Anda di halaman 1dari 10

PERSEPSI PENGUNJUNG APOTEK MENGENAI

PENGGUNAAN OBAT BAHAN ALAM SEBAGAI ALTERNATIF


PENGOBATAN DI KELURAHAN MUJA MUJU KECAMATAN
UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA

Ana Hidayati, Dyah Aryani Perwitasari


Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Abstrak

Telah dilakukan suatu penelitia mengenai persepsi pengunjung apotek. Mengenai


penggunaan obat bahan alam sebagai alternatif pengobatan di Kelurahan Muja Muju Kecamatan
Umbulharjo Kota Yogyakarta. Kajian atau penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui
sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat bahan alam dalam hal ini
obat tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan metode
survai di apotek-apotek yang terletak di wilayah Kelurahan Muja Muju Umbulharjo Kota
Yogyakarta dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada responden yaitu pengunjung di
aptek selanjutnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu lebih dari
50% mempunyai persepsi yang baik dan benar mengenai obat tradisional atau obat bahan alam,
hasil ini diperoleh melalui analisis statistik secara deskriptif dengan cross tab analisis dimana ada
hubungan antara persepsi dengan tingkat pendidikan seseorang. Harapan utama dari penelitian ini
adalah dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi oleh pihak-pihak terkait mengenai persepsi
masyarakat tentang obat tradisional, bermanfaat untuk mengetahui berapa besar masyarakat yang
telah mengenal dan berapa banyak yang pernah menggunakan obat tradisional dan menjadi bahan
perbandingan pelengkap bagi kegiatan penelitian selanjutnya.

Kata kunci : persepsi pengunjung, obat alam Kelurahan Muja Muju

Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 119
ØISBN : 978-979-18458-4-7×

PENDAHULUAN sangat tergantung pada seluruh pengalaman


yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan
Obat adalah unsur penting dalam upaya
belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang
penyelenggaraan kesehatan, oleh karena itu
berasal dari dalam diri individu,(Anonim,2008).
diperlukan obat dalam jumlah dan jenis yang
cukup dengan kebutuhan sehingga dapat Persepsi suatu proses aktif timbulnya
bermanfaat. Salah satu obat yang dibutuhkan kesadaran dengan segera terhadap suatu obyek
selain obat sintesis adalah obat tradisional yang yang merupakan faktor internal serta eksternal
diperoleh dari bahan alam. Obat tradisional individu meliputi keberadaan objek, kejadian
ternyata juga merupakan bagian penting dalam dan orang lain melalui pemberian nilai terhadap
upaya menjaga dan memulihkan kesehatan objek tersebut. Sejumlah informasi dari luar
masyarakat. mungkin tidak disadari, dihilangkan atau disalah
artikan. Mekanisme penginderaan manusia yang
Pada dasarnya pemakaian obat tradisional
kurang sempurna merupakan salah satu sumber
mempunyai beberapa tujuan diantarnya adalah
kesalahan persepsi.
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Obat tradisional juga merupakan warisan budaya
dan diinginkan dipakai dalam sistem pelayanan METODE PENELITIAN
kesehatan. Untuk itu harus sesuai dengan kaidah Penelitian ini dilakukan dengan metode
pelayanan kesehatan yaitu secara medis dapat survai di apotek – apotek yang terletak di
dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal itu wilayah kelurahan muja muju umbulharjo kota
perlu dilakukan pengujian ilmiah tentang yogyakarta dengan membagikan kuesioner
khasiat, keamanan, dan standar kualitasnya secara langsung kepada responden yaitu 100
(Anonim, 2000). pengunjung di apotek. Sebelum proses
Situasi dan kondisi yang terjadi di negara dilakukan terlebih dahulu kuesioner di cek
kita Indonesia akhir-akhir ini menyebabkan validsai dan reabilitasnya validitas dan
terjadinya pergantian pola konsumsi obat pada reliabilitas diperlukan untuk mengukur apakah
masyarakat antara lain dalam hal penggunaan suatu kuesioner layak atau tidak digunakan
obat tradisional sebagai salah satu obat alternatif dalam suatu penelitian.
dalam pengobatan di lingkungan masyarakat. Data yang berupa data persepsi Obat
Hampir semua pengguna obat tradisional Tradisional di apotek wilayah kelurahan muja
beranggapan bahwa selain murah obat muju umbulharjo kota yogyakarta di analisia
tradisional mempunyai efek samping yang lebih dengan metode deskriptif. Metode deskriptif
kecil dari obat sintesis. seruan kembali ke alam adalah prosedur pemecahan masalah yang telah
atau istilah ”back to nature” menjadi bahan diselidiki dengan menggambarkan keadaan
pembicaraan yang penting seiring dengan responden berdasarkan jawabannya terhadap
semakin dirasakan nya manfaat penggunaan obat pertanyaan pada kuesioner sebagai fakta yang
tradisional.Hingga saat ini pemanfaatan produk tampak, (Nawawi, 2007).
bahan alam untuk pemeliharaan kesehatan mulai
Data penelitian yang didapat berupa data
mengamlami peningkatan,penguna produk
induk ,yaitu data mengenai karakteristik dan
bahan alam sangat bervariasi dari masyarakat
persepsi responden pengunjung apotek terhadap
pedesaan hingga perkotaan.beberapa pemikiran
obat tradisional..
inilah perlu dilakukan pengamatan mengenai
penggunaan produk bahan alam dalam hal ini Karakteristik responden pengunjung
adalah obat tradisional. apotek yang meliputi jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan
Persepsi adalah suatu proses pengenalan
perbulan,dianalisis secara deskriptif . Data
atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan
mengenai persepsi responden pengunjung
panca indera. Kesan yang diterima individu

120 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"

apotek diolah dengan melakukan scoring Pendidikan Wiraswasta 10 10

terhadap jawaban responden pengunjung apotek Karyawan Swasta 20 20


untuk mempermudah transformasi data melalui Ibu rumah tangga 5 5
data kuantitatif yang kemudian dianalisis dengan PNS / ABRI 6 6
metode deskriptif non analitik dengan analisis Pelajar / Mahasiswa 50 50
skor. Lainnya 9 9
Analisis diskriptif bertujuan untuk Total 100 100
memberikan deskriptif mengenai subjek Pekerjaan <700.000 42 42
penelitian diarahkan pada penyajian informasi >700.000 58 58
mengenai data atau skor yang diperoleh melalui Total 100 100
proses penelitian. Teknik ini digunakan untuk Pendapatan Kurang dari 2 kali 33 33
membantu memahami distribusi skor yang
Lebih dari 2 kali 77 77
diperoleh serta menentukan tren atau arah dari
Total 100 100
distribusi tersebut, (Sari, 2004).
Berobat ke dokter Kurang dari 2 kali 19 19
dalam sebulan
Lebih dari 2 kali 81 81
HASIL PENELITIAN
Total 100 100

Karakteristik Responden Berkunjung ke Kurang dari 2 kali 19 19


apotek dalam
sebulan Lebih dari 2 kali 81 81
Hasil penelitian yang berupa angka-angka
Total 100 100
dideskripsikan agar lebih memberikan manfaat
dan gambaran mengenai subyek penelitian, dari
data terkumpul dari 100 orang responden tersaji Penelitan dilakukan terhadap 100 orang
pada tabel I: responden. Dengan ketentuan secara kebetulan
responden mudah ditemui peneliti dan bersedia
Tabel I. Karakteristik Responden Pengunjung Apotek diwawancara menjawab pertanyaan-pertanyaan
menggunakan media kuesioner. Penelitian
Karakteristik Jumlah Persentase dilakukan di apotek yang ada di kelurahan muja
(%)
muju kecamatan umbulhardjo kota yogyakarta.
Jenis kelamin Pria 38 38 Responden dipilih usia minimal 20 tahun sampai
Wanita 62 62 60 tahun, bersedia memberikan waktu untuk
Total 100 100 mengisi kuesioner dan mampu berkomunikasi
Usia 20 -29 tahun 79 79 dengan baik.
30 - 39 tahun 12 12
Data yang diperoleh dari penelitian yang
40 - 49 tahun 7 7 telah dilakukan dapat dilihat pada tabel.I,
50 - 59 tahun 2 2 responden wanita lebih banyak dari pada
> 60 tahun - - responden pria, yaitu wanita sebanyak 62 orang
Total 100 100 atau 62%.
Usia SD - - Batasan umur pada penelitan ini antara
SMP 4 4 umur 20 sampai 60 tahun. Terlihat pada tabel I,
SMA 67 67 karakteristik usia responden dari data penelitian
S1 15 15 yang telah dilakukan dimulai yang paling
Diploma 14 14 banyak yaitu usia antara 20-29 tahun sebanyak
Total 100 100 79 orang atau 79 %.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku penggunaan obat dalam pengobatan
sendiri adalah pendidikan, pekerjaan, persepsi

Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 121
ØISBN : 978-979-18458-4-7×

sakit, dan jarak (Khaldun, 1995). Pendidikan dimana dapat diketahui sebagian besar dari
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh responden memiliki pendapatan per bulan lebih
terhadap tingkat daya tangkap informasi, sikap, dari Rp. 700.000 sebanyak 58 orang atau 58%.
pengetahuan dan perilaku kesehatan. Oleh Keputusan Gubernur Provinsi Daerah
karena itu tingkat pendidikan responden perlu Istimewa Yogyakarta nomor 217/KEP/2009
diketahui (Istaminingdyah, 2008). tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi
Karakteristik responden berdasarkan (UMP) DIY Tahun 2010 tertanggal 5 November
jenjang pendidikan terakhir seperti tertera dalam 2009, Besarnya Upah Minimum Provinsi (UMP)
tabel I yaitu sebagian besar responden DIY Tahun 2010 sebagaimana dimaksud sebesar
berpendidikan terakhir SMU sebanyak 67 orang Rp. 754.694 (Anonim, 2009 b).
atau 67 %, Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Wardana (2008), diketahui bahwa tingkat
Wardana (2008), dengan judul Penggunaan Obat pendapatan tidak berpengaruh secara bermakna
Tradisional sebagai Alternatif Pengobatan pada terhadap minat responden dalam menggunakan
Masyarakat di Kabupaten Sleman diketahui obat tradisional.
bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh
secara bermakna terhadap minat responden Tabel II. Alasan penggunaan obat tradisional atau
dalam menggunakan obat tradisional, obat bahan alam
disebabkan adanya faktor lain yang lebih kuat
Responden
memberikan pengaruh seperti tradisi nenek No. Alasan Jawaban Persenta
moyang, kebiasaan keluarga dan informasi Jumlah
se (%)
nasehat dari tetangga atau teman kerabat atau 1 Mengetahui obat Sangat Tidak setuju - -
penjual jamu/obat tradisional secara langsung. tradisional
Tidak setuju 1 1
Karakteristik responden berdasarkan Netral 20 20
pekerjaan seperti tertera dalam tabel I dimana Setuju 56 56
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden Sangat Setuju 23 23
adalah pelajar atau mahasiswa sebanyak 50 Total 100 100
orang atau 50%, sedangkan jawaban lainnya
2 Harga obat Sangat Tidak setuju - -
disini responden menjawab antara lain tradisional lebih
Tidak setuju 16 16
pensiunan, dosen, mahasiswa, guru honor, murah
Netral 24 24
asisten apoteker, buruh, freelance, , pekerjaan
tidak menetap dan ada yang tidak bekerja. Setuju 44 44

Sangat Setuju 16 16
Tingkat konsumtifitas konsumen sangat
Total 100 100
dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Oleh
3 Khasiat obat Sangat Tidak setuju 2 2
karena itu tingkat pendapatan berpengaruh tradisional sama
terhadap upaya kesehatan masyarakat. Begitu dengan obat yang Tidak setuju 26 26
beredar
juga tingkat konsumtifitas responden terhadap Netral 36 36

penggunaan obat tradisional. Setuju 29 29

Sangat Setuju 7 7
Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap
status sosial, daya beli, gaya hidup dan perilaku Total 100 100

dalam kesehatan. Oleh karena itu tingkat


pendapatan responden perlu diketahui (Nurulita,
2003).
Karakteristik pendapatan per bulan
responden seperti yang tersaji dalam tabel I

122 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"

4 Back to nature Sangat Tidak setuju 3 3 sisi keamanan obat tradisional. Pemahaman
Tidak setuju 18 18 tentang obat tradisional di kalangan masyarakat
Netral 26 26 berbeda-beda. Pemilihan obat tradisional yang
Setuju 40 40 tepat dapat memberi solusi mengatasi masalah
Sangat Setuju 13 13 kesehatan dengan tepat pula.
Total 100 100 Sangat perlu memberikan informasi yang
5 Efek samping Sangat Tidak setuju - - tepat dalam hal penggunaan obat tradisional
lebih ringan
Tidak setuju 9 9 mengenai efek samping, dosis dan aturan
Netral 21 21 pemakaian secara benar, agar penggunaan obat
Setuju 48 48
tradisional pun tidak sembarangan dan dapat
Sangat Setuju 22 22
memberikan efek terbaik sesuai harapan
penggunaannya.
Total 100 100

6 Tidak sembuh Sangat Tidak setuju 2 2


dengan obat
Tabel III. Alasan Tidak menggunakan Obat
modern Tidak setuju 19 19 Tradisional atau Obat Bahan Alam
Netral 37 37
No. Alasan Jawaban Responden
Setuju 35 35
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 7 7
(%)
Total 100 100
1. Tidak percaya Sangat Tidak setuju 9 9
pada khasiatnya
Tidak setuju 67 67
Dari table II diatas dapat kita ketahui Netral 16 16
ternyata sebagian besar masyarakat telah Setuju 6 6
mengenal adanya obat tradisional dan
Sangat Setuju 2 2
masyarakat beranggapan bahwa dengan obat
Total 100 100
bahan alam atau obat tradisional harga lebih
2. Efek yang Sangat Tidak setuju 6 6
murah, menilai efek samping obat tradisional ditimbulkan
lebih ringan dari pada obat modern, hasil analisa tidak Tidak setuju 36 36
spesifikfggb
dari table diatas diketahui bahwa masyarakat Netral 33 33

belum bisa menilai efektifitas khasiat obat Setuju 23 23


tradisonal belum tentu lebih baik dari obat Sangat Setuju 2 2
modern karena masyarakat memilih obat Total 100 100
tradisional lebih kepada back to nature 3. Sediaan obat Sangat Tidak setuju 5 5
tradisional tidak
Dari hasil penelitian dilihat pada tabel II menarik Tidak setuju 23 23
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Netral 33 33
responden menyatakan mengenal atau tahu obat Setuju 32 32
tradisional. Sangatlah wajar kalau sebagian besar Sangat Setuju 7 7
responden mengenal atau tahu obat tradisional, Total 100 100
mengingat obat tradisional merupakan warisan 4. Khasiat kurang Sangat Tidak setuju 4 4
nenek moyang yang masih turun-temurun manjur
disbanding obat Tidak setuju 49 49
sampai saat ini. Di Indonesia sendiri saat ini modern
Netral 36 36
tercatat sekitar 40% penduduk Indonesia
Setuju 10 10
menggunakan pengobatan tradisional, 70%
berada di daerah pedesaan (Harmanto dan Sangat Setuju 1 1

Subroto, 2007). Total 100 100

Penggunaan obat tradisional di


masyarakat sesungguhnya perlu memperhatikan

Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 123
ØISBN : 978-979-18458-4-7×

5. Sangat sulit Sangat Tidak setuju 6 6 sehat, ikut-ikut kata orang, menjaga kesehatan,
memperoleh
obat tradisional Tidak setuju 29 29 tetangga yang jual, dari bahan alam, membuat
Netral 33 33 sehat, sedikit efek sampingnya, menambah
Setuju 31 31 stamina, mencoba-coba, supaya menjadi sehat,
Sangat Setuju 1 1 lebih alami dan aman, juga sebagai pengganti
Total 100 100
obat.
Penggunaan obat tradisional masih
Dari hasil yang disajikan membuktikan digemari. Sebagian masyarakat menggunakan
bahwa obat trasidional sebagai salah satu upaya menganggap obat tradisional aman, bahkan lebih
kesehatan cukup popular di kalangan aman dibandingkan obat-obat konvensional
masyarakat. Oleh karena itu perlu dipantau yang berupa obat-kimiawi, serta dinilai jauh
kebenaran informasi mengenai obat tradisional lebih murah harganya (Gitawati dan Handayani,
yang beredar sehingga masyarakat terlindungi 2008).
dalam penggunaannya. Pengobatan tradisional Pada penelitian ini sebagian besar
ini harus terus dikembangkan dan dipelihara responden menggunakan obat tradisional dengan
sebagai warisan budaya bangsa yang terus alasan aman dikonsumsi sebanyak 170 orang
ditingkatkan melalui penggalian, penelitian, atau 46,2%. Hal tersebut memiliki kesamaan
pengujian dan pengembangan serta penemuan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
obat-obatan dengan pendekatan ilmu oleh Afriyani (2003), berjudul Minat
pengetahuan dan teknologi. Masyarakat di Kabupaten Magelang dalam
Pada tabel III diatas, dapat dilihat bahwa Menggunakan Obat Tradisional, bahwa alasan
67% responden percaya dengan khasiat dari obat penggunaan obat tradisional adalah karena
tradisional, tetapi belum mengeathui secara relatif aman (32,60%). Namun, berbeda dengan
spesifik tentang efek yang ditimbulkan oleh obat hasil penelitian yang berjudul Penggunaan Obat
tradisional Tradisional sebagai Alternatif Pengobatan pada
Masyarakat di Kabupaten Sleman oleh Wardana
Pandangan masyarakat terhadap jamu
(2008), yaitu penggunaan obat tradisional
sering terjadi kesalah pahaman. Bahwa sejatinya
dengan alasan terbanyak karena mudah didapat
jamu berbeda dengan obat. Bahan-bahan
(44%).
berkhasiat dalam jamu bersifat ramuan yang
masih kasar (raw material), yang belum Masyarakat juga menganggap obat
disaripatikan zat berkhasiatnya sebagaimana tradisional aman untuk dikonsumsi karena
halnya obat. bahan berkhasiat yang umumnya berasal dari alam dan sudah digunakan secara
belum teranalisis zat apa persisnya yang turun-temurun (Harmanto dan Subroto, 2007).
memberikan khasiat karena masih berupa bahan Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
kasar (raw material), belum dapat berperan Wardana (2008) dengan judul Penggunaan Obat
sebagai obat. Kesembuhan oleh bahan ber- Tradisional sebagai Alternatif Pengobatan pada
khasiat, belum bisa diterima secara bermakna Masyakat di Kabupaten Sleman, diperoleh hasil
(signifikan) sebagai obat. Oleh karenanya perlu data obat tradisional yang biasa digunakan oleh
kesabaran dan ketekunan dalam minum jamu. responden adalah jamu gendong (55%). Hal ini
Minum jamu dengan teratur diharapkan akan memberikan hasil yang sama dengan penelitian
membuat proses penyembuhan penyakit lebih ini. Kemungkinan dikarenakan penjual jamu
baik. gendong lebih banyak ditemui di masyarakat
Alasan lainnya yang disebutkan sehingga sering kita jumpai di daerah-daerah di
responden antara lain : kebiasaan dari muda, Indonesia.
kebiasaan keluarga, sudah turun temurun, sudah
sering/terbiasa minumnya, badan terasa jadi

124 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"

Tabel IV. Pernyataan Tentang Obat Tradisional atau 7. Jamu yang Sangat Tidak 7 7
Obat Bahan Alam mengandung setuju
bahan kimia
ditarik oleh Tidak setuju 4 4
Responden BPOM
Netral 14 14
No Alasan Jawaban Persentas
Jumlah Setuju 33 33
e
Sangat Setuju 42 42
1. Obat tradisional Sangat Tidak setuju 10 10
luar negeri lebih Total 100 100
manjur Tidak setuju 46 46
8. Tanaman obat Sangat Tidak 46 46
Netral 29 29 kelurga tidak setuju
Setuju 12 12 perlu
dipelihara di Tidak setuju 42 42
Sangat Setuju 3 3 rumah
Netral 3 3
Total 100 100 Setuju 4 4
2. Obat tradisional Sangat Tidak setuju 27 27 Sangat Setuju 5 5
dicampur
dengan obat Tidak setuju 56 56 Total 100 100
modern atau
Netral 14 14 9. Bapak/ ibu/ Sangat Tidak 3 3
bahan kimia
Setuju 3 3 saudara sering setuju
minum jamu
Sangat Setuju - - gendong Tidak setuju 9 9

Total 100 100 Netral 40 40

3.. Obat tradisional Sangat Tidak setuju 10 10 Setuju 41 41


dengan Sangat Setuju 7 7
kemasan Tidak setuju 37 37
mewah Total 100 100
Netral 25 25

Setuju 24 24 10. Obat Sangat Tidak 2 2


tradisional setuju
Sangat Setuju 4 4 tidak dibuat
sendiri Tidak setuju 11 11
Total 100 100
Netral 20 20
4. Dokter Sangat Tidak setuju 1 1
meresepkan Setuju 42 42
obat tradisional Tidak setuju 5 5
Sangat Setuju 25 25
Netral 40 40
Total 100 100
Setuju 41 41
11. Penggunaan Sangat Tidak 1 1
Sangat Setuju 13 13 obat setuju
tradisional
Total 100 100 meningkat Tidak setuju 4 4

5. Obat modern Sangat Tidak setuju 7 7 Netral 31 31


lebih manjur
Tidak setuju 39 39 Setuju 42 42

Netral 40 40 Sangat Setuju 22 22

Setuju 11 11 Total 100 100

Sangat Setuju 3 3 12. Obat Sangat Tidak 10 10


tradisional setuju
Total 100 100 tidak
menimbulkan Tidak setuju 41 41
6. Jamu gendong Sangat Tidak setuju 21 21
khasiat
ditambah Netral 29 29
dengan bahan Tidak setuju 43 43
kimia Setuju 17 17
Netral 24 24
Sangat Setuju 3 3
Setuju 10 10
Total 100 100
Sangat Setuju 2 2
13. Orang - orang Sangat Tidak 26 26
Total 100 100 gengsi minum setuju
obat
tradisional Tidak setuju 47 47

Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 125
ØISBN : 978-979-18458-4-7×

Netral 17 17 hingga tingkat pengetahuan masyarakat


Setuju 6 6 mengenai obat tradisional.
Sangat Setuju 4 4

Total 100 100 DAFTAR PUSTAKA


14. Saya gengsi Sangat Tidak 32 32
minum obat setuju
Afriyani., 2003, Minat Masyarakat di Kabupaten
tradisional
Tidak setuju 47 47
Magelang dalam Menggunakan Obat
Tradisional, Skripsi, Fakultas Farmasi,
Netral 18 18
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Setuju 2 2

Sangat Setuju 1 1
Anonim,1989, Buku Panduan Penataran Obat
Total 100 100
dan Permasalahannya, 13-16, Fakultas
Farmasi, UGM, Yogyakarta.
Pada table IV berisi tentang beberapa Anonim, 1992, Undang-undang RI Nomor 23
pernyataan penting terkait dengan obat Tahun 1992 tentang Kesehatan, 3, 20,
tradisional, dari hasil tersebut dilakukan scoring Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
dan analisis yang . Hasil analisis merupakan Anonim, 1994, Penelitian Penggunaan Obat
suatu kesimpulan tentang pola pemikiran atau dan Cara Pengobatan Tradisional di
persepsi masyarakat tentang obat tradisional. Rumah, Departemen Kesehatan RI,
Hasil analisis secara statistik secara tabel Jakarta.
silang menunjukkan bahwa masyarakat Anonim, 1996, Kompendia Obat Bebas,
mempunyai persepsi yang benar tentang obat Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan
tradisional, untuk melengkapi hasil tersebut Makanan, Departemen Kesehatan RI,
kemudian tingkat persepsi di kait kan dengan Jakarta: 1, 8, 11.
tingkat pendidikan seseorang. Hasil analisis
secara kuantitatif menunjukkan bahwa tingkat Anonim, 1999, Keputusan Menteri Kesehatan
pendidikan memang berpengaruh terhadap pola RI nomor:661/menkes/sk/vii/1994 tentang
pemikiran dan persepsi seseorang. persyaratan obat tradisional, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
Dengan pola persepsi yang benar tersebut,
dapat dikethui bahwa masyarkat sudah bisa Anonim, 2003, Ramuan Tradisional untuk
menerima bahkan dimungkinkan masyarakat Mengatasi Aneka Penyakit,
mulai menggunakan obat tradisional. PT.Agromedia Pustaka, Jakarta.
Anonim, 2008b, Obat Tradisional dan Obat
KESIMPULAN Herbal - Tantangan ke depan Farmasis,
http://www.informasi-obat.com/index.ph
Persepsi masyarakat terhadap obat bahan
p?option=com_content&task=view&id=
alam atau obat tradisional sudah baik dan benar
276&Itemid=31, diakses Juni 2010
serta ada hubungan yang signifikan antara
tingkat pengetahuan atau persepsi dengan Anonim, 2008c, Populasi, Sampel dan Teknik
tingkat pendidikan Sampling,
http://asprosbinareka.com/info.php?act=a
SARAN rtDet&id=128, diakses pada tanggal 26
mei 2010.
Perlu dilakukan evaluasi dan penelitian
kembali mengenai persepsi masyarakat Anonim, 2009a, Indonesia dan Obat Tradisional,
mengeani penggunaan obat bahan alam atau http://obattradisionalalami.blogspot.com/
obat tradisional di wilayah yang berbeda serta diakses juni 2010
dimungkinkan untuk mengembangkan penetian

126 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011
Prosiding Seminar Nasional "Home Care"

