BERDASARKAN CPOB
Oleh :
Umiyatul fahrini
D3-farmasi
Semester 4
Pengantar
Perkembangan yang sangat pesat dalam teknologi farmasi
mengakibatkan perubahan yang sangat cepat pula dalam konsep
maupun persyaratan CPOB. Konsep CPOB bersifat DINAMIS,
artinya mengikuti perkembangan dalam bidang farmasi
Terjadi perubahan paradigma dalam pelaksanaan pengawasan mutu
produk (obat)
Adanya peningkatan compliance terhadap persyaratan dan standard
internasional
Adanya Harmonisasi peraturan, baik secara regional maupun
internasional (EU, ICH, ASEAN, dll) dan Mutual Recognition
Agreement (MRA) sebagai bagian upaya Badan POM sebagai anggota
PIC/S (Pharmaceutical Inspection Co-operation/Scheme)
Acuan : WHO Technical Report Series, yaitu TRS 902/2002 Annex 6,
TRS 908/2003 Annex 4, TRS 929/2005 Annex 2,3,4 dan TRS 937/2006
Annex 2,4 serta GMP for Medical Products PIC/S 2006
Pemberlakukan c-GMP (CPOB Terkini/Dinamis) tahun 2007
c-GMP = current Good Manufacturing Practices
TUJUAN
• Adanya jaminan terhadap khasiat, keamanan & mutu obat
produksi industri farmasi Indonesia
• Upaya Pemerintah (Badan POM) untuk meningkatkan
kemampuan Industri Farmasi Indonesia sesuai dengan
Standard Internasional agar lebih kompetitif baik untuk pasar
domestik maupun untuk pasar eksport
• Mendorong industri farmasi Indonesia agar lebih efisien dan
fokus dalam pelaksanaan produksi obat, termasuk pemilihan
fasilitas produksi yang paling feasible untuk dikembangkan
Aspek CPOB Terkini (CPOB: 2006)
1. Sistem Manajemen Mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan Sarana Penunjang
4. Peralatan
5. Sanitasi dan Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
8. Inspeksi Diri dan Audit Mutu
9. Penanganan Keluhan terhadap Produk, Penarikan
Kembali Produk dan Produk Kembalian
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi
Aspek CPOB Terkini (CPOB: 2006)
Annex
1. Pembuatan Produk Steril
2. Produksi Produk Biologi
3. Pembuatan Gas Medisinal
4. Pembuatan Inhalasi Dosis Terukur Bertekanan
(Aerosol)
5. Pembuatan Produk Darah
6. Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji Klinis
7. Sistem Komputerisasi
Kelompok Penilaian Pemenuhan c-GMP
1. Ketentuan Umum
2. Sistem Manajemen Mutu
3. Bangunan, Sarana Penunjang dan Peralatan
4. Sistem Penanganan Bahan
5. Sistem Produksi
6. Sistem Pengemasan dan Penandaan
7. Sistem Pengawasan Mutu
RUANGAN UNTUK
ADMINISTRASI & DOKUMENTASI
RUANGAN
UNTUK
AKTIVITAS
BANGUNAN ORANG
&
UTILITAS
SISTEM AIR : SISTEM PENANGANAN UDARA SISTEM LISTRIK & GAS SISTEM UAP AIR &
PRODUKSI & LIMBAH UDARA BERTEKANAN
RIP : RENCANA INDUK PEMBANGUNAN / PERBAIKAN
Beberapa falsafah
M
R. LOKER R. R. R
R. MIXING PENGERINGAN GREY CETAK COATING CUCI ALAT
LAB. QC & GRANULASI TABLET
RA JANITOR
IPC RM
RA R.SAM RA
O PLING B
RA
KORIDOR GREY ED
R
GUDANG
FILLING
BAHAN
R. R. R. SYR. R.
AWAL R R.STRIP -
TIMBANG STAGING PRODUK PROSES PRODUK RA
OVEN PING
ANTARA SYR. RUAHAN
CUCI BOTOL
KORIDOR BLACK
R. PENGEMASAN
WC JAN
SEKUNDER
GUDANG LOKER BLACK
1. Treatment barang grey OBAT
2. Alur produksi “busway” JADI
3. Alur orang “busway”
R. CODING
4. Akses koridor / taati fungsi ruangan
Lampiran 3.6c
(Contoh)
Tata Letak Ruang Produksi Steril dengan Proses Aseptis
40Pa 20Pa
B/C
50Pa Ruang Cuci Alat
Material Airlock 30Pa
B
B CHANGE
A/L
A/L 20Pa
COMPONENT C/B
STERILE
PREP STAGING 40Pa C
Ruang Formulasi C/D
Produk tanpa Flitrasi
D C
Ruang Formulasi
A B Produk dengan
STER.
