Anda di halaman 1dari 6

D.I. Sadang Kab.

sidrap

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN:
PEMELIHARAAN/PERBAIKAN D.I. SADANG SIDRAP PAKET I KAB. SIDRAP

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi
1. Mobilisasi Peralatan;
Mobilisasi peralatan dilakukan setelah menerima SPMK (Surat Perintah kerja) dari SKPD-
TP Dinas PSDA Prov. Sulsel; Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan yang
akan dimobilisasi adalah sejumlah peralatan yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak
atau sesuai dalam Dokumen pengadaan dan/atau sesuai jenis, kapasitas dan jumlah yang
diminta oleh pihak direksi.
2. Mobilisasi Personil Inti
Setelah menerima SPMK (Surat Perintah kerja) dari SKPD-TP Dinas PSDA Prov. Sulsel,
mobilisasi Personil Inti akan segera dilakukan untuk melaksanakan kegiatan berikut:
* Mutual Chek Awal 0 % (MC-0%) bersama pihak SKPD-TP Dinas PSDA Prov. Sulsel.
* Melakukan pembangunan Kantor (Direksi Keet) dan Gudang peralatan dan bahan atau
material dan
* Melakukan koordinasi dengan instansi terkait bersama SKPD-TP Dinas PSDA Prov.
Sulsel.
3. Demobilisasi Peralatan dan Tenaga
Demobilisasi peralatan dan Tenaga akan dilakukan setelah selesai pelaksanaan proyek
serta mendapat ijin dari Direksi Lapangan.

1.2 Pengukuran Awal (MC 0% dan Pengukuran Akhir (MC 100%)


1. Direksi menentukan titik tetap (Bench Mark) di lapangan yang ketinggiannya akan
diberikan secara tertulis pada pihak Penyedia Jasa. Titik tetap ini akan merupakan titik
utama dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan titik duga (peil-peil) bangunan.
Kegiatan Mutual Chek Awal (MC-0%) dilakukan untuk mendapatkan topografi pada lokasi
pekerjaan sebagai data pendukung perhitungan MC 0 % dan MC 100%. Metode
pengukuran dilakukan dengan secara memanjang (Lang Section) dan secara melintang
(Cross Section). Peralatan ukur yang digunakan adalah alat Waterpass dan alat
1/6
D.I. Sadang Kab. sidrap

Theodolit. Hasil pengukuran dituangkan dalam bentuk gambar kerja (Working Drawing)
jadi panduan kerja lapangan.
2. Setting Out tentang letak, posisi, dimensi dan lain-lain untuk semua item pekerjaan akan
dilaksanakan sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi.
3. Pengukuran Akhir (MC 100 %) terhadap bangunan yang tingkat penyelasaiannya telah
mencapai 100%. Pelaksanaan pengukuran MC 100 % dilakukan secara bersama antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Hasil Penilaian dan Pengukuran MC 100% ini dituang
dalam bentuk Gambar Purnahlaksana (As Bulitd Drawing) dan menjadi dokumen
pelaksanaan proyek.

1.3 Penggambaran (MC 0% - MC 100%)


1. Penggabaran peta situasi, penampang melintang dan memanjang sungai dengan cara
digital dengan program yang tersedia (CAD).
2. Gambar peta situasi, penampang melintang dan memanjang menggunakan kertas kalkir
dengan pemuian rendah, ukuran A1 atau A0 sesuai petunjuk direksi.
3. Indeks skala dibuat dua macam, yaitu indeks skala grafis dan indeks skala numeris.

II. PEKERJAAN FISIK


2.1 Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian tanah biasa mencakup seluruh galian bangunan kecuali galian
berbatu.penggalian, Hasil galian yang memenuhi syarat bahan timbunan kembali di
stock fale di lokasi yang disetujui direksi. Seluruh galian bangunan dikerjakan sesuai
garis garis dan bidang bidang yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan
yang diarahkan/ditunjukkan oleh direksi. Selama proses penggalian akan diusahakan aman
terhadap longsoran dengan cara pada bagian-bagian tertentu jika diperlukan akan diberikan
alat-alat penyangga. Penyelesaian bentuk dan elevasi galian akan diinformasikan kepada
direksi untuk dilakukan pemeriksaan/pengecekan bersama.
Galian tanah bangunan akn dilaksanakan secara manual tenaga manusia..

2/6
D.I. Sadang Kab. sidrap

2.2 Urugan tanah Kembali


Pekerjaan timbunan tanah kembali dari hasil galian baik untuk tanggul maupun di belakang
bangunan dengan mempergunakan bahan timbunan dari hasil galian yang secara
spesifikasi dapat diperetanggungjawabkan. Urugan tanah dihampar lapis demi lapis dan
dipadatkan dengan hati-hati dilakukan setelah umur bangunan sudah dinilai cukup oleh
direksi. Pelaksanaan urugan kembali dilakukan secara manual tenaga manusia.

2.3 Bongkaran Pasangan Batu


Pembongkaran pasangan lama yang akan diganti dengan pasangan baru akan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi. Dimensi dan ukuran bangunan yan akan
dibongkan sesuai dalam gambar kerja.

2.4 Pembersihan Batu Hasil Bongkaran


Batu-batu hasil bongkaran yang memenuhi spesifikasi akan dilakukan perbersihan dari
bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik dengan
melakukan pencucian dan bahan yang melekat seperti bekas campuran harus dibuang.

2.5 Pasangan Batu Hasil Bongkaran 1 : 4


Batu untuk bahan pasangan yang akan digunakan adalah batu yang mempunyai sifat-sifat;
bersih, keras, tidak lapuk dan tidak berporri, memiliki ukuran antara 15 30 cm atau sesuai
persetujuan direksi dan secara spesifikasi dapat dipertanggungjawabkan.
Pasir yang digunakan adalah pasir alam, bersih, berbutir tajam dan keras, kandungan kader
lumpur maksimum 5 %. Pelaksanaan pasangan batu dilakukan dengan tenaga manusia.
Semen, menggunakan jenis semen portland yang memenuhi syarat SNI 15-2049-1994.
Air, menggunakan air bersih, bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik atau air harus memenuhi ketentuan dalan SNI 03-6817-2002.
Pelaksanaan pengadukan mortar, agar homogen menggunakan mesin pengaduk
(Molen), campuran antara semen dan pasir, diukur dengan takaran perbandingan volume
material. Pencampuran campuran dengan tangan hanya boleh dilakukan atas ijin
direksi.

3/6
D.I. Sadang Kab. sidrap

2.6 Pasangan Batu 1 : 4


Batu untuk bahan pasangan yang akan digunakan adalah batu yang mempunyai sifat-sifat;
bersih, keras, tidak lapuk dan tidak berporri, memiliki ukuran antara 15 30 cm atau sesuai
persetujuan direksi dan secara spesifikasi dapat dipertanggungjawabkan.
Pasir yang digunakan adalah pasir alam, bersih, berbutir tajam dan keras, kandungan kader
lumpur maksimum 5 %. Pelaksanaan pasangan batu dilakukan dengan tenaga manusia.
Semen, menggunakan jenis semen portland yang memenuhi syarat SNI 15-2049-1994.
Air, menggunakan air bersih, bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik atau air harus memenuhi ketentuan dalan SNI 03-6817-2002.
Pelaksanaan pengadukan mortar, agar homogen menggunakan mesin pengaduk
(Molen), campuran antara semen dan pasir, diukur dengan takaran perbandingan volume
material. Pencampuran campuran dengan tangan hanya boleh dilakukan atas ijin
direksi.

2.7 Plasteran 1 : 3
Pekerjaan plasteran merupakan kegiatan finishing pada permukaan, adukan semen
harus ditempatkan pada permukaan pasangan batu yang bersih dan lembab dengan
jumlah yang cukup sehingga menghasilkan tebal adukan minimum 1,5 Cm dan
harus membentuk permukaan yang halus dan rata seperti yang ditunjukkan dalam
gambar kerja dan petunjuk direksi. Bahan adukan terdiri dari;
Pasir yang digunakan adalah pasir alam, bersih, berbutir tajam dan keras, kandungan kader
lumpur maksimum 5 %. Pelaksanaan pasangan batu dilakukan dengan tenaga manusia.
Semen, menggunakan jenis semen portland yang memenuhi syarat SNI 15-2049-1994.
Air, menggunakan air bersih, bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik atau air harus memenuhi ketentuan dalan SNI 03-6817-2002.
Pelaksanaan pengadukan mortar, agar homogen menggunakan mesin pengaduk
(Molen), campuran antara semen dan pasir, diukur dengan takaran perbandingan volume
material. Pencampuran campuran dengan tangan hanya boleh dilakukan atas ijin
direksi.

4/6
D.I. Sadang Kab. sidrap

2.8 Beton K 250 dan Bekisting


Semen, menggunakan jenis semen portland yang memenuhi syarat SNI 15-2049-1994.
Air, menggunakan air bersih, bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organik atau air harus memenuhi ketentuan dalan SNI 03-6817-2002.
Pasir yang digunakan adalah pasir alam, bersih, berbutir tajam dan keras, kandungan kader
lumpur maksimum 5 %.
Baruh Pecah yang digunakan adalah batu pecah, ukr 1-2 Cm, bersih, berbutir tajam dan
keras, diperoleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari pengayakan. Batu pecah bebas
dari bahan organik sesuai standar SNI 03-2816-1992
Pelaksanaan pengadukan mortar, agar homogen menggunakan mesin pengaduk
(Molen), campuran antara semen dan pasir, diukur dengan takaran perbandingan volume
material. Pencampuran campuran dengan tangan hanya boleh dilakukan atas ijin
direksi.

2.9 Besi Beton Polos


Besi beton menggunakan besi polos yang memenuhi ketentuan dalam PBI 1971
Ukuran besi terdiri dari;
Tulangan pokok 12 mm dan 10 mm
Tulangan beugel 8 mm
2.10 Bekisting
Bekisting akan dibuat dari bahan multifleks 9 mm sebagai dinding maal, sebagai balok
pengikat maal digunakan balok kayu kelas III, ukuran 5/7 Cm.

2.11 Pipa Peresapan 1,5 Inchi


2.12 Timbunan Tanah didatangkan
Pekerjaan timbunan tanah didatangkan baik untuk tanggul maupun di belakang bangunan
dengan mempergunakan bahan timbunan dari luar yang secara spesifikasi dapat
diperetanggungjawabkan. Tanah timbuan dihampar lapis demi lapis dan dipadatkan dengan
cara hati-hati dilakukan setelah umur bangunan sudah dinilai cukup oleh direksi.

5/6
D.I. Sadang Kab. sidrap

2.13 Pekerjaan Pintu Sorong, B = 1,2 M

Untuk Pintu Sorong dipakai standar pintu besi, dimensi dan type pintu sorong ditunjukkan
pada Gambar Kerja atau Album Gambar - Gambar Pintu Air Dirjen Pengairan Dep. PU tahun
1988. Pembuatan dan pengadaan pintu air ini akan disub kontrakkan kepada pihak kedua
yang berkompoten.

6/6

Anda mungkin juga menyukai