Anonim, 2009c, Mengenal Penggolongan Obat Kumalasari, L. O. R., 2006, Pemanfaatan Obat
(bagian 3 - Tradisional dengan Pertimbangan
tamat)http://www.ptphapros.co.id/article. Manfaat dan Keamanannya, Majalah Ilmu
php?&m=Article&aid=19&lg diakses Kefarmasian, Vol. III, No.1, April 2006,
pada tanggal 8 september 2009. 01 - 07.
Astika, I.Y.M., 2006, Penggunaan Obat Liliindrawati., 2008, Self Medication
Tradisional untuk Pengobatan Sendiri (Pengobatan Sendiri): Panduan Dasar ,
pada Masyarakat di Kelurahan Ngupasan The Torchbearers’ Newsletter, edisi
Gondomanan Yogyakarta, Skripsi, 3/2008
Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Narti K. P., 2009, Obat Tradisional Jadi
Dahlan. Yogyakarta. Alternatif Penyembuhan,
Faisal, S, 2005, Format-format Penelitian http://sijaka.wordpress.com/2009/01/26/o
Sosial, Rajawali Pers, Jakarta. bat-tradisional-jadi-alternatif-penyembuh
Gitawati, R. dan Handayani, R.S., (Badan an/, diakses pada tanggal 8 September
Litbangkes Depkes), 2008, Profil 2009.
Konsumen Obat Tradisional terhadap Notoatmodjo., S, 2002, Metodologi Penelitian
Ketanggapan akan Adanya Efek Samping Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Obat Tradisional, Buletin Penelitian Nugroho. A., Rahman. E., dan Dediwan. K.,
Sistem Kesehatan, Vol. 11, No.3, Juli 2002, Standarisasi Produk Obat Asli
2008: 283-288. Indonesia di Industri, Fakultas Farmasi
Harmanto, N. dan Subroto, M. A., 2007, Pilih UMP, Purwokerto.
Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping, Nurulita. R., 2003, Studi Pola Penggunaan Obat
PT. Elex Media Komputindo, Gramedia, Bebas dan Obat Bebas Terbatas untuk
Jakarta. Pengobatan Sendiri pada Anggota
Istaminingdyah, R., 2008, Dasar-Dasar Kepolisian Sektor di Kabupaten Sleman,
Pertimbangan Upaya Pengobatan Sendiri Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
pada Masyarakat di Kabupaten Klaten, Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Soejoeti, S.Z., 2005, Konsep Sehat, Sakit dan
Ahmad Dahlan. Penyakit dalam Konteks Sosial budaya,
Kasniyah. N, 1983, Pengambilan Keputusan Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan,
dalam Pemilihan Sistem Pengobatan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Khususnya Penanggulangan Penyakit Kesehatan Departemen Kesehatan RI,
Anak Balita pada Masyarakat Pedesaan Jakarta.
Jawa, Tesis, Program Studi Antropologi Sukandar E Y, 2006, Tren dan Paradigma Dunia
Kesehatan Universitas Indonesia, Jakarta: Farmasi, Industri-Klinik-Teknologi
90. Kesehatan, disampaikan dalam orasi
Khaldun, S., 1995. Faktor-faktor yang ilmiah Dies Natalis ITB,
Berhubungan dengan Tindakan Ibu http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/oras
Mengobati Sendiri Anak Balitanya yang i-ilmiah-dies-45.pdf, diakses Juni 2010
Menderita Penyakit Batuk Pilek di Supardi. S., Jamal. s., dan Raharni., (Badan
Pedesaan Jawa Barat, Jakarta, Tesis, Litbangkes Depkes), 2005, Pola
Program Studi Ilmu Kesehatan Penggunaan Obat, Obat Tradisional, dan
Masyarakat Universitas Indonesia, 57-71. Cara Tradisional dalam Pengobatan
Sendiri di Indonesia, Buletin Penelitian

Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011 127
ØISBN : 978-979-18458-4-7×

Kesehatan, Volume 33 No.4, 2005 Masyarakat di Kabupaten Sleman,


halaman 192-198. Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Supardi, S. dan Notosiswoyo, M., (Badan Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Litbangkes Depkes), 2005, Pengobatan Wasito. H., 2008, Peran Perguruan Tinggi
Sendiri Sakit Kepala, Demam, Batuk dan Farmasi dalam Pengembangan Industri
Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen, Kecil Obat tradisional untuk Pengentasan
Kecamaatan Warungkondang, Kabupaten Kemiskinan,
Cianjur, Jawa Barat, majalah Ilmu http://hendriapt.wordpress.com/, diakses
Kefarmasian, Vol. II No.3, hal. 134-144. Mei 2010
Supranto, J., 1992, Teknik Sampling, Rineka Wirasuta, I. M. A. G., 2009, Tren Perkembangan
Cipta, Jakarta. Dunia Farmasi : Tempat Pengabdian
Tjay. T. H., dan Raharja. K., 2002, Obat-obat Profesi Farmasi,
Penting, PT. Elex Media Komputindo, http://gelgel-wirasuta.blogspot.com/2009
Gramedia, Jakarta. /12/tren-perkembangan-dunia-farmasi-te
mpat.html, diakses Juni 2010.
Wardana, S.,2008, Penggunaan Obat Tradisional
Sebagai Alternatif Pengobatan Pada

128 Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Juni 2011

Anda mungkin juga menyukai