Anda di halaman 1dari 8

www.lppm-mfh.

com ISSN-e: 2541-1128


lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

PENGARUH FAKTOR SOSIODEMOGRAFI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP


TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI KALANGAN MASYARAKAT
PERKOTAAN

Rahmayanti Fitriah1*, Nurul Mardiati2


1
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
2
Program Studi DIII Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Email : rahmayanti@stikesborneolestari.ac.id

ABSTRAK
Antibiotik adalah obat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan harus dibeli dengan resep dokter.
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan karakteristik sosiodemografi terhadap
pengetahuan dan sikap tentang antibiotik. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru,
Kalimantan Selatan, Indonesia. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross
sectional. Data dikumpulkan dari 4 kelurahan dan 382 responden di wilayah kecamatan landasan ulin
banjarbaru menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi – square. Hasil penelitian bahwa
Mayoritas responden pada penelitian ini memiliki pengetahuan yang Baik (78,3%) dan sikap yang positif
(88,5%) terhadap penggunaan antibiotik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
pengetahuan tentang penggunaan antibiotik terhadap faktor sosiodemografi pada variabel pendidikan dengan
nilai (p <0,05) dan Ada pengaruh antara sikap penggunaan tentang antibiotik terhadap faktor sosiodemografi
pada variabel usia, pendidikan dan penghasilan dengan nilai (p <0,05).
Kata kuci : Sosiodemografi, Pengetahuan, Sikap, Antibiotik.

PENDAHULUAN meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan


pendapatan. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
Antibiotik merupakan obat yang paling (2013) mencatat sejumlah 35,2% rumah tangga di
banyak diresepkan pada pasien, namun Indonesia menyimpan obat untuk pengobatan
penggunaannya sering kali tidak tepat, akibatnya mandiri, sedangkan proporsi rumah tangga yang
terjadinya peningkatan resistensi kuman terhadap menyimpan antibiotik adalah 27,8%. Hasil Riset
antibiotik (Ardhany et al, 2016). Resistensi Kesehatan Dasar juga menunjukkan di
merupakan kemampuan bakteri dalam Kalimantan Selatan merupakan provinsi tertinggi
menetralisir dan melemahkan daya kerja peringkat kedua yang menyimpan obat untuk
antibiotik (Fernandez, 2013). pengobatan mandiri dengan proporsi sebesar
Menurut Pulungan (2017), kesalahpahaman 55,5% sedangkan untuk proporsi rumah tangga
masyarakat dalam penggunaan antibiotik yang menyimpan antibiotik tanpa resep
berpotensi dapat menyebabkan pengobatan dikalimantan sendiri menduduki peringkat ketiga
menjadi tidak tepat diagnosa, dimana orang-orang tertinggi dengan proporsi sebesar 90,6%.
percaya antibiotik sebagai " obat yang luar biasa Kecamatan Landasan Ulin merupakan area
" yang mampu mencegah dan menyembuhkan perkotaan yang ada di Kota Banjarbaru Provinsi
berbagai macam gejala penyakit. Tingkat Kalimantan Selatan. Kecamatan Landasan Ulin ini
pengetahuan tentang obat berperan dalam dipilih sebagai lokasi penelitian karena
ketepatan penggunaan obat. Ketika masyarakat berdasarkan proyeksi penduduk Kota Banjarbaru
memiliki pengetahuan yang baik tentang obat Kecamatan Landasan Ulin memiliki jumlah
maka penggunaan obatpun akan maksimal penduduk terbanyak (67.535 orang) dari total 5
(Pandean et all, 2013). Kecamatan yang ada di wilayah Kota Banjarbaru
Salah satu faktor yang mempengaruhi dengan kepadatan penduduk di Kecamatan
penggunaan antibiotik tanpa resep dikalangan Landasan Ulin mencapai 693 jiwa/km2. Penelitian
masyarakat adalah faktor sosiodemografi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh faktor
(Waskitajani, 2014). Komponen demografi sosiodemografi terhadap pengetahuan dan sikap

