Anda di halaman 1dari 5

p-ISSN : 2461-0496

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT


TENTANG OBAT HERBAL DAN OBAT SINTETIK DI CAMPAGAYYA
KELURAHAN PANAIKANG KOTA MAKASSAR

*)Sulfiyana H. Ambo Lau, *)Herman, *)Rahmat M


*)Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar
*)Program Studi D-III Farmasi Sandi Karsa Makassar

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai Studi Perbandingan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Herbal
dan Obat Sintetik di CampagayyaKelurahanPanaikang Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan manyarakat tentang obat herbal dan obat sintetik di Campagayya
Kelurahan Panaikang Kota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mencakup survey dengan
teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan di Campagayya Kelurahan Panaikang
Kota Makassar pada bulan Maret 2019 dengan jumlah sampel 52 orang dengan criteria umur 17-66 tahun,
berpendidikan minimal SMA, bias berkomunikasi dan bersedia diwawancarai. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar tentang obat herbal
dan obat sintetik masuk dalam kategori sedang dengan masing masing persentasi yaitu 65,2% dan 62,1% yang
menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat tentang obat herbal lebihtinggi dibandingkan dengan obat sintetik.

Kata Kunci : Perbandingan Tingkat Pengetahuan, Obat Herbal, Obat Sintetik

PENDAHULUAN Dalam laporan World Health Organization


(WHO): Enchancing the Role of Traditional
A. Latar Belakang Medicine in Health Systems: A Strategy for the
Sesuai dengan sifat alamiahnya, manusia selalu Arfican Region, mengatakan obat tradisional
berusaha mencukupi kebutuhannya dengan umumnya telah digunakan berbagai populasi di
memanfaatkan segala sesuatu yang ada di dunia. Di benua Eropa, penggunaan obat tradisional
sekitarnya, termasuk untuk kebutuhan pangan dan mencapai 42% di Belgia dan 90% di United
obat-obatan. Sejak ribuan tahun yang lalu, Kingdom. Di benua Afrika, penggunaannya
pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia jauh mencapai 70% di Benin dan 90% di Burundi dan
sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat- Ethiopia (Ossy dkk, 2013).
obatan modernnya dikenal masyarakat. Pengobatan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2010 lalu,
berkhasiat obat merupakan pengobatan yang diakui sebanyak 55,3% orang Indonesia mengkonsumsi
masyarakat dunia (Elly, 2010). jamu untuk menjaga kesehatan (Jonosewojo, 2013).
Obat adalah semua bahan tunggal atau Menurut WHO, obat tradisional telah digunakan
campuran yang digunakan oleh semua makhluk secara luas di dunia sejak hampir 20 tahun. Pada
untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna negara-negara seperti Ghana, Mali, Nigeria, dan
mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan Zambia, penggunaan obat tradisional mencapai
penyakit (Syamsuni, 2005). 60% dan sekitar 80% populasi di banyak negara
Obat herbal adalah suatu bentuk pengobatan menggunakan obat tradisional sebagai perlindungan
alternatif yang mencakup penggunaan tanaman atau kesehatan mereka (Kayne, 2010).
ekstrak tanaman yang berbeda. Ini adalah salah satu Pada saat modern ini seperti yang kita ketahui
pilihan pengobatan yang efektif dan relatif aman, teknologi sangat berkembang sehingga pembuatan
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. obat sintetik lebih banyak. Masyarakat lebih sering
Selain untuk mengobati, herbal juga sering menggunakan obat sintetik sedangkan pengobatan
digunakan untuk pencegahan penyakit atau herbal dengan memanfaatkan tumbuhan obat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan
(Nurmalina, 2012). diakui masyarakat dunia yang menandai kesadaran
Obat sintetik adalah obat yang dibuat dari untuk kembali ke alam (back to nature). Maka dari
bahan sintetik dan digunakan serta diresepkan itu penulis memilih untuk mengemas pembahasan
dokter dan kalangan medis untuk mengobati tentang “Studi Perbandingan Tingkat Pengetahuan
penyakit tertentu.Obat sintetis adalah obat modern Tentang Penggunaan Obat Herbal dan Obat
yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam Sintetik”.
yang diolah secara modern (Harmanto, 2007).

33 [JFS] Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1


p-ISSN : 2461-0496

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat herbal
dan obat sintetik di Campagayya Kelurahan
Panaikang Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat tentang obat herbal dan obat sintetik di
Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar.
(dibulatkan menjadi 52)
D. Manfaat Penelitian Dengan asumsi tingkat kelonggaran atau
Sebagai bahan referensi untuk peneliti ketidaktelitian sebesar 10% maka diperoleh sampel
selanjutnya dalam meneliti lebih dalam mengenai penelitian sebesar 52 sampel.
perbandingan tingkat pengetahuan masyarakat Adapun kriteria inklusi adalah kriteria dimana
tentang penggunaan obat herbal dan obat sintetik di subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel
Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel
dan sebagai pengalaman berharga bagi peneliti (Notoatmodjo, 2002).
dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama Kriteria sampel :
kuliah. a. Berumur 17 tahun ke atas (dewasa)
b. Berpendidikan minimal SMA
METODE PENELITIAN c. Bisa berkomunikasi dengan baik
d. Bersedia diwawancarai
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu D. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
penelitian yang mencakup tentang survei dengan a. Pengumpulan Data
teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara
membagikan kuesioner kepada responden.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian Kuesioner berisi 20 pertanyaan mengenai
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret masalah-masalah yang akan diteliti.
2019 di Campagayya Kelurahan Panaikang Kota b. Teknik Pengolahan
Makassar. Teknik yang digunakan dalam
pengolahan data adalah berdasarkan data
C. Populasi dan Sampel yang diperoleh dilapangan yakni dengan
1. Populasi menyatukan hasil jawaban dari kuesioner
Populasi penelitian adalah Warga kemudian dipresentasikan.
Campagayya Kelurahan Panaikang Kota
Makassar yang dijadikan sebagai objek Hasil kuesioner responden selanjutnya diberi
penelitian yaitu 110 kepala keluarga nilai :
(Sumber Data : kependudukan data bulan 1. Untuk yang tahu, diberi poin = 3
Maret 2019). 2. Untuk jawaban yang kurang tahu, diberi
2. Sampel poin = 2
Untuk menghitung jumlah sampel yang akan 3. Untuk jawaban yang tidak tahu, diberi
dipakai maka digunakan rumus Slovin poin = 1
sebagai berikut :. Data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan Skala Likert, sebagai berikut:

(Sumber : Sangadji dan Sopiah, 2010)

Keterangan : (Sumber : Riduwan, 2013)


n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi Data hasil kuisioner tersebut selanjutnya dibuat
E = Persentase kelonggaran ketidaktelitian dalam bentuk tabel. Lalu di tentukan tingkat
(Presisi) karena kesalahan pengambilan pengetahuan berikut :
sampel yang masih ditoleransi atau 1. Tinggi : jika % jawaban responden 33,3 % -
diinginkan. 55,5%
2. Sedang : jika % jawaban responden 55,6% -
Dari rumus tersebut maka dapat dihitung : 77,8%

34 [JFS] Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1


p-ISSN : 2461-0496

3. Rendah: jika % jawaban responden 77,9% - Pengangguran 10 19,2


100%
Lain – lain 7 13,5
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah 100
Sumber : data primer 2019
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Berdasarkan tabel III diperoleh data terbanyak
terhadap 52 responden atau masyarakat di yaitu pekerjaan IRT sebanyak 13 orang (25 %),
Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar, Pelajar sebanyak 12 orang (23,1 %), Wiraswasta
pengumpulan data dimulai pada bulan Maret 2019 dan Pengangguran sebanyak 10 orang (19,2 %), dan
dengan total sampel 52 orang dan bersedia data yang paling sedikit yaitu pekerjaan lainnya
menjawab kuesioner. Alat pengkumpulan data yang yang terdiri dari guru, pensiunan, dan tentara
digunakan yaitu kuesioner, yang terdiri dari 20 sebanyak 7 orang (13,5 %).
pertanyaan.
Tabel IV. Karakteristik Responden Berdasarkan
Hasil data yang diperoleh selama penelitian
Pendidikan
diuraikan berdasarkan pertanyaan yang dapat
Jumlah
dilihat pada tabel-tabel berikut. Karateristik
Pendidikan (Responden) Persen (%)
responden berupa jenis kelamin, umur, jenis
pekerjaan, dan tingkat pendidikan responden yang SMA 36 69,2
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. S1 10 19,2
D3 5 9,7
Tabel I. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Militer 1 1,9
Kelamin
Jumlah 100
Jenis
Sumber : data primer 2019
Kelamin Jumlah (Responden) Persen (%)
Laki - laki 25 48 Berdasarkan tabel IV diperoleh data
Perempuan 27 52 pendidikan responden yang terbanyak yaitu SMA
Jumlah 100 berjumlah 36 orang (69,2 %), S1 berjumlah 10
Sumber : data primer 2019 orang (19,2 % ), dan D3 berjumlah 5 orang (9,7 %
), dan yang paling sedikit yaitu Militer berjumlah 1
Berdasarkan tabel I menujukkan bahwa jumlah orang (1,9 %).
terbanyak yaitu responden laki-laki sebanyak 25
orang (48 %) dan perempuan menunjukkan jumlah Tabel V. Hasil Analisis Kuesioner Obat Herbal
yang sedikit yaitu sebanyak 27 orang (52 %). Tingkat Jumlah Skor
Persen
pengetahuan Responden
Tabel II. Karakteristik Responden Berdasarkan 1
Sedang 65,2 %
Umur 017
Jumlah Sumber : data primer 2019
Umur (Responden) Persen (%)
Berdasarkan tabel V. menunjukkan bahwa jumlah
17 – 33 32 61,5
persentase skor responden sebesar 65,2%, hal ini
34 – 50 17 32,7 berarti masyarakat “tahu” tentang Obat Herbal.
51 – 66 3 5,8 Tabel VI. Hasil Analisis Kuesioner Obat Sintetik
Jumlah 100 Tingkat Jumlah Skor
Sumber : data primer 2019 Persen
pengetahuan Responden
Berdasarkan tabel II diperoleh data terbanyak Sedang 968 62,1 %
yaitu responden berumur mulai dari umur 17 - 33 Sumber : data primer 2019
tahun berjumlah 32 orang (61,5 %), umur 34 -50
tahun berjumlah 17 orang (32,7 % ), dan data Berdasarkan tabel VI menunjukkan bahwa
paling sedikit berumur 51 - 66 tahun berjumlah 3 jumlah persentase skor responden sebesar 62,1% ,
orang (5,8 % ). hal ini berarti masyarakat ”tahu” tentang Obat
Tabel III. Karakteristik Responden Berdasarkan Sintetik.
Pekerjaan Dari hasil kedua tabel di atas dapat dilihat
Pekerjaan Jumlah (Responden) Persen (%) perbandingan antara obat herbal dan obat sintetik,
persentase dari obat herbal lebih tinggi
Wiraswasta 10 19,2
dibandingkan dengan persentase obat sintetik
IRT 13 25 meskipun keduanya berada dalam tingkat
Pelajar 12 23,1 pengetahuan “sedang”.

35 [JFS] Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1


p-ISSN : 2461-0496

B. Pembahasan PENUTUP
Obat herbal adalah suatu bentuk pengobatan
alternatif yang mencakup penggunaan tanaman atau A. Kesimpulan
ekstrak tanaman yang berbeda. Ini adalah salah satu Berdasarkan data yang diperoleh dari
pilihan pengobatan yang efektif dan relatif aman, penelitian mengenai Studi Perbandingan Tingkat
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Herbal dan
(Nurmalina, 2012). Obat Sintetik di Campagayya Kelurahan Panaikang
Obat sintetik adalah obat yang dibuat dari Kota Makassar diperoleh hasil bahwa tingkat
bahan sintetik dan digunakan serta diresepkan pengetahuan masyarakat tentang obat herbal lebih
dokter dan kalangan medis untuk mengobati tinggi yaitu sebesar 65,2 % dibandingkat dengan
penyakit tertentu. Obat sintetis adalah obat modern tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat
yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam sintetik yaitu sebesar 62,1 %.
yang diolah secara modern (Harmanto, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah B. Saran
dilakukan di Campagayya Kelurahan Panaikang Untuk lebih meningkatkan pengetahuan
Kota Makassar dengan jumlah responden 52 orang masyarakat tentang obat herbal dan sintetik
sebanyak 65,2% mengetahui tentang obat herbal sebaiknya dilakukan penyuluhan atau memberikan
dan sebanyak 62,1% mengatahui tentang obat informasi tentang obat herbal dan obat sintetik yang
sintetik maka tingkat pengetahuan masyarakat lebih baik.
mengenai obat herbal lebih tinggi dibandingkan
dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai DAFTAR PUSTAKA
obat sintetik.
Masyarakat di Indonesia sejak lama telah Adithia, 2012. Efek Perseptif Penggunaan
memiliki kreatifitas dalam memanfaatkan berbagai Antidiabetes Herbal bersamaan dengan
sumber alam untuk dijadikan obat. Walaupun saat Penggunaan Obat Antidiabetes Oral Pada
ini obat kimia sintetik mendominasi penanganan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas
penyakit dan pemeliharaan kesehatan di Indonesia, Kotamadya. FMIPA; Depok
namun semua lapisan masyarakat Indonesia
mengetahui betul adanya penyembuh selain obat Ansel, C. H. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan
sintetik, yaitu obat herbal. Farmasi. Universitas Indonesia; Jakarta
Pengetahuan mereka akan obat herbal terjadi
karena keterlibatan langsung dalam konsumsi Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Pustaka
sebagai pengguna maupun melihat keluarga yang Pelajar; Yogyakarta
mengkonsumsi obat herbal. Penggunaan
masyarakat akan obat herbal banyak ditentukan Basah, Sjachran. 1994. Hukum Tata Negara
oleh kebiasaan orang tua atau keluarga. Jika orang Perbandingan. Bina Aksara; Jakarta
tua dalam satu keluarga adalah pengguna obat
herbal, maka putra atau putrinya menunjukkan Elly, E. F. 2010. Efek Antipiretik Ekstrak Daun
probalilitas yang besar untuk turut pula Pare (Momordica Charantia L.) Pada Tikus
menggunakan obat herbal. Kebiasaan untuk Putih Jantan. Fakultas Kedokteran Universitas
membuat sediri obat herbal juga tipikal pada Sebelas Maret; Surakarta
keluarga seperti ini, beberapa kalangan masyarakat
membeli bahan tanaman untuk membuat obat Harmanto. 2007. Identifikasi Paracetamol Dengan
herbal yang kebanyakan membuat rebusan dari Metode Spektrofotometer Fourier Transform
tanaman tersebut untuk tujuan mengobati penyakit Infrared (FTIR) Pada Sediaan Obat
tertentu atau untuk sekedar menjaga kesehatan Tradisional. Universitas Sumatera Utara;
tubuh. Sumatera Utara
Seperti yang kita juga ketahui bahwa di zaman
modern ini terlebih di perkotaan masyarakat lebih Jonosewojo, A. 2007. Implementasi Obat Alam
banyak menggunakan obat sintetik tetapi Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan Formal
pengetahuan mereka tentang obat yang mereka dan Alternatif. Makalah Seminar Nasional.
konsumsi tersebut kurang. Hal ini disebabkan Fak. Farmasi – UMS. Diakses pada 2 Mei 2018
karena kurangnya informasi tentang obat yang
mereka konsumsi. Katno, dan Pramono S. 2010. Tingkat Manfaat
Adapun kendala pada saat penelitian Obat Dan Tanaman Obat Tradisional.
berlangsung yaitu yang pertama sulitnya mendapat Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta
izin penelitian dari ketua RW di Kelurahan
Panaikang. Kedua, masyarakat yang telah bersedia Kayne, S. B. 2010. Introduction to Traditional
di wawancarai namun tidak termasuk dalam kriteria Medicine:TraditionalMedicine. Pharmaceutical
responden. Press; London

36 [JFS] Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1


p-ISSN : 2461-0496

Khairuddin. 2008. Sosiologi Keluarga. Liberty; Syamsuni. 2005. Ilmu Resep. Penerbit Buku
Yogyakarta. Kedokteran; Jakarta

Marhiyanto, Bambang. Kamus Lengkap Bahasa Tjay, T. H. dan Kirana R. 2007. Obat-Obat
Indonesia. Media Centre; Surabaya. Penting. Elex Media Komputindo; Jakarta

Mas’oed, Mohtar, Colin MacAndrews. 2008.


Perbandingan Sistem Politik. Gajah Mada
University Perss; Yogyakarta

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat


: Prinsip-prinsip Dasar. Rineka Cipta; Jakarta

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian


Kesehatan. Rhineka Cipta; Jakarta

Nurmalina, R. 2012. Herbal Legendaris Untuk


Kesehatan Anda. Elex Media Komputindo;
Jakarta.

Ossy, Muganga Julius Kasilo, Nikiema Jean


Baptiste, Ota Martin Matthew Okechukwu, dan
Toure Abayneh Tamir Desta and Bokar. 2013.
Enhancing the role of traditional medicine in
health systems: A strategy for the African
Region. WHO-African Health Monitor

Reber, S. A. dan Reber S. E. 2010. Kamus


Psikologi. Pustaka Pelajar; Yogyakarta

Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman


Obat. Agromedia Pustaka; Jakarta

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-


variabel Penelitian. Alfabeta ; Bandung

Sangadji, E. M. dan Sopiah. 2010. Metodologi


Penelitian. Andi Offset; Yogyakarta

Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia;


Bandung

Soekanto, Soerjono. 1983. Mengenal Sosiologi


Hukum. PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta

Soetomo. 2009. Pembangunan Masyarakat. Putra


Pelajar; Yogyakarta

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D.
Alfabeta Bandung; Bandung

Supriyatna,dkk. 2014. Prinsip Obat Herbal :


Sebuah Pengantar Untuk Fitoterapi.
Deepublish; Yogyakarta

Suriana, N. dan Irni S. 2013. Ensiklopedia


Tanaman Obat. Malang; Jawa Timur

37 [JFS] Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai