Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Nama Mahasiswa : Mega Dwi Kurniawati


NIM : K100160038
Kelas Praktikum : E
Hari, tanggal praktikum : Selasa, 21 April 2020

PERTEMUAN KE – 3

A. RESEP

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 1


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

PERSYARATAN ADMINISTRASI

1. Keabsahan Resep (Berikan tanda ceklist () dan rekomendasinya)

Tidak
Aspek Keabsahan Resep Ada Rekomendasi
ada
 Tidak ada rekomendasi
Nama Dokter Penulis Resep
 Ditanyakan kepada dokter terkait SIP Dokter
SIP Dokter
Penulis Resep
 Tidak ada rekomendasi
Alamat/No. Telp Dokter Penulis Resep
 Tidak ada rekomendasi
Inscriptio (Tanggal Penulisan Resep)
 Tidak ada rekomendasi
Invocatio (Tanda R/)
Praescriptio (Nama Obat, Dosis dan  Tidak ada rekomendasi
Kekuatan)
 Tidak ada rekomendasi
Signatura (Aturan Pakai)

Subscriptio (Tanda Tangan Dokter  Ditanyakan kepada dokter terkait tanda tangan
Penulis Resep) dokter
 Tidak ada rekomendasi
Identitas Pasien
 Tidak perlu
Obat Narkotik

2. Kejelasan Penulisan Resep : Persyaratan Adm


Nilai Nilai Max
Adanya Nama Dokter Penulis Resep, Alamat/No. Telp Dokter Penulis 10
Resep, Inscriptio (Tanggal Penulisan Resep), Invocatio (Tanda R/),
Praescriptio (Nama Obat, Dosis dan Kekuatan), Signatura (Aturan Pakai),
Identitas Pasien

KESESUAIAN FARMASETIS

1. Deskripsi Obat
Resep 1
Kandungan & Bentuk Sediaan
Kontra
Nama Obat Kekuatan Indikasi ESO Dalam Sediaan
Indikasi
Obat resep yg ada
Tetrasiklin Tetrasiklin; Pengobatan Kontraindikasi Perikarditis, Kapsul Kapsul
Kapsul: 500 infeksi bakteri Hipersensitif peningkatan
yang peka terhadap tekanan
(IONI, 2017: terhadap tetrasiklin atau intrakranial,
organisme gram komponen apa fontanel yang

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 2


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II
positif dan gram pun dari menonjol
hal. 478) negatif; juga formulasi; pada bayi,
infeksi karena jangan pseudotumor
Mycoplasma, diberikan cerebri,
Chlamydia, dan kepada anak- paresthesia,
Rickettsia; anak berusia Fotosensitifit
diindikasikan kurang dari 8 as, pruritus,
untuk jerawat, tahun; ibu pigmentasi
eksaserbasi hamil kuku,
bronkitis kronis, (DIH, 17th) sindrom
dan pengobatan eksfoliatif,
gonore dan sifilis sindroma
pada pasien yang diabetes
alergi terhadap insipidus,
penisilin; sebagai perubahan
bagian dari warna gigi
rejimen multidrug dan
untuk eradikasi H. hipoplasia
pylori untuk enamel (anak
mengurangi risiko kecil), mual,
kekambuhan diare,
ulkus duodenum muntah,
(DIH, 17th) muntah
anoreksia,
kram perut,
kolitis
pseudomemb
ran terkait
antibiotik,
enterokolitis
stafilokokus,
pankreatitis,
hepatotoksisit
as, gagal
ginjal akut,
azotemia,
kerusakan
ginjal,
superinfeksi,
anafilaksis,
reaksi
hipersensitivi
tas,
superinfeksi
(DIH, 17th)

Laktosa Zat Tambahan Tidak ada Tidak ada Kapsul Serbuk

Laktosa
(FI 3th, 338-
339)

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 3


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Bentuk Sediaan
Kandungan & Kontra
Nama Obat Indikasi ESO Dalam Sediaan
Kekuatan Obat Indikasi
resep yg ada
Sangobion Fero Glukoronat Anemia yang Kontraindikasi: Muntah, iritasi Kapsul Kapsul
250 mg, mangan disebabkan oleh Hipersensitif lambung,
sulfat 0,2 mg, defisiensi besi dan terhadap garam konstipasi,
vit-C 50 mg, vit. mineral lainnya besi atau diare, colik.
B12, Asam yang berperan komponen lain (ISO vol.50,
Folat 1 mg dalam dari formulasi; 2016: hal. 214)
(ISO vol.50, pembentukan hemochromatosi
2016: hal. 214) darah. s, anemia
(ISO vol.50, 2016: hemolitik
hal. 214) (DIH, 17th)

Kontraindikasi:
Hipersensitif
terhadap asam
folat atau
komponen apa
pun dari
formulasi
(DIH, 17th)
Resep 2

2. Rute Pemberian Obat

Resep 1 : ORAL

Resep 2 : ORAL

3. Inkompatibilitas Farmasetis (Fisik/Khemis)

Jenis Inkompatibilitas Rekomendasi


Tetrasiklin dalam bentuk kapsul dikeluarkan di Sediaan tertrasiklin kapsul diberikan tanpa di buka
gerus dan di beri laktosa merupakan peracikan dari cangkang dan di tambah laktosa (dibuat
tidak rasional karena penggerusan obat atau pulverese)
pelepasan obat dari cangkang kapsul, termasuk Jadi diberikan dalam sediaan kapsul utuh tetrasiklin
ke dalam proses perubahan bentuk sediaan obat.
bisa menyebabkan penurunan terhadap mutu
obat untuk sediaan tertentu
(Ikawati, Z., 2010)

4. Resep Standar
Tidak Ada

Kesesuaian Farmasetis
Nilai Nilai Max
20
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 4
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

B. PERTIMBANGAN KLINIS
1. Perhitungan Dosis
- Resep 1
1. Tetrasiklin

DL Dewasa =1xp = 250-500 mg


(IONI,2017;478)
Frekuensi = 6-8 jam /4-3x sehari
DM=Tidak melebihi DL Dewasa
/PMR = 500 mg untuk pulveres 12(dimasukkan kapsul, dan tidak ada dtd. dalam resep)
Jadi, 500 mg : 12 = 42 mg (under DL)
Resep di rubah tanpa mengeluarkan sediaan tetrasiklin asli dari cangkang kapsulnya, karena peracikan tidak
rasional karena penggerusan obat atau pelepasan obat dari cangkang kapsul, termasuk ke dalam proses
perubahan bentuk sediaan obat. bisa menyebabkan penurunan terhadap mutu obat untuk sediaan tertentu

Jadi, diberikana kapsul tetrasiklin

/PMR = 1xp = 500 mg (sesuai DL)


1 hari = 500 mg x 3 = 1500 mg
(sesuai dosis maksimum)
- Resep 2

Sangobion =

(ISO vol.50, 2016: hal. 214)


Dosis Oral : Dewasa : Sehari satu kapsul selama/setelah makan

/PMR = satu kali dalam sehari (sesuai dosis oral dewasa)

1. Interaksi Obat

Jenis Interaksi Rekomendasi

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 5


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II
Pemberian bersama dapat Hindari pemberian bersama TETRACYCLINES
menurunkan tingkat penyerapan dan serum dan BESI GARAM. Interaksi ini dapat
TETRACYCLINES; penurunan respons anti- diminimalkan dengan memisahkan administrasi
infeksi dapat terjadi. Penyerapan BESI dengan 3 hingga 4 jam.
GARAM juga dapat menurun.
(Drug Interaction Fact, 2009) (Drug Interaction Fact, 2009)

Pertimbangan klinis
Nilai Nilai Max
20

C. PENIMBANGAN BAHAN Penimbanagan Bahan


Resep 1: Nilai Nilai Max
10
Tetrasiklin

1 kapsul = 500 mg

Diambil 12 kapsul

Resep 2 =

Sangobion (Kapsul)

Diambil 15 kapsul

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 6


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Cara Kerja
Nilai Nilai Max
10

D. CARA KERJA
Resep 1

Diambil 12 kapsul tetrasiklin

Dimasukkan dalam plastik klip diberi etiket putih “Tidak boleh diulang tanpa resep dokter”

Resep 2

Diambil 15 kapsul Sangobion

Dimasukkan dalam plastik klip diberi etiket putih “Tidak boleh diulang tanpa resep dokter”

Daftar Pustaka
Nilai Nilai Max
10
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 7
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II
E. DAFTAR PUSTAKA

Aberg, J.A., Lacy, C., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L., 2009, Drug Information
Handbook 17th Edition, American PharmacistAssociation.

BPOM RI, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia,Jakarta

Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

Ikawati, Z., 2010, Puyer si Kambing Hitam dalam Cerdas Mengenali Obat: Kenali Obat-obatan disekitar
anda, Awasi efek samping obat, Hindari penyalahgunaan obat,  Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Tatro, D.S., Hartshorn, E.A., 2009. Drug Interaction Facts, The Authority on Drug Interactions.

F. PENGUASAAN MATERI DAN KEMAMPUAN MENJAWAB PERTANYAAN

Penguasaan Materi Dan


Kemampuan Menjawab
Pertanyaan
Nilai Nilai Max
20

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 8


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Paraf
Nilai
Pengampu

G. HASIL SEDIAAN

Nilai
Aspek Penilaian Nilai
Max
Penyiapan sediaan: 10
penimbangan, pembuatan
sediaan.
Bentuk Sediaan 10
Hasil Sediaan
Pengemasan 10
Nilai Nilai Max
Kebersihan 10
40
Total Nilai Hasil Sediaan 40

H. COPY RESEP & ETIKET

- - - etiket ditempel di sini- - -

- - - etiket ditempel di sini- - -


- - - Copy resep ditempel di sini- - -

- - - etiket ditempel di sini- - -

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 9


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Etiket
Nilai Nilai Max
20

Copy Resep
Nilai Nilai Max
20

I. KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI KEPADA PASIEN


1. Daftar Informasi Obat Pasien

Nama dan Interaksi dengan Nilai


Aturan Pakai Efek Samping Penyimpanan Nilai
Khasiat Obat makanan Max

10

2. Praktik Komunikasi Informasi dan Edukasi Kepada Pasien

Dilakukan
Nilai
No Aspek yang dinilai dan benar () Nilai
Max
Ya Tidak
1 Memanggil pasien dengan ramah dan memperkenalkan diri 1
2 Menyebutkan kandungan dan menjelaskan khasiat obat 1
3 Menjelaskan aturan pakai dan penyimpanan 2
Memberikan informasi terkait obat dan perhatiannya (ESO
4 2
dan pantangan)
5 Menjelaskan harapan setelah minum obat 2
6 Memastikan informasi dapat dipahami pasien 1
7 Menutup salam 1
Total Nilai 10

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 10


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Paraf
Nilai Nilai max
Pengampu

20

LAMPIRAN

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 11


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 12


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 13


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 14


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 15


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 16


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 17


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 18


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 19


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 20


LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 21

Anda mungkin juga menyukai