Disusun Oleh :
Luh Siantari
1912021117
6A
SINGARAJA
2022
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diketahui bahwa tujuan untuk membuat
proposal bisnis ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui peluang usaha dan sasaran dari penikmat jajanan Korea
“Tteokbokki”.
2. Menemukan strategi pemasaran yang tepat untuk menjual jajanan Korea
“Tteokbokki dan menarik minat masyarakat awam yang penasaran akan jajanan
pinggr jalan dengan konsep makanan Korea.
3. Mengkreasikan tteokbokki yang memiliki cita rasa khas Korea dengan
menggunakan bumbu asli Korea yang digabungkan dengan bumbu buatan sendiri
yang menyerupai sehingga menghasilkan rasa yang unik dan tetap bersahabat di
lidah masyarakat serta memiliki harga jual yang terjangkau untuk semua lapisan
masyarakat.
1.5 Manfaat
Produk luaran yang dihasilkan mempunyai manfaat dan kegunaan bagi seorang
wirausaha yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan inovasi dan kreasi makanan yang dapat digunakan sebagai peluang
usaha yang menjanjikan.
2. Menghasilkan peminat kuliner Korea “Tteokbokki” untuk mendapatkan
penghasilan/pendapatan dari membuka usaha jajanan pinggir jalan.
BAB 2
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting dalam pengembangan usaha yang
penulis lakukan dengan menggunakan keterlibatan anggota keluarga dalam usaha yang
dilakukan, sehingga dapat dikategorikan oleh penulis sebagai pelibatan SDM sebagai bagian
dari penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu SDM yang dibutuhkan oleh penulis hanya
berasal dari pihak keluarga dan kerabat terdekat untuk mendukung usaha micro kecil menengah
(UMKM) yang penulis ingin jalankan. Usaha yang ingin dijalankan oleh penulis sudah
melibatkan SDM, maka hal itu berarti wajib hukumnya ada satu organisasi kerja. Hal ini karena
jika ada organisasi maka untuk pembagian tugas dan menjalankan fungsi SDM dan
sumberdaya lainnya yang ada guna mencapai tujuan bersama dapat dilakukan dengan lebih
rapih dan maksimal. Organisasi menjadi wadah bagi pelaksanaan kerja yang direncanakan dan
diperlukan oleh penulis. Keberadaan organisasi berarti akan diperlukan satu pemimpin, dan itu
berarti harus ada proses kepemimpinan dari wirausaha yang dilakukan. Penulis selaku
pemimpin akan mengarahkan semua SDM ke arah pencapaian tujuan yang telah disepakati
dengan mengelola sumber-sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Dengan
keikutsertaan penulis sebagai pemimpin maka usaha “Chipoki-Cheese Tteokbokki” sudah
mempunyai secara lengkap aspek-aspek yang dibutuhkan bagi pencapaian tujuan yang
diharapkan dan pengembangan usaha yang direncanakan sesuai dengan hasil yang dapat
dicapai.
Bagian analisis konsumen dalam rancangan proposal bisnis ini fokus pada faktor
persaingan bisnis dengan melihat pada minat konsumen di pasaran. Target pasar dalam
perencanan usaha “Chipoki-Cheese Tteokbokki” adalah kalangan anak-anak hingga remaja,
namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang tua akan menyukai jajanan tersebut.
Sehingga penulis memfokuskan promosi di media digital untuk menarik pelanggan kalangan
remaja jaman sekarang yang tidak lepas dari penggunaan Smartphone. Lokasi bisnis yang
penulis inginkan saat membuka usaha jajanan pinggir jalan dengan letak yang strategis dan
tentu saja berada di dekat jalan raya. Dengan konsep warung pinggir jalan namun di kemas
dalam “booth container” yang ingin penulis ciptakan, diharapkan ini dapat menarik minat
pembeli dari konsep tempat jualan yang lebih modern. Penulis memastikan selera konsumen
menjadi prioritas utama dalam menjalankan usaha ini. Dimana resep yang diciptakan akan
mengikuti lidah masyarakat Indonesia, sehingga produk makanan yang ditawarkan akan lebih
laku terjual. Penulis juga melakukan riset tentang pesaing di sekitar lokasi usaha. Berdasarkan
pengamatan langsung, penulis memastikan bahwa jenis usaha yang dibuat dan produk yang
dijual belum memiliki pesaing sejauh ini. Produk pesaing lebih banyak menjual makanan khas
Indonesia yang tidak jauh dari olahan mie dan olahan daging. Sehingga penulis dapat
memastikan bahwa makanan yang dijual dapat menarik konsumen baru untuk mencoba produk
yang dipasarkan. Penulis mengklaim bahwa menjual jajanan korea ini dapat menciptakan
sensasi baru pada rasa makanan yang belum pernah dinikmati oleh masyarakat di Indonesia.
Ini juga dapat memberikan kesempatan bagi penggemar drama korea yang sangat antusias
dalam mencoba jajanan korea seperti dalam cerita/scene yang ditampilkan.
Untuk saat ini, penulis rasa akan mempunyai beberapa pesaing. Seperti pedagang jajanan
keliling yang sudah memiliki langganan tetap serta usaha makanan yang sudah membuka gerai
makan di tempat. Walaupun “Chipoki-Cheese Tteokbokki” merupakan jajanan baru yang
penjual hadirkan saat ini, namun pengaruh pesaing terhadap penjualan makanan akan sedikit
berpengaruh karena para pesaing sudah terlebih dahulu berjualan jenis makanan lain yang lebih
menarik minat pasar/pembeli serta tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga akan
ada banyak orang yang melakukan aktivitas disekitar ditempat tersebut sehingga pembeli
senantiasa membeli makan tersebut untuk disantap. Penulis juga menganalisis persaingan
harga yang akan ditawarkan oleh penjual makanan lain agar produknya tidak kehilangan minat
pembeli. Penulis juga akan bersiap dengan persaingan harga dipasaran namun tetap
memperhatikan biaya produksi untuk tetap mendapatkan laba dalam penjualan makanan.
Harga jual produk Chipoki-Cheese Tteokbokki disesuaikan dengan harga para pesaing
yakni seharga Rp. 10.000,00 per satu cup untuk ukuran 140gram. Dengan tampilan menarik
serta rasa yang lezat dan bergizi, Cheese Tteokbokki ini dapat menarik minat para konsumen
dan juga kaya akan protein serta sebagai makanan penunda lapar. Berikut rincian biaya
produksi dan asumsi harga jual per kemasan: