ADENDUM I
DOKUMEN PELELANGAN UMUM
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
UNTUK
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN PENGENDALIAN BANJIR DAN PERKUATAN TEBING
SUNGAI SADDANG KAB. ENREKANG
KELOMPOK KERJA (POKJA) BIDANG PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR
PEKERJAAN TAHUN TUNGGAL (SYC) SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR
POMPENGAN JENEBERANG PROV. SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Jalan Batara Bira No. 118 km 16 Baddoka, Makassar
DOKUMEN PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN :
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai
Saddang Kab. Enrekang
Paket Pekerjaan
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing
Sungai Saddang Kab. Enrekang
1. UMUM
1) Addendum ini berisi tambahan dan atau perubahan ketentuan-
ketentuan terhadap :
a. Dokumen lelang
b. Dokumen Kualifikasi
c. Penjelasan yang telah diberikan didalam acara penjelasan lelang
2) Pelelangan pekerjaan Pembangunan Pengendalian Banjir dan
Perkuatan Tebing Sungai Saddang Kab. Enrekang
3) Hanya tambahan dan atau perubahan ketentuan yang tercantum
didalam adendum ini adalah mengikat. Apabila tambahan dan atau
perubahan ketentuan tidak tercantum didalam adendum ini maka
tambahan dan atau perubahan ketentuan tersebut tidak mengikat
dan yang berlaku masih ketentuan semula.
4) Addendum ini merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen
lelang.
5) Dengan addendum ini maka ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam dokumen lelang, dan dokumen kualifikasi yang bertentangan
dengan ketentuan dalam addendum ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
SPESIFIKASI UMUM
PASAL I
1. Umum
TETAP
2. Ketentuan Umum
TETAP
3. Fasilitas Pelaksanaan
TETAP
4. Peralatan
TETAP
5. Foto Dokumentasi
TETAP
8. Keselamatan Kerja
TETAP
9. Program Pelaksanaan
TETAP
15. Lain-Lain
TETAP
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi :
TETAP
2. Pembersihan Lapangan
TETAP
3. Pekerjaan Pengukuran
TETAP
6. Gudang
TETAP
PASAL 3
ADMINISTRASI
8. Rencana Kerja
TETAP
17. P e r s e l i s i h a n
TETAP
23. P e n u t u p
TETAP
SPESIFIKASI TEKNIS, diubah dan dibaca:
SPESIFIKASI KHUSUS
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Pengukuran MC.0% - MC.100%
Nomor
Satuan Pengukuran MC.0%
Pembayaran :
Pekerjaan - MC.100% 1.1
1.1.1. Umum
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan
keadaan topografi daereah pekerjaan secara memanjang
(long section) dan secara melintang (cross section) sebelum
pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah
pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar
yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan
sebagai acuan pekerjaan di lapangan.
1.2.1. Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah
semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi
peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan
paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa
memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam
rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan
mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai ke
tempat semula.
Nomor
Satuan Pekerjaan Pembayaran :
Pekerjaan Urugan Batu 2.1
2.1.1 Umum
Penyedia jasa harus mengerjakan pekerjaan urugan batu
pada lokasi perkuatan tebing dan krib seperti ditunjukkan
dalam gambar atau yang ditentukan oleh Direksi. Batu
gunung yang digunakan untuk pekerjaan urugan batu,
harus padat tahan lama dan harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi. Permukaan batu yang terbuka
(Expossed) dan berat batu harus 100 200 Kg.
2.1.2 Cara Pelaksanaan
a. Bahan urugan batu adalah batu gunung. Bahan
tersebut diambil dari penggalian-penggalian yang
diperlukan atau dari daerah-daerah bahan yang
direncanakan.
b. Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang
diusulkan untuk urugan batu diuji di laboratorium
untuk mengetahui dan menyesuaikan karakteristik dan
sifat bahan yang diinginkan.
c. Bahan-bahan yang akan diurug harus dihamparkan
lapis demi lapis kira-kira horisontal dengan
menggunakan excavator dan pada ketebalan tertentu
hingga dapat memenuhi tingkat kepadatan yang
ditentukan. Urugan batu harus bebas dari kotoran-
kotoran dan bahan-bahan lain yang kurang baik,
sedangkan cara-cara urugan yang dilakukan harus
dapat menghasilkan tingkat kestabilan yang terbaik.