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 107
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

penggunaan antibiotik masyarakat di perkotaan N = Besar sampel populasi sasaran


khususnya di Kecamatan Landasan Ulin p = Perkiraan proporsi (prevalensi) variabel
Banjarbaru. Temuan dalam penelitian ini dependen pada populasi
diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata q = 1-p
𝛼
sebagai informasi awal dan dasar dalam 𝑍1 − = Statistik Z
2
pengembangan kesehatan masyarakat yang efektif D = Delta, presisi absolut atau margin of
sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat error yang diinginkan di kedua sisi
untuk meningkatkan penggunaan antibiotik proporsi.
rasional di kalangan masyarakat.
Dengan jumlah sampel yang didapatkan
381,9927 ∞ 382 responden. Pengambilan sampel
METODOLOGI dilakukan dengan teknik proportional stratified
Jenis Penelitian random sampling.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif – Kriteria inklusi meliputi :
analitik, penelitian dengan desain survey cross a. Penduduk tetap di area penelitian berdomisili
sectional. Bahan penelitian ini berupa informasi > 6 bulan
dari pasien yang diperoleh dengan menggunakan b. Bersedia menjadi responden
kuesioner. c. Berusia dewasa 18 – 65 tahun
Instrument penelitian d. Menggunakan antibiotik dalam 6 bulan
Instrumen penelitian yang digunakan terakhir
berupa kuesioner yang mengadopsi dari beberapa Kriteria eksklusi meliputi :
jurnal yaitu : Sun, 2011 ; Widayati et all, 2011 a) Masyarakat yang mengalami gangguan dalam
dan Mouhieddine et all, 2015. Kuesioner berkomunikasi (tuna rungu dan tuna wicara)
berisikan tentang faktor sosiodemografi, b) Masyarakat yang sedang sakit sehingga akan
pengetahuan dan sikap menyulitkan peneliti untuk berkomunikasi.
a) Faktor sosiodemografi ; meliputi usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan c) Tenaga Kesehatan.
penghasilan. ANALISIS DATA
b) Pengetahuan ; meliputi pengertian antibiotik, Analisis univariate digunakan untuk
contoh obat antibiotik, indikasi, penggunaan, mendeskripsikan tentang faktor sosiodemografi,
resistensi, adverse effects, dan tempat pengetahuan tentang antibiotik, dan sikap
pembelian. penggunaan antibiotik di kalangan masyarakat
c) Sikap ; meliputi sikap penggunaan antibiotik, perkotaan kecamatan Landasan Ulin.
cara memperoleh antibiotik, waktu Analisis bivariat digunakan untuk
penggunaan antibiotik, rekomendasi antibiotik mengetahui hubungan anatara variabel bebas dan
kepada rekan atau keluarga. terikat dengan analisis uji statistik menggunakan
Kuesioner pengetahuan menggunakan skala Chi-square. Interprestasi data dilihat dari nilai
Gutman Sedangkan sikap menggunakan skala signifikansi yang diperoleh. Jika nilai sig. < 0,05
Likert maka H0 ditolak sehingga dapat ditarik
Populasi Dan Sampel kesimpulan bahwa ada pengaruh antara variabel
Populasi target penelitian adalah warga yang bebas terhadap variabel terikat. Uji Fisher Exact
tinggal di Kecamatan Landasan Ulin yang terdiri juga dapat digunakan sebagai alternatif (Sani,
dari 4 kelurahan yaitu Landasan Ulin Timur, 2017).
Guntung Payung, Syamsudin Noor Dan Guntung HASIL DAN PEMBAHASAN
Manggis. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
Pengambilan sampel dilakukan dengan Uji validitas dilakukan di Kecamatan
teknik proportional stratified random sampling Banjarbaru selatan sebanyak 50 responden.
dengan jumlah sampel dihitung berdasarkan Banjarbaru selatan dipilih sebagai lokasi validasi
rumus (Murti, 2013) : karena berdasarkan proyeksi penduduk Kota
𝛼
𝑁.𝑧 2 1− 2 .𝑝.𝑞
n= 𝛼
Banjarbaru Banjarbaru Selatan memiliki jumlah
𝑑 2 (𝑁−1)+𝑧 2 1− 2 .𝑝.𝑞 penduduk terbanyak kedua dari total 5 kecamatan
keterangan : yang ada di wilayah kota Banjarbaru. Menurut
n = Ukuran sampel Zeller (2002), menyatakan bahwa 50 sampel

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 108
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

untuk uji validasi cukup memadai untuk tahun mulai merasakan tidak optimal
mengevaluasi sifat psikometrik pada ukuran kesehatannya, atau mengalami tanda – tanda
konstruk sosial. penyakit degeneratif, sehingga dapat
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan menyebabkan meningkatnya penggunaan obat.
taraf signifikansi 5% yang memiliki R tabel Hal ini dapat menunjang keputusan untuk
sebesar 0, 279 untuk jumlah sampel 50 orang. melakukan pengobatan mandiri. Salah satu obat
Dikatakan valid jika R hitung > R tabel dan yang sering tidak tepat dalam penggunaannya
dikatakan tidak valid jika R hitung < R tabel. Uji yang dilakukan oleh masyarakat melalui
validitas item pertanyaan dengan menggunakan pengobatan sendiri adalah obat antibiotik.
teknik korelasi product moment pearson. b. Jenis Kelamin
Hasil Validasi Pengetahuan , terdapat 21 Tabel 2. Karakteristik Sosiodemografi
item pertanyaan yang valid karena semua nilai Berdasarkan Jenis Kelamin
dari setiap item pertanyaan tersebut memiliki nilai
Jumlah Persentase
> 0,279. Maka item pertanyaan ini dapat
%
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Laki – laki 178 46.6
Hasil Validasi Sikap terdapat 11
Perempuan 204 53,4
pertanyaan yang valid karena semua nilai dari
setiap item pertanyaan tersebut memiliki nilai > Total 382 100,0
0,279 dan 3 item pertanyaan yang tidak valid Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa
karena memiliki nilai < 0,279. Maka item di Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru jenis
pertanyaan yang dapat digunakan untuk penelitian kelamin perempuan lebih banyak jumlahnya
selanjutnya berjumlah 11 pertanyaan yaitu berasal dibandingkan laki – laki, dengan jumlah
dari item pertanyaan yang valid. seban Jumlah Persentase
yak %
Uji Reliabilitas 204
Dewasa Muda 178 46,6
Uji reliabilitas dalam penelitian ini orang
(18 - 40 tahun)
menggunakan software SPSS dengan metode dan
Dewasa Tua 204 53,4
cronbach’s alpha. Suatu instrumen dikatakan perse
(41- 65 tahun)
reliabel jika nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,6 ntase
Total 382 100,0
(Sani, 2017). Hasil reliabilitas pengetahuan dan 53,4
sikap variabel pertanyaan pada kuesioner %. Menurut penelitian yang dilakukan Noviana
dinyatakan reliabel karena memiliki nilai (2011) menyatakan bahwa kaum perempuan lebih
Cronbach’s Alpha > 0,6. Dimana untuk hasil banyak melakukan pengobatan mandiri
reliabilitas pengetahuan nilai Cronbach’s Alpha dibandingkan kaum laki – laki. Hal ini
adalah 0,814 dan hasil reliabilitas sikap nilai dikarenakan perempuan memiliki rasa peduli yang
Cronbach’s Alpha adalah 0,842. Dapat sangat besar terhadap kesehatan dirinya sendri
disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan maupun keluarganya. Hal inilah yang mungkin
dalam penelitian memenuhi syarat reliabel. dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam
pemilihan obat seperti obat antibiotik.
Analisis Univariate c. Pekerjaan
Karakteristik Sosiodemografi Tabel 3. Karakteristik Sosiodemografi
a. Usia Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 1. Karakteristik Sosiodemografi
Berdasarkan Usia Jumlah Persentase
Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa %
sebagian besar responden merupakan kelompok Tidak bekerja 187 49,0
dewasa tua yaitu dengan usia 41- 65 tahun 1. Ibu rumah
sebanyak 204 orang (53,4%). Menurut penelitian tangga 154 40,3
Rikomah (2018) menyatakan bahwa usia 2. Pelajar/ 17 4,5
mempengaruhi dalam pengobatan mandiri yang mahasiswa
dilakukan masyarakat dalam keputusan pemilihan 3. Pensiunan 15 3,9
obat. Bekerja 195 51,0
Menurut penelitian Kristina et al (2008) 1. Wiraswasta 31 8,1
menyatakan bahwa kelompok umur lebih dari 30 2. PNS 32 8,4
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 109
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

Jumlah Persentase yang didapatkan sehingga akan mempengaruhi


% penggunaan antibiotik dalam pengobatan.
3. Pegawai 94 24,6 e. Penghasilan
swasta Berdasarkan tabel 5 dibawah ini, terlihat
4. Buruh 39 10,2 bahwa respoden terbanyak adalah responden
/Pedagang/ dengan penghasilan < UMP (Rp 2.651.781)
Petani dengan jumlah 243 responden dan persentase
Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa 63,6%. ini dapat dilihat pada Tabel.5 sebagai
responden terbanyak adalah responden yang berikut :
bekerja dengan jumlah 195 orang dan persentase Tabel 5. Karakteristik Sosiodemografi
51,0% dengan kategori pekerjaan yaitu pegawai Berdasarkan Penghasilan
swasta berjumlah 94 orang dengan persentase
24,6% Jumlah Persentase M
Menurut Situmorang (2013), pekerjaan % enurut
dapat menjadikan seseorang memperoleh < UMP 243 63,6 Rikom
pengalaman dan pengetahuan secara langsung (Rp 2.651.781) ah
maupun tidak langsung, sedangkan menurut > UMP 139 36,4 (2018)
penelitian yang dilakukan oleh Kristina et al (Rp2.651.781) menya
(2008) menyatakan bahwa responden yang Total 382 100,0 takan
bekerja memiliki latar belakang pendidikan yang bahwa penghasilan akan sangat mempengaruhi
cukup, sering berhubungan dengan dunia luar pengobatan mandiri yang akan dilakukan
ataupun sering berinteraksi dengan rekan seseorang dan akan mempengaruhi pola fikir
kerjanya, proses yang dijalani selama bekerja seseorang dalam keputusan pemilihan obat.
setidaknya mempengaruhi keputusan pengobatan Menurut penelitian Kristina et al (2008)
sendiri yang diambil. Hal ini dapat menunjang menyatakan bahwa masyarakat berpendapatan
ketidaktepatan dalam pemilihan obat seperti obat tinggi lebih percaya berobat kedokter meskipun
antibiotik. untuk penyakit ringan, sebaliknya masyarakat
d. Pendidikan berpendapatan rendah lebih banyak
Tabel 10. Karakteristik Sosiodemografi memanfaatkan warung yang menjual obat –
Berdasarkan Pendidikan obatan untuk mengobati keluhannya. Hal ini dapat
Jumlah Persentase % B menunjang ketidaktepatan dalam pemilihan obat
SD 59 15,4 erdas seperti obat antibiotik.
aran Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan
SLTP 76 19,9
tabel Antibiotik
SLTA 204 53,4
4,
PT 43 11,3 Mayoritas responden pada penelitian ini
terlih
Total 382 100,0 memiliki pengetahuan yang baik terhadap
at
bahwa responden terbanyak adalah responden penggunaan antibiotik yaitu sebesar 78,3%. Hal
dengan pendidikan terakhir SLTA dengan jumlah ini dapat dilihat padaTabel. 6 sebagai berikut :
204 orang dan persentase 53,4%. Tabel 6. Tingkat Pengetahuan Tentang
Menurut Situmorang (2013), pendidikan Penggunaan Antibiotik
juga berpengaruh terhadap pengetahuan, semakin Jumlah Persentase
tinggi pendidikan maka semakin mudah pula %
mereka menerima informasi dan makin banyak Kurang baik 83 21,7
pula pengetahuan yang dimilikinya sedangkan
Baik 299 78,3
menurut penelitian Dharmasari (2003) dalam
penelitiannya menemukan bahwa tingkat Total 382 100,0
pendidikan mempengaruhi pengobatan sendiri Berdasarkan hasil tersebut
yang aman, tepat dan rasional. Semakin tinggi menggambarkan bahwa pengetahuan masyarakat
tingkat pendidikan seseorang, semakin rasional di Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru
dan berhati – hati dalam memilih obat untuk tergolong baik, sama hal-nya dengan penelitian
pengobatan sendiri. Hal ini berarti pendidikan Moorthy (2013) di Puskesmas Padang Bulan
seseorang menentukan banyaknya pengetahuan Medan yang menyatakan bahwa tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 110
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

Antibiotik di Puskesmas Padang Bulan Medan sosiodemografi tersebut tidak ada pengaruh
tergolong baik. terhadap pengetahuan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Sikap Tentang Penggunaan Antibiotik
Waskitajani (2014), bahwa tidak ada perbedaan
Tabel 7. Sikap Tentang Penggunaan Antibiotik tingkat pengetahuan mengenai antibiotik ditinjau
Jumlah Persentase % dari perbedaan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan
Negatif 44 11,5 penghasilan dari responden.
Positif 338 88,5 Pada kategori pendidikan didapatkan
Total 382 100,0 bahwa hasil korelasi antara pendidikan dengan
tingkat pengetahuan tentang antibiotik didapatkan
Mayoritas responden pada penelitian ini
nilai p = sebesar 0,000 (<0,05), hal ini
memiliki sikap yang positif terhadap penggunaan
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
antibiotik yaitu sebesar 88,5%. Hasil tersebut
pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan
menggambarkan bahwa sikap masyarakat di
tentang penggunaan antibiotik. Penelitian ini
Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru tergolong
sejalan dengan penelitian Lim et al (2012), bahwa
positif, Sama halnya dengan penelitian Satrio
tingkat pendidikan terakhir dinegara malaysia
(2017) menyatakan bahwa sikap responden
memiliki perbedaan dalam tingkat pengetahuan
tergolong positif terhadap penggunaan antibiotik.
tentang antibiotik.
Analisis Bivariat
Pengaruh Karakteristik Sosiodemografi
Analisis ini dilakukan untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan antara Terhadap sikap
karakteristik sosiodemografi terhadap Tabel 9. Pengaruh Karakteristik Sosiodemografi
pengetahuan tentang antibiotik dan hubungan Terhadap Sikap
antara karakteristik sosiodemografi terhadap sikap
penggunaan antibiotik. No Variabel Sosiodemografi Nilai P
Uji yang digunakan adalah uji chi squre 1 Usia 0, 016
dengan batas nilai alpha (α) 5%. Apabila nilai p > 2 Jenis kelamin 0,872
α atau p > 0,05 berarti tidak ada perbedaan 3 Pekerjaan 0,430
signifikan (tidak ada hubungan antara variabel 4 Pendidikan 0,000
bebas dan variabel terikat). Namun apabila nilai p 5 Penghasilan 0,020
< α atau p < 0,05 berarti ada perbedaan signifikan Berdasarkan tabel 9, terlihat bahwa hasil
(ada hubungan antara variabel bebas dan variabel korelasi antara kategori jenis kelamin dan
terikat). pekerjaan dengan sikap tentang antibiotik
Pengaruh Karakteristik Sosiodemografi didapatkan nilai p (>0,05) hal ini menunjukkan
Terhadap Pengetahuan bahwa karakteristik Sosiodemografi tersebut tidak
ada pengaruh terhadap sikap. Penelitian ini sejalan
Nilai hubungan setiap variabel dengan penelitian Waskitajani (2014), bahwa
karakteristik sosiodemografi dengan pengetahuan tidak ada perbedaan sikap ditinjau dari perbedaan
tentang penggunaan antibiotik dapat dilihat pada jenis kelamin responden dengan nilai signifikansi
tabel berikut : sebesar 0,210 dan bahwa tidak ada perbedaan
Tabel 8 . Pengaruh Karakteristik Sosiodemografi sikap ditinjau dari pekerjaan responden dengan
Terhadap Pengetahuan nilai signifikansi sebesar 0,851.
No Variabel Sosiodemografi Nilai P Pada kategori usia didapatkan bahwa
1 Usia 0,056 hasil korelasi antara usia terhadap sikap responden
2 Jenis kelamin 0,245 mengenai penggunaan antibiotik didapatkan nilai
3 Pekerjaan 0,278 p = sebesar 0,016 (<0,05), menunjukkan bahwa
4 Pendidikan 0,000 ada hubungan antara usia responden terhadap
5 Penghasilan 0,570 sikap mengenai penggunaan antibiotik. Penelitian
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa ini sejalan dengan penelitian Waskitajani (2014),
hasil korelasi antara kategori usia, jenis kelamin, bahwa ada perbedaan sikap ditinjau dari
pekerjaan dan penghasilan dengan tingkat perbedaan usia responden dengan nilai
pengetahuan tentang antibiotik didapatkan nilai p signifikansi sebesar 0,012.
(>0,05) hal ini menunjukkan bahwa karakteristik Pada kategori pendidikan didapatkan
bahwa hasil korelasi antara pendidikan dengan
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 111
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

sikap responden mengenai penggunaan antibiotik


didapatkan nilai p = sebesar 0,000 (<0,05),
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
pendidikan responden dengan sikap responden
mengenai penggunaan antibiotik. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Lim et al (2012), bahwa
ada pengaruh antara tingkat pendidikan terakhir
dengan sikap mengenai antibiotik dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Berbeda dengan hasil
penelitian Waskitajani (2014), yang menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan sikap ditinjau dari
perbedaan pendidikan responden dengan nilai
signifikansi sebesar 0,890.
Pada kategori penghasilan didapatkan
bahwa hasil korelasi antara penghasilan dengan
sikap responden mengenai penggunaan antibiotik
didapatkan nilai p = sebesar 0,020 (<0,05),
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
penghasilan responden dengan sikap responden
mengenai penggunaan antibiotik. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Waskitajani (2014),
bahwa tidak ada perbedaan sikap ditinjau dari
perbedaan pendapatan keluarga responden dengan
nilai signifikansi sebesar 0,264.
KESIMPULAN
1. Mayoritas responden pada penelitian ini
memiliki pengetahuan yang baik terhadap
penggunaan antibiotik yaitu sebesar 78,3%
2. Mayoritas responden pada penelitian ini
memiliki sikap yang positif terhadap
penggunaan antibiotik yaitu sebesar 88,5%
3. Ada pengaruh antara pengetahuan tentang
penggunaan antibiotik terhadap faktor
sosiodemografi pada variabel pendidikan
dengan nilai (p <0,05) dan tidak ada pengaruh
pada variabel usia, jenis kelamin dan
penghasilan dengan nilai (p >0,05).
4. Ada pengaruh antara sikap penggunaan
antibiotik terhadap faktor sosiodemografi
pada variabel usia, pendidikan dan
penghasilan dengan nilai (p <0,05) dan tidak
ada pengaruh pada variabel jenis kelamin dan
pekerjaan dengan nilai (p >0,05).

UCAPAN TERIMA KASIH


Dalam penyelesaian artikel ilmiah ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada
Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia yang telah
memberikan dana penelitian.

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 112
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

DAFTAR PUSTAKA

Ardhany, S. D., Ridha, O. A.,Yurnida, H. 2016. Usage. Journal Of Infection And Public
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Health , 8 :20- 31.
Basawang kecamatan Teluk Sampit
tentang Penggunaan Antibiotik sebagai Moorthy, T.Y., 2013. Gambaran Pengetahuan
Pengobatan Infeksi. Prosiding Rakernas Masyarakat Terhadap Penggunaan
dan Pertemuan Ilmiah Tahunan ikatan Antibiotik Di Puskesmas Padang Bulan
Apoteker Indonesia 2016 E-Issn : 2541- Medan. Skripsi. Medan : Fakultas
0474. Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dharmasari, S., 2003, Faktor – Faktor Yang Noviana, F., 2011. Kajian Pengetahuan Dan
Berhubungan Dengan Perilaku Alasan Pemilihan Obat Herbal Pada
Pengobatan Sendiri Yang Aman, Tepat Pasien Geriatri Di RSUP Dr. Satdjito
Dan Rasional Pada Masyarakat Kota Yogyakarta. Skripsi. Universitas Sanata
Bandar Lampung Tahun 2003, Tesis. Dharma, Yogyakarta.
Universitas Lampung
Pandean, F., H. Tjitrosantoso, L.R. Goenawi,
Fernandez, B.A.M. 2013. Studi Penggunaan 2013. Profil Pengetahuan Masyarakat
Antibiotik Tanpa Resep di Kabupaten Kota Manado Mengenai Antibiotika
Manggarai dan Manggarai Barat – NTT. Amoksisilin. Pharmcon Jurnal Ilmu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Farmasi, 2 (2) : 67–71.
Surabaya. Vol.2 No.2.
Pulungan, P. 2017. Pengetahuan, Keyakinan dan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penggunaaan Antibiotik Pada
2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Masyarakat Di Kelurahan Hutaraja
Kementerian Kesehatan Republik Kecamatan Muara Batang Toru
Indonesia, Jakarta. Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi.
Medan : Program Ekstensi Sarjana
Kristina, S. A., Prabandi, Y. S., Riswaka, S., Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
2008. Perilaku Pengobatan Sendiri Yang Sumatera Utara.
Rasional Pada Masyarakat Kecamatan
Depok Dan Cangkringan Kabupaten Rikomah, S. E. 2018. Farmasi Klinik. Deepbulish.
Sleman. Majalah Farmasi Indonesia, Yogyakarta
19(1) :32-40
Satrio, A. 2017. Pengetahuan, Sikap Dan
Lim, K., K., Teh, C.,C.,C, 2012. A Cross Tindakan Terhadap Penggunaan
Sectional Study Of Public Knowledge Antibiotik Oleh Mahasiswa S1 Kesehatan
And Attitude Towards Antibiotics In Dan Non Kesehatan Di Universitas
Putra Jaya Malaysia, Southern Med Andalas. Skripsi. Padang : Fakultas
Review, 5 (2) : 27-31. Farmasi Universitas Andalas Padang.

Murti, B. 2013. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Sani,F. 2017. Metodologi Penelitian Farmasi
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Komunitas dan
Bidang Kesehatan. Gadjah Mada Eksperimental.Deepublish. Yogyakarta.
University Press, Yogyakarta.
Situmorang, S., Yosi, A. 2013. Gambaran
Mouhieddine,T.H., Zeinab, O., Muhieddine, M.I., Pengetahuan Masyarakat Kota Medan
Soumayah, K., Hussein, N., Rached, H., Mengenai Penggunaan Obat Anti Jamur
Zeinab, H., Zeinab, E.L., Ramy, F., Topikal. E- Journal FK USU Vol.1 No.1
Ibrahim, K. M., Youssef, M., Zeina, K.,
Hani, T. 2015 . Assessing The Lebanese Sun, S. 2011. Public Knowledge And Attitude
Population For Their Knowledge, Regarding Antibiotic Use In South Korea.
Attitudes And Practices Of Antibiotic J Korea Acad Nurs, 41(6): 742-749.

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 113
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm-politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603

Wakitajani, S. 2014. Hubungan Antara


Karakteristik Sosio-Demografi Terhadap
Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan
Tindakan Penggunaan Antibiotik Tanpa
Resep Dikalangan Masyarakat Desa
Bantir Kecamatan Candiroto Kabupaten
Temanggung Awa Tengah. Skripsi.
Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.

Widayati, A., S. Suryawati, C.D. Crespigny, J.E.


Hiller. 2011. Self Medication With
Antibiotics In Yogyakarta City Indonesia
: A Cross Sectional Population – Based
Survey. BMC Research Notes. 4 : 491.

Zeller, R.A, 2002. Minimizing Sample Size When


Using Exploratory Factor Analysis For
Measurement. Journal Of Nursing
Measurement. Vol.2 No. 2.

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 114
Volume 5. No. 2 – Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai