Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK KERJA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

BIDANG PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR DI LINGKUNGAN


BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI POMPENGAN JENEBERANG PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2016
Jalan Batara Bira No. 118 km 16 Baddoka, Makassar

ADENDUM I
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

UNTUK

KONTRAK HARGA SATUAN


DENGAN PASCA KUALIFIKASI
TAHUN ANGGARAN 2017

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN PENGENDALIAN BANJIR DAN PERKUATAN TEBING
SUNGAI SADDANG KAB. ENREKANG
KELOMPOK KERJA (POKJA) BIDANG PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR
PEKERJAAN TAHUN TUNGGAL (SYC) SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR
POMPENGAN JENEBERANG PROV. SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Jalan Batara Bira No. 118 km 16 Baddoka, Makassar

DOKUMEN PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

METODE PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI


SATU SAMPUL SISTEM GUGUR
KONTRAK HARGA SATUAN
TAHUN ANGGARAN 2017

PEKERJAAN :
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai
Saddang Kab. Enrekang

Makassar, 17 November 2016


Ditetapkan oleh :
Kelompok Kerja (POKJA) Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pekerjaan
Tahun Tunggal (SYC) SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan
Jeneberang Prov. Sulawesi Selatan

Ir. Yusuf M. Tambing, Sp.1


NIP. 196106221992031006
ADENDUM I

DOKUMEN PELELANGAN UMUM


DENGAN PASCA KUALIFIKASI UNTUK
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

Paket Pekerjaan
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing
Sungai Saddang Kab. Enrekang

1. UMUM
1) Addendum ini berisi tambahan dan atau perubahan ketentuan-
ketentuan terhadap :
a. Dokumen lelang
b. Dokumen Kualifikasi
c. Penjelasan yang telah diberikan didalam acara penjelasan lelang
2) Pelelangan pekerjaan Pembangunan Pengendalian Banjir dan
Perkuatan Tebing Sungai Saddang Kab. Enrekang
3) Hanya tambahan dan atau perubahan ketentuan yang tercantum
didalam adendum ini adalah mengikat. Apabila tambahan dan atau
perubahan ketentuan tidak tercantum didalam adendum ini maka
tambahan dan atau perubahan ketentuan tersebut tidak mengikat
dan yang berlaku masih ketentuan semula.
4) Addendum ini merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen
lelang.
5) Dengan addendum ini maka ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam dokumen lelang, dan dokumen kualifikasi yang bertentangan
dengan ketentuan dalam addendum ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

2. PERUBAHAN KETENTUAN-KETENTUAN DOKUMEN LELANG


1) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. I.
UMUM :
TETAP
2) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. II.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) :
TETAP
3) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. III.
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) :
Huruf F. Dokumen Penawaran, Angka 5. diubah dan dibaca :
5. Identifikasi bahaya

Identifikasi Jenis Bahaya


No. Jenis/Tipe Pekerjaan
& Risiko K3
Pengukuran MC.0% - Terpeleset, Tersandung &
1.
MC.100% Terjatuh.
Mobilisasi & Kecelakaan Lalu lintas
2.
Demobilisasi
Pekerjaan Urugan Tertimpah Material dan
3.
Batu Terkena Bucket Alat berat
Timbunan Tanah Tertimbun/Tertimpa
Didatangkan, Material dan Terkena
4.
Dipadatkan dan Bucket Alat berat
Dirapihkan
Galian Tanah Terkena Bucket Alat Berat
5. Mekanis

Perapihan Tanah Tertimbun/Tertimpa


6. Hasil Galian Material Hasil Galian dan
Terkena Bucket Alat Berat

4) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. IV.


LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) :
Huruf B. Persyaratan Kualifikasi, Angka 7. ditambah dan dibaca :

7. memiliki kemampuan untuk menyediakan Peralatan


untuk melaksakan pekerjaan konstruksi ini, yaitu:
Kepemilik
Jum
an
lah
No. Jenis Kapasitas (Milik/Sew
(unit
a
)
Beli/Sewa)
1. Excavator 0,8 m3 2
2. Excavator 0,45 m3 1
Long Arm
3. Vibrator Roller 10 ton 1
4. Water Tank 5000 L 1
Truck
5. Bulldozer 15 ton 1
Dengan Ketentuan umur peralatan tidak lebih dari 5 tahun

5) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. V.


BENTUK DOKUMEN PENAWARAN :
Huruf G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI,
Huruf I. Tabel 1. Diubah dan dibaca :
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PROGRAM K3.
[digunakan untuk usulan penawaran]

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
halaman : .. / ..
(Contoh Pengisian)

SASARAN K3 PENGENDALIAN PROGRAM SUMBER


NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
PROYEK RISIKO K3 DAYA

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Pengukuran MC.0% & Terpeleset, Tersandung &
1.
MC.100% Terjatuh.
2. Mobilisasi & Demobilisasi Kecelakaan Lalu lintas
Tertimpah Material dan
3. Pekerjaan Urugan Batu
Terkena Bucket Alat berat
Timbunan Tanah Tertimbun/Tertimpa
4. Didatangkan, Dirapihkan Material dan Terkena
dan Dipadatkan Bucket Alat berat
5. Galian Tanah Mekanis Terkena Bucket Alat Berat
Tertimbun/Tertimpa
6. Perapihan Tanah Hasil Galian Material Hasil Galian dan
Terkena Bucket Alat Berat
6) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. VI.
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI :
TETAP
7) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. VII.
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI :
TETAP
8) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. VIII.
BENTUK RANCANGAN KONTRAK :
TETAP
9) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. IX.
SYARAT- SYARAT UMUM KONTRAK :
TETAP
10) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. X.
SYARAT- SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) :
Diubah dan dibaca seperti terlampir

11) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. XI.


SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR :
A. Uraian Spesifikasi Teknis, diubah dan dibaca ;

SPESIFIKASI UMUM

PASAL I
1. Umum
TETAP

2. Ketentuan Umum
TETAP

3. Fasilitas Pelaksanaan
TETAP

4. Peralatan
TETAP

5. Foto Dokumentasi
TETAP

6. Gambar dan Ketentuan Ukuran


TETAP
7. Pengamanan
TETAP

8. Keselamatan Kerja
TETAP

9. Program Pelaksanaan
TETAP

10. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Award Meeting)


TETAP

11. Program Penerapan Sisitim Jaminan Mutu


TETAP

12. Rapat Bersama


TETAP

13. Laporan Hasil Pekerjaan :


TETAP

14. Bahan dan Perlengkapan


TETAP

15. Lain-Lain
TETAP

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi :
TETAP

2. Pembersihan Lapangan
TETAP

3. Pekerjaan Pengukuran
TETAP

4. Jalan Logistik/Jalan Sementara


TETAP
5. Direksi Keet (Kantor Lapangan)
TETAP

6. Gudang
TETAP

7. Papan Nama Pelaksana Kegiatan


TETAP

PASAL 3
ADMINISTRASI

1. Bouwheer Direksi dan Pengawas


TETAP

2. Penyedia Jasa dan Kepala Proyek, diubah dan dibaca ;


2.2. Penyedia Jasa menunjuk seorang Kepala Proyek yang
bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dan harus berada ditempat pekerjaan sehari-
hari. Penunjukan ini dapat diberitahukan secara tertulis
untuk mendapat persetujuan Direksi. Kepala Proyek
sekurang-kurangnya bersijazah Serjana Jurusan Teknik
Sipil dengan Pengalaman minimal 5 (lima) tahun.

3. Sub Kontraktor/Tark Werker


TETAP

4. Tugas Umum Direksi


TETAP

5. Tugas Umum Penyedia Jasa


TETAP

6. Pekerjaan Yang Tidak Lancar


TETAP

7. Perubahan Kegiatan Pekerjaan (Pekerjaan Tambah dan Kurang)


TETAP

8. Rencana Kerja
TETAP

9. Larangan Pemindah Tanganan


TETAP

10. Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan


TETAP

11. Material Yang Didatangkan oleh Penyedia Jasa


TETAP

12. Gambar Kerja, Grafik dan Time Schedule


TETAP

13. Jam kerja


TETAP

14. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan dan Peralatan


TETAP

15. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan.


TETAP

16. Resiko dan Denda atas Kelambatan Penyerahan


TETAP

17. P e r s e l i s i h a n
TETAP

18. Pembayaran Prestasi Pekerjaan


TETAP

19. Harga Satuan Pekerjaan


TETAP

20. Keadaan Kahar (Force Majeur)


TETAP

21. Penghentian dan Pemutusan Kontrak.


TETAP

22. Serah Terima Pekerjaan


TETAP

23. P e n u t u p
TETAP
SPESIFIKASI TEKNIS, diubah dan dibaca:

SPESIFIKASI KHUSUS

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Pengukuran MC.0% - MC.100%
Nomor
Satuan Pengukuran MC.0%
Pembayaran :
Pekerjaan - MC.100% 1.1

1.1.1. Umum
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan
keadaan topografi daereah pekerjaan secara memanjang
(long section) dan secara melintang (cross section) sebelum
pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah
pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar
yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan
sebagai acuan pekerjaan di lapangan.

1.1.2. Cara Pelaksanaan


a. Penyedia jasa harus menyiapkan peralatan ukur,
termasuk pekerja, patok-patok, serta peralatan lainnya
yang diperlukan untuk pengukuran. Penyedia jasa
harus menggunakan alat ukur yang mempunyai
tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran.
b. Pekerjaan ini dimulai dengan memasang patok yang
terbuat dari balok kayu 4/6 dengan jarak yang telah
ditentukan.
c. Patok patok yang telah dipasang tidak bolah goyang
dan berpindah tempat karena telah memiliki elevasi
yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan
pengukuran.
d. Setelah data pengukuran diperoleh dan diolah maka
akan dihasilkan gambar kerja (working drawing)
sebagai panduan pekerejaan di lapangan yang harus
disetujui terlebih dahulu oleh direksi.
e. Setelah pekerjaan lapngan selesai maka diadakan
pengecekan dan pengukuran ulang di lokasi pekerjaan
(MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana
(asbuilt drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai.
Asbuilt drawing dinyatakan selesai bila direksi telah
menyetujui.
f. Penyedia jasa harus segera menyerahkan semua data
survai serta hasil perhitungan dan gambar-gambar dari
pengukuran MC 0% dan MC 100% kepada direksi
secepatnya, dengan rincian sebagai berikut :
Data ukur 1 (satu) asli dan 1 (satu) rekaman
Gambar dengan ukuran A3 sebanyak 3 (satu) asli
(kalkir) dan 1 (satu) rekaman serta ukuran A3
sebanyak 2 (dua) rekaman.

1.1.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti
prosentase kumulatif progress pekerjaan dengan
ketentuan akan dibayar 100% bilamana keseluruhan
laporan yang disyaratkan telah disahkan dan disetujui
oleh direksi.
b. Pembayaran didasarkan atas lump sum (LS) sesuai
yang tercantum dalam kontrak.

1.2. Mobilisasi dan Demobilisasi


Nomor
Satuan Mobilisasi dan
Pembayaran :
Pekerjaan Demobilisasi 1.2

1.2.1. Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah
semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi
peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan
paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa
memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam
rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan
mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai ke
tempat semula.

1.2.2. Cara Pelaksanaan


a. Penyediaan Peralatan dan Personil
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan
personil sesuai dengan kebutuhan seperti yang
termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa
harus segera melaporkan kepada direksi untuk
mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu,
direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun
personil atas tanggungan penyedia jasa.
b. Program dan Pemberitahuan
Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi
peralatan dan personil yang dilengkapi dengan
keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan yang
akan didatangkan.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis
kepada direksi perihal kedatangan maupun
pengangkutan kembali peralatan dan personil.
Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas
setiap perubahan jadwal peralatan dan penyediaan
personil.
Semua peralatan yang telah berada di lokasi
pekerjaan, bila sudah tidak diperlukan, dapat
dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin
direksi.

1.2.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran dilakukan sebagai berikut :
Dibayar 50% (lima puluh persen) apabila peralatan
dan personil telah berada seluruhnya di lapangan dan
diterima baik oleh direksi.
Dibayar 50% (lima puluh persen) sisanya setelah
pekerjaan demobilisasi telah selesai seluruhnya dan
diterima baik oleh direksi.

2. PEKERJAAN PERKUATAN TEBING DAN PEMBUATAN TANGGUL


BANJIR
2.1 Urugan Batu

Nomor
Satuan Pekerjaan Pembayaran :
Pekerjaan Urugan Batu 2.1

2.1.1 Umum
Penyedia jasa harus mengerjakan pekerjaan urugan batu
pada lokasi perkuatan tebing dan krib seperti ditunjukkan
dalam gambar atau yang ditentukan oleh Direksi. Batu
gunung yang digunakan untuk pekerjaan urugan batu,
harus padat tahan lama dan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi. Permukaan batu yang terbuka
(Expossed) dan berat batu harus 100 200 Kg.
2.1.2 Cara Pelaksanaan
a. Bahan urugan batu adalah batu gunung. Bahan
tersebut diambil dari penggalian-penggalian yang
diperlukan atau dari daerah-daerah bahan yang
direncanakan.
b. Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang
diusulkan untuk urugan batu diuji di laboratorium
untuk mengetahui dan menyesuaikan karakteristik dan
sifat bahan yang diinginkan.
c. Bahan-bahan yang akan diurug harus dihamparkan
lapis demi lapis kira-kira horisontal dengan
menggunakan excavator dan pada ketebalan tertentu
hingga dapat memenuhi tingkat kepadatan yang
ditentukan. Urugan batu harus bebas dari kotoran-
kotoran dan bahan-bahan lain yang kurang baik,
sedangkan cara-cara urugan yang dilakukan harus
dapat menghasilkan tingkat kestabilan yang terbaik.

2.1.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Perhitungan volume untuk pekerjaan urugan batu
pada pekerjaan tersebut didasarkan atas volume yang
telah dikerjakan atau yang ditentukan oleh Pengguna
Jasa, termasuk acuan dan peralatan lain yang
diperlukan untuk pelaksanaan.
b. Pekerjaan dilaksanakan dengan kontrak "unit price",
untuk pekerjaan urugan batu adalah menurut harga
perkalian antara volume pekerjaan yang dilaksanakan
dalam meter kubik dan dengan harga satuan pekerjaan
per meter kubik

2.2 Timbunan Tanah Didatangkan, Dirapihkan dan Dipadatkan

Timbunan Tanah Nomor


Satuan Didatangkan, Pembayaran :
Pekerjaan dirapihkan dan 2.2
dipadatkan

2.2.1 Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dari luar
dipadatkan adalah pekerjaan menimbun pada bagian
pekerjaan konstruksi atau tanggul dimana timbunan diambil
dari luar yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat berat
2.2.2 Cara Pelaksanaan
a. Material timbunan didatangkan dari luar yang telah lulus
uji laboratorium dan disetujui oleh pihak direksi.
b. Material timbunan dihampar lapis demi lapis dengan
menggunakan alat berat Bulldozer dan apabila
dibutuhkan disiram air dengan water tank truck
c. Material timbunan yang dihampar setiap lapis dengan
ketinggian 30 cm kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat berat vibrator roller
d. Kepadatan timbunan kemudian ditentukan dari hasil uji
lapangan yaitu test sand cone dan uji laboraturium
dengan melakukan tes uji standar Proctor Compaction
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
e. Ukuran dan dimensi tanggul ditentukan berdasarkan
gambar.

2.2.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran pekerjaan timbunan dari luar
dipadatkan berdasarkan jumlah volume yang tertera pada
gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan timbunan dari luar dipadatkan ini
berdasarkan satuan meter kubik (m3) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga
satuan untuk pekerjaan timbunan ini telah mencakup
biaya-biaya pengadaan dan pemadatan

3. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI


3.1 Galian Tanah Mekanis
Nomor
Satuan Galian Tanah
Pembayaran :
Pekerjaan Mekanis
3.1.

3.1.1 Umum
Galian Tanah Mekanis adalah penggalian tanah dengan
menggunakan alat berat seperti Excavator dengan kapasitas
bucket 0,45 M3 atau 0,80 M3 (sesuai kebutuhan). Penyedia
jasa harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti
gambar rencana. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian,
penanganan pembuangan dan pembuatan quarry untuk
tanah sebagai bahan timbunan yang ditentukan oleh
Direksi.

3.1.2 Cara Pelaksanaan


a. Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan
timbunan harus dibuang ke luar area kerja. Tanah yang
dapat dipakai sebagai bahan timbunan menurut Direksi,
maka akan dipakai sebagai bahan timbunan tanggul
sungai
b. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai
bahan timbunan harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi.
c. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan
timbunan, maka bahan timbunan tersebut harus
dibuang oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan
oleh Direksi.
d. Penyedia jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh
pengaturan dan biaya pembuangan material yang
berlebih tersebut termasuk biaya pengangkutan dan
perolehan ijin dari pemilik tanah dimana pembuangan
dilakukan.
e. Penyedia jasa dalam melaksanakan galian harus
diusahakan cukup aman dari longsoran dan bila
diperlukan diberikan alat-alat penyangga.
f. Apabila pekerjaan galian sudah selesai penyedia jasa
harus memberitahukan kepada Direksi untuk
pemeriksaan.

3.1.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran pekerjaan galian tanah
mekanis ini berdasarkan jumlah volume yang tertera
pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.
b. Pembayaran pekerjaan galian tanah mekanis ini
berdasarkan satuan meter kubik (m3) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3.2 Perapihan Tanah Hasil Galian

Nomor
Satuan Perapihan Tanah
Pembayaran :
Pekerjaan Hasil Galian
3.2.

3.2.1 Umum
Yang dimaksud perapihan tanah hasil galian dalam pasal
ini ialah galian yang berasal dari tanah hasil galian sungai
yang dihampar, diratakan dan dirapihkan termasuk
pelaksanaan semua timbunan yang berhubungan dengan
bagian-bagian pekerjaan lainnya yang menggunakan
bahan timbunan bekas galian. perapihan ini harus
dilaksanakan sesuai dengan perintah direksi di lapangan.
3.2.2 Cara Pelaksanaan
Bahan
Bahan yang diperlukan untuk perapihan ini diperoleh
dari hasil galian dari sungai yang dihampar, diratakan
dan dirapihkan dengan menggunakan alat berat
Bulldozer.

3.2.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran ini atas pekerjaan
perapihan dari hasil galian harus dibuat berdasarkan
bahan-bahan ditempat sesuai dengan garis rencana,
tahapan dan dimensi di atas garis kupasan atau galian
serta elevasi yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
dengan petunjuk Pengguna Jasa.
Pembayaran atas perapihan dari hasil galian harus dibuat
dalam harga satuan meter kubik (m3) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Dimana
Harga Satuan tersebut harus sudah termasuk biaya
pengangkutan bahan dari tempat penimbunan sementara
termasuk perawatan jika diperlukan sampai ke tempat
penggunaan terakhir dan biaya-biaya penghamparan
bahan lapis demi lapis, pengadaan air, pembasahan dan
pengeringan bahan-bahan dan pemadatan bahan serta
pekerjaan-pekerjaan lain yang dianggap perlu dan
berhubungan dengan ini, termasuk semua biaya upah,
bahan-bahan peralatan kerja dan lain-lain.
12) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. XII.
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA :
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA, Diubah dan dibaca : CONTOH

Satua
n Harga Total
No. Uraian Pekerjaan Kuantitas
Ukura Satuan Harga
n
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pengukuran MC.0% - MC.100% ls 1,00
1.2 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1,00
PEKERJAAN PERKUATAN
II TEBING DAN PEMBANGUNAN
TANGGUL
2.1 Pekerjaan Urugan Batu M3 14.636,75
2.2 Timbunan Tanah Didatangkan,
M3 7.500,00
Dipadatkan dan Dirapihkan
III PEKERJAAN NORMALISASI
SUNGAI
3.1 Galian Tanah Mekanis M3 6.750,00
3.2 Perapihan Tanah Hasil Galian M3 4.725,00
Jumlah
PPN 10 %
Total
Dibulatkan

...................................2016
PT/CV.............................................

NAMA PIMPINAN PERUSAHAAN


JABATAN

CONTOH
Daftar 1 : Mata Pembayaran Umum :
Diubah dan dibaca
Satuan Harga Total
No. Uraian Pekerjaan Kuantitas
Ukuran Satuan Harga
I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Pengukuran MC.0 % - MC.100% ls 1,00

1.2 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1,00


Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Daftar 2 : Mata Pembayaran Pekerjaan Utama :
Diubah dan dibaca CONTOH

Satuan Harga Total


No. Uraian Pekerjaan Kuantitas
Ukuran Satuan Harga
PEKERJAAN PERKUATAN
II TEBING DAN
PEMBANGUNAN TANGGUL
2.1 Pekerjaan Urugan Batu M3 14.636,75
2.2 Timbunan Tanah
Didatangkan, Dipadatkan M3 7.500,00
dan Dirapihkan
III PEKERJAAN NORMALISASI
SUNGAI
3.1 Galian Tanah Mekanis M3 6.750,00
3.2 Perapihan Tanah Hasil
M3 4.725,00
Galian
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

13) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. XIII.


BENTUK DOKUMEN LAIN :
TETAP
7. KETENTUAN-KETENTUAN TAMBAHAN :
Hal-hal yang menggugurkan penawaran :
A. EVALUASI ADMINISTRASI
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi
apabila :
1) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi:
1) Surat Penawaran;
2) Surat Kuasa dari Direktur Utama/Pimpinan perusahaan
kepada penerima kuasa (apabila dikuasakan);
3) Jaminan Penawaran Asli;
4) Daftar Kuntitas dan Harga;
5) Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi [apabila
bermitra];
6) Rekapitulasi Perhitungan TKDN (khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan TKDN, penawarannya tidak
digugurkan dan nilai TKDNnya dianggap nol;
7) Formulir RK3K
8) Data Kualifikasi ;
9) Dokumen penawaran teknis, terdiri atas:
- Metoda Pelaksanaan;
- Jangka Waktu Pelaksanaan dibuat dalam bentuk
kurva S Mingguan ;
- Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan;
10) Hasil Pemindaian (Scan) Sertifikat Badan Usaha (SBU)
Asli
2) Surat Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Jangka waktu berlakuya surat penawaran tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum Dalam Dokumen
Pengadaan, dengan Pengadaan,
(1) Apabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka
dan huruf, maka yang diakui adalah tulisan huruf.
(2) Apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui
adalah nilai yang tertulis dalam angka atau
(3) Apabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis dalam
huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur.
b. Bertanggal
3) Jaminan penawaran asli memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a. Diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan
atau perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Keuangan, atau telah mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apabila
berbentuk konsorsium ;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;.
c. Nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
d. Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam
angka dan huruf;
f. Nama POKJA yang menerima Jaminan Penawaran sama
dengan nama POKJA ULP yang mengadakan pelelangan,
yaitu Kelompok Kerja (POKJA) Bidang Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC)
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan
Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Batara
Bira No. 118 Km. 16 Baddoka, Makassar;
g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
[unconditional] sebesar nilai jaminan dalam waktu paling
lambat 14 [empat belas] hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari POKJA diterima oleh
penerbit jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan
[Kerja Sama Operasi/KSO] harus ditulis atau nama
perusahaan kemitraan / KSO;
j. Kriteria pencairan jaminan penawaran sesuai dengan
persayaratn yaitu :
(a) peserta terlibat KKN (yang dilakukan oleh badan
usaha non kecil);
(b) peserta menarik kembali penawarannya selama
dilaksanakannya pelelangan;
(c) tidak bersedia menambah nilai Jaminan Pelaksanaan
dalam hal sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
(d) tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi
kualifikasi dalam hal sebagai calon pemenang dan
calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan
yang tidak dapat diterima; atau
(e) mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
k. Substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran
telah diklarifikasi dan dikonfirmasi tertulis oleh POKJA
ULP kepada penerbit jaminan;
4) Surat Kuasa (apabila dikuasakan):
a) Harus ditandatangani oleh direktur utama/pimpinan
perusahaan.
b) Nama penerima kuasa tercantum dalam akte pendirian
/anggaran dasar;
c) Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh
anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian kerja
sama.
5) Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra) memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut:
a) mencantumkan nama kemitraan sesuai dengan dokumen
isian kualifikasi
b) mencantumkan lead firm dan mitra/anggota;
c) mencantumkan modal (sharing) dari setiap perusahaan;
d) mencantumkan nama pihak yang mewakili
kemitraan/KSO;
e) ditandatangani para calon peserta kemitraan/KSO.
6) Dokumen penawaran teknis (akan dievaluasi lebih lanjut
sesuai dengan kriteria persyaratan teknis pada tahap evaluasi
teknis).
c. POKJA ULP dapat melakukan klarifikasi secara tertulis terhadap
hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun tidak boleh
mengubah substansi.
d. Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis.
e. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi, Kelompok Kerja ULP
melakukan evaluasi administrasi terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
f. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis; dan
g. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.

B. EVALUASI TEKNIS
a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi;
b. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang
ditetapkan.
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan
ketentuan :
1. Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam LDP dan khusus
personil inti serta peralatan utama minimal tercantum dalam
LDK;
2. penilaian persyaratan teknis, minimal dilakukan terhadap:
a. metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan
substantif yang meliputi tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis besar dan uraian/cara kerja
dari masing-masing jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan. Penilaian
metode pelaksanaan tidak mengevaluasi job-mix/ rincian/
campuran/ komposisi material dari jenis pekerjaan;
Jenis-jenis pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang/
sementara yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama ditetapkan dalam LDP.
Pekerjaan penunjang/ sementara dimaksud, misalnya:
Pengukuran MC.0% - MC.100%
Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan Urugan Batu
Timbunan Tanah Didatangkan, Dipadatkan dan
Dirapihkan
Galian Tanah Mekanis
Perapihan Tanah Hasil galian
b. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melampaui batas waktu (yaitu sampai dengan serah
terima pertama/Provision Hand Over (PHO)) sebagaimana
tercantum dalam LDP.
c. Peralatan utama minimal: jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan
menggunakan data peralatan yang tercantum pada isian
kualifikasi, sebagai berikut :
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
1. Excavator 0,8 m3 2
2. Excavator Long 0,45 m3 1
Arm
3. Vibrator Roller 10 ton 1
4. Water Tank 5000 L 1
Truck
5. Bulldozer 15 ton 1

Dengan ketentuan umur peralatan tidak lebih dar lima tahun

d. personil inti dipilih Tenaga ahli : tingkat pendidikan, jabatan


dalam pekerjaan yang diusulkan, pengalaman kerja,
keahlian/ keterampilan, yang ditempatkan secara penuh,
menggunakan data personil inti yang tercantum pada isian
kualifikasi, yaitu :
Jabatan dalam Pengalam
Tingkat Profesi/
No pekerjaan yang an Kerja
Pendidikan Keahlian
diusulkan (tahun)
1 2 3 4 5
Kepala Ahli Madya
1. S1 Sipil 5
Proyek SDA
Ahli Muda
2. S1 Sipil Quantity Control 4
SDA
Ahli Muda
3. S1 Sipil Quality Control 4
SDA
Ahli Muda
4. S1 Sipil Pelaksana 1 4
SDA
Ahli Muda
5. S1 Sipil Pelaksana 2 4
SDA
S1
Ahli Muda
6. Sipil/Geod Surveyor 4
Geodesi
esi
Sertifikat K3
7. S1 Petugas K3 4
konstruksi

Tenaga Ahli dilampirkan Scan Ijazah dan SKA

e. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai


dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP
(ketentuan subkontrak dipersyaratkan untuk nilai
penawaran harga di atas Rp 25.000.000.000,00);
f. RK3K memenuhi persyaratan yaitu adanya sasaran dan
program K3 yang secara umum menggambarkan
penguasaan dalam mengendalikan risiko bahaya K3.
3. Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk
bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas
atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan
peserta. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke
tahap evaluasi harga;
f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik
ada yang tidak memenuhi persyaratan teknis, Pokja ULP dapat
melakukan evaluasi penawaran terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
g. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus
evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi
harga;
apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal;

C. EVALUASI HARGA
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok
atau penting, dengan ketentuan :
1) total harga penawaran terkoreksi dibandingkan nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai
total HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas nilai
total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan penawaran
tersebut timpang, maka harga satuan penawaran timpang
hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas
dan Harga. Selanjutnya daftar jenis/item pekerjaan timpang
tersebut dimasukkan ke dalam Kontrak
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya;
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja
ULP;
2) Klarifikasi/Evaluasi kewajaran harga dalam hal harga
penawaran nilainya di bawah 80% (delapan puluh perseratus)
HPS, dengan ketentuan:
a) Meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi
harga upah, bahan, dan peralatan dari harga satuan
penawaran, sekurang-kurangnya pada setiap mata
pembayaran utama;
b) Meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari
unsur upah, bahan, dan peralatan dalam Analisa Harga
Satuan;
c) Hasil penelitian butir a) dan butir b) digunakan untuk
menghitung harga satuan yang dinilai wajar tanpa
memperhitungkan keuntungan yang ditawarkan; dan
d) Harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk
menghitung total harga penawaran yang dinilai wajar dan
dapat dipertanggungjawabkan.
e) Total harga sebagaimana dimaksud pada huruf d. dihitung
berdasarkan volume yang ada dalam daftar kuantitas dan
harga.
Apabila total harga penawaran yang diusulkan lebih kecil dari
hasil evaluasi sebagaimana tersebut diatas, maka harga
penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.
Apabila total harga penawaran lebih besar dari hasil evaluasi
sebagaimana tersebut diatas, maka harga penawaran
dinyatakan wajar dan apabila peserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang pelelangan, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS.
Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan
nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5% HPS,
penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran dicairkan
dan disetorkan ke kas Negara/Daerah, serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi
dalam negeri (apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga) dengan ketentuan Perhitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disampaikan oleh peserta
berdasarkan penilaian sendiri (self assessment), digunakan dalam
evaluasi penawaran harga apabila pelelangan pekerjaan tersebut
diberlakukan preferensi harga yaitu apabila memenuhi ketentuan:
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri
diberlakukan pada Pengadaan Barang/ Jasa yang dibiayai
rupiah murni tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/
Jasa bernilai diatas Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam
negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua
puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan formulir perhitungan
TKDN maka peserta dianggap tidak menginginkan
diberlakukan preferensi harga bagi penawarannya dan tidak
menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi
urusan perindustrian dengan tetap berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya.
3) rumus penghitungan sebagai berikut:
1
HEA HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran/ terkoreksi
yang memenuhi persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).
4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA
yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran
dan hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan
perhitungan HEA guna menetapkan peringkat pemenang.
d. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama dalam hal tidak diperhitungkan TKDN,
maka Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai kemampuan
teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan.
e. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat
terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana
ketentuan peraturan dan perundang-undangan, maka pelelangan
dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

D. EVALUASI KUALIFIKASI
a. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
b. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode
penilaian sistem gugur.
c. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta
sebelum pemasukan penawaran, apabila tidak ditandatangani
maka tidak dievaluasi lebih lanjut.
d. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kualifikasi.
e. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus evaluasi kualifikasi,
maka lelang dinyatakan gagal
f. Dokumen kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, seperti Izin Usaha Jasa Konstruksi;
3. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan, tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir (SPT Tahunan 2015)
6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha Kecil yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
7. Memiliki kemampuan pada klasifikasi (SI001) Jasa Pelaksana
untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan
Prasarana Sumber Daya Air Lainnya dan kemampuan pada
sub klasifikasi M untuk pekerjaan yang sejenis bagi badan
usaha non kecil,
8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan
serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9. menyampaikan/mengisi daftar perolehan pekerjaan yang
sedang dikerjakan;
10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan
konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
total HPS, yaitu 10% x Rp. 6.900.000.000 =
Rp. 690.000.000,- (enam ratus sembilan puluh juta
rupiah). Dalam hal kemitraan yang menyampaikan surat
dukungan keuangan hanya lead firm;
11. untuk usaha non-kecil (paket di atas Rp 2.500.000.000,00)
memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada sub klasifikasi
pekerjaan yang sejenis/ kompleksitas yang setara, dengan
ketentuan :
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub klasifikasi
pekerjaan yang sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD
dari perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub klasifikasi
pekerjaan, nilai kontrak dan status peserta pada saat
menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai
pekerjaan sekarang (present value) menggunakan
perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang


Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi
(apabila ada) saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan
serah terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian
prakualifikasi (apabila belum ada, dapat dihitung
dengan regresi linier berdasarkan indeks bulan-
bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan;
12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
a. SKP = KP jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil KP = 5
untuk usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2
N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang
dapat ditangani pada saat bersamaan selama
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah
SKP dari masing-masing perusahaan yang bermitra/KSO;
c. untuk paket pekerjaan non kecil perhitungan SKP dipilih
yang nilainya terbesar dari cara sesuai butir a.
13. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO :
1) peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase
kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut;
2) evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7,
9, dan 12 dilakukan untuk setiap perusahaan yang
melakukan kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8
evaluasi persyaratan digabungkan sebagai evaluasi
kemitraan/KSO, sedangkan dukungan keuangan (angka 10)
hanya atas nama kemitraan/KSO;
g. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode
penilaian sistem gugur. Pokja ULP memeriksa dan
membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam
Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal :
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
h. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membubuhi materai senilai
Rp.12.000,00 (dua belas ribu rupiah).
i. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
Pokja ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi
secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir
isian kualifikasi termasuk dapat melakukan peninjauan lapangan
pada pihak-pihak/instansi terkait.
j. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta
sebelum pemasukan penawaran.
k. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan
kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
PENJELASAN LELANG
Paket Pekerjaan
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai Saddang
Kab. Enrekang

1) METODA PEMILIHAN
Metoda pengadaan untuk paket pekerjaan ini dilakukan dengan Pelelangan Umum
Pascakualifikasi, dan sesuai dengan Ketentuan-Ketentuan yang berlaku :
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang : Jasa Konstruksi.
2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang : Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, beserta perubahannya
3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Pembinaan
Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 Tentang : Penerapan SMK3
7. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2004 Tentang :
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
8. Peraturan Menteri Nomor 9/PRT/M/2008 Tentang : Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
9. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor : IK.0201.Kk/978, tanggal 30
Desember 2013, Tentang : Pemberlakuan Klasifikasi dan Kualifikasi pada Pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi untuk tahun anggaran 2014.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi, beserta perubahannya.

2) CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN


1. Pemasukan Dokumen Penawaran dengan menggunakan metode 1 (satu) sampul.
2. Peserta menyampaikan dokumen penawaran dengan cara mengunggah melalui
aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) melalui pada website LPSE sesuai
ketentuan dalam LDP.
3. Jika terdapat penarikan/pembatalan/ penggantian Dokumen Penawaran, dapat
dilakukan dengan cara mengupload kembali dokumen surat pengunduran
diri/pembatalan/penggantian.
4. Tata cara penyampaian dokumen penawaran sesuai petunjuk penggunaan aplikasi
SPSE pada website LPSE.

3) KELENGKAPAN YANG HARUS DILAMPIRKAN BERSAMA DOKUMEN PENAWARAN.


Dokumen Penawaran, terdiri dari :
- Surat Penawaran
- Jaminan Penawaran Hasil Pemindaian (Scan)
- Rincian Harga Penawaran (Daftar Kuantitas dan Harga)

1
- Surat Kuasa (bila diperlukan)
- Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada)
- Dokumen Penawaran Teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan dibuat dalam bentuk kurva S Mingguan ;
- Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
- RK3K ;
- Dokumen Isian Kualifikasi;
- Sertifikat Badan Usaha (scan)

4) PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN


a. Pembukaan penawaran akan dilaksanakan pada :
Hari/tgl : Jumat/ 2 Desember 2016
Jam : Waktu Server (11.00 wita)
Tempat : Ruang Rapat Lt. II Kantor BBWS Pompengan Jeneberang
Jl. Batara Bira No. 118 Km.16 Baddoka, Makassar
b. Apabila terjadi penundaan acara pemasukkan dan atau pembukaan penawaran akan
diberitahukan secara tertulis.
c. Wakil peserta lelang yang akan hadir pada acara pembukaan penawaran harus
membawa identitas atau surat keterangan/penugasan dari perusahaan sebagaimana
ditentukan dalam dokumen lelang.

5) METODA EVALUASI
a. Evaluasi dilakukan dengan SISTEM GUGUR
b. Evaluasi penawaran dilakukaan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.
c. Aturan-Aturan lain yang digunakan.

6) HAL-HAL YANG MENGGUGURKAN PENAWARAN.


Hal-hal yang menggugurkan penawaran adalah apabila dokumen penawaran tidak
memenuhi syarat-syarat administrasi, teknis dan kewajaran harga sebagaimana
ditentukan dalam dokumen lelang dan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.

7) JENIS KONTRAK YANG AKAN DIGUNAKAN


Jenis kontrak yang akan digunakan untuk paket pekerjaan ini adalah KONTRAK HARGA
SATUAN.

8) KETENTUAN DAN CARA EVALUASI BERKENAAN PREFERENSI HARGA ATAS


PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

2
Preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri untuk paket pekerjaan ini
diberlakukan, yaitu diatas Rp. 1 milyar rupiah.

9) KETENTUAN TENTANG PENYESUAIAN HARGA


Ketentuan Tentang Penyesuaian Harga tidak diberlakukan.

10) RISIKO K3 YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT PEKERJAAN TERMASUK KONDISI DAN
BAHAYA.

No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya & Risiko K3


1. Pengukuran MC.0% - MC.100% Terpeleset, Tersandung & Terjatuh.
2. Mobilisasi & Demobilisasi Kecelakaan Lalu lintas
3. Pekerjaan Urugan Batu Tertimpah Material dan Terkena Bucket
Alat berat
4. Timbunan Tanah Didatangkan, Tertimbun/Tertimpa Material dan Terkena
Dipadatkan dan Dirapihkan Bucket Alat berat
5. Galian Tanah Mekanis Terkena Bucket Alat Berat
6. Perapihan Tanah Hasil Galian Tertimbun/Tertimpa Material Hasil Galian
dan Terkena Bucket Alat Berat

11) KETENTUAN DAN CARA SUB-KONTRAK SEBAGIAN PEKERJAAN KEPADA USAHA KECIL
TERMASUK KOPERASI KECIL.
a. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil , maka
pekerjaan harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang
diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
b. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa yang mempunyai harga
kontrak diatas Rp.25.000.000.000,- (Dua puluh lima milyar) maka :
(1) Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha mikro/usaha
kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan diluar
pekerjaan utama.
(2) Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.
(3) Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
keseluruhan pekerjaan.
c. Apabila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia
jasa dikenakan sanksi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.
12) BESARAN, MASA BERLAKU DAN PENJAMIN YANG DAPAT MENGELUARKAN JAMINAN
a. Surat penawaran harus dilampiri jaminan penawaran.
b. Jaminan Penawaran diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan
Rakyat)/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi, bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) yang mempunyai program asuransi kerugian (surety
bond).
c. Syarat Jaminan, berupa Garansi Bank/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi, bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional) adalah yang
mempunyai ijin Depkeu/Bapepam-LK untuk menjual produk jaminan (surety ship).

3
d. Nilai jaminan penawaran sebesar 2 % HPS atau senilai Rp. 138.000.000,- (seratus
tiga puluh delapan juta rupiah).
e. Nilai jaminan penawaran harus dinyatakan dalam angka dan huruf.
f. Masa berlakunya jaminan penawaran 90 (sembilan puluh) hari kalender.
g. Jaminan Penawaran ditujukan kepada Kelompok Kerja (POKJA) Bidang
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC) SNVT
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi
Selatan, Jalan Batara Bira No. 118 Km. 16 Baddoka, Makassar.
h. Jaminan Penawaran asli sudah harus diserahkan kepada Pokja bertempat di
Ruang Rapat Lt. 2 Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang
Jl. Batara Bira No. 118 Km. 16 Baddoka, Makassar sebelum batas akhir
pemasukan penawaran.
i. Jaminan penawaran harus memenuhi ketentuan lainnya dalam dokumen lelang dan
atau addendumnya.

13) DOKUMEN LAIN YANG DIPERSYARATKAN SEPERTI PRA RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K), TINGKAT RISIKO PEKERJAAN (TINGGI,
SEDANG, KECIL), DAN BARANG YANG DIIMPOR [apabila ada],

14) LAIN-LAIN :
MATA PEMBAYARAN UTAMA
Didalam pelelangan ini mata pembayaran ditetapkan sebagai berikut :
a. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot
kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari nilai penawaran diluar PPN
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
b. Analisa harga satuan pekerjaan untuk seluruh mata pembayaran utama harus dibuat
harus dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.

NILAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)


Nilai harga perkiraan sendiri adalah sebesar : Rp. 6.900.000.000,- (enam miliar
sembilan ratus juta rupiah)

JAMINAN PELAKSANAAN
Nilai jaminan pelaksanaan ditentukan sebagai berikut :
a. Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak apabila nilai penawaran
terkoreksi lebih besar atau sama dengan 80% dari HPS.
b. Besarnya jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (lebih kecil
dari 80% HPS), dinaikkan menjadi sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS.
c. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.

LAIN-LAIN
a. Apabila penjelasan ini menimbulkan tambahan dan atau perubahan ketentuan
dokumen lelang atau dokumen kulafikasi maka penambahan dan atau perubahan

4
tersebut akan dituangkan didalam addendum dokumen lelang dan menjadi bagian tak
terpisahkan dari dokumen lelang.
b. Hanya tambahan dan atau perubahan ketentuan dokumen lelang/dokumen
kualifikasi yang tertuang didalam Addendum adalah mengikat. Bila tambahan dan
atau perubahan ketentuan tidak tercantum didalam addendum maka bukan
merupakan bagian dari dokumen pengadaan dan yang berlaku adalah dokumen
pengadaan yang awal.
c. Koefisien Analisa Harga Satuan Untuk Pekerjaan Utama dapat dipertanggungjawabkan
oleh Penyedia Jasa sebagai bahan klarifikasi apabila penawaran kurang dari 80% dari
nilai HPS.
d. Untuk setiap item pekerjaan persiapan/pendahuluan tidak diperkenankan
menambahkan biaya overhead/keuntungan.
e. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari
kalender.
f. Jangka Waktu Pemeliharaan adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender.
g. Harga Jual unuk Bahan Bakar Minyak Solar/Bio Solar menggunakan Harga Industri
BBM PERTAMINA (Surat terlampir.)
h. Upah kerja berdasarkan wilayah kerja yang memiliki dasar yang dapat dipertanggung
jawabkan.

Kelompok Kerja (POKJA)


Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC)
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan
Ketua,

Ir. Yusuf M. Tambing, Sp.1.


NIP. 196106221992031006

Anda mungkin juga menyukai