Anda di halaman 1dari 13

BIMBEL SUKSES UKAI

GANGGUAN TIROID

Berdasarkan bentukanya :
1. Difus : Pembesaran kelenjar merata
2. Nodul : benjolan seperti bola, dapat berupa tumor jinak/ganas
Berdasarkan kelainan fungsi:
1. Hipertiroid: Tirotoksisitas, kelebihan hormon tiroid
2. Hipotiroid: kekurangan atau berhentinya hormon tiroid
3. Eutiroid: bentuk kelenjar tidak normal, tapi fungsi normal

Penyakit Graves adalah salah satu jenis gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang
menjadi penyebab hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid berlebih. Pada
penderita Graves, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh malah
menyerang kelenjar tiroid (autoimun).
Toxic nodular goiter atau plummer's disease adalah kelainan ketika nodul kelenjar
tiroid terlalu aktif, sehingga menyebabkan produksi hormon tiroid yang berlebihan di
dalam tubuh. Plummer's disease akan menyebabkan peningkatan kadar hormon tiroid
(hipertiroidisme).

Diagnosis Total T3 dan T4 TSH Plasma Manifestasi


Klinik
Hipertiroidisme Tinggi Rendah Hipertiroid
Hipotiroidisme Rendah Tinggi Hipotiroid

Organ Gejala dan Tanda


Susunan Saraf Labil/emosional, menangis tanpa alasan yang jelas
(iritable), psikosis, tremor, nervositas, sulit tidur, sulit
konsentrasi
Mata Pandangan ganda, melotot
Kelenjar Tiroid Pembesaran Tiroid
Jantung dan Paru Sesak nafas (dispnoe), Hipertensi, Aritmia, Berdebar-
debar.

BIMBEL SUKSES UKAI


Kondisi Gejala Tatalaksana
Hipotiroid Kelemahan, 1. Levotiroksin. ESO = Penurunan Densitas
bradikardi, mudah mineral tulang
mengantuk, goiter, 2. Liothironin
metabolisme menurun
Hipertiroid Gugup, cemas, 1. Radioaktif iodin
takikardi, tremor 2. Antitiroid : methimazole, PTU
(gejala (parameter yg dipantau T3 dan T4),
tirotoksikosis), 3. Betabloker (tappering off) : untuk
kelemahan otot, turun gejala tremor, takikardi, palpitasi dan
berat badan. gelisah Terapi Adjuvant.
4. Kortikosteroid (tappering off) : untuk
hipertiroid karena sindrom graves
5. Surgery (tiroidoktomi) pembedahan.

Keterangan :
 Pengobtan Hipertiroin pada Ibu hamil :
PTU pada trisemester pertama
Methimazol pada trisemester kedua dan ketiga.
 Radioaktif iodin tatalaksana yang di prioritaskan untuk pasien dengan sindrom
graves dan toxic nodular goiter.
 Betabloker digunakan untuk memperbaiki gejala tirotoksik seperti palpitasi,
kecemasan, tremor, dan intoleransi panas. betabloker biasanya digunakan sebagai
terapi adjuvant. (propanolol + obat antitiroid).
Simpatolitik sentralisasi aksi (misalnya clonidine) dan antagonis saluran kalsium
(misalnya, diltiazem) mungkin berguna untuk pengendalian gejala saat
kontraindikasi terhadap β-blokade.
 Hipertensi + Hipertiroid terapi pilihan adalah Betabloker (propanolol) jika tidak
toleran maka CCB (diltiazem) sedang kan untuk hipertiroidnya PTU.
 Kortikosteroid : Penyakit Graves dapat menyerang mata yang menyebabkan
inflamasi di stuktur mata, otot mata, serta jaringan disekitar mata (ophtalmopathy
Graves), gejalanya dapat berupa mata merah, mata kering, bola mata menonjol ke
arah luar, serta penglihatan ganda. Karena proses yang mendasarinya adalah
kondisi inflamasi, maka pengobatannya diberikan steroid yang memiliki sifat anti
inflamasi dan imunosupresi yang sangat kuat. Pengobatan steroid jangka panjang
selama 4-6 bulan memperlihatkan perbaikan gejala pada mata serta kualitas
penglihatan juga membaik.
Mekanisme Kerja Obat tiroid : PTU VS Methimazol
1. Methimazole (MMI) dan propylthiouracil (PTU) adalah standar OAT pengobatan
hipertiroidisme.
2. PTU memhambat sintesis T4 dan T3 di kelenjar tiroid dan menghambat konversi T4
menjadi T3 di perifer sedang Metimazol menghambat proses Oksidasi Iodida di kel
tiroid
3. Pada kehamilan efek teratogenik dari MMI dan PTU masih banyak kontroversi.
(MMI > PTU ). PTU lebih dianjurkan pada trimester pertama dan dapat dilanjutkan
dengan MMI pada trimester ke dua dan ketiga
4. Penggunan PTU pertimbangkan efek hepatotoksik (monitoring SGOT dan SGPT.

HIPERTIROID GESTASIONAL

Hipertiroid dalam kehamilan dapat merupakan kondisi hipertiroid yang telah


ada sebelum terjadi kehamilan/ kondisi yang didapatkan selama masa
kehamilan. Gejala klinis yang mungkin ditemukan ialah takikardia,
tiromegali, eksoftalmos, dan tidak bertambahnya berat badan dengan asupan
makanan yang memadai. Hipertiroid dalam kehamilan yang tidak ditangani
dapat memicu preeklampsia dan gagal jantung kongestif pada ibu, serta
meningkatkan risiko keguguran, solusio plasenta dan kelahiran prematur.
Oleh karena itu mempertahankan eutiroidisme pada pasien sangatlah penting.

1. Propiltiourasil (PTU) bila tersedia, direkomendasikan sebagai obat lini


pertama dalam pengobatan hipertiroid saat trimester pertama kehamilan.
2. Meskipun toksisitas hati dapat muncul mendadak, pemantauan fungsi hati
dapat dipertimbangkan pada ibu hamil dalam pengobatan PTU setiap 3-4
minggu.
3. Tindakan tiroidektomi subtotal dapat diindikasikan saat kehamilan dalam
terapi penyakit Graves maternal bila:
a. Pasien memiliki efek samping berat terhadap ATD;
b. Pasien memerlukan dosis tinggi ATD terus menerus (MMI diatas 30
mg/hari atau PTU diatas 450 mg/hari); atau
c. Kepatuhan pasien dalam mengonsumsi ATD buruk dan pasien memiliki
hipertiroid tidak terkontrol. Waktu pembedahan yang optimal ialah
HIPERTIROID PADA NEONATAL

1. Terapi harus segera dimulai untuk mencegah gagal jantung (jangka pendek) dan

kraniosinostosis serta gangguan kognitif di kemudian hari (jangka panjang).

2. Pilihan terapi adalah methimazole (MMI) dengan dosis 0.2-0.5 mg/ kgBB/hari dibagi

1 sampai 3 dosis.

3. Durasi terapi 2-4 minggu tapi bisa sampai 3 bulan.

4. Jika MMI tidak tersedia atau terdapat efek samping terhadap MMI, maka bisa

diberikan PTU hanya untuk jangka pendek.

5. Lugol iodine 1-3 tetes /hari bisa ditambahkan dalam kasus yang berat untuk

menghambat sekresi hormone tiroid.

6. Jika terdapat gejala hiperaktivitas simpatetis seperti takikardi, hipertensi, kesulitan

minum, maka ditambahkan propranolol 2mg/kgBB/hari.

7. Perawatan NICU diperlukan jika terdapat ketidakstabilan hemodinamik, gagal

jantung atau gagal nafas. Dalam kondisi ini bisa ditambahkan prednisolone 2

mg/kgBB dibagi 1-2 dosis terbagi.