2.2.1 Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dari luar
dipadatkan adalah pekerjaan menimbun pada bagian
pekerjaan konstruksi atau tanggul dimana timbunan diambil
dari luar yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat berat
2.2.2 Cara Pelaksanaan
a. Material timbunan didatangkan dari luar yang telah lulus
uji laboratorium dan disetujui oleh pihak direksi.
b. Material timbunan dihampar lapis demi lapis dengan
menggunakan alat berat Bulldozer dan apabila
dibutuhkan disiram air dengan water tank truck
c. Material timbunan yang dihampar setiap lapis dengan
ketinggian 30 cm kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat berat vibrator roller
d. Kepadatan timbunan kemudian ditentukan dari hasil uji
lapangan yaitu test sand cone dan uji laboraturium
dengan melakukan tes uji standar Proctor Compaction
guna memperoleh hasil pemadatan yang baik
e. Ukuran dan dimensi tanggul ditentukan berdasarkan
gambar.
3.1.1 Umum
Galian Tanah Mekanis adalah penggalian tanah dengan
menggunakan alat berat seperti Excavator dengan kapasitas
bucket 0,45 M3 atau 0,80 M3 (sesuai kebutuhan). Penyedia
jasa harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti
gambar rencana. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian,
penanganan pembuangan dan pembuatan quarry untuk
tanah sebagai bahan timbunan yang ditentukan oleh
Direksi.
Nomor
Satuan Perapihan Tanah
Pembayaran :
Pekerjaan Hasil Galian
3.2.
3.2.1 Umum
Yang dimaksud perapihan tanah hasil galian dalam pasal
ini ialah galian yang berasal dari tanah hasil galian sungai
yang dihampar, diratakan dan dirapihkan termasuk
pelaksanaan semua timbunan yang berhubungan dengan
bagian-bagian pekerjaan lainnya yang menggunakan
bahan timbunan bekas galian. perapihan ini harus
dilaksanakan sesuai dengan perintah direksi di lapangan.
3.2.2 Cara Pelaksanaan
Bahan
Bahan yang diperlukan untuk perapihan ini diperoleh
dari hasil galian dari sungai yang dihampar, diratakan
dan dirapihkan dengan menggunakan alat berat
Bulldozer.
Satua
n Harga Total
No. Uraian Pekerjaan Kuantitas
Ukura Satuan Harga
n
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pengukuran MC.0% - MC.100% ls 1,00
1.2 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1,00
PEKERJAAN PERKUATAN
II TEBING DAN PEMBANGUNAN
TANGGUL
2.1 Pekerjaan Urugan Batu M3 14.636,75
2.2 Timbunan Tanah Didatangkan,
M3 7.500,00
Dipadatkan dan Dirapihkan
III PEKERJAAN NORMALISASI
SUNGAI
3.1 Galian Tanah Mekanis M3 6.750,00
3.2 Perapihan Tanah Hasil Galian M3 4.725,00
Jumlah
PPN 10 %
Total
Dibulatkan
...................................2016
PT/CV.............................................
CONTOH
Daftar 1 : Mata Pembayaran Umum :
Diubah dan dibaca
Satuan Harga Total
No. Uraian Pekerjaan Kuantitas
Ukuran Satuan Harga
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. EVALUASI TEKNIS
a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi;
b. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang
ditetapkan.
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan
ketentuan :
1. Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam LDP dan khusus
personil inti serta peralatan utama minimal tercantum dalam
LDK;
2. penilaian persyaratan teknis, minimal dilakukan terhadap:
a. metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan
substantif yang meliputi tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis besar dan uraian/cara kerja
dari masing-masing jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan. Penilaian
metode pelaksanaan tidak mengevaluasi job-mix/ rincian/
campuran/ komposisi material dari jenis pekerjaan;
Jenis-jenis pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang/
sementara yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama ditetapkan dalam LDP.
Pekerjaan penunjang/ sementara dimaksud, misalnya:
Pengukuran MC.0% - MC.100%
Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan Urugan Batu
Timbunan Tanah Didatangkan, Dipadatkan dan
Dirapihkan
Galian Tanah Mekanis
Perapihan Tanah Hasil galian
b. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melampaui batas waktu (yaitu sampai dengan serah
terima pertama/Provision Hand Over (PHO)) sebagaimana
tercantum dalam LDP.
c. Peralatan utama minimal: jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan
menggunakan data peralatan yang tercantum pada isian
kualifikasi, sebagai berikut :
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
1. Excavator 0,8 m3 2
2. Excavator Long 0,45 m3 1
Arm
3. Vibrator Roller 10 ton 1
4. Water Tank 5000 L 1
Truck
5. Bulldozer 15 ton 1
C. EVALUASI HARGA
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok
atau penting, dengan ketentuan :
1) total harga penawaran terkoreksi dibandingkan nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai
total HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas nilai
total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan penawaran
tersebut timpang, maka harga satuan penawaran timpang
hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas
dan Harga. Selanjutnya daftar jenis/item pekerjaan timpang
tersebut dimasukkan ke dalam Kontrak
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya;
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja
ULP;
2) Klarifikasi/Evaluasi kewajaran harga dalam hal harga
penawaran nilainya di bawah 80% (delapan puluh perseratus)
HPS, dengan ketentuan:
a) Meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi
harga upah, bahan, dan peralatan dari harga satuan
penawaran, sekurang-kurangnya pada setiap mata
pembayaran utama;
b) Meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari
unsur upah, bahan, dan peralatan dalam Analisa Harga
Satuan;
c) Hasil penelitian butir a) dan butir b) digunakan untuk
menghitung harga satuan yang dinilai wajar tanpa
memperhitungkan keuntungan yang ditawarkan; dan
d) Harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk
menghitung total harga penawaran yang dinilai wajar dan
dapat dipertanggungjawabkan.
e) Total harga sebagaimana dimaksud pada huruf d. dihitung
berdasarkan volume yang ada dalam daftar kuantitas dan
harga.
Apabila total harga penawaran yang diusulkan lebih kecil dari
hasil evaluasi sebagaimana tersebut diatas, maka harga
penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.
Apabila total harga penawaran lebih besar dari hasil evaluasi
sebagaimana tersebut diatas, maka harga penawaran
dinyatakan wajar dan apabila peserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang pelelangan, harus bersedia untuk
menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS.
Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan
nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5% HPS,
penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran dicairkan
dan disetorkan ke kas Negara/Daerah, serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi
dalam negeri (apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga) dengan ketentuan Perhitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disampaikan oleh peserta
berdasarkan penilaian sendiri (self assessment), digunakan dalam
evaluasi penawaran harga apabila pelelangan pekerjaan tersebut
diberlakukan preferensi harga yaitu apabila memenuhi ketentuan:
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri
diberlakukan pada Pengadaan Barang/ Jasa yang dibiayai
rupiah murni tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/
Jasa bernilai diatas Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam
negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua
puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan formulir perhitungan
TKDN maka peserta dianggap tidak menginginkan
diberlakukan preferensi harga bagi penawarannya dan tidak
menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi
urusan perindustrian dengan tetap berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya.
3) rumus penghitungan sebagai berikut:
1
HEA HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran/ terkoreksi
yang memenuhi persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).
