Abstrak
Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 119
ØISBN : 978-979-18458-4-7×
120 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"
Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 121
ØISBN : 978-979-18458-4-7×
sakit, dan jarak (Khaldun, 1995). Pendidikan dimana dapat diketahui sebagian besar dari
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh responden memiliki pendapatan per bulan lebih
terhadap tingkat daya tangkap informasi, sikap, dari Rp. 700.000 sebanyak 58 orang atau 58%.
pengetahuan dan perilaku kesehatan. Oleh Keputusan Gubernur Provinsi Daerah
karena itu tingkat pendidikan responden perlu Istimewa Yogyakarta nomor 217/KEP/2009
diketahui (Istaminingdyah, 2008). tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi
Karakteristik responden berdasarkan (UMP) DIY Tahun 2010 tertanggal 5 November
jenjang pendidikan terakhir seperti tertera dalam 2009, Besarnya Upah Minimum Provinsi (UMP)
tabel I yaitu sebagian besar responden DIY Tahun 2010 sebagaimana dimaksud sebesar
berpendidikan terakhir SMU sebanyak 67 orang Rp. 754.694 (Anonim, 2009 b).
atau 67 %, Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Wardana (2008), diketahui bahwa tingkat
Wardana (2008), dengan judul Penggunaan Obat pendapatan tidak berpengaruh secara bermakna
Tradisional sebagai Alternatif Pengobatan pada terhadap minat responden dalam menggunakan
Masyarakat di Kabupaten Sleman diketahui obat tradisional.
bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh
secara bermakna terhadap minat responden Tabel II. Alasan penggunaan obat tradisional atau
dalam menggunakan obat tradisional, obat bahan alam
disebabkan adanya faktor lain yang lebih kuat
Responden
memberikan pengaruh seperti tradisi nenek No. Alasan Jawaban Persenta
moyang, kebiasaan keluarga dan informasi Jumlah
se (%)
nasehat dari tetangga atau teman kerabat atau 1 Mengetahui obat Sangat Tidak setuju - -
penjual jamu/obat tradisional secara langsung. tradisional
Tidak setuju 1 1
Karakteristik responden berdasarkan Netral 20 20
pekerjaan seperti tertera dalam tabel I dimana Setuju 56 56
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden Sangat Setuju 23 23
adalah pelajar atau mahasiswa sebanyak 50 Total 100 100
orang atau 50%, sedangkan jawaban lainnya
2 Harga obat Sangat Tidak setuju - -
disini responden menjawab antara lain tradisional lebih
Tidak setuju 16 16
pensiunan, dosen, mahasiswa, guru honor, murah
Netral 24 24
asisten apoteker, buruh, freelance, , pekerjaan
tidak menetap dan ada yang tidak bekerja. Setuju 44 44
Sangat Setuju 16 16
Tingkat konsumtifitas konsumen sangat
Total 100 100
dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Oleh
3 Khasiat obat Sangat Tidak setuju 2 2
karena itu tingkat pendapatan berpengaruh tradisional sama
terhadap upaya kesehatan masyarakat. Begitu dengan obat yang Tidak setuju 26 26
beredar
juga tingkat konsumtifitas responden terhadap Netral 36 36
Sangat Setuju 7 7
Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap
status sosial, daya beli, gaya hidup dan perilaku Total 100 100
122 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"
4 Back to nature Sangat Tidak setuju 3 3 sisi keamanan obat tradisional. Pemahaman
Tidak setuju 18 18 tentang obat tradisional di kalangan masyarakat
Netral 26 26 berbeda-beda. Pemilihan obat tradisional yang
Setuju 40 40 tepat dapat memberi solusi mengatasi masalah
Sangat Setuju 13 13 kesehatan dengan tepat pula.
Total 100 100 Sangat perlu memberikan informasi yang
5 Efek samping Sangat Tidak setuju - - tepat dalam hal penggunaan obat tradisional
lebih ringan
Tidak setuju 9 9 mengenai efek samping, dosis dan aturan
Netral 21 21 pemakaian secara benar, agar penggunaan obat
Setuju 48 48
tradisional pun tidak sembarangan dan dapat
Sangat Setuju 22 22
memberikan efek terbaik sesuai harapan
penggunaannya.