8. Pemberian terapi harus dititrasi sampai tercapai kondisi eutiroid.

9. Pemberian Air susu ibu (ASI) tetap disarankan.

Pemantauan :

1. Fungsi tiroid harus diukur setiap minggu sampai stabil dan sesudahnya diperiksa

setiap 2 minggu.

2. Perlu dievaluasi terhadap gangguan perkembangan, kraniosinostosis, dan mikrosefali.

3. TRAb Setiap tahun. Thyroid-stimulating hormone receptor antibodies (TRAb)

merupakan salah satu autoantibodi tiroid, yaitu antibodi yang berkembang ketika

sistem kekebalan tubuh keliru menargetkan komponen dari kelenjar tiroid atau

protein tiroid hingga dapat menyebabkan peradangan kronis pada tiroid (tiroiditis),

kerusakan jaringan, dan/atau gangguan fungsi tiroid.


Hipertiroid pada anak (penyakit Grave)
A. Terapi medikamentosa
1. Obat antitiroid diberikan sebagai terapi pilihan utama pada anak dengan PG.
2. Methimazole (MMI): dosis 0,2 – 0,5 mg/kg hari dalam jangka waktu 1-2 tahun »
3. Titrasi dosis dengan pedoman fungsi tiroid.
4. Sebelum pemberian obat anti-tiroid, periksa darah tepi lengkap, fungsi hepar
(bilirubin, transaminase dan alkali fosfatase).
5. Hentikan obat jika anak mengalami demam, atralgia, luka-luka di mulut, faringitis
atau malaise, dan dilakukan pengukuran hitung lekosit.
B. Apabila tidak mengalami remisi dalam 2 tahun lakukan dievaluasi terhadap kepatuhan
pengobatan, efek samping obat, dan dievaluasi kembali pengobatan yang diberikan.
Dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tiroidektomi.
C. Jika dalam keadaan tidak tersedia MMI, maka bisa diberikan PTU dengan dosis
awal 5-7mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis dengan pengawasan ketat terutama terkait
dengan fungsi hati.
D. PTU harus dihentikan jika kadar transaminase meningkat 2-3 kali lipat di atas kadar
normal dan gagal membaik dalam 1 minggu setelah diulang tes tersebut.
o Terapi simtomatik :
1. Beta adrenergic blocker (misal propranolol, atenolol, metoprolol) direkomendasikan
untuk anak dengan hipertiroid yang denyut jantungnya > 100x/menit.
2. Beta adrenergic blocker bisa dihentikan ketika kadar hormon tiroid sudah mencapai
normal.
3. Dosis propanolol: 0.5 – 2 mg/kg/hari.
o Terapi pembedahan
1. Jika pembedahan dipilih sebagai terapi untuk anak dengan PG, maka dilakukan
near-total tiroidektomi
2. Pembedahan harus dilakukan oleh ahli bedah tiroid yang berpengalaman. –
3. Setelah terapi pembedahan anak memerlukan terapi sulih atau pengganti hormon
tiroid seumur hidup.
o Radioterapi
KASUS UKAI SEPTEMBER 2021

Obat yang digunakan untuk menghindari resiko perdarahan pada tiroksitosis


pasien hipertiroid adalah?

a. Metimazol
b. Propanolol
c. Larutan lugol (Iodin)
d. Karbimazol
e. Dopamine
Pembahasan :
Lugol mengandung iodin, kalium iodida atau keduanya, merupakan obat yang digunakan
pada tata laksana grave's disease dan thyroid storm. Lugol bermanfaat sebagai obat
berfungsi untuk kelenjar tiroid dan juga cairan antiseptik Efek terapi pada kasus hipertiroid
bekerja dengan cara mengurangi produksi hormon dari kelenjar tiroid, hal ini terjadi karena
lugol memiliki kadar iodin yang tinggi. Selain itu, lugol juga dapat mengurangi
vaskularisasi aliran darah tiroid, dan mengurangi ukuran kelenjar tiroid.
Pasien ingin operasi akibat hipertiroid sebelum operasi diberikan obat apa? Larutan lugol
(Iodin)

Seorang pasien memiliki gejala benjolan pada bagian leher (gondok). Setelah
diperiksa, dokter mendiagnosa pasien tersebut menderita hipertiroid. Obat manakah
yang utama disarankan?

