Anda di halaman 1dari 9

Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU


TERHADAP KUNJUNGAN NEONATAL

Sri Handayani1, Linda Wulandari2

Program Studi D-III Kebidanan, STIKES ‘Aisyiyah Palembang1,2


handayani.annisa84@yahoo.com1
Prasetya_yosi@yahoo.com2

ABSTRAK
Latar Belakang: Kunjungan neonatal merupakan kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal
dua kali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Cakupan kunjungan neonatal lengkap di kota
Palembang sebesar 95,17%. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap ibu terhadap kunjungan neonatal di RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2018. Metode:
Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross-Sectional., sampel
penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi (0-28 hari) sebanyak 32 responden di RSI Siti Khadijah
Palembang pada bulan Mei-Juni tahun 2018 dengan alat ukur menggunakan kuisioner serta dianalisis
menggunakan komputerisasi. Hasil: penelitian ini yang dilakukan pada 32 responden menunjukkan
bahwa pngetahuan ibu sebagian besar berpengetahuan tinggi yaitu sebesar 17 responden (53,1%) dan
sikap positif ibu sebanyak 20 responden (62,5%). analisa bivariat didapatkan p-value pengetahuan
(p=0.005) dan sikap (p=0.002). Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
masyarakat terharap perawatan bayi baru lahir, dan ASI ekslusif selama 6 bulan.

Kata kunci: kunjungan neonatal, pengetahuan, sikap

ABSTRAK

Background: Neonatal visit is a neonatal contact with health workers at least twice to get health
services. Coverage of complete neonatal visits in Palembang is 95.17%. Aims: The study aims to
determine the relationship of knowledge and attitudes of mothers to neonatal visits at Siti Khadijah
Hospital in Palembang in 2018. Method: The study is an analytical survey research with a cross-
sectional approach. The sample of this study is mothers who have babies (0-28 days) Siti Khadijah
Hospital in Palembang in 2018 as many as 32 respondents with measuring instruments using a
questionnaire and analyzed using a computer. Results: this study which was conducted on 32
respondents showed that most of the knowledge of mothers is high knowledge that is 17 respondents
(53.1%) and positive attitude of mothers as many as 20 respondents (62.5%). Bivariate analysis found
p-value knowledge (p = 0.005) and attitude (p = 0.002). Suggestion: The results of this study are
expected to be able to increase public knowledge regarding newborn care, and exclusive breastfeeding
for 6 months.

Keywords: Neonatal Visit, Knowledge, Attitude

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 35


Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

PENDAHULUAN AKN berdasarkan SDKI tahun 2007 dan


Neonatus merupakan masa kehidupan hanya menurun 1 poin dibandingkan SDKI
pertama diluar rahim sampai dengan usia tahun 2002-2003 yaitu 20 per 1.000
28 hari. Dalam masa tersebut terjadi kelahiran hidup.
perubahan yang sangat besar dari Penelitian Wandira dan Indawati
kehidupan yang awalnya di dalam rahim (2012) menyimpulkan bahwa faktor
serba bergantung pada ibu menjadi di luar penyebab kematian bayi di Kabupaten
rahim yang harus hidup secara mandiri. Sidoarjo salah satu diantaranya karena
Pada masa ini terjadi pematangan faktor kondisi fisik ibu. Terdapat
organ hampir pada semua sistem. Bayi keterkaitan antara faktor kondisi fisik ibu
yanag berusia kurang dari satu bulan saat hamil serta karakteristik demografi ibu
memiliki risiko gangguan kesehatan paling dengan kematian bayi. Kematian bayi yang
tinggi, berbagai masalah kesehatan dapat teridentifikasi sebesar 4,3% BBLR, 65,2%
muncul sehingga tanpa adanya penanganan bayi prematur dan 3 bayi meninggal
yang tepat, bisa berakibat fatal. Kunjungan disertai kelainan kongenital dan 4 bayi
neonatus lengkap sebaiknya diberikan meninggal disertai asfiksia. Dari empat
kepada setiap bayi baru lahir yang meliputi kondisi bayi tersebut, sebagian besar bayi
KN 1, KN 2, KN 3, yang dilakukan pada meninggal karena prematur. Adapun faktor
saat bayi berumur 6-48 jam, 3-7 hari dan 8- ibu yang menyertai bayi lahir prematur
28 hari (Riskesdas, 2013). diantaranya umur ibu yang berisiko (34
Menurut Kemenkes RI (2016), tahun) dengan paritas 2-3 anak dan jarak
Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka kelahiran yang cukup aman yaitu lebih dari
Kematian Bayi (AKB) dan Angka 2 tahun. Oleh 3 karena itu kunjungan
Kematian Balita (AKABA) merupakan neonatus perlu dilakukan oleh ibu dan
indikator angka kematian yang bayinya.
berhubungan dengan anak. Kematian Beberapa penelitian telah dilakukan,
neonatal memiliki kontribusi terhadap diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
kematian bayi sebesar 59% di usia 0-28 Afifah dkk (2013), menyimpulkan bahwa
hari. Berdasarkan hasil survei Kementerian ibu yang berpendidikan SMA dan
Kesehatan RI tahun 2012, Angka Kematian mempunyai anak lebih dari satu, sebagian
Neonatus (AKN) sebesar 19 per 1.000 besar berpengetahuan cukup yakni
kelahiran hidup. Angka ini sama dengan sebanyak 47,5%. Sikap ibu dalam

