Anda di halaman 1dari 53

ANTIBIOTIK

Ika Agustina, S.Si., M.Farm.


Definisi

Antibiotik
Identifikasi Penggolongan
DEFINISI
 Definisi antibiotik pd awalnya adalah suatu
senyawa (substance) yg dihasilkan oleh satu
mikroba, yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroba lain
 Definisi sekarang : suatