2 Rencana Produksi........................................................................................................7

1.3 Penentuan Strategi Pemasaran.......................................................................................8

BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................................12


DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan adalah bagian penting dari budaya dan gaya hidup Indonesia.
Persaingan yang semakin ketat di dunia kuliner memaksa para pengusaha kuliner
untuk memahami lingkungan bisnis mereka dan menyesuaikan strategi mereka
dengan faktor-faktor eksternal dan internal yang memengaruhinya. Di sinilah
analisis SWOT makanan menjadi penting. Makanan Korea menjadi salah satu
masakan dan jajanan paling populer dunia. Pengenalan antar bangsa dilakukan dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti dalam aspek budaya, aspek kehidupan sosial,
kerjasama dengan negara lain, dan sebagainya. Salah satunya adalah Korea. Korea
merupakan sebuah negara yang berkembang pesat belakangan ini, baik dalam bidang
ekonomi, teknologi maupun penyebaran seni budayanya di luar negeri. Indonesia
merupakan salah satu dari banyak negara yang ikut merasakan dampak kemajuan
tersebut. Korean wave atau demam Korea tidak hanya melanda dunia fashion dan
entertainment namun juga dunia kuliner yang membuat Korea juga mulai dikenal di
Indonesia. Tidak hanya dikenal, tapi segala hal dan segala bentuk tentang Korea kini
begitu trend. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya gaya korea yang merebak
dikalangan muda Indonesia.
Setelah booming dengan drama Korea yang mengharu biru dan bintang K-pop
yang sedang digandrungi remaja, ditambah dengan tarian Gangnam style yang telah
mendunia membuat semua orang melirik ke Negeri Gingseng itu, bahkan tak jarang
menjadikannya sebagai kiblat dunia fashion dan music. Selain itu, masyarakat dunia
pun mulai tertarik pada kuliner khas Korea yang sering mereka lihat di drama
Korea. Oleh karena itu, dengan melihat peluang tersebut maka saya membuka usaha
berupa jajanan kaki lima yang berasal dari Korea dengan nama “Chijeu ( Cheese
Tteokbokki)”. Banyaknya permintaan yang berkaitan dengan Korea, mulai dari musik
dan drama telah menjadi peluang bisnis bagi sebagian pengusaha. Mungkin juga dapat
dengan mudah kita temui restoran-restoran yang bertemakan makanan Korea, untuk
memenuhi rasa ingin tahu masyarakat akan kuliner Negara Ginseng ini. Restoran-
restoran yang ada di Indonesia saat ini telah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
memuaskan rasa ingin tahu akan cita rasa yang khas dari masakan Korea. Hanya saja,
rata-rata restoran Korea memiliki harga yang mahal. Oleh karena itu, bisnis ini dibuat
untuk kalangan menengah kebawah. Bahkan kalangan menengah ke atas juga dapat
menikmatinya.

4
B. TUJUAN
Tujuan dari “Chijeu (Cheese Tteokbokki)” sebagai usaha street food (jajanan) ini
mengusung tema Korean Food with Fresh Made Home yang bermakna bahwa “Chijeu
(Cheese Tteokbokki)” memiliki cita rasa khas Korea dengan menggunakan bumbu asli
Korea juga bumbu buatan sendiri yang mnyerupai sehingga menghasilkan rasa yang
unik dan tetap bersahabat di lidah masyarakat Indonesia dengan harga yang
bersahabat pula.

C. Ruang Lingkup Bisnis

Chijeu (Cheese Tteokbokki) merupakan usaha yang menyajikan makanan


berupa street food (jajanan) yang terlihat sangat menarik dan berkualitas dalam hal
rasa. Chijeu (Cheese Tteokbokki) ini menjual makanan jajanan khas Korea. Makanan
ini disajikan dengan tata cara penyajian yang sederhana namun berkualitas dan bersih.
Tata cara penyajian mulai dari gerai yang dibuat sedemikian rupa dengan nuansa
Korea dan menarik.
Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian Cheese Tteokbokki agar
pengunjung atau pelanggan dapat merasa nyaman dan tertarik lagi untuk kembali
membeli. Namun, disisi lain juga tidak melupakan rasa dan kualitas makanan yang
disediakan. Bahan–bahan yang digunakan dalam pembuatan Cheese Tteokbokki ini
menggunakan bahan–bahan alami dan dijamin halal 100%

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. BUSINESS PLAN

A. Ringkasan Usaha

Sektor Industri usaha Korean Street Food “Chijeu (Cheese Tteokbokki)“ yang memiliki
arti “Kue Beras” adalah bisnis jajanan dengan jumlah pegawai 1 orang saja (pemilik).
Perkembangan bisnis makanan sangat beraneka ragam Bidang usaha makanan khas Korea
khususnya di Samarinda, merupakan salah satu jenis usaha yang belum ada pesaingnya. Hal
ini dikarenakan bisnis ini merupakan bisnis baru, belum ada usaha lain yang masuk di bidang
ini. Usaha lain yang serupa dengan bidang ini yaitu bidang usaha makanan tradisional Korea,
namun berada di kota lain. Seperti berada di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Oleh karena itu,
dengan melihat latar belakang kota Samarinda dan belum ada usaha lain seperti usaha ini,
usaha ini memiliki prospek yang baik.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu (Ali
Sadiqin, 2010):
1. Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini merupakan usaha
baru dan relatif mudah untuk ditiru
2. Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau tidak
3. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu
memciptakan
perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan
4. Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan bisnis
baru di bidangnya
5. Variasi menu makanan karena dengan bahan utama sayur dan buah diperlukan menu
makanan yang variatif untuk menarik konsumen
6. Tata cara penyajian menu makanan, hal ini dapat mendukung variasi menu makanan
7. Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan sebagai
media promosi karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke mulut, jika
pelanggan puas dengan produk yang ditawarkan ditambah dengan pelayanan yang
memuaskan maka cenderung untuk mengajak relasi lainnya.

B. Visi dan Misi

Visi :
1. Menjadikan “Chijeu (Cheese Tteokbokki)” sebagai leader untuk usaha jajanan khas
Korea pertama di Indonesia
2. Untuk memberikan inovasi baru pada produk Tteokbokki yang telah ada serta
memuaskan keinginan konsumen.

6
Misi :
1. Mengedepankan pelayanan, kualitas dan kebersihan produk
2. Berfikir untuk menemukan ide-ide kreatif dan inovatif demi kelangsungan usaha
3. Menambah pengetahuan atau wawasan mengenai cara berwirausaha khusunya mengenai
usaha jajanan Korea
4. Memperhatikan perilaku konsumen terhadap produk yang disajikan

C. Jenis Usaha
Jenis usaha kuliner khas Korea yang menjual makanan berupa jajanan yang lezat,
diantaranya yaitu :
1. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) dengan gochujang original
2. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) home made.

D. Prospek Pengembangan Usaha

Dengan keyakinan dan pertimbangan terhadap pangsa pasar dan berdasarkan


lokasi pemasaran yang telah ditargetkan, didukung dengan persaingan terhadap usaha
sejenis yang belum ada, serta rasa yang ditawarkan dengan harga terjangkau namun
tetap menjamin mutu dan kualitas. Peluang kemajuan usaha ini cukup besar dan
memiliki prospek yang cukup menjanjikan.

2. RENCANA PRODUKSI

A. Bahan Baku dan Penggunaannya

Bahan-bahan untuk membuat Chijeu (Cheese Tteokbokki) :


Bahan Baku :
1. Tepung Beras
2. Minyak Wijen/Minyak Sayur
3. Air
4. Minyak goreng
5. Jamur shitake kering
6. Wortel
7. Keju
8. Gochujang
Bumbu-bumbu :
1. Bawang putih
2. Bawang bombay
3. Cabe hijau dan merah
4. Lada hitam
5. Bawang daun
6. Gula Pasir
7. Saos sambal
8. Kaldu bubuk
9. Biji wijen

7
B. Proses Produksi

1. Cara membuat garratteok (kue beras) adalah :


- Siapkan kukusan
- Tuangkan air sedikit demi sedikit pada tepung beras, kemudian aduk pelan-pelan dengan
menggunakan tangan. Haluskan dengan menggunakan tirisan.
- Setelah kukusan sudah mengeluarkan uap, kukuslah tepung beras itu hingga matang.
- Setelah matang, angkat lalu dibuat menjadi adonan sambil mengoleskan minyak wijen
supaya tidak lengket, hingga kenyal.
- Setelah itu adonan dibuat dengan bentuk bulat panjang. Kemudian oleskan sedikit
minyak wijen di luarnya biar tidak langsung mengeras

2. Cara membuat tteokbokki dengan bumbu pedasnya :


- Campurkan garratteok yang sudah dibuat tadi dengan minyak wijen
- Potong melintang bawang bombay, cabe hijau, cabe merah dan wortel.
- Iris tipis jamur Shitake yang telah direndam dengan air panas hingga lunak.
- Campurkan semua bahan ‘bumbu-bumbu’ jadi satu.
- Panaskan minyak goreng dalam wajan lalu masukkan bumbu.
- Setelah bumbu masak, masukkan bawang bombay, wortel, dan cabe.
- Masukkan garaetteok, dan tumislah hingga bumbu meresap pada garaetteok-nya.
- Jika semua sudah matang, berikan parutan keju/lumeran keju diatasnya. Dan
tteokbokki siap dimakan.

3. PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN

A. Analisis Permintaan

Melihat pada kebutuhan akan makanan, khususnya makanan berupa jajanan Korea
dikalangan masyarakat dengan batasan umur 12 sampai 55 tahun, maka diperkirakan
kebutuhan akan jenis makanan tersebut akan meningkat. Minat terhadap jenis makanan
tersebut sekitar 40 % dari seluruh jenis makanan. Sedangkan 60 % lagi minat terhadap jenis
makanan lain seperti fastfood, traditional food, dan lainnya ( Hans P, 2011).

B. Analisis Pesaing

Karena di Kota Samarinda khususnya Samarinda Seberang jajanan tradisional Korea ini
belum ada, maka usaha ini belum memiliki pesaing. Namun, di beberapa kota, seperti
Surabaya, Bandung, dan Jakarta, restauran gaya Korea yang menyajikan jajanan ini sudah ada

C. Analisis Pasar

Segmentasi dan pengelompokkan pasar :


1. Geografi
Target pangsa pasar usaha ini adalah konsumen yang berdomisili di daerah Kodam
Brawijaya
2. Demografi
Target pangsa pasar Chijeu (Cheese Tteokbokki) adalah:
· Pelajar Sekolah Menengah Pertama dan mahasiswa, serta karyawan kantoran dengan
rentang usia dari 12 tahun sampai 27 tahun
· Laki-laki dan perempuan dari semua agama
· Dari semua kalangan masyarakat
8
D. Analisis Persaingan

1. Strenght (Kekuatan)

Sebagai usaha jajanan khas Korea, usaha Chijeu (Cheese Tteokbokki) memiliki
potensi yang kuat di mata pangsa pasar karena belum ada yang membuka usaha
jenis ini sebelumnya, sehingga usaha ini berpeluang untuk cukup sukses.. Selain
itu juga bahan usaha ini terjamin bersih dan berkualitas dengan cita rasa khas
Korea yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia.

2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan bisnis ini adalah karena usaha jenis ini baru dibangun jadi belum
terlalu dikenal oleh masyarakat juga selera masyarakat yang cenderung rendah
terhadap makanan khas Korea karena tidak cocok di lidah.

3. Opportunities (Peluang)

Lokasi usaha yang strategis akan menjadi salah satu peluang untuk mengundang
banyak pengunjung untuk datang dan membeli produk ini. Selain itu, faktor
lokasi yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat seperti kedekatan dengan
sekolah, kampus, perkantoran.

4. Threats (Ancaman)

Hambatan untuk usaha jenis makanan korea adalah adanya kemungkinan


munculnya pesaing baru dalam industri ini karena industri berada dalam
tahap growth yang berarti pertumbuhan untuk memasuki industri ini masih terbuka.
Selain itu terdapat beberapa restoran dengan menu masakan asia lainnya khususnya
Jepang yang sudah berdiri terlebih dahulu.

E. Marketing Mix

1. Produk

Terdapat 2 menu yang ditawarkan oleh Chijeu (Cheese Tteokbokki). 2 menu


ini adalah jajanan khas Korea yaitu tteobokki, yang diberi tambahan rasa keju.
Yang membedakan kedua menu ini adalah dari bumbu pedasnya, ada yang
menggunakan bumbu pedas asli korea yaitu gochujang dan bumbu pedas racikan
sendiri (home made) yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia tetapi tanpa
menghilangkan ciri khas Koreanya.

9
2. Price

Untuk 2 menu diatas, Chijeu (Cheese Tteokbokki) mematok mulai dari harga Rp.
10.000,00 hingga Rp. 15.000,00 saja per porsi dengan sasaran anak muda dan
mahasiswa.

3. Promosi

Promosi yang dilakukan usaha ini adalah dengan cara :


a) Personal Selling : Pemasaran untuk awal produk ini hanya melalui mulut ke mulut
(kepada kerabat, teman, kenalan) yang kemudian terus berkembang.
b) Media Online (Jejaring Sosial) : Menawarkan atau memasarkan produk melalui
social media seperti facebook, twitter, bbm, dan instagram.

4. Place

Lokasi yang dipilih yaitu di KODAM Jl. Raden Wijya No 1 Sawunggaling,


(Tepatnya di dalam lapangan kodam V Brawijaya ) deket jalan raya dan Rame buat
santai para remaja, ibu, anak-anak karena letaknya yang cukup strategis dan mudah
dijangkau pengunjung atau konsumen.

F. ANALISIS FINANSIAL

A. Biaya Awal

1. Biaya Variabel
Dalam arti biaya dikeluarkan mulai dari bahan- bahan Chijeu (Cheese Ttoekbokki) yang di
perlukan membutuhkan biaya Rp 5.000.000/ perbulan
2. Biaya Tetap
Dalam arti biaya yang harga tetap di keluarkan mulai dari sewa tempat, pemeliharaan
peralatan masak membutuhkan biaya Rp 7.000.000

B. Harga Jual Per Porsi


1. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) dengan gochujang original Rp 15.000,00
2. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) home made Rp 10.000,00
Target penjualan minimal per hari untuk setiap produk adalah :
1. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) dengan gochujang original sebanyak 20 porsi
2. Chijeu (Cheese Ttoekbokki) home made sebanyak 20 porsi

C. Modal Awal

Total Biaya Awal = Rp5.000.000 + Rp 7.000.000 = Rp 13.000.000

10
D. Analisis Keuntungan

Waktu berjualan yaitu hari Senin s/d Sabtu. Berikut rinciannya :


1. Pendapatan harian masing-masing produk :
- Rp 15.000,00 x 20 porsi = Rp 300.000,00
- Rp 10.000,00 x 20 porsi = Rp 200.000,00
Total Pendapatan/hari Rp 500.000,00

2. Pendapatan bulanan = Rp 500.000 x 26 hari = Rp 13.000.000,00


Jika diasumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka:
- Pendapatan yang akan dicapai = Rp 13.000.000,00 x 12 = Rp 156.000.000
- Dan dengan biaya produksi = Rp 5.000.000,00 x 12 = Rp 60.000.000,00
Maka laba kotor yang akan dicapai dalam 1 tahun
Rp 156.000.000 – Rp 60.000.000,00 = Rp 216.000.000,00

E. Pengembalian Modal

Total modal awal : keuntungan per bulan = Rp 13.000.000 : 13.000.000 = 1 ( 1 bulan )

11
BAB III

PENUTUP

Demikianlah penyajian makalah kewirausahaan yang telah saya susun ini secara
perkiraan dari semua rancangan mulai dari modal biaya, mohon maaf apabila banyak
kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca dan penulis untuk
menumbuhkan motivasi dalam membuka usaha.
Kegagalan usaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, namun berasal
dari diri kita sendiri, dengan demikian ketekunan dan keuletan dalam menjalankannya
adalah suatu keharusan.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan usaha di masa yang akan
datang, terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nopiana Anatasia (2014) , kewirausahaan business plan “ Tteokbokki


“.http://nopiana.blogspot.com/2014.

Freddy Rangkuti. (2015) Analisis SWOT. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

13

Anda mungkin juga menyukai