Total 100 100
Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 123
ØISBN : 978-979-18458-4-7×
5. Sangat sulit Sangat Tidak setuju 6 6 sehat, ikut-ikut kata orang, menjaga kesehatan,
memperoleh
obat tradisional Tidak setuju 29 29 tetangga yang jual, dari bahan alam, membuat
Netral 33 33 sehat, sedikit efek sampingnya, menambah
Setuju 31 31 stamina, mencoba-coba, supaya menjadi sehat,
Sangat Setuju 1 1 lebih alami dan aman, juga sebagai pengganti
Total 100 100
obat.
Penggunaan obat tradisional masih
Dari hasil yang disajikan membuktikan digemari. Sebagian masyarakat menggunakan
bahwa obat trasidional sebagai salah satu upaya menganggap obat tradisional aman, bahkan lebih
kesehatan cukup popular di kalangan aman dibandingkan obat-obat konvensional
masyarakat. Oleh karena itu perlu dipantau yang berupa obat-kimiawi, serta dinilai jauh
kebenaran informasi mengenai obat tradisional lebih murah harganya (Gitawati dan Handayani,
yang beredar sehingga masyarakat terlindungi 2008).
dalam penggunaannya. Pengobatan tradisional Pada penelitian ini sebagian besar
ini harus terus dikembangkan dan dipelihara responden menggunakan obat tradisional dengan
sebagai warisan budaya bangsa yang terus alasan aman dikonsumsi sebanyak 170 orang
ditingkatkan melalui penggalian, penelitian, atau 46,2%. Hal tersebut memiliki kesamaan
pengujian dan pengembangan serta penemuan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
obat-obatan dengan pendekatan ilmu oleh Afriyani (2003), berjudul Minat
pengetahuan dan teknologi. Masyarakat di Kabupaten Magelang dalam
Pada tabel III diatas, dapat dilihat bahwa Menggunakan Obat Tradisional, bahwa alasan
67% responden percaya dengan khasiat dari obat penggunaan obat tradisional adalah karena
tradisional, tetapi belum mengeathui secara relatif aman (32,60%). Namun, berbeda dengan
spesifik tentang efek yang ditimbulkan oleh obat hasil penelitian yang berjudul Penggunaan Obat
tradisional Tradisional sebagai Alternatif Pengobatan pada
Masyarakat di Kabupaten Sleman oleh Wardana
Pandangan masyarakat terhadap jamu
(2008), yaitu penggunaan obat tradisional
sering terjadi kesalah pahaman. Bahwa sejatinya
dengan alasan terbanyak karena mudah didapat
jamu berbeda dengan obat. Bahan-bahan
(44%).
berkhasiat dalam jamu bersifat ramuan yang
masih kasar (raw material), yang belum Masyarakat juga menganggap obat
disaripatikan zat berkhasiatnya sebagaimana tradisional aman untuk dikonsumsi karena
halnya obat. bahan berkhasiat yang umumnya berasal dari alam dan sudah digunakan secara
belum teranalisis zat apa persisnya yang turun-temurun (Harmanto dan Subroto, 2007).
memberikan khasiat karena masih berupa bahan Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
kasar (raw material), belum dapat berperan Wardana (2008) dengan judul Penggunaan Obat
sebagai obat. Kesembuhan oleh bahan ber- Tradisional sebagai Alternatif Pengobatan pada
khasiat, belum bisa diterima secara bermakna Masyakat di Kabupaten Sleman, diperoleh hasil
(signifikan) sebagai obat. Oleh karenanya perlu data obat tradisional yang biasa digunakan oleh
kesabaran dan ketekunan dalam minum jamu. responden adalah jamu gendong (55%). Hal ini
Minum jamu dengan teratur diharapkan akan memberikan hasil yang sama dengan penelitian
membuat proses penyembuhan penyakit lebih ini. Kemungkinan dikarenakan penjual jamu
baik. gendong lebih banyak ditemui di masyarakat
Alasan lainnya yang disebutkan sehingga sering kita jumpai di daerah-daerah di
responden antara lain : kebiasaan dari muda, Indonesia.
kebiasaan keluarga, sudah turun temurun, sudah
sering/terbiasa minumnya, badan terasa jadi
124 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"
Tabel IV. Pernyataan Tentang Obat Tradisional atau 7. Jamu yang Sangat Tidak 7 7
Obat Bahan Alam mengandung setuju
bahan kimia
ditarik oleh Tidak setuju 4 4
Responden BPOM
Netral 14 14
No Alasan Jawaban Persentas
Jumlah Setuju 33 33
e
Sangat Setuju 42 42
1. Obat tradisional Sangat Tidak setuju 10 10
luar negeri lebih Total 100 100
manjur Tidak setuju 46 46
8. Tanaman obat Sangat Tidak 46 46
Netral 29 29 kelurga tidak setuju
Setuju 12 12 perlu
dipelihara di Tidak setuju 42 42
Sangat Setuju 3 3 rumah
Netral 3 3
Total 100 100 Setuju 4 4
2. Obat tradisional Sangat Tidak setuju 27 27 Sangat Setuju 5 5
dicampur
dengan obat Tidak setuju 56 56 Total 100 100
modern atau
Netral 14 14 9. Bapak/ ibu/ Sangat Tidak 3 3
bahan kimia
Setuju 3 3 saudara sering setuju
minum jamu
Sangat Setuju - - gendong Tidak setuju 9 9
Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 125
ØISBN : 978-979-18458-4-7×
Sangat Setuju 1 1
Anonim,1989, Buku Panduan Penataran Obat
Total 100 100
dan Permasalahannya, 13-16, Fakultas
Farmasi, UGM, Yogyakarta.
Pada table IV berisi tentang beberapa Anonim, 1992, Undang-undang RI Nomor 23
pernyataan penting terkait dengan obat Tahun 1992 tentang Kesehatan, 3, 20,
tradisional, dari hasil tersebut dilakukan scoring Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
dan analisis yang . Hasil analisis merupakan Anonim, 1994, Penelitian Penggunaan Obat
suatu kesimpulan tentang pola pemikiran atau dan Cara Pengobatan Tradisional di
persepsi masyarakat tentang obat tradisional. Rumah, Departemen Kesehatan RI,
Hasil analisis secara statistik secara tabel Jakarta.
silang menunjukkan bahwa masyarakat Anonim, 1996, Kompendia Obat Bebas,
mempunyai persepsi yang benar tentang obat Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan
tradisional, untuk melengkapi hasil tersebut Makanan, Departemen Kesehatan RI,
kemudian tingkat persepsi di kait kan dengan Jakarta: 1, 8, 11.
tingkat pendidikan seseorang. Hasil analisis
secara kuantitatif menunjukkan bahwa tingkat Anonim, 1999, Keputusan Menteri Kesehatan
pendidikan memang berpengaruh terhadap pola RI nomor:661/menkes/sk/vii/1994 tentang
pemikiran dan persepsi seseorang. persyaratan obat tradisional, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
Dengan pola persepsi yang benar tersebut,
dapat dikethui bahwa masyarkat sudah bisa Anonim, 2003, Ramuan Tradisional untuk
menerima bahkan dimungkinkan masyarakat Mengatasi Aneka Penyakit,
mulai menggunakan obat tradisional. PT.Agromedia Pustaka, Jakarta.
Anonim, 2008b, Obat Tradisional dan Obat
KESIMPULAN Herbal - Tantangan ke depan Farmasis,
http://www.informasi-obat.com/index.ph
Persepsi masyarakat terhadap obat bahan
p?option=com_content&task=view&id=
alam atau obat tradisional sudah baik dan benar
276&Itemid=31, diakses Juni 2010
serta ada hubungan yang signifikan antara
tingkat pengetahuan atau persepsi dengan Anonim, 2008c, Populasi, Sampel dan Teknik
tingkat pendidikan Sampling,
http://asprosbinareka.com/info.php?act=a
SARAN rtDet&id=128, diakses pada tanggal 26
mei 2010.
Perlu dilakukan evaluasi dan penelitian
kembali mengenai persepsi masyarakat Anonim, 2009a, Indonesia dan Obat Tradisional,
mengeani penggunaan obat bahan alam atau http://obattradisionalalami.blogspot.com/
obat tradisional di wilayah yang berbeda serta diakses juni 2010
dimungkinkan untuk mengembangkan penetian
126 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"
Anonim, 2009c, Mengenal Penggolongan Obat Kumalasari, L. O. R., 2006, Pemanfaatan Obat
(bagian 3 - Tradisional dengan Pertimbangan
tamat)http://www.ptphapros.co.id/article. Manfaat dan Keamanannya, Majalah Ilmu
php?&m=Article&aid=19&lg diakses Kefarmasian, Vol. III, No.1, April 2006,
pada tanggal 8 september 2009. 01 - 07.
Astika, I.Y.M., 2006, Penggunaan Obat Liliindrawati., 2008, Self Medication
Tradisional untuk Pengobatan Sendiri (Pengobatan Sendiri): Panduan Dasar ,
pada Masyarakat di Kelurahan Ngupasan The Torchbearers’ Newsletter, edisi
Gondomanan Yogyakarta, Skripsi, 3/2008
Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Narti K. P., 2009, Obat Tradisional Jadi
Dahlan. Yogyakarta. Alternatif Penyembuhan,
Faisal, S, 2005, Format-format Penelitian http://sijaka.wordpress.com/2009/01/26/o
Sosial, Rajawali Pers, Jakarta. bat-tradisional-jadi-alternatif-penyembuh
Gitawati, R. dan Handayani, R.S., (Badan an/, diakses pada tanggal 8 September
Litbangkes Depkes), 2008, Profil 2009.
Konsumen Obat Tradisional terhadap Notoatmodjo., S, 2002, Metodologi Penelitian
Ketanggapan akan Adanya Efek Samping Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Obat Tradisional, Buletin Penelitian Nugroho. A., Rahman. E., dan Dediwan. K.,
Sistem Kesehatan, Vol. 11, No.3, Juli 2002, Standarisasi Produk Obat Asli
2008: 283-288. Indonesia di Industri, Fakultas Farmasi
Harmanto, N. dan Subroto, M. A., 2007, Pilih UMP, Purwokerto.
Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping, Nurulita. R., 2003, Studi Pola Penggunaan Obat
PT. Elex Media Komputindo, Gramedia, Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk
Jakarta. Pengobatan Sendiri pada Anggota
Istaminingdyah, R., 2008, Dasar-Dasar Kepolisian Sektor di Kabupaten Sleman,
Pertimbangan Upaya Pengobatan Sendiri Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
pada Masyarakat di Kabupaten Klaten, Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Soejoeti, S.Z., 2005, Konsep Sehat, Sakit dan
Ahmad Dahlan. Penyakit dalam Konteks Sosial budaya,
Kasniyah. N, 1983, Pengambilan Keputusan Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan,
dalam Pemilihan Sistem Pengobatan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Khususnya Penanggulangan Penyakit Kesehatan Departemen Kesehatan RI,
Anak Balita pada Masyarakat Pedesaan Jakarta.
Jawa, Tesis, Program Studi Antropologi Sukandar E Y, 2006, Tren dan Paradigma Dunia
Kesehatan Universitas Indonesia, Jakarta: Farmasi, Industri-Klinik-Teknologi
90. Kesehatan, disampaikan dalam orasi
Khaldun, S., 1995. Faktor-faktor yang ilmiah Dies Natalis ITB,
Berhubungan dengan Tindakan Ibu http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/oras
Mengobati Sendiri Anak Balitanya yang i-ilmiah-dies-45.pdf, diakses Juni 2010
Menderita Penyakit Batuk Pilek di Supardi. S., Jamal. s., dan Raharni., (Badan
Pedesaan Jawa Barat, Jakarta, Tesis, Litbangkes Depkes), 2005, Pola
Program Studi Ilmu Kesehatan Penggunaan Obat, Obat Tradisional, dan
Masyarakat Universitas Indonesia, 57-71. Cara Tradisional dalam Pengobatan
Sendiri di Indonesia, Buletin Penelitian
Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 127
ØISBN : 978-979-18458-4-7×
128 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011