flitrasi 15Pa
OVEN Pass Box
H 40Pa CHANGE
E B A
FILLING
P A Ruang
Ruang pengemasan
Ruang staging
D
60Pa inspeksi visual bahan baku
A Passthrough
E/F
sekunder
25Pa
Pass Box
AUTO- E/F
CLAVES Area Capping dan
Crimping
dengan HEPA filter D C Material
30Pa Pass Box Pass Box
A/L
D
Material Airlock F D/E
untuk Komponen 30Pa
20Pa D/E
PERSONIL
FINISHED PRODUCT STAGING
10Pa
20Pa
E D/E
A/L
MAT
A/L Personil Airlock
10Pa 20Pa
Lihat Aneks 1
butir 19 dan 20
Typical Section Through Sampling Booth and
Dispensing
Laminar flow
distributor
Contoh Ruang Produksi
Memenuhi ketentuan
Tidak Memenuhi
ketentuan
Mixer (Kneader)
Tidak dapat di validasi
Bangunan Industri Farmasi
Rumah lampu
Bola lampu
PLAFOND
PLAFOND PLAFOND
Penutup lampu
DINDING
LANTAI
DINDING HOSPITAL SHAPE
LANTAI
Kekhususan
0,5 µ m 5 µm 0,5 µ m 5 µm
Class 5 (UDF) I A 3,500 30 3,500 30
Class 5 (Turb) I B 3,500 30 35,000 300
Class 6 35,000 300 350,000 3,000
Class 7 II C 350,000 3,000 3,500,000 30,000
Class 8 III D 3,500,000 30,000 35,000,000 300,000
Class 9 IV 35,000,000 300,000 Not Defined Not Defined
G
gudang, Tidak di- Tidak di- Tidak di- Tidak di-
tehnik, tetapkan tetapkan tetapkan tetapkan Ruang penyimpanan (gudang).
lab, kantin
Definisi Kondisi HVAC Ruangan
Air Handling Unit (AHU)
Mengapa disebut AHU/AHS ?
AHU terdiri dari beberapa mesin/alat yang masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda, yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu sistem tata udara yang dapat
mengontrol suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan,
pola aliran udara serta jumlah pergantian udara di ruang produksi
sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan.
ISAP TIUP
BLOWER / FAN
Filter (penyaring udara)
Fungsi :
Mengendalikan dan > Bahan washable & unwashable
• Ducting terdiri dari saluran udara yang masuk dan saluran udara
yang keluar dari ruang produksi
• Dilapisi insulator untuk menahan penetrasi panas dari udara luar
Both Side Of
Aluminum Foil
SKIN
High-Density PIR
Foam
Dumper
Fungsi :
Mengatur jumlah (debit) udara yang dipindahkan ke dalam maupun
yang keluar dari ruang produksi
DIFFUSER DIFFUSER
Inlet grill return grill
320 C
dibuang.
PERHATIAN :
TOTAL
FRESH AIR
Cooling
Coil
HEPA Filter
Humidifier
Secondary
Filter
Primary
Filter
270 C
Secondary
Filter
HEPA Filter
Full Fresh Air (Single Pass)
270 C
Lampiran 3.19
(Contoh)
INSTALASI LUBANG UDARA MASUK (‘Diffuser’)
Source : WHO
High induction
office type diffusor
(avoid)
Normal office type diffuser Perforated Plate Sw irl
w ith coanda effect diffuser diffuser
Reduced Reduced
induction induction
of air of air
Perforated plate
diffuser
(Recommended) Induced room air
mixing w ith supply air
Source : WHO
1
3
4 Normal office type diffuser
w ith coanda effect
Reduced
induction
Perforated Plate
diffuser
Reduced
induction
Sw irl
diffuser
of air of air
(preferred)
Source : WHO
Water System (Air Untuk Produksi)
Air Untuk Produksi
Air merupakan salah satu aspek kritis (vital) dalam
pelaksanaan c-GMP
Hal tersebut disebabkan karena Air merupakan bahan
baku, dalam jumlah besar, terutama untuk produk
Sirup, Obat suntik cair, cairan infus, dan lain-lain
Bila tercemar, resiko sangat fatal bagi pemakai
Sistem Pengolahan Air
Tujuan : menghilangkan cemaran
Menggunakan sistem pengolahan air sesuai dengan
kualitas standard yang dipersyaratkan sesuai dengan
penggunaannya, misal : Water Pro Injection
Semua jaringan distribusi dan penyimpanan harus
dapat menghindari pencemaran dan mencegah
pertumbuhan mikroba
Air Untuk Produksi (CPOB: 2001)
Kualifikasi Air
Grade I : Raw Water
Fungsi : Untuk Pemadam Kebakaran, menyiram tanaman, dll
Pembuatan : Air sumur, PDAM, dll
Potable
Water
Air Untuk Produksi
Kualifikasi Air
Grade III : Aquademineralisata
Fungsi : Cuci akhir container, Produksi syrup/tablet/coating
Pembuatan :
Saringan
Mikro 3 µm
Potable
De-ionisasi Saringan Aqua-
Water UV Lamp
Mikro 1 µm Demin.
Saringan
Mikro 0,2 µm
Grade IV : Water for Injektion (WFI)
Fungsi : Cuci akhir container sterile, cuci vial/ampul, produksi
sterile, laboratorium, dll
Pembuatan :
II – Stage RO
To UV Light
Feed Water
Pre
Filter
Raw Sand Activated Softener
Water Filter Carbon Storage PW Storage
Filter Tank Tank
Rinse
Tank
USP/ EP
Water For Injection
From
PW Storage
Tank
UV Light
6 Column Stills
Boiling
Vessel
Column Destillation
Pipa & Distribusi Air
Persyaratan CPOB Terkini :
Daerah mati (deadleg) harus sekecil mungkin (< 3 x diam. Pipa)
Aliran air untuk produksi harus disirkulasi selama 24 jam
Pipa Distribusi : Tidak boleh ditanam, harus ada jarak dgn dinding
untuk memudahkan pembersihan
Tangki penampungan : Bahan SS 316 L
Sistem Produksi
Sistem Produksi
• Penimbangan/Penyerahan bahan baku dan bahan
pengemas
• Proses Pengolahan
• Validasi Proses Pengolahan
• Protap dan Dokumen Produksi
Sistem Produksi
Prosedur tertulis yang telah disetujui (Dokumen Induk
Produksi), berisi :
- Penimbangan, tahapan proses kritis, kebersihan alat/mesin
yg digunakan
- Pengawasan dalam proses (IPC = In Process Control)
Kondisi ruangan (bersih, terpantau)
Catatan proses termasuk penyimpangan
Terjaminnya prosedur/proses ketelusuran
Sistem Produksi
Pemantauan terhadap suhu dan kelembaban ruangan prosedur
sebelum kegiatan pengolahan dimulai
Nomor Batch identitas obat jadi
Setiap ruang pengolahan harus diberi label jenis kegiatan dan
nomor batch produk yang sedang diproses dalam ruangan tersebut
Operator: Mengenakan pakaian kerja dan sepatu kerja yg bersih
Setiap wadah bahan baku HARUS diberi IDENTITITAS yang jelas
Pelumas yang digunakan untuk mesin : Food Grade
Dilakukan pemantauan kualitas lingkungan kerja (kelas I, II, atau
III) secara periodik
Produk Steril
Produk Steril
Harus dibuat dengan sangat hati-hati
perlindungan sangat ketat meminimalkan resiko tercemar
mikroba, partikel & pyrogen
Apabila terjadi kesalahan/tercemar membahayakan jiwa pasien
Test sterilitas tidak dapat dipakai sebagai jaminan bahwa produk
steril