PEMBUATAN SUSPENSI
ORAL ALUMINA, MAGNESIA
DAN KALSIUM KARBONAT
Suspensi
Sediaan cair yang mengandung partikel Suspensi Oral Alumina, Magnesia dan
padat tidak larut yang terdispersi dalam Kalsium Karbonat mengandung
fase cair. alumunium hidroksida Al(OH)3;
Suspensi oral merupakan sediaan cair magnesium hidroksida Mg(OH)2 dan
mengandung partikel padat yang kalsium karbonat CaCO3, masing
terdispersi dalam pembawa cair dengan masing tidak kurang dari 90% dan tidak
pengaroma yang sesuai, dan ditunjukan lebih dari 110% dari jumlah yang
untuk penggunaan oral. tertera pada etiket. (FI IV,2020 : hal 96)
(FI VI,2020 hal 61)
Tujuan
Kelebihan Kekurangan
1. sediaan yang menjamin stabilitas 1. suspensi memiliki kestabilan yang
kimia dan memungkinkan terapi rendah.
dengan cairan 2. jika terbentuk caking akan sulit
2. untuk pasien kondisi khusus, bentuk terdispersi kembali sehingga
cair lebih disukai dari pada bentuk homogenitasnya turun.
padat. 3. aliran yang terlalu kental
3. suspensi pemberiaanya lebih mudah menyebabkan sediaan sukar di tuang.
serta lebih mudah memberikan dosis 4. ketepatan dosis lebih rendah dari
yang relatif lebih besar. pada bentuk sediaan larutan
4. suspensi merupakan sediaan yang 5. pada saat penyimpanan kemungkinan
aman, mudah di berikan untuk anak- terjadi perubahan sistem dispersi.
anak, juga mudah di atur penyesuaian 6. sediaan suspensi harus dikocok
dosisnya untuk anak anak dan dapat terlebih dahulu untuk memperoleh
menutupi rasa pahit dosis yang diinginkan
Jenis-Jenis Suspensi
❑ Suspensi oral, sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan
pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral.
❑ Suspensi topikal, sediaan cair mengandung partikel-partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang
ditujukan untuk penggunaan kulit.
❑ Suspensi tetes telinga, sediaan cair mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan untuk diteteskan pada
telinga bagian luar.
❑ Suspensi optalmik, sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa
untuk pemakaian pada mata.
Pembentukan suspensi terdiri dari dua sistem yaitu sistem flokulasi dan sistem deflokulasi. Dalam flokulasi dan
deflokulasi, peristiwa memisahnya (mengendapnya fase terdisper) antara fase terdisper dan fase pendisper terjadi
dalam rentang waktu yang berbeda.
(Murtini, 2016)
Monografi & Preformulasi
Kelarutan
Baku pembanding
Gel Aluminium Hidroksida Kering
Pemerian BPFI; tidak boleh dikeringkan
sebelum digunakan.
Serbuk amorf, putih; tidak
berbau; tidak berasa.
pH
Penyimpanan Tidak lebih dari 10,0; lakukan
Dalam wadah tertutup penetapan menggunakan
rapat. larutan zat terdispersi dalam air
(1 dalam 25). FI VI hal 102
Monografi & Preformulasi
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air dan
dalam etanol; larut dalam asam
encer.
Batas mikroba Identifikasi
Tidak boleh mengandung Larutan (1 dalam 20) dalam asam
Escherichia coli. hidroklorida 3 N menunjukkan reaksi
Magnesium cara A seperti yang
tertera pada Uji Identifikasi Umum
Pemerian
Serbuk putih, ringan.
Susut Pengeringan
Penyimpanan
Tidak lebih dari 2,0%; lakukan
Dalam wadah tertutup
pengeringan pada suhu 105º
rapat
selama 2 jam.
FI VI hal 1076
Monografi & Preformulasi
Nipagin BM 152,15 Pengawet
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih: tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam karbon tetraklorida;
mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
Baku pembanding : Metilparaben BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya. (FI VI Hal 1144)
Nipasol BM 180,20 Pengawet
Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil; tidak berwarna.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; sukar larut dalam air mendidih; mudah
larut dalam etanol dan dalam eter.
Baku pembanding : Propilparaben BPFI; lakukan pengeringan dalam desikator
di atas silika gel P selama 5 jam sebelum digunakan. (FI VI hal 1448)
Sorbitol BM 182,17 Pemanis
70% Pemerian : Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih; rasa
manis.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam
metanol dan dalam asam asetat.
Baku pembanding : Sorbitol BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan.
(FI VI hal 1632)
Formulasi Suspensi oral alumina,
magnesia
No Nama Bahan Fungsi Scale % Skala Lab Skala Industri
(mg/ml) (mg/100 ml) 50 botol 5000 botol
Mixer Magnetic Tank adalah sebuah alat berupa tanki yang digunakan
untuk proses mixing atau pencampuran product liquid dengan
kapasitas tertentu. System proses mixingnya menggunakan magnetik
dimana kedua area luar dan dalam tidak menjadi satu kesatuan
antar blade mixer dengan shaft motornya.
Prosedur Pembuatan Suspensi
❑ Batas mikroba Total mikroba aerobik tidak lebih dari 100 unit koloni per mL.
1. Kenapa pada evaluasi sediaan ini menggunakan uji mikroba, sedangkan ini bukan merupakan
sediaan steril ? (James )
Jawab : Sediaan antasida suspensi dosis ganda dengan bahan utama air merupakan
pemicu utama adanya mikroorganisme yang tumbuh, karena air merupakan habitat hidup dari
mikroorganisme. Hal tesebut mendorong produsen obat sediaan oral antasida suspensi menggunakan
pengawet atau zat antimikroba pada produknya. Oleh karena itu perlu diketahui seberapa efektiftivitas
zat antimikroba atau pengawet pada produk sediaan antasida suspensi tersebut ( Nurkholifah )
2. Dipreformulasi disitukan tertera bahwa zat aktif yang digunakan itu Magnesium Hidroksida dan
Alumunium Hidroksida. Alasan menggunakan kedua zat aktif tersebut itu apa? Dan apa sih contoh obat
yang mengandung Magnesium Hidroksida dan Alumunium Hidroksida? ( Ana Hanifahwati)
Jawab : karena zat aktif Mg dan Al hidroksida dlm FI tertera praktis tdk larut dlm air, oleh
sebab itu dibuat suspensi agar kedua zat aktif tersebut terdispersi dlm cairan pembawa. Salah satu obat
yang mengandung kedua zat aktif tersebut yaitu Antasida. Dan alasan menggunakan zat aktif
Magnesium Hidroksida karena obat antasida ini mengandung Magnesium yang relative tidak larut dalam
air sehingga bekerja lebih lama bila berada dalam lambung dan agar pemberian antasida tercapai.
Sedangkan alas an menggunakan Alumunium Hidroksida karena zat ini memiliki daya untuk
menetralkan asam lambung lambat, tetapi memiliki masa kerja lebih panjang, serta absorbs makanan
setelah pemberian Alumunium dipengaruhi dan komposisi tinja tidak berubah, serta memiliki sifat
demulsen dan adsorben. ( Lingga Febiani)
Pertanyaan dan Jawaban
3. Setahu saya suspense itu memiliki sifat aliran suspense, itu tuh apa aja dan sediaan suspense ini
termasuk kedalam aliran yang mana? (Ida Ayu Komang)
Jawab : Sifat aliran suspense ada 5 setahu saya yaitu
Aliran Newton → biasanya aliran ini untuk sediaan larutan
Aliran Plastis → biasanya aliran ini untuk sediaan larutan
Aliran pseudoplastis → suspense dan emulsi
Aliran dilatan → sediaan pasta
Aliran tiksotropi → ideal untuk sediaan suspense
Suspense ini termasuk kedalam aliran tiksotropi
( Meylan Susanti )
Daftar Pustaka
● http://www.prima-brt.com/2016/09/mesin-mesin-farmasi.html
● Kementerian Kesehatan RI, 2020, Farmakope Indonesia Edisi VI, Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
● Murtini, G. (2016) ‘Farmasetika Dasar’, Kemenkes RI, p. 168. Available at:
file:///E:/Murtini Gloria.pdf.
● Niazi, 2004, Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation, Liquid Products,
volume 3, CRC Press, Boca Raton London New York Washington, D.C.
● Ulfah, F., Studi Sarjana Farmasi, P., Ilmu Kesehatan, F., Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan Jl Raya Ambokembang No, U., Pekalongan, K., & Tengah, J. (n.d.).
KARAKTERISASI SEDIAAN SUSPENSI . http://cjp.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id