A. PTU

B. Levamizol

C. Levotiroksin

D. Liotironine

E. Metilprednisolon
Seorang anak berusia 3 tahun dirawat di RS karena mengalami hipertiroid. Namun
persediaan methimazole di RS tersebut tidak ada. Manakah obat yang dapat
diberikansebagai alternative?

A.Levotiroksin

B.Prednisolon

C.PTU

D.Propanolol

E.Iodida

Seorang ibu hamil mengalami hipotiroid dan diberikan terapi Levotiroksin. Karena
kondisinya yang sedang hamil, ibu tersebut membutuhkan asupan zat besi yang cukup
sehingga ia juga mengkonsumsi suplemen ferrous sulfate. Apakah interasi yang akan
terjadi?

A.Ferrous sulfate menghambat absorpsi Levotiroksin

B.Ferrous sulfate meningkatkan absorpsi Levotiroksin

C.Ferrous sulfate meningkatkan metabolisme Levotiroksin

D.Levotiroksin meningkatkan produksi Ferrous sulfate

E.Levotiroksin menurunkan absorpsi Ferrous sulfate

PEMBAHASAN :

Ferrous sulfat menurunkan kadar levothyroxine dengan menghambat penyerapan GI.


DIABETES MELITUS
Diabetes melitus adalah suatu gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan

oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat

penurunan sekresi insulin yang progresif. Glukosa merupakan sumber energi

utama bagi sel tubuh manusia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat

tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ

tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai

komplikasi yang

Klasifikasi Etiologis Penyebab Terapi

Tipe Diabetes

Tipe 1 Defisiensi insulin akibat Injeksi insulin

Autoimun

Tipe 2 Akibat pola hidup ADO atau injeksi insulin

Gestasional Kehamilan ADO atau injeksi insulin

Gejala = Polivagi (Banyak makan), Poliuria (Banyak kencing), Polidipsi (Banyak

minum)
KOMPLIKASI DM

AKUT KRONIS
Hiperglikemia Infeksi : foot ulcer (polimikroba menyebar),
dengan pengendalian glukosa darah,
perawatan luka
Ketoasidosis GD >500 mg/dL Mikrovaskular
Terapi Insulin, Na Bicarbonat bila pH Retinopati : kebutaan
darah <7,1 Nefropati : gangguan ginjal
Neuropati : kesemutan
Hiperosmolar (800-2400) Makrovaskular : CAD, CVD, PVD
Rehidrasi, terapi insulin
Hipoglikemia GD <60 mg/dL Insulin rapid, short = Kontrol GD2PP
Makan permen/tablet gula, teteskan gula Long = Kontrol GDP
bawah lidah, injeksi IV glukosa

Pengecekan Kepatuhan
HbA1c-----Setiap 3
bulan
Adapun tatalaksana hipoglikemia sebagaimana dikutip langsung dari buku Clinical Pathway
yang diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
tahun 2015 adalah pemberian gula murni sebesar 30 gram (2 sendok makan) atau sirup-
permen gula murni pada pasien sadar atau stadium permulaan, dan penggunaan protokol
sebagai berikut untuk pasien tidak sadar :

Pemberian larutan Dekstrosa 40% sebanyak 50 ml dengan bolus intravena (IV)


 Pemberian cairan Dekstrosa 10% per infus, 6 jam per kolf (500 cc).
 Periksa GDS, bila: GDS < 50 mg/dl, berikan bolus Dekstrosa 40% 50 ml IV
GDS <100 mg/dl, berikan bolus Dekstrosa 40% 25 ml IV
 Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian Dekstrosa 40%, bila: GDS <50
mg/dl,
berikan bolus Dekstrosa 40% 50 ml IV GDS <100 mg/dl, berikan bolus Dekstrosa 40%
25 ml IV. GDS 100-200 mg/dl, tanpa bolus Dekstrosa 40% GDS >200 mg/dl,
pertimbangkan menurunkan kecepatan drip Dekstrosa 10%
(Brackenridge A, Wallbank H, Lawrenson RA, Russell-Jones D. Emergency
Management of diabetes and hypoglycemia. Emerg Med J 2006; 23:183-185)
mitriptilin 12,5 mg 2x sehari selama 1 bulan terahir untuk mengatasi nyeri diabetik neuropati dan mengalami efek samping

Obat yang dapat digunakan sebagai obat advujant pada nyeri neuroleptic adalah Gabapentine, Pregabalin
SOAL UKAI SEPTEMBER 2021

Contoh obat dm golongaan GLP 1 Reseptor agonis?


a.
sitagliptin
b. exenatide
c. pioglitazone
d. metformin
PEMBAHASAN
:
Golongan agonis reseptor GLP-1 adalah : Exanatide, Liraglutide, Semaglutide, Albiglutide,

Inkretin merupakan hormon yang disekresi oleh sel-sel di midgut yang akan

mempotensiasi glucose-dependent insulin secretion. GLP-1 endogen/alami dihasilkan oleh

gen proglukagon pada sel L di usus halus dan disekresi sebagai respon terhadap intake

glukosa. GLP-1 berikatan secara spesifik pada reseptor GLP-1, reseptor ini diekspresikan

pada sejumlah jaringan yakni sel beta pankreas, duktus pankreas, mukosa gaster, ginjal, paru,

jantung, hepar, kulit, sel imun dan hipotalamus.

Agonis reseptor Glucagon-like peptide 1 (GLP-1) memiliki mekanisme kerja

meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan sekresi glukagon. Efek samping golongan

obat ini adalah

Obat DM yang KI dengan pasien gagal jantung? Tiazolidindion (pioglitazone)

Kontraindikasi:
hipersensitivitas, gagal jantung atau memiliki riwayat gagal jantung, kerusakan hati,
ketoasidosis diabetik, kanker kandung kemih atau riwayat kanker kandung kemih, penggunaan bersama insulin (PIONAS)

tipe 2 dilarikan ke UGD karena keadaan tidak sadar dengan TD 180/170. Obat hipertensi apa yang diberikan yang memiliki ker

sien DM)
Pasien menderita hipertensi, diabetes dan PPOK butuh obat gol beta bloker, maka diberikan

apa? Pilih BAMA focus ke hipertensi dan PPOK dan juga pantau kadar gula darahnya

Beta bloker tidak dikontraindikasikan pada pasien diabetes tetapi dapat sedikit memperburuk

toleransi glukosa, juga mengganggu respons metabolik dan autonomik terhadap hipoglikemia.

Beta-bloker yang kardioselektif mungkin lebih baik, tetapi semua beta-bloker sebaiknya

dihindarkan pada pasien dengan episode hipoglikemia yang sering.

Obat untuk diabetes neuropati? Gabapentin

Pasien DM mendapat insulin aspart 10 iu, apa yang perlu di monitoring

a. Gula darah puasa


b. Gula darah post prandial
c. Gula darah sewaktu
d. Kadar insulin
e. Lupa

Fungsi aspirin pada pasien DM untuk apa? Jawabannya ada pengeceran darah

Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat
pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, dimana antikoagulan kurang dapat berperan.
Asetosal 150-300 mg sebagai dosis tunggal diberikan segera setelah kejadian iskemik dan
kemudian diikuti dengan pemberian jangka panjang asetosal 75 mg sehari sekali untuk
mencegah serangan penyakit jantung selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai