Anda di halaman 1dari 1

PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI OBAT

ANTIBIOTIK SERTA PERANAN APOTEKER DALAM


PELAYANAN INFORMASI OBAT DI RW 02 DESA
GARDUMUKTI – SUBANG

Mochamad Renaldi Alfaridzi apt. Ni Nyoman Sri Mas Hartini, Dra., MAB Dra. Apt. Ida Lisni, M.Si.
11171122 Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Serta

Abstrak Hasil
Analisis Univariat
Antibiotik merupakan obat yang mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Penggunaan antibiotik yang tinggi dengan penggunaan yang tidak sesuai dapat menyebabkan Karakteristik Data Demografi Berdasarkan Usia
terjadinya resistensi. Salah satu faktor penyebab meningkatnya resistensi bakteri adalah
kurangnya tingkat pengetahuan mengenai obat antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Usia X Y Pada kategori (X), responden yang paling banyak yaitu pada
tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat antibiotik dan mengetahui persepsi peran Apoteker Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase usia 17-25 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian (Pratiwi et
dalam pelayanan informasi obat. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif analitik (%) (%) al., 2020) bahwa pada masa ini mereka sudah bisa mengambil
suatu keputusan secara mandiri dan mencoba hal yang baru, hal
dengan teknik survei menggunakan kuesioner dari googleform yang dibagikan menggunakan link 17-25 tahun 42 35,3 28 25,5 ini mungkin dikarenakan aplikasi konsultasi kesehatan secara
secara online melalui sosial media. Sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat RW 02 desa 26-35 tahun 18 15,1 16 14,5 online yang dapat memudahkan untuk mencari informasi
Gardumukti – Subang. Pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling dengan 36-45 tahun 35 29,4 23 20,9 tentang obat atau suatu penyakit
total 120 responden untuk (X= kategori masyarakat yang mengetahui antibiotik) dan 109 46-55 tahun 16 13,4 30 27,3
responden untuk (Y= kategori masyarakat yang tidak mengetahui atau belum pernah Kategori Y paling banyak di usia 46-55 tahun sebanyak 29
56-65 tahun 8 6,7 13 11,8 responden (26,6%), dan paling sedikit di usia 56-65 tahun
menggunakan antibiotik). Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan masyarakat
sebanyak 13 responden (11,9%). Hal ini bisa saja
tentang obat antibiotik tergolong cukup sebesar (59,54%) untuk kategori X dan untuk kategori Y Total 119 100 110 100
disebabkan karena usia lansia belum bisa memanfaatkan
tergolong kurang sebesar (28,85%). Untuk persepsi peran Apoteker berada pada kategori baik Keterangan : atau mengenal teknologi sekarang, contohnya seperti sosial
untuk kedua kelompok responden yaitu sebesar 79,76%. Dari dua kategori tidak terdapat X : mengetahui atau pernah menggunakan antibiotik media untuk mencari informasi kesehatan atau aplikasi
hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan persepsi peranan Apoteker Y : tidak mengetahui atau belum pernah menggunakan antibiotik untuk mencari obat serta suatu penyakit.
(p value = 0,182) dan (p value = 0,249).
Karakteristik Data Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin
Kata kunci : Antibiotik, tingkat pengetahuan, Apoteker
Jenis Kelamin X Y Pada kategori (X), responden yang paling banyak
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
adalah perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian
(Sri Dadi Wiharti and Vitenza Pramudhitasari
Pendahuluan Laki - laki

Perempuan
55

64
46,2

53,8
69

41
62,7

37,3
Nuruddin, 2018) bahwa perempuan sering berinteraksi
dengan lingkungan, dan perempuan lebih berhati-hati
dalam menerima informasi, sehingga perempuan lebih
Total 119 100 110 100
berpeluang memperoleh pengetahuan yang lebih baik

Penelitian (Anjari et.al., 2018) menemukan Untuk kategori (Y), responden yang paling banyak adalah Laki-laki. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian (Sri
penggunaan antibiotik yang tidak tepat sekitar 40% Dadi Wiharti and Vitenza Pramudhitasari Nuruddin, 2018). Sebab laki-laki cenderung melakukan interupsi
- 62% di berbagai rumah sakit dan 30% - 80% terhadap hal yang tidak berkaitan serta mendebat dan mengacuhkan. selain itu laki-laki cenderung mengganti
penggunaan antibiotik tidak sesuai dengan indikasi.
topik pembicaraan dibanding perempuan (Shazu, 2014).

Karakteristik Data Demografi Berdasarkan Pendidikan


Penelitian di Kelurahan Talamanrea Jaya mengenai tingkat Pendidikan Terakhir X Y
Dari kedua kategori didapatkan hasil paling banyak yaitu pada
pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Pendidikan SMA/SMK. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
termasuk kategori seadang (Lau 2020).
dilakukan oleh Nisak et al. (2016) di Surabaya pendidikan responden
SD 16 13,4 28 25,5
terbanyak (40%) adalah SMA. Menurut (Songgigilan et al. 2020)
SMP 18 15,1 23 20,9
SMA/SMK 47 39,5 45 40,9
Pengetahuan dan pendidikan sangat erat hubungannya, semakin tinggi
Perguruan Tinggi 38 31,9 14 12,7 pendidikan maka semakin banyak pula pengetahuannya. Namun perlu
Pada penelitian di Universitas Tjut Nyak Dhien Kota
Medan mengenai pengetahuan mahasiswa terhadap Total 119 100 110 100 ditegaskan bahwa tingkat akademik yang rendah tidak berarti mutlak
penggunaan obat antibiotik, bahwa dari 232 mahasiswa rendahnya pengetahuan. Peningkatan pengetahuan tersebut tidak
hanya 121 (52%) mahasiswa memiliki pengetahuan mutlak diperoleh melalui pendidikan formal, tetapi juga dapat
tinggi, 88 (38%) pengetahuan sedang, 23 (10%) diperoleh melalui pendidikan nonformal.
pengetahuan rendah (Hasanah & Siahaan, 2019).
Persentase Nilai Persepsi masyarakat terhadap Apoteker dalam pelayanan informasi obat
Persentase Nilai Dari kedua kategori responden diperoleh hasil Baik. Hasil
Metodologi Persepsi peran Apoteker
X
persepsi
Y
Jumlah Responden

X Y
Persentase (%)

X Y
penelitian ini lebih rendah dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Winanto, 2013) bahwa masyarakat memiliki
Baik >76 >76 84 60 70,6 54,5 persepsi baik dengan nilai sebesar (74,3%). Dan penelitian ini
Lokasi dan waktu penelitian : Cukup 56-75 56-75 34 45 28,6 41 lebih rendah dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
RW 02 Desa Gardumukti, Kurang <55 <55 1 5 0,8 4,5
(Pratiwi et al. 2020) di Kecamatan Sokaraja, Baturraden,
Kec.Tambakdahan Kab.Subang pada Jumlah 119 110 100 100
Sumbang, dan Kedungbanteng memiliki persepsi baik terhadap
bulan Februari – Juni 2021. Metode : peran apoteker sebesar (63,64%).
Pelayanan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan
Deskriptif analitik
derajat kesehatan masyarakat, salah satunya dengan pelayanan
Pengambilan sampel : kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker di apotek (Wathoni
Persentase Nilai Tingkat Pengetahuan
Accidental sampling dan Rahayu, 2014).
Pengetahuan Persentase Jumlah Persentase
Nilai Responden (%) Dari kedua kategori responden didapatkan hasil kurang untuk tingkat
Pengumpulan data : pengetahuan pengetahuan mengenai obat antibiotik. Dapat dikatakan responden yang
Uji analisis : kuesioner secara online X Y X Y X Y memiliki tingkat pengetahuan kurang lebih banyak dibandingkan dengan
Pengetahuan Baik >76 >76 29 1 24,4 0,9 responden dengan tingkat pengetahuan baik dan cukup.
Uji univariat & uji bivariat
Pengetahuan Cukup 56-75 56-75 26 5 21,8 4,6

Pengetahuan <55 <55 64 104 53,8 94,5


Kurang
Analisis Bivariat
Jumlah 119 110 100 100
Kesimpulan Kategori mengetahui atau pernah Kategori tidak mengetahui atau belum pernah
menggunakan antibiotik menggunakan antibiotik
1. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai obat antibiotik di Rw 02 Desa Gardumukti kecamatan
Dari kedua data menunjukkan bahwa tidak Tingkat_pe Persepsi_pe Tingkat_p Persepsi_p
Tambakdahan kabupaten Subang termasuk dalam kategori cukup sebesar 59,35% untuk responden (X) ada hubungan antara tingkat pengetahuan ngetahuan ran_Apotek engetahua eran_Apot
dan kategori kurang sebesar 29,33% untuk responden (Y). masyarakat dengan persepsi peran er n eker

2. Persepsi masyarakat terhadap peran Apoteker dalam pelayanan informasi obat termasuk dalam kategori apoteker (0,214 > 0,05) dan (0,142 > 0,05) Correlation
1.000 .115**
Correlation
1.000 .141**
baik untuk kategori X dan Y dengan persentase total keseluruhan sebesar 80,98% dan 77,45% dengan kekuatan hubungan yaitu sangat Tingkat_pengetahua Coefficient Tingkat_pengetahu Coefficient
rendah (0,115) dan (0,141). Maka H0 n Sig. (2-tailed) . .214 an Sig. (2-tailed) . .142
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi peran Apoteker diterima yang berarti tingkat pengetahuan Spearman's N 119 119 N 110 110
Spearman's
dalam pelayanan informasi obat dengan nilai p sebesar 0,214 > 0,005 (X) dan 0,142 > 0,005 (Y) tidak ada hubungan dengan persepsi rho Correlation rho Correlation
.115** 1.000 .141** 1.000
masyarakat terhadap peran apoteker Persepsi_peran_Ap Coefficient Persepsi_peran_Ap Coefficient
oteker Sig. (2-tailed) .214 . oteker Sig. (2-tailed) .142 .

Pustaka Keterangan:
• Taraf signifikasi p>0,005
• **Arah korelasi positif
N 119 119 N 110 110

•Anjari, Resty Kiantini, Giri Inayah Abdullah, Aji Muhawarman. 2018. “RISET KESEHATAN DASAR.” Journal of Correlation Tingkat Pengetahuan Correlation Tingkat Pengetahuan Correlation Tingkat Pengetahuan
Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99. dan Usia dan Jenis Kelamin dan Pendidikan
•Hasanah, Fenny, and Desy Natalia Siahaan. 2019. “Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Farmasi X X X
Universitas Tjut Nyak Dhien Medan Terhadap Penggunaan Antibiotik.” Journal of Pharmaceutical And Sciences Analisis Signifikansi Analisis Signifikansi Analisis Signifikansi
2(1):52–56. doi: 10.36490/journal- jps.com.v2i1.26. Pearson Chi-Square 0.000 Pearson Chi-Square 0.000
Pearson Chi-Square 0.275
•Kondoj, I. V., Lolo, W. A., & Jayanto, I. (2020). Pengaruh Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap
Penggunaan Antibiotik Di Apotek Kimia Farma 396 Tuminting Kota Manado. Pharmacon, 9(2), 294. Y
Y Y
https://doi.org/10.35799/ha.9.2020.29284 Analisis Signifikansi
Analisis Signifikansi
Analisis Signifikansi

•Lau, Sulfiyana H. Ambo. 2020. “TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT KELURAHAN TALAMANREA Pearson Chi-Square 0.429 Pearson Chi-Square 0.116
JAYA DI JALAN BUNG TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG RASIONAL. *)Sulfiyana H Ambo Lau Pearson Chi-Square 0.152
Keterangan :
*)Akademi Farmasi Sandi Karsa Makassar *)Program Studi D-III Farmasi Sandi Karsa Makassa.” VI:25–28. • Jika nilai Asymp. Sig < 0,05 Maka Terdapat Hubungan
•Nisak, M., Syarafina, A., Shintya, P., Miranti, A., Fatmawati, L., Nilarosa, A. D., Rosyidah, S. (2016). Profil • Jika nilai Asymp. Sig > 0,05 Maka Terdapat Hubungan
Penggunaan dan Pengetahuan Antibiotik pada Ibu-Ibu. JFK, 3(1), 12–17. • X = Mengetahui atau pernah menggunakan antibiotik
• Y = Tidak mengetahui atau belum pernah menggunakan antibiotik

Anda mungkin juga menyukai