Anda di halaman 1dari 19

ANALISIA JURNAL

A. RINGKASAN JURNAL
1. JUDUL
Analisis Pengaruh Faktor Perilaku Terhadap Pemanfaatan Kearifan Lokal Sebagai
Obat Tradisional Oleh Masyarakat di Kota Palangkaraya
2. PENELITI
Astri Widiarti, Achmad Alim Bachri, dan Husaini
3. RINGKASAN JURNAL
Sikap perilaku dalam pengobatan sendiri dengan menggunakan obat tradisional
merupakan salah satu perilaku kesehatan. Health belief model (HBM) digunakan
untuk memprediksi perilaku preventif dalam bentuk perilaku sehat dan juga
respon perilaku terhadap pengobatan yang akan dilakukan, dengan fokus pada sikap
dan kepercayaan (belief) pada individu. Konsep mendasar dari model kepercayaan
kesehatan yang asli adalah perilaku kesehatan ditentukan oleh kepercayaan
individu atau persepsi tentang penyakit dan cara yang tersedia untuk mengurangi
kejadiannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teori health belief model
(HBM) dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku pencarian pengobatan melalui
persepsinya
4. TUJUAN PENELITIAN
Tujun penelitian ini untuk mendeskripsikan presepsi perilaku masyarakat dalam
pemanfaatan obat tradisional
5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
a. Kelebihan
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
b. Kekurangan
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan metode cross
sectional

B. METODE ANALISIS PICO


1. PROBLEM
Penelitian ini didapatkan responden penelitian sebanyak 128. Sedangkan jumlah
responden yang mengetahui kelebihan obat tradisional hanya 63 responden (49,2%).
Hal ini bisa menjadi penyebab kurangnya kepercayaan masyarakat dalam penggunaan
obat tradisional. Dari 128 responden, hanya ada 69 responden (53,9%) yang
mengetahui asal tanaman obat tradisional didapatkan.
Kearifan lokal merupakan perilaku hidup masyarakat dalam berinteraksi dengan
lingkungan pada suatu tempat atau daerah. Jumlah dan jenis sarana pelayanan yang
ada disekitar masyarakat mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan. Teori health
belief model dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku pencarian pengobatan
melalui persepsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor
perilaku terhadap pemanfaatan kearifan lokal sebagai obat tradisional oleh masyarakat
di kota Palangka Raya
2. INTERVENTION
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
orang dewasa yang bertempat tinggal di kota Palangka Raya serta pernah
menggunakan kearifan lokal sebagai obat tradisional. Sampel pada penelitian ini
adalah orang dewasa yang bertempat tinggal di Kota Palangka Raya serta pernah
menggunakan kearifan lokal sebagai obat tradisiona, Teknik sampling atau teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu random sampling.
3. COMPARATION
Peneliti : Astri Widiarti, Achmad Alim Bachri, dan Husaini,
Judul :Analisis Pengaruh Faktor Perilaku Terhadap Pemanfaatan
Kearifan Lokal Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat di Kota
Palangkaraya

Hasil : Hasil uji statistic dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara manfaat yang dirasakan terhadap perilaku masyarakat Kota Palangka
Raya dalam pemanfaatan kearifan lokal sebagai obat tradisional. Dari hasil
analisis diperoleh pula nilai OR = 4,16 yang artinya masyarakat yang
merasakan obat tradisional bermanfaat mempunyai peluang 4,16 kali untuk
memilih obat tradisional sebagai pengobatan pertama dibandingkan
masyarakat yang merasakan obat tradisional kurang bermanfaat.

4. OUTCOME
Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara manfaat yang dirasakan terhadap perilaku masyarakat
Kota Palangka Raya dalam pemanfaatan kearifan lokal sebagai obat tradisional. Dari
hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 4,16 yang artinya masyarakat yang merasakan
obat tradisional bermanfaat mempunyai peluang 4,16 kali untuk memilih obat
tradisional sebagai pengobatan pertama dibandingkan masyarakat yang merasakan obat
tradisional kurang bermanfaat. Berdasarkan teori anderson dengan model sistem
kesehatan menyatakan bahwa walaupun sebuah tindakan pengobatan tradisional
dirasakan bermanfaat, tetapi responden tidak menganggapnya sebagai kebutuhan,
maka kecil kemungkinan terjadinya suatu tindakan. Penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kurnia (2012) yang menyatakan bahwa manfaat yang
dirasakan oleh pasien sangat menentukan perilaku pemilihan tindakan pengobatan.
Dalam penelitian tersebut pasien lebih merasakan manfaat dari pengobatan tradisional
dibandingkan dengan pengobatan konvensional sehingga masyarakat lebih memilih
pengobatan tradisional.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PERILAKU TERHADAP
PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL SEBAGAI OBAT TRADISIONAL
OLEH MASYARAKAT DI KOTA PALANGKA RAYA
Astri Widiarti1, Achmad Alim Bachri1, Husaini1
1
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia 70714
Email korespondensi: astriwidiarti2@gmail.com

ABSTRACT

Local wisdom is a term used to describe the behavioural ways at which a society interact with its
environment. The number and the type of service facilities in their proximity can affect how the people seek for
medicinal help. The theory of health belief model can be used to explain these medicinal behaviors through its
perception. To identify the influence of local wisdom behaviors on traditional medicine on the people of
Palangka Raya. The method used in this research was a quantitative method with cross sectional approach. The
population of the research were all adults living in Palangka Raya that had used local wisdom as traditional
medicine in the past. The sampling technique used was random sampling method. The instrument used in this
research was a questionare. The multivariate analysis showed the following results p-value of behavior = 0,000,
p- value of perceived seriousness = 0,005 and finally the p-value of perceived benefit = 0,19. All of those meant
there were two variables with significant influence on the use of local wisdom in traditional medicine. They
were behavior and seriousnes. The result proves that behaviour and the perceived seriousness hold a significant
influence on local wisdom of traditional medicine practical by the people of Palangkaraya.

Keywords : behavior, traditional medicine, local wisdom

ABSTRAK

Kearifan lokal merupakan perilaku hidup masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungan
pada suatu tempat atau daerah. Jumlah dan jenis sarana pelayanan yang ada disekitar masyarakat
mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan. Teori health belief model dapat digunakan untuk
menjelaskan perilaku pencarian pengobatan melalui persepsinya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh faktor perilaku terhadap pemanfaatan kearifan lokal sebagai obat tradisional
oleh masyarakat di kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan metode penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah semua orang dewasa yang
bertempat tinggal di kota Palangka Raya serta pernah memanfaatkan kearifan lokal sebagai obat
tradisional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Berdasarkan hasil uji multivariat, p-value sikap = 0,00, p-
value persepsi keseriusan penyakit yang dirasakan = 0,005, dan p-value persepsi manfaat yang
dirasakan = 0,19. Hal ini berarti ada 2 variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pemanfaatan kearifan lokal sebagai obat tradisional yaitu sikap dan keseriusan dirasakan. Faktor
sikap dan persepsi keseriusan penyakit yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pemanfaatan kearifan lokal sebagai obat tradisional oleh masyarakat di kota Palangka Raya.

Kata-kata kunci : perilaku, obat tradisional, kearifan lokal


30
31 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

PENDAHULUAN menggunakan obat tradisional sebesar 30%,


Indonesia memiliki sumber daya alam dan sebanyak 36,3% menggunakan ramuan
yang telah dimanfaatkan sebagai obat obat sebagai pengobatan. Berdasarkan
tradisional secara turun temurun. Obat karakteristik tempat tinggal, proporsi rumah
tradisional merupakan jumlah total dari tangga yang pernah menggunakan pelayanan
pengetahuan, keterampilan dan praktek kesehatan tradisional, daerah perkotaan
berdasarkan teori, keyakinan dan pengalaman sebesar 36,9% dan pedesaan 26,3%.
adat budaya yang berbeda yang digunakan Pengguna obat tradisional yang terbesar di
untuk menjaga kesehatan serta mencegah, Kalimantan Tengah adalah Kabupaten Kapuas
mendiagnosa, memperbaiki atau mengobati sebesar 67,2% dan Kota Palangka Raya
penyakit fisik dan mental. Pengobatan sebesar 47,8%. Hal ini sangat ironis, mengingat
tradisional yang berbasis kearifan lokal (local fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Palangka
wisdom) dapat meningkatkan taraf kehidupan, Raya sudah banyak tersedia, dan menurut data
baik secara ekonomi maupun kesehatan Riskesdas 2013 pengetahuan rumah tangga
masyarakat lokal. Jika masyarakat mampu tentang keberadaan jenis fasilitas kesehatan di
memanfaatkan pengobatan tradisional maka Kota Palangka Raya adalah sebesar 99% (5).
akses masyarakat terhadap pengobatan pada Kalimantan memiliki kekayaan
saat mengalami gangguan kesehatan semakin biodiversitas yang tinggi termasuk di dalamnya
mudah karena disesuaikan dengan tumbuhan hutan yang berkhasiat sebagai obat.
kemampuan daerah atau lokal untuk Selain itu, etnis asli di Kalimantan juga memiliki
menangani masalah kesehatan (1). kekayaan pengetahuan tradisional dalam hal
Kearifan lokal merupakan suatu perilaku pengobatan dengan menggunakan berbagai
hidup masyarakat dalam beinteraksi dengan jenis tumbuhan hutan yang ada disekitar
lingkungan yang ada pada suatu tempat atau mereka. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat
daerah. Kearifan lokal ini dapat dihayati, obat yang digunakan oleh masyarakat
dipraktekkan, diajarkan dan diwariskan dari Kalimantan terutama tumbuhan hutan masih
generasi ke generasi. Karena adanya menggunakan cara pengolahan yang
perbedaan tantangan alam dan kebutuhan sederhana, seperti direbus, direndam,
hidup suatu daerah yang berbada-beda, maka dikunyah, diremas-remas dan ditumbuk atau
kearifan lokal suatu daerah dengan daerah dihaluskan (6).
lainnya tidak sama, sehingga pengalaman Beberapa tumbuhan berkhasiat obat
dalam memenuhi kebutuhan hidup yang biasa di gunakan oleh masyarakat
memunculkan berbagai sistem pengetahuan Kalimantan yang telah diteliti memiliki
baik yang berhubungan dengan lingkungan bioaktivitas tinggi dan memiliki potensi untuk
maupun sosial (2). dikembangkan seperti saluang belum, akar
Perilaku pengobatan dan pelayanan kuning, sintuk, pasak bumi, jirak dan masih
kesehatan sangat erat hubungannya dengan banyak lagi (7).
respon masyarakat terhadap sakit itu sendiri. Sikap perilaku dalam pengobatan sendiri
Respon masyarakat terhadap sakit yang biasa dengan menggunakan obat tradisional
terjadi antara lain: tidak bertindak atau tidak merupakan salah satu perilaku kesehatan.
melakukaan kegiatan apa-apa (no action), Health belief model (HBM) digunakan untuk
tindakan mengobati sendiri (self treatment atau memprediksi perilaku preventif dalam bentuk
self medication), mencari pengobatan ke perilaku sehat dan juga respon perilaku
fasilitas-fasilitas pengobatan tradisioanal terhadap pengobatan yang akan dilakukan,
(traditional remedy), dan mencari dengan fokus pada sikap dan kepercayaan
pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan (belief) pada individu. Konsep mendasar dari
modern (3). model kepercayaan kesehatan yang asli
Jumlah dan jenis sarana pelayanan yang adalah perilaku kesehatan ditentukan oleh
ada disekitar masyarakat mempengaruhi kepercayaan individu atau persepsi tentang
perilaku pencarian pengobatan. Pada wilayah penyakit dan cara yang tersedia untuk
yang memiliki banyak sarana kesehatan seperti mengurangi kejadiannya. Oleh karena itu,
rumah sakit pemerintah, swasta, puskesmas, dapat disimpulkan bahwa teori health belief
balai pengobatan serta praktek dokter, maka model (HBM) dapat digunakan untuk
pilihan masyarakat dalam pemilihan menjelaskan perilaku pencarian pengobatan
pengobatan semakin beragam (4). melalui persepsinya (8).
Data dari Riset Kesehatan Dasar Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Tahun 2013 menunjukkan bahwa penduduk Muthi’ah (2013) tentang perilaku penggunaan
Indonesia yang pernah mengkonsumsi obat obat tradisional pada ibu pasca melahirkan di
tradisional sebanyak 30,4%. Menurut data, Desa Kailolo Kabupaten Maluku Tengah
masyarakat Kalimantan Tengah yang menyatakan bahwa masyarakat Desa Kailolo
menggunakan obat diberikan dari nenek
tradisional untuk moyang melalui
pengobatan nifas praktek langsung dan
didasarkan oleh diturunkan kepada
pengalaman yang generasi berikutnya
32 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

dan sampai saat ini keselamatan pencarian bertempat tinggal di


masih dilestarikan. konsumen. Tetapi pengobatan Kota Palangka
Dalam penelitian dalam kenyataannya menggunakan Raya serta pernah
yang dilakukan beberapa jenis obat teori health belief menggunakan
Kurnia (2012) tradisional dan atau model dan teori kearifan lokal
tentang faktor-faktor bahannya diketahui Andersen untuk sebagai obat
yang toksik, baik sebagai melihat tradisional.Jumlah
melatarbelakangi sifat bawaannya determinan dari sampel yang
pasien patah tulang maupun akibat persepsi individu digunakan
berobat ke kandungan bahan dalam perilaku sebanyak 128
pengobatan asing yang pencarian responden. Teknik
tradisional ahli berbahaya atau tidak pengobatan. sampling atau
patah tulang di diizinkan (11). Penelitian ini teknik pengambilan
Sumedang Di Indonesia, bermaksud untuk sampel yang
menyatakan bahwa pemanfaatan jamu di menggali lebih digunakan yaitu
salah satu faktor Indonesia tidak dalam perilaku random sampling.
yang paling konsisten dan masyarakat di Variabel
berpengaruh pada mengalami pasang Kota Palangka bebas dalam
responden untuk surut bergantung Raya dalam penelitian ini adalah
memilih tempat siapa pemegang pemanfaatan obat faktor pengetahuan,
pelayanan kebijakan sehingga tradisional sebagai faktor sikap, faktor
kesehatan seperti beberapa jamu lebih pilihan pertama kebutuhan (meliputi
faktor persepsi mudah dipatenkan atau kedua dan Pandangan
manfaat (benefit oleh negara lain. faktor apa saja subjektif
perceived) dan Dokter sebagai yang pengobatan pada
persepsi rintangan pengabdi menyebabkan saat sakit), persepsi
(barrier perceived) masyarakat terdepan masyarakat di keseriusan yang
dari tindakan yang belum secara Kota Palangka dirasakan
dilakukan (4,10). aklamasi, menerima Raya (perceived
Pada era jamu karena memanfaatkan seriousness),
globalisasi, terjadi ketidaktahuan atau obat tradisional persepsi manfaat
persaingan dan karena pola sentral sebagai pilihan yang dirasakan
keterbukaan yang cara berpikir yang pertama atau (perceived benefit).
mendorong hanya berfokus pada kedua. Variabel terikat
manusia dan bukti alamiah dalam penelitian ini
negara - negara konvensional (12). METODE adalah perilaku
yang memiliki Berdasarkan Jenis masyarakat dalam
kearifan lokal untuk uraian tersebut, penelitian yang pemanfaatan obat
peneliti tertarik dilakukan dalam tradisional sebagai
menggali, melakukan penelitian penelitian ini pilihan pertama
perilaku adalah kuantitatif atau kedua
memanfaatkan, dengan Analisa
mengembangkan menggunakan data yang
budaya metode cross digunakan yaitu
pemeliharaan sectional. Populasi secara bertahap
kesehatan, dalam penelitian yaitu analisis
pengobatan dan ini adalah semua univariat, bivariat
sumberdaya lokal orang dewasa dan multivariate
untuk yang bertempat (13).
pembangunan tinggal di kota
kesehatan. Dengan Palangka Raya HASIL DAN
meningkatnya minat serta pernah PEMBAHASAN
masyarakat dalam menggunakan Penelitian ini
penggunaan obat kearifan lokal didapatkan
tradisional, sebagai obat responden
pemerintah perlu tradisional. penelitian sebanyak
menyikapinya Sampel pada 128. Distribusi
secara bijak, karena penelitian ini responden dapat
masih ada adalah orang dilihat pada tabel
pandangan yang dewasa yang berikut :
keliru di masyarakat
bahwa obat Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
tradisional selalu Perilaku
aman, tidak ada
risiko bahaya bagi Perilaku Jumlah (n)
kesehatan dan
33 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