4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA
yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran
dan hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan
perhitungan HEA guna menetapkan peringkat pemenang.
d. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama dalam hal tidak diperhitungkan TKDN,
maka Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai kemampuan
teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan.
e. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat
terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana
ketentuan peraturan dan perundang-undangan, maka pelelangan
dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
D. EVALUASI KUALIFIKASI
a. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
b. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode
penilaian sistem gugur.
c. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta
sebelum pemasukan penawaran, apabila tidak ditandatangani
maka tidak dievaluasi lebih lanjut.
d. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kualifikasi.
e. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus evaluasi kualifikasi,
maka lelang dinyatakan gagal
f. Dokumen kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, seperti Izin Usaha Jasa Konstruksi;
3. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan, tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir (SPT Tahunan 2015)
6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha Kecil yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
7. Memiliki kemampuan pada klasifikasi (SI001) Jasa Pelaksana
untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan
Prasarana Sumber Daya Air Lainnya dan kemampuan pada
sub klasifikasi M untuk pekerjaan yang sejenis bagi badan
usaha non kecil,
8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan
serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9. menyampaikan/mengisi daftar perolehan pekerjaan yang
sedang dikerjakan;
10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan
konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
total HPS, yaitu 10% x Rp. 6.900.000.000 =
Rp. 690.000.000,- (enam ratus sembilan puluh juta
rupiah). Dalam hal kemitraan yang menyampaikan surat
dukungan keuangan hanya lead firm;
11. untuk usaha non-kecil (paket di atas Rp 2.500.000.000,00)
memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada sub klasifikasi
pekerjaan yang sejenis/ kompleksitas yang setara, dengan
ketentuan :
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub klasifikasi
pekerjaan yang sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD
dari perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub klasifikasi
pekerjaan, nilai kontrak dan status peserta pada saat
menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai
pekerjaan sekarang (present value) menggunakan
perhitungan sebagai berikut:
1) METODA PEMILIHAN
Metoda pengadaan untuk paket pekerjaan ini dilakukan dengan Pelelangan Umum
Pascakualifikasi, dan sesuai dengan Ketentuan-Ketentuan yang berlaku :
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang : Jasa Konstruksi.
2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang : Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, beserta perubahannya
3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Pembinaan
Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 Tentang : Penerapan SMK3
7. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2004 Tentang :
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
8. Peraturan Menteri Nomor 9/PRT/M/2008 Tentang : Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
9. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor : IK.0201.Kk/978, tanggal 30
Desember 2013, Tentang : Pemberlakuan Klasifikasi dan Kualifikasi pada Pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi untuk tahun anggaran 2014.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi, beserta perubahannya.
1
- Surat Kuasa (bila diperlukan)
- Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada)
- Dokumen Penawaran Teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan dibuat dalam bentuk kurva S Mingguan ;
- Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
- RK3K ;
- Dokumen Isian Kualifikasi;
- Sertifikat Badan Usaha (scan)
5) METODA EVALUASI
a. Evaluasi dilakukan dengan SISTEM GUGUR
b. Evaluasi penawaran dilakukaan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.
c. Aturan-Aturan lain yang digunakan.
2
Preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri untuk paket pekerjaan ini
diberlakukan, yaitu diatas Rp. 1 milyar rupiah.
10) RISIKO K3 YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT PEKERJAAN TERMASUK KONDISI DAN
BAHAYA.
11) KETENTUAN DAN CARA SUB-KONTRAK SEBAGIAN PEKERJAAN KEPADA USAHA KECIL
TERMASUK KOPERASI KECIL.
a. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil , maka
pekerjaan harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang
diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
b. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa yang mempunyai harga
kontrak diatas Rp.25.000.000.000,- (Dua puluh lima milyar) maka :
(1) Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha mikro/usaha
kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan diluar
pekerjaan utama.
(2) Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.
(3) Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
keseluruhan pekerjaan.
c. Apabila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia
jasa dikenakan sanksi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.
12) BESARAN, MASA BERLAKU DAN PENJAMIN YANG DAPAT MENGELUARKAN JAMINAN
a. Surat penawaran harus dilampiri jaminan penawaran.
b. Jaminan Penawaran diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan
Rakyat)/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi, bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) yang mempunyai program asuransi kerugian (surety
bond).
c. Syarat Jaminan, berupa Garansi Bank/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi, bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional) adalah yang
mempunyai ijin Depkeu/Bapepam-LK untuk menjual produk jaminan (surety ship).
3
d. Nilai jaminan penawaran sebesar 2 % HPS atau senilai Rp. 138.000.000,- (seratus
tiga puluh delapan juta rupiah).
e. Nilai jaminan penawaran harus dinyatakan dalam angka dan huruf.
f. Masa berlakunya jaminan penawaran 90 (sembilan puluh) hari kalender.
g. Jaminan Penawaran ditujukan kepada Kelompok Kerja (POKJA) Bidang
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC) SNVT
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi
Selatan, Jalan Batara Bira No. 118 Km. 16 Baddoka, Makassar.
h. Jaminan Penawaran asli sudah harus diserahkan kepada Pokja bertempat di
Ruang Rapat Lt. 2 Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang
Jl. Batara Bira No. 118 Km. 16 Baddoka, Makassar sebelum batas akhir
pemasukan penawaran.
i. Jaminan penawaran harus memenuhi ketentuan lainnya dalam dokumen lelang dan
atau addendumnya.
13) DOKUMEN LAIN YANG DIPERSYARATKAN SEPERTI PRA RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K), TINGKAT RISIKO PEKERJAAN (TINGGI,
SEDANG, KECIL), DAN BARANG YANG DIIMPOR [apabila ada],
14) LAIN-LAIN :
MATA PEMBAYARAN UTAMA
Didalam pelelangan ini mata pembayaran ditetapkan sebagai berikut :
a. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot
kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari nilai penawaran diluar PPN
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
b. Analisa harga satuan pekerjaan untuk seluruh mata pembayaran utama harus dibuat
harus dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.
JAMINAN PELAKSANAAN
Nilai jaminan pelaksanaan ditentukan sebagai berikut :
a. Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak apabila nilai penawaran
terkoreksi lebih besar atau sama dengan 80% dari HPS.
b. Besarnya jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (lebih kecil
dari 80% HPS), dinaikkan menjadi sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS.
c. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
LAIN-LAIN
a. Apabila penjelasan ini menimbulkan tambahan dan atau perubahan ketentuan
dokumen lelang atau dokumen kulafikasi maka penambahan dan atau perubahan
4
tersebut akan dituangkan didalam addendum dokumen lelang dan menjadi bagian tak
terpisahkan dari dokumen lelang.
b. Hanya tambahan dan atau perubahan ketentuan dokumen lelang/dokumen
kualifikasi yang tertuang didalam Addendum adalah mengikat. Bila tambahan dan
atau perubahan ketentuan tidak tercantum didalam addendum maka bukan
merupakan bagian dari dokumen pengadaan dan yang berlaku adalah dokumen
pengadaan yang awal.
c. Koefisien Analisa Harga Satuan Untuk Pekerjaan Utama dapat dipertanggungjawabkan
oleh Penyedia Jasa sebagai bahan klarifikasi apabila penawaran kurang dari 80% dari
nilai HPS.
d. Untuk setiap item pekerjaan persiapan/pendahuluan tidak diperkenankan
menambahkan biaya overhead/keuntungan.
e. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari
kalender.
f. Jangka Waktu Pemeliharaan adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender.
g. Harga Jual unuk Bahan Bakar Minyak Solar/Bio Solar menggunakan Harga Industri
BBM PERTAMINA (Surat terlampir.)
h. Upah kerja berdasarkan wilayah kerja yang memiliki dasar yang dapat dipertanggung
jawabkan.