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 36


Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

Kunjungan Neonatus sebagian besar kongenital 19%, dan sepsis, 20,5% (SDKI,
bersikap positif atau mendukung sebanyak 2013).
23 orang (57,5%). Perilaku ibu dalam Sementara menurut data Provinsi
penelitian ini menunjukkan bahwa Sumatera Selatan pelayanan kesehatan
Kunjungan Neonatus (KN) 1 masih sangat neonatus adalah pelayanan kesehatan
kurang yakni sebesar 37,5%. Namun, pada sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
saat Kunjungan Neonatus 2 dan 3 lebih kesehatan yang kompeten kepada neonatus
banyak. Pada saat tali pusat bayi lepas (KN sedikitnya 2 kali selama periode 0 sampai
2) sebanyak 70% karena responden dengan 28 hari setelah lahir baik di fasilitas
sebagian besar telah memiliki anak lebih kesehatan maupun melalui kunjungan
dari satu, sehingga sudah memiliki rumah sebesar 95% (Dinkes Sumsel, 2017)
pengalaman dari anak pertama dalam hal Upaya yang dilakukan untuk dapat
melakukan perawatan pada bayi. menurunkan angka kematian bayi adalah
Kemudian pada saat imunisasi BCG (KN Kunjungan neonatal (KN), kunjungan
3) sebanyak 100%. neonatal merupakan presentase neonatal
Menurut data WHO (Worlds Health (bayi kurang dari satu bulan) yang
Organization) penyebab utama kematian memperoleh pelayanan kesehatan minimal
bayi baru lahir (neonatus) didunia adalah, dua kali dari tenaga kesehatan, Satu kali
premature dan BBLR 31%, anomaly umur 0-7 hari dan satu kali 8-28 hari, ini
kongenital 7%, tetanus 3%, infeksi dilakukan untuk memantau kesehatan bayi
neonatal 25%, kelahiran asfiksia dan sehingga bila terjadi masalah dapat segera
trauma 23%, lainnya 9% (WHO, 2010). diidentifikasi seperti bayi mengalami
Menurut data SDKI Penyebab banyak kesulitan untuk menyusui, tidak BAB
terjadinya kematian bayi baru lahir usia 0-6 dalam 48 jam, ikterus yang timbul pada
hari adalah, kelainan kongenital 1%, post hari pertama, kemudian tali pusat merah
matur 3%, kelainan darah ikterus 6%, atau bengkak/ keluar cairan dari tali pusat,
hipotermi 7%, sepsis 12%, prematurus bayi demam lebih 37,5 ºC sehingga
34%, dan gangguan pernafasan 37%, keadaan ini harus segera dilakukan rujukan
sementara pada bayi usia 7-28 hari (Muslihatun, 2010).
penyebab kematian neonatal adalah SIDS Salah satu indikator keberhasilan
3%, defisiensi nutrisi 3%, tetanus 3%, pelayanan kesehatan yaitu adanya upaya
cedera lahir 3%, kuning 3%, prematuritas pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir
14%, RDS 14%, pneumonie 17%, kelainan atau neonatal. Suatu pelayanan kesehatan
neonatal berhasil adalah jika kunjungan

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 37


Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

(cakupan) pemeriksaan neonatal mencapai METODE PENELITIAN


100% untuk kunjungan neonatal pertama Jenis penelitian ini menggunakan
kali (KN 1), diikuti 95% untuk kunjungan metode survey analitik dengan pendekatan
neonatal kedua (KN 2), serta 95% untuk Cross-Sectional. Metode ini dipilih karena
kunjungan neonatal ketiga (KN 3) (Profil peneliti mengukur hubungan antar variabel
Dinkes Kota Palembang, 2017). yang dilakukan dalam satu satuan waktu.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari
neonatus meliputi kunjungan neonatal ke-1 sampai April 2018. Populasi yang
(KN 1) yang dilakukan pada kurun waktu 1 digunakan dalam penelitian ini adalah
Profil Dinas Kesehatan Tahun 2017 28 s/d seluruh ibu yang mempunyai bayi yang
7 hari setelah lahir dan kunjungan neonatal datang ke RSI Siti Khadijah Palembang
ke-2 (KN 2) yang dilakukan pada kurun Tahun 2018 dari berjumlah 78 orang.
waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 Sampel yang digunakan dalam penelitian
setelah lahir. Cakupan kunjungan neonatus ini adalah sebagian ibu yang membawa
di Kota Palembang Tahun 2017 untuk KN bayinya ke Rumah Sakit. Cara
1 mencapai 95%, sedangkan KN lengkap pengambilan sampel menggunakan teknik
sebesar 93,9%. Cakupan KN Lengkap Accidental Sampling.
tertinggi di Puskesmas Alang-alang Lebar Data hasil penelitian didapatkan
(173,8%) dan terendah di Puskesmas dengan menyebar kuesioner yang telah
Sukarami (44,7%) (Profil Dinkes Kota disetujui dan diisi oleh responden
Palembang, 2017). Berdasarkan data yang mempertimbangkan prinsip etik penelitian.
diperoleh dari Rumah Sakit Islam Siti Prinsip etik yang digunakan yaitu dengan
Khadijah Palembang tahun 2018, menjelaskan tujuan penelitian, memberikan
didapatkan hasil ibu yang melakukan kebebasan kepada responden untuk ikut
kunjungan neonatal dari bulan Januari berpartisipasi dalam penelitian, menjaga
sampai bulan April 2018 sebanyak 78 bayi, kerahasiaan dengan tidak mencantumkan
ada 32 neonatus yang melakukan nama, sebagai gantinya peneliti
kunjungan neonatal. memberikan kode ruangan dan responden.
Berdasarkan uraian data di atas maka Prinsip etik tersebut tercantum pada lembar
peneliti menganggap untuk meneliti informed consent yang tersedia diawal
”Faktor-faktor yang berhubungan dengan halaman. Kuisioner dengan penjelasan bila
kunjungan neonatal di RSI Siti Khadijah bersedia responde memberikan tanda
Palembang 2018”. tangan pada format yang telah disediakan.
Data penelitian diambil dengan

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 38


Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

menggunakan kuisioner. Pada penelitian kepercayaan 95% (α = 0,05). Bila P value


ini variabel independen meliputi < 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan
pengetahuan dan sikap ibu serta variabel yang bermakna antara variabel independen
dependen yaitu Kunjungan neonatal. dan dependen dan sebaliknya.
Analisa dilakukan dengan dua cara
yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. HASIL PENELITIAN
Analisis univariat untuk melihat gambaran Dari hasil distribusi frekuensi
masing-masing variabel, sedangkan Kunjungan Neonatal, pengetahuan dan
analisis bivariat untuk melihat hubungan sikap dapat dilihat pada tabel sebagai
antara variabel dependen dan independen berikut.
menggunakan Chi-Square dengan derajat
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Variabel Kunjungan Neonatal,
Pengetahuan dan Sikap Responden
No Variabel Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Kunjungan Neonatal
Standar 18 56,3
Tidak standar 14 43,8
Total 32 100
2 Pengetahuan Ibu
Tinggi 17 53,1
Rendah 15 46,9
Total 32 100
3 Sikap
Positif 20 62,5
Negatif 12 37.5
Total 32 100

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan Analisis Bivariat


bahwa sebagian besar ibu melakukan Berdarakan hasil analisa bivariate
Kunjungan Neonatal standar (56,3%), yang bertujuan untuk menentukan adakah
sebagian besar ibu mempunyai hubungan antara variable dependen dengan
pengetahuan tinggi (53.1%) dan sebagian variable Independen yang dapat dilihat
besar responden mempunyai sikap positif sebagai berikut.
(62.5%).
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 39
Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

Tabel 2.
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan sikap ibu dengan Kunjungan Neonatal
Kunjungan Neonatal
No Variabel Jumlah P value
Standar Tidak standar
1 Pengetahuan Ibu n % n % n
Tinggi 14 82,4 3 17,6 17
0,005
Rendah 4 26,7 11 73,3 15
Total 18 56,2 14 43,8 32
2 Sikap Ibu
Positif 16 80,0 4 20,0 20
Negatif 2 16,7 10 83,3 12 0,002
Total 18 14 32

PEMBAHASAN mempengaruhi ketepatan waktu


Hubungan antara Pengetahuan Ibu kunjungnan neonatal sesuai dengan jadwal
dengan Kunjungan Neonatal
yang ditentukan. Karena pada kunjungan
Hasil uji statistik Chi-Square didapat
neonatal ini bidan akan menjelaskan
ρ value = 0.005, <α = 0.05, Ini berarti H0
bagaimana cara perawatan bayi sehari-hari
ditolak sehingga ada hubungan antara
seperti perawatan tali pusat, perawatan
pengetahuan ibu dengan kunjungan
bayi, cara memberikan ASI yang benar,
neonatal di RSI. Siti Khadijah Palembang
tanda-tanda bayi kenyang atau cukup ASI,
Tahun 2018.
dan pada jam-jam berapa bayi yang
Penelitian ini sependapat dengan
dianjurkan untuk berjemur. Jika ibu tidak
penelitian Flora Honey Darmawan &
mempunyai pengetahuan mengenai
Julianti Mulyani (2010) bahwa ada
perawatan bayi sehari-hari dan
hubungan yang signifikan antara
pengetahuan mengenai tumbuh kembang
pendidikan ibu dengan kunjungan neonatal
bayinya maka ibu tidak akan mengetahui
dengan P value = 0,001
jika terdapat kelainan yang terjadi pada
Menurut analisa peneliti ada
bayinya.
hubungan yang bermakna antara
Hubungan antara Sikap Ibu dengan
pengetahuan dengan kunjungan neonatal,
Kunjungan Neonatal
bahwa pengetahuan seorang ibu Dalam penelitian ini, sikap
mempunyai pengaruh yang kuat dengan dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu
kesehatan anaknya. pengetahuan ibu negatif dan positif. Sebagian besar
merupakan salah satu faktor yang
Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 40
Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

responden di wilayah kerja RSI Siti berusia 6-48 jam ibu masih berada di
Khadijah Palembang memiliki sikap positif Rumah Sakit sehingga bayi mendapatkan
tentang perawatan neonatus yaitu sebanyak pelayanan neonatus. Sedangkan KN2
18 responden (80%), dengan hasil uji terjadi penurunan karena bisa jadi pada saat
statistik Chi-Square didapat ρ value = ibu sudah pulang dari tempat pelayanan
0.002, sehingga ada hubungan antara sikap kesehatan dan ibu enggan memeriksakan
ibu dengan kunjungan neonatal di RSI. Siti bayinya karena ibu merasa bayi baik-baik
Khadijah Palembang Tahun 2018. saja dan tidak terdapat tanda-tanda maupun
Hal ini tidak sejalan dengan masalah terhadap bayi sehingga ibu tidak
penelitian yang dilakukan Octha (2017), melakukan kunjungan neonatus 2. Pada
menunjukkan bahwa ibu memiliki saat kunjungan neonatus 3 kembali
kepercayaan diri yang tinggi dalam meningkat hal tersebut dapat terjadi karena
merawat bayinya sendiri di rumah. pada saat KN3 ketika bayi berusia 8-28
Sehingga berpengaruh terhadap kunjungan hari biasanya kalau bayi perempuan, ibu
neonatus. Pengalaman seseorang dapat akan membawa bayinya ke pelayanan
membentuk sikap yang negatif karena kesehatan untuk melakukan tindik telinga,
percaya diri tinggi berdasarkan pengalaman selain itu pada saat bayi berusia satu bulan
masa lalu. Ibu bisa memiliki kepercayaan biasanya diberikan imunisasi Hepatitis B-
diri yang tinggi karena tingkat pendidikan 2.Menurut analisa peneliti dari kasus
sebagian besar adalah tamat SMA dengan penelitian ini dengan penelitian
paritas multipara sehingga kepercayaan diri sebelumnya dan teori-teori yang ada maka
ibu tinggi karena merasa sudah sikap merupakan salah satu faktor penting
berpengalaman dalam merawat bayi. 13 dalam kehidupan manusia atau seorang ibu.
Berdasarkan jawaban ibu, diketahui bahwa Oleh karena sikap dapat memprediksikan
dari KN1 KN2 dan KN3 ibu paling banyak atau memandu perbuatan seorang ibu,
melakukan kunjungan neonatus 1 yakni dengan sikap kita dapat melihat suatu ibu
213 orang (76,9%) sedangkan pada saat perasaan mendukung atau memihak dalam
kunjungan neonatus 2 menurun menjadi kunjungan neonatal. Sikap seorang ibu
190 orang atau (68,6%) yang melakukan dalam kunjungan neonatal berperan sangat
kunjungan. Pada saat kunjungan neonatus penting, sebab sikap ibu lah yang
3 kembali naik menjadi 211 orang atau menentukan baik dan buruk terhadap
(76,2%). bayinya.
Hal tersebut dikarenakan Berdasarkan hal diatas maka peneliti
kemungkinan pada saat KN1 pada saat bayi berasumsi bahwa sikap sangat

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 41


Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

mempengaruhi keberhasilan cakupan 4. Ada hubungan yang bermakna antara


kunjungan neonatal, jika ibu bersikap pengetahuan ibu dengan kunjungan
positif maka ibu akan melakukan neonatal dengan ρ Value = 0.005
kunjungan nneonatal hingga kunjungan 5. Ada hubungan yang bermakna antara
lengkap (3 kali) kunjungan ke tenaga sikap positif dengan kunjungan
kesehatan, sehingga ibuu dapat memantau neonatal dengan ρ Value = 0.002
perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
KESIMPULAN DAN SARAN menambah wawasan dan pengetahuan
Kesimpulan bagi peneliti dan merupakan sarana
1. Distribusi frekuensi kunjungan belajar dengan menerapkan ilmu yang
neonatal standar di RSI Siti Khadijah telah diperoleh terutama tentang
sebanyak 18 responden (56,3%), dari peneltian kebidanan dalam bidang gizi
32 responden. pada nifas. Untuk peneliti selanjutnya
2. Distribusi frekuensi pengetahuan dapat dijadikan referensi dan data
tinggi 17 responden (53,1%), dan masukan bagi penelitian selanjutnya,
pengetahuan rendah sebanyak 15 mengenai kunjungan neonatal dengan
responden (46,9%). menggunakan banyak variabel dan
3. Distribusi frekuensi sikap positif variabel terbaru.
sebanyak 20 responden (62,5%) dan 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
sikap negatif sebanyak 12 (37,5%). menambah pengetahuan masyarakat
terharap perawatan bayi baru lahir, dan
ASI ekslusif selama 6 bulan.

DAFTAR PUSTAKA

Anindyah, Octha Islakhul. 2017. Hubungan Antara Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu
tentang Perawatan Neonatus dengan Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas
Sangkrah Surakarta. PRODI KesMas. UM

Dinkes Sumsel, 2017. Profil kesehatan., diakses pada tanggal 24 April 2018

Dinkes Kota Palembang, 2017. Profil kesehatan., diakses pada tanggal 24 April 2018

Dewi,Vivian Nani Lia. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 42


Volume 11, Desember 2019, Sri Handayani1, Linda Wulandari2

Depkes RI.2014 Profil Kesehatan. (online), (http://www.Depkes.co.id) diakses tanggal 24


April 2014.

Hartoyo, 2013. Hand out penentuan prirotas pemecahan masalah, Magelang,


(http://scribd.KN1.com), diakses tanggal 23 april 2018.

Muslihatun,Wafi Nur.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: fitra maya

Notoatmodjo.2014. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo.2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

SDKI dalam Khairuddin,2013. Gambaran pelaksanaan kunjungan neonatal,


(http://www.google.co.id/url?sa=t&source+web&cd=17&ved), diakses tanggal 23 April
2013.

RSI Siti Khadijah.. 2018. Rekam Medik Palembang: RSI Siti Khadijah

Rukiyah,ai yeh yeh & Yulianti, Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
CV. Trans Info Medika

Saifudin. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.

WHO dalam Khairuddin, 2013. Gambaran pelaksanaan kunjungan neonatal,


(http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=17&ved), diakses tanggal 23 april
2018.

Winkjosastro.2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: BP-SP

Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan | 43

Anda mungkin juga menyukai