Pilihan Pertama Baik 77


Pilihan Kedua Total 128
Total Sumber : Pengolahan Data Primer

Sumber : Pengolahan Data Primer Berdasarkan pandangan


Berdasarkan tabel 4, dapat subjektif yang
yang menggunakan
tabel 2, responden diketahui bahwa kurang baik.
obat tradisional
yang menggunakan jumlah responden Jumlah responden
sebagai pilihan
obat tradisional yang memiliki yang memiliki
kedua sebanyak 50
sebagai pilihan pandangan subjektif pandangan
responden (39,1%).
pertama sebanyak baik terhadap subjektif yang baik
78 responden pemanfaatan obat adalah 77
(60,9%), dan tradisional lebih responden (60,2%)
besar dibandingkan dan jumlah
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan responden yang responden yang
Pengetahuan memiliki kurang baik adalah
Pengetahuan Jumlah (n) 51 responden
(39,8%).
Rendah
Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan
Tinggi
Persepsi Keseriusan yang Dirasakan
Total Keseriusan Jumlah (n)
Sumber : Pengolahan Data Primer
Tidak Serius 67
Berdasarkan sebanyak 99 Serius 61
tabel 2, responden responden
dengan Total 128
(77,3%) dan
pengetahuan tinggi responden dengan Sumber : Pengolahan Data Primer
terhadap pengetahuan
pemanfaatan Berdasarkan Jumlah responden
rendah sebanyak tabel 5 dapat dilihat
kearifan lokal 29 responden yang serius
sebagai obat bahwa responden terhadap obat
(22,7%). yang serius terhadap
tradisional tradisional
pemanfaatan sebanyak 61
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan kearifan lokal responden (47,7%)
Sikap sebagai obat lebih dan yang kurang
sedikit dibandingkan serius sebanyak 67
Sikap Jumlah (n)
responden yang responden (52,3%).
kurang serius.
Negatif
Positif Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan
Persepsi Manfaat yang Dirasakan
Total
Manfaat Jumlah (n)
Sumber : Pengolahan Data Primer
Kurang bermanfaat 63
Berdasarkan (44,5%) dan Bermanfaat 65
tabel 3, dapat sebanyak 71
diketahui bahwa responden Total 128
jumlah responden (55,5%) memiliki
yang memiliki sikap Sumber : Pengolahan Data Primer
sikap positif
negatif terhadap terhadap
pemanfaatan Berdasarkan sebagai obat
pemanfaatan tabel 6 dapat dilihat tradisional kurang
kearifan lokal kearifan lokal
sebagai obat bahwa responden bermanfaat.
sebagai obat yang merasakan
tradisional adalah tradisional.
57 responden manfaat dari
pemanfaatan
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan kearifan lokal
Pandangan Subjektif Pengobatan sebagai obat
tradisional lebih
Pandangan Subjektif Jumlah (n) dibandingkan
besar
responden yang
Tidak Baik
merasa pemanfaatan
kearifan lokal
34 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

Jumlah (50,8%) obat tradisional pencarian


responden yang sedangkan sebagai pengobatan.
merasakan responden yang pengobatan Pada
manfaat dari merasakan kurang pertama penelitian ini
pemanfaatan bermanfaat dibandingkan menggunakan
kearifan lokal sebanyak 63 masyarakat
beberapa
sebanyak 65 responden yang pertanyaan untuk
responden (49,2%). berpengetahuan mengukur
rendah. pengetahuan
Tabel 7. Tabel Silang Variabel Pengetahuan Menurut responden.
Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Palangka teori model Pertanyaan
Raya Andersen, tersebut berupa
Perilaku Pemanfaaatan Obat pengetahuan definisi obat
Tradisional merupakan salah tradisional, manfaat
Pengetahuan Pilihan Pilihan satu karakteristik tanaman obat,
Kedua Pertama predisposisi yang kelebihan/kelemaha
n % n dapat digunakan n obat tradisional,
untuk dan cara
Rendah 11 37,9 18 62,1menggambarkan penggunaan obat
fakta bahwa setiap tradisional.
Tinggi 39 39,4 60 60,6
individu Pengetahuan
Jumlah 50 39,1 78 60,9mempunyai masyarakat tentang
kecenderungan obat tradisional
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer untuk umumnya didapat
menggunakan dari pengalaman
Berdasarkan sebagai obat pengobatan yang yang dilakukan
tabel 7, hasil tradisional. Hal ini berbeda-beda. secara turun
analisis pengaruh bisa saja disebabkan Pengetahuan yang temurun, media
pengetahuan karena banyaknya dimiliki oleh massa / elektronik,
terhadap perilaku sarana pelayanan seseorang dapat informasi yang
masyarakat Kota kesehatan yang ada mempengaruhi didapat dari
Palangka Raya di Kota Palangka keputusan orang keluarga dan
dalam pemanfaatan Raya. Dari hasil tersebut dalam lingkungan
kearifan lokal analisis diperoleh
sebagai obat pula nilai OR = 0,940 sekitar. Menurut kelebihan/kelemahan
tradisional diperoleh artinya masyarakat Adnan (2006) obat tradisional, dan
bahwa dari 99 yang memiliki pengetahuan cara penggunaan obat
responden yang pengetahuan tinggi masyarakat lokal tradisional.
berpengetahuan mempunyai peluang mengenai Pengetahuan
tinggi, ada 0,94 kali untuk pemanfaatan masyarakat tentang
sebanyak 60 memilih kearifan lokal obat tradisional
(60,6%) responden sebagai obat umumnya didapat dari
yang memilih obat tradisional meliputi pengalaman yang
tradisional sebagai banyak hal seperti dilakukan secara
pilihan pertama. jenis tanaman obat, turun temurun, media
Sedangkan dari pemilihan jenis massa/elektronik,
total responden tanaman obat informasi yang
yang berdasarkan didapat dari keluarga
berpengetahuan penyakit yang dan lingkungan
rendah, ada 18 dialami, sekitar. Menurut
(62,1%) responden teknismenanam/pen Adnan (2006)
yang memilih obat gambilan tanaman pengetahuan
tradisional sebagai dan pengolahan masyarakat lokal
pilihan pertama. tanaman. mengenai
Hasil uji Pada pemanfaatan kearifan
statistik diperoleh penelitian ini lokal sebagai obat
nilai p-value = 1,00 menggunakan tradisional meliputi
maka dapat beberapa banyak hal seperti
disimpulkan bahwa pertanyaan untuk jenis tanaman obat,
tidak ada pengaruh mengukur pemilihan jenis
yang signifikan pengetahuan tanaman obat
antara pengetahuan responden. berdasarkan penyakit
dengan perilaku Pertanyaan tersebut
masyarakat dalam berupa definisi obat yang
pemanfaatan tradisional, manfaat
kearifan lokal tanaman obat, dialami,
35 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

teknismenanam/pe Pengetahua perlunya pengambilan dan


ngambilan tanaman n masyarakat pembinaan atau pengolahan obat
dan pengolahan mengenai pendampingan tradisional yang
tanaman. kelemahan obat bagi para penjual aman bagi
tradisional obat tradisional konsumen.
merupakan salah mengenai cara
satu point
pertanyaan dalam Tabel 8. Tabel Silang Variabel Sikap terhadap
mengukur Perilaku Masyarakat Kota Palangka Raya
pengetahuan Perilaku
masyarakat. Dari Pemanfaatan
total 128 Obat Tradisional
Total
responden, jumlah Sik OR
Pili Pilih
responden yang ap (95
ha an %
mengetahui n CI) p-
bahwa salah satu val
kelemahan obat ue
tradisional yaitu Kedua Pertama
belum dilakukan
uji klinis di n % n % N
laboratorium
seperti halnya Negatif 35 61,4 22 38,6 57
obat Positif 15 21,1 56 78,9 71
konvensional/mod
ern sebanyak 113 Jumlah 50 39,1 78 60,9 128
responden
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
(88,3%).
Sedangkan jumlah
Berdasarkan sebagai obat
responden yang
tabel 8, hasil analisis tradisional. Dari hasil
mengetahui
pengaruh antara analisis diperoleh pula
kelebihan obat
sikap dengan nilai OR = 5,93 yang
tradisional hanya
perilaku masyarakat artinya masyarakat
63 responden
Kota PalangkaRaya yang bersikap positif
(49,2%). Hal ini
dalam pemanfaatan
bisa menjadi
kearifan lokal
penyebab
sebagai obat
kurangnya
tradisional diperoleh
kepercayaan
bahwa dari total 71
masyarakat dalam
responden yang
penggunaan obat
bersikap positif, ada
tradisional. Dari
sebanyak
128 responden,
56 (78,9%)
hanya ada 69
responden yang
responden
memilih obat
(53,9%) yang
tradisional sebagai
mengetahui asal
pilihan pertama.
tanaman obat
Sedangkan dari total
tradisional
57 responden yang
didapatkan. Hal ini
bersikap negatif, ada
berarti bahwa
22 (38,6%)
masyarakat Kota
responden yang
Palangka Raya
memilih obat
mendapatkan obat
tradisional sebagai
tradisional tidak
pilihan pertama.
mencari langsung
Hasil uji
ke lokasi tanaman
statistik diperoleh
itu berada, tetapi
nilai p-value = 0,000
dengan membeli
maka dapat
di pasaran. Hal ini
disimpulkan bahwa
perlu menjadi
ada pengaruh yang
perhatian
signifikan antara
pemerintah Kota
sikap dengan
Palangka Raya
perilaku masyarakat
khususnya Dinas
dalam pemanfaatan
Kesehatan, bahwa
kearifan lokal
36 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

mempunyai
peluang 5,93 kali
untuk memilih
obat tradisional
sebagai
pengobatan
pertama
dibandingkan
masyarakat yang
bersikap negatif.
Dari 71
responden yang
memiliki sikap
positif, ada 40
responden
(56,3%) yang
menyatakan
sangat setuju
bahwa akan
mencari obat
tradisional yang
sesuai dengan
pendapatnya dan
ada 39
responden
(54,9%) yang
menyatakan
sangat setuju
bahwa dengan
menggunakan
obat tradisional
sakitnya akan
lebih cepat
sembuh
dibandingkan
dengan
menggunakan
obat
konvensional
atau obat dari
dokter. Hal ini
membuktikan
bahwa tingkat
kepercayaan
masyarakat
terhadap obat
tradisional untuk
menyembuhkan
atau memelihara
kesehatan sangat
tinggi., sehingga
masyarakat
memilih obat
tradisional
sebagai
36 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

pilihan pengobatan pertama. Kepercayaan ini Badayarti (2012) bahwa hal yang paling penting
bisa timbul dari pengalaman pada pengobatan dalam psikologi sosial dalam menentukan
sebelumnya atau pengalaman dari orang lain perilaku seseorang adalah sikap. Sedangkan
yang telah merasa sembuh ketika Thomas dan Znaniecki dalam Safitri Mardiana
menggunakan obat tradisional. Hal ini perlu et al (2016) menyatakan bahwa sikap
menjadi perhatian para pelayan kesehatan, merupakan predisposisi untuk melakukan atau
mengingat bahwa banyak obat tradisional tidak terhadap perilaku tertentu. Apabila
khususnya khas Kalimantan Tengah belum seseorang dalam menggunakan pelayanan
terbukti secara ilmiah, sehingga efek samping kesehatan dipengaruhi oleh perilakunya yang
yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat terbentuk dari pengetahuan. Seseorang
belum diketahui. cenderung bersikap menggunakan jasa
Hasil penelitian ini sesuai dengan pelayanan kesehatan disebabkan karena
penelitian Safitri Mardiana et al (2016) yang adanya kepercayaan dan keyakinan bahwa
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang jasa pelayanan tersebut dapat menyembuhkan
signifikan antara sikap dan tindakan penyakit (14).
pengobatan sedangkan menurut penelitian
Tabel 9. Tabel Silang Variabel Pandangan
Subjektif Pengobatan Terhadap Perilaku
Masyarakat Kota Palangka Raya
Perilaku Pemanfaatan
Pandan
gan
Subjekti Obat Tradisional
f
P
e
n
go
b P Piliha
ant (95
il n %
i CI) p-
h valu
a e
n
Kedua Pertama
n % n % N

Tidak Baik 25 49 26 51 51
Baik 25 32,5 52 67,5 77

Jumlah 50 39,1 78 60,9 128


Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan (51%) responden


tabel 9, hasil analisis yang memilih obat
pengaruh antara tradisional sebagai
pandangan subjektif pilihan pertama.
terhadap penyakit Hasil uji statistik
dan perilaku diperoleh nilai p-value
masyarakat Kota = 0,090 maka dapat
Palangka Raya disimpulkan bahwa
dalam pemanfaatan tidak ada pengaruh
kearifan lokal yang signifikan antara
sebagai obat pandangan subjektif
tradisional diperoleh terhadap penyakit
bahwa dari total 77 terhadap perilaku
responden yang masyarakat Kota
berpandangan Palangka Raya dalam
subjektif baik, ada pemanfaatan kearifan
sebanyak 52 (67,5%) lokal sebagai obat
responden yang tradisional. Dari hasil
memilih obat analisis diperoleh pula
tradisional sebagai nilai OR = 2,00 yang
pilihan pertama. artinya masyarakat
Sedangkan dari total yang berpandangan
51 responden yang subjektif baik
berpandangan mempunyai peluang
subjektif kurang baik, 2,00 kali untuk
ada sebanyak 26 memilih obat
37 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

tradisional sebagai (41,55%) sangat adanya rasa takut pengetahuan


pengobatan setuju memilih akan adanya efek masyarakat bahwa
pertama menggunakan samping dari obat tradisional
dibandingkan obat tradisional pengobatan dapat
masyarakat yang pada sakit ringan. secara medis, menyembuhkan
berpandangan Hal ini bisa saja karena adanya sakit yang
subjektif kurang terjadi karena kepercayaan dan dialaminya.
baik. masyarakat Kota Biasanya
Dari 77 responden (1995), pandangan
Palangka Raya masyarakat yang subjektif terhadap
yang memiliki berpendapat telah menderita
pandangan pengobatan
bahwa sakit yang penyakit yang merupakan salah
subjektif baik, dialaminya tidak diwajibkan dokter
sebanyak 32 satu faktor
mengganggu untuk minum obat kebutuhan yang
responden aktivitasnya secara rutin, merupakan dasar
sehari-hari misalnya hipertensi, dan stimulus
sehingga memilih diabetes ada langsung dalam
menggunakan perasaan bosan perilaku pencarian
obat tradisional mengkonsumsi obat pengobatan.
sebagai pilihan dari dokter dan ada Kebutuhan
pengobatan rasa takut terhadap kesehatan pada
pertama dan efek samping yang dasarnya bersifat
biasanya ketika ditimbulkan dari obat objektif, maka
sakit yang konvensional yang munculnya
dialaminya diminum secara kebutuhan sangat
dirasakan belum terus menerus. ditentukan oleh
sembuh, baru Manusia masalah kesehatan.
menggunakan dalam upaya Perceived need
obat konvensional memenuhi atau kebutuhan
atau obat dokter. kebutuhannya yang dirasakan
Dari 77 membutuhkan adalah fenomena
responden yang keterpaduan, sosial yang harus
berpandangan keseluruhan yang dijelaskan dengan
subjektif baik, ada terorganisir. struktur sosial dan
24 responden Kebutuhan manusia kepercayaan
(31,16%) yang diwujudkan dengan kesehatan (health
sangat setuju adanya suatu belief), dengan
memilih obat perilaku yang harapan akan
tradisional sebagai dilakukan agar menolong dalam
pilihan pertama terpenuhinya suatu pemilihan
pada sakit berat. kebutuhan. Menurut pengobatan
Hal ini bisa saja teori Andersen
disebabkan
karena faktor Tabel 10. Tabel Silang Variabel Persepsi
biaya yang tinggi Keseriusan Yang Dirasakan
untuk pengobatan Terhadap Perilaku Masyarakat Kota
secara medis, Palangka Raya
karena jika Perilaku
dibandingkan Pemanfaatan
dengan obat Keseri Obat Tradisional
usan
yang Total OR
tradisional biaya
yang dikeluarkan D
ira
sak PiPilihan p-
lebih terjangkau. an value
li
Masyarakat yang h
telah di vonis a
menderita sakit n
berat biasanya
lebih memilih obat (95% CI)
tradisional karena
merasa bahwa Kedua
sakit yang
dideritanya sudah Pertama
tidak bisa
disembuhkan lagi n % n % N
secara medis dan
53,7 31 46,3 67
juga karena Tidak Serius 36
38 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

Serius 14 23 47 mengenai tehadap kondisi


keseriusan suatu dirinya maka akan
Jumlah 50 39,1 78 penyakit. mendorong
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Pengetahuan seseorang untuk
merupakan faktor bertindak yang
Berdasarkan yang dirasakan yang penting dalam hal ini
tabel 10, hasil merupakan salah sehingga sebagai
analisis pengaruh satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
antara persepsi mempengaruhi health belief kearifan lokal
keseriusan yang perilaku berdasarkan model individu. sebagai obat
dirasakan dan kepercayaan Pengetahuan yang tradisional. Teori
perilaku masyarakat kesehatan (Health kurang akan Health Belief Model
Kota Palangka Belief Model). menyebabkan menyatakan bahwa
Raya dalam Perceived severity seseorang merasa ada faktor eksternal
pemanfaatan atau keseriusan tidak rentan yang dapat
kearifan lokal yang dirasakan terhadap suatu mempengaruhi
sebagai obat adalah dimensi yang penyakit (15). seseorang terhadap
tradisional diperoleh menggabarkan Dari 61 persepsi
bahwa dari total 61 keyakinan individu responden yang keseriusan. Faktor
responden yang merasa serius eksternal tersebut
serius, ada terhadap sakit
sebanyak 47 (77%) yang dideritanya,
responden yang terdapat 35
memilih obat responden
tradisional sebagai (57,37%) yang
pilihan pertama. menyatakan
Sedangkan dari sangat setuju akan
total 67 responden perlunya menjaga
yang kurang serius, kesehatan, dan
ada 31 (46,3%) terdapat 32
responden yang responden
memilih obat (52,45%) yang
tradisional sebagai menyatakan
pilihan pertama. sangat setuju
Hasil uji bahwa sakit yang
statistik diperoleh dideritanya
nilai p-value = 0,001 memerlukan
maka dapat penanganan yang
disimpulkan bahwa serius sehingga
ada pengaruh yang memutuskan
signifikan antara untuk
persepsi keseriusan memnggunakan
yang dirasakan obat tradisional
terhadap perilaku sebagai piilihan
masyarakat Kota pertama. Hal ini
Palangka Raya terjadi karena ada
dalam pemanfaatan rasa takut dalam
kearifan lokal diri pribadi akan
sebagai obat penyakit yang
tradisional. Dari diderita dan
hasil analisis adanya keinginan
diperoleh pula nilai yang besar untuk
OR = 3,89 yang sembuh yang juga
artinya masyarakat didorong oleh
yang serius pengetahuan dan
mempunyai kepercayaan
peluang 3,89 kali masyarakat.
untuk memilih obat Namun, penelitian
tradisional sebagai ini sesuai dengan
pengobatan teori Health Belief
pertama model yang
dibandingkan menyatakan
masyarakat yang bahwa seseorang
kurang serius. yang memiliki
Keseriusan persepsi serius
38 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

berupa pesan di media massa, nasihat atau Jika faktor – faktor tersebut tidak cukup untuk
anjuran teman, anjuran orang tua dan mempengaruhi keseriusan yang dirasakan
sebagainya. Hal lain yang mendasari maka kecil juga kemungkinan persepsi
penerimaan seseoang terhadap keseriusan keseriusan yang dirasakan, maka kecil juga
yang dirasakan berupa pengetahuan, kemungkinan persepsi keseriusan yang
pengalaman tentang penyakit dan gangguan dirasakan mempengaruhi seseorang untuk
kesehatan yang pernah dialami sebelumnya. beperilaku (16).

Tabel 11. Tabel Silang Persepsi


Manfaat Yang Dirasakan
Terhadap Perilaku
Masyarakat Kota Palangka
Raya
Perilaku Pemanfaatan
Obat Tradisional T
Manfaat yang Pilihan Pilihan
Dirasakan Kedua Pertama
n % n % n
Tidak Bermanfaat 35 55,6 28 44,4 63

Bermanfaat 15 23,1 50 76,9 65


50 39,1 78 60,9 128
Jumlah
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan dirasakan terhadap


tabel 11, hasil perilaku masyarakat
analisis pengaruh Kota Palangka Raya
antara manfaat yang dalam pemanfaatan
dirasakan dan kearifan lokal sebagai
perilaku masyarakat obat tradisional. Dari
Kota Palangka Raya hasil analisis
dalam pemanfaatan diperoleh pula nilai
kearifan lokal OR = 4,16 yang
sebagai obat artinya masyarakat
tradisional diperoleh yang merasakan obat
bahwa dari total 65 tradisional bermanfaat
responden yang mempunyai peluang
merasa obat 4,16 kali untuk
tradisional memilih obat
bermanfaat, ada tradisional sebagai
sebanyak 50 (76,9%) pengobatan pertama
responden yang dibandingkan
memilih obat masyarakat yang
tradisional sebagai merasakan obat
pilihan pertama. tradisional kurang
Sedangkan dari total bermanfaat.
63 responden yang Berdasarkan
merasa obat teori anderson dengan
tradisional kurang model sistem
bermanfaat, ada kesehatan
sebanyak 28 (44,4%) menyatakan bahwa
responden yang walaupun sebuah
memilih obat tindakan pengobatan
tradisional sebagai tradisional dirasakan
pilihan pertama. bermanfaat, tetapi
Hasil uji responden tidak
statistik diperoleh menganggapnya
nilai p-value = 0,000 sebagai kebutuhan,
maka dapat maka kecil
disimpulkan bahwa kemungkinan
ada pengaruh yang terjadinya suatu
signifikan antara tindakan.
manfaat yang Penelitian ini
39 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

tidak sejalan penelitian tersebut masyarakat Tengah dan tim


dengan penelitian pasien lebih terhadap obat penggerak PKK
yang dilakukan oleh merasakan tradisional sebagai dimana masyarakat
Kurnia (2012) yang manfaat dari pilihan pertama diperkenalkan
menyatakan bahwa pengobatan masih tinggi yang mengenai tanaman
manfaat yang tradisional disebabkan obat dan juga
dirasakan oleh dibandingkan karena adanya diberikan informasi
pasien sangat dengan intervensi mengenai cara
menentukan pengobatan pemerintah pengolahan obat
perilaku pemilihan konvensional melalui promosi tradisional yang
tindakan sehingga pemanfaatan baik dan benar agar
pengobatan. Dalam masyarakat lebih tanaman tidak menyebabkan
memilih berkhasiat obat efek lain bagi
pengobatan dan penggalakkan kesehatan.
tradisional. TOGA (Tanaman Peningkatan minat
Perbedaan Obat Keluarga) masyarakat
obat tradisional secara lintas terhadap
dan obat modern sektor di jajaran penggunaan obat
terletak pada zat Dinas Kesehatan tradisional oleh
yang terkandung Provinsi masyarakat ini juga
didalamnya. Pada Kalimantan perlu
obat modern menjadi perhatian penyakit dan efek
mengandung satu para pelayan samping yang di
atau beberapa zat kesehatan, baik itu di timbulkan dari obat
aktif yang jelas Rumah Sakit, tradisional tersebut.
identitas dan Puskesmas maupun Analisis
jumlahnya, praktek swasta untuk multivariat
sedangkan obat dapat memberikan dilakukan dengan
tradisional arahan kepada menggunakan
kandungan kimia masyarakat yang regresi logistik.
dan umumnya mengkonsumsi obat Analisis regresi
tidak diketahui tradisional untuk logistik digunakan
atau tidak dapat tetap memeriksa dalam penelitian ini
dipastikan zat aktif kesehatannya ke untuk melihat
yang berperan puskesmas atau ke dampak dari
dalam dokter untuk beberapa faktor
menimbulkan efek mengetahui yang diduga
terapi atau perkembangan berpengaruh
menimbulkan efek kesehatannya terhadap perilaku
samping. Selain setelah responden dalam
itu kandungan menggunakan obat pemanfaatan
kimia obat herbal tradisional tersebut. kearifan lokal
ditentukan oleh Hal ini disebabkan sebagai obat
banyak faktor. Hal karena obat tradisional. Variabel
itu disebabkan tradisional yang di independen yang
tanaman konsumsi oleh digunakan dalam
merupakan masyarakat hanya regresi logistik ini
organisme hidup berdasarkan adalah variabel
sehingga letak pengalaman dan yang bermakna
geografis/tempat informasi yang pada uji bivariat.
tumbuh tanaman, didapat dari orang Ada 3 variabel
iklim, cara sekitarnya saja dan independen dalam
pembudidayaan, belum dilakukan uji model logistik
cara dan waktu secara ilmiah, regresi yaitu sikap,
panen, cara sehingga belum keseriusan
perlakuan diketahui terhadap penyakit,
pascapanen kemampuannya dan manfaat yang
(pengeringan, dalam dirasakan.
penyimpanan) menyembuhkan
dapat
mempengaruhi Tabel 12. Hasil Regresi Logistik
kandungan kimia
obat herbal.
Tingginya tingkat Variabel B S.E Wald Df P
kepercayaan
40 Jurnal Berkala Kesehatan, Vol. 2, No. 1, Nov 2016: 30-40

- 4. Ada pengaruh Cipta, 2010.


Sikap 0,447 12,293
1,568 persepsi 4. Gaol L.
Keseriusan - keseriusan yang Pengaruh Faktor
0,440 7,808
Terhadap Penyakit 1,229 dirasakan Sosiodemografi,
Manfaat Yang terhadap Sosioekonomi
0,589 0,453 1,686
Dirasakan perilaku dan Kebutuhan
masyarakat Kota Terhadap
Constant 1,637 0,529 9,599
Palangka Raya Perilaku
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dalam Masyarakat
pemanfaatan dalam Pencarian
Seperti yang dialami sesuai obat tradisional Pengobatan di
terlihat pada tabel dengan diagnosis sebagai pilihan Medan Kota.
12, hanya ada 2 medis) terhadap pertama atau Tesis. Medan:
variabel perilaku kedua.
independen yang masyarakat Kota 5. Tidak ada
memberi kontribusi Palangka Raya pengaruh
secara statistik dalam persepsi
signifikan yaitu
pemanfaatan obat manfaat yang
sikap dan
tradisional sebagai dirasakan
keseriusan
terhadap penyakit pilihan pertama terhadap
dimana nilai p value atau kedua perilaku
< 0,05. Variabel masyarakat Kota
yang paling kuat Paalangka Raya
yaitu sikap. dalam
pemanfaatan
PENUTUP obat tradisional
Berdasarkan sebagai pilihan
hasil penelitian dan pertama atau
pembahasan, maka kedua.
dapat disimpulkan
sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
1. Tidak ada 1. World Health
pengaruh faktor Organization.
pengetahuan http://www.w
terhadap perilaku ho.int/topics/tr
masyarakat Kota aditional_medi
Palangka Raya ci ne [diakses
dalam tanggl 29 April
pemanfaatan obat 2016].
tradisional 2. Odorlina R,
sebagai pilihan Harianja A.
pertama atau Faktor–Faktor
kedua. Yang
2. Ada pengaruh Mempengaruhi
faktor sikap Kearifan Lokal
terhadap perilaku Peemanfaatan
masyarakat Kota Obat-Obatan
Palangka Raya Tradisional
dalam oleh Etnik
pemanfaatan Karo. Balai
obat tradisional Penelitian
sebagai pilihan Kehutanan Aek
pertama atau Naul. Prosiding
kedua. Ekspose Hasil
3. Tidak ada Penelitian
pengaruh faktor Tahun 2014.
kebutuhan 2014: 40-53.
(pandangan 3. Notoadmodjo
subjektif S. Ilmu Perilaku
pengobatan pada Kesehatan.
saat sakit dan Jakarta: Rineka
keadaan penyakit
Universitas Sumatra Utara, 2013. Patah Tulang Berobat Ke Pengobatan
5. Kementrian Kesehatan. Keputusan Menteri Tradisioanl Ahli Tulang Di Sumedang.
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013. Students E-Journal 2012; 1(1): 1-14.
6. Takandjandji M, Sumanto SE. Keanekaragaman 11. Yuningsih R. Pengobatan Tradisional di Unit
Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Pelayanan Kesehatan. Info Singkat
Lindung Luku Melolo, Sumba Timur. Info Hutan Kesejahteraan Sosial 2012; 1(5): 9-12.
2010; 7(3):229- 58. 12. Purwaningsih E. Jamu, Obat tradisional asli
7. Wahyuono S. Evaluasi Bioaktivitas Tanaman Indonesia Pasang Surut Pemanfaatannya di
Obat Koleksi Kalimantan Tengah.Yogyakarta: Indonesia. Jamu, Obat Tradisional 2013; 1(2):
2010. 85-59.
8. Taylor D, Bury M, Campling N., et al. A Review 13. Dahlan S. Statistik Untuk Kedokteran dan
of the use of the Health Belief Model (HBM), Kesehatan Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika,
the Theory of Reasoned Action (TRA), the 2009.
Theory of Planned Behaviour (TPB) and the 14. Safitri M. Determinan Perilaku Pasien Dalam
Trans-Theoretical Model (TTM) to study and Pengobatan Tradisional dengan Media Lintah
predict health related behaviour change. (Studi pada Pasien Terapi Lintah di Desa
London: Department of Health National Rengel Kecamatan rengel Kabupaten Tuban). E
Institute for Clinical Excellence, 2006. Jurnal Pustaka Kesehatan 2016; 4(1): 181-87.
9. Usemahu KM, Rachman WA, Natsir S. Perilaku 15. Rosenstock IM, Strecher VJ, Becker MH. Social
Pengobatan Obat Tradisional Pada Ibu Pasca Learning Theory and The Health Belief Model.
Melahirkan di Desa Kailolo Kabupaten Maluku Health Education Behavior 1988; 15(2).
Tengah. Artikel Penelitian. Makassar: Bagian 16. Deca PT. Determinan Perilaku Pencarian
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Pengobatan Pada Mahasiswa Fakultas
Universitas Hasanuddin, 2013. Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
10. Kurnia SH, Kosasih CE, Prawesti A. Faktor Hidayatullah Jakarta Angkatan Tahun 2013.
- Faktor yang Melatarbelakangi Pasien Tesis. Jakarta: FKIK. Universitas Islam Negeri
Syarief Hidayattulah Jakarta, 2015.

Anda mungkin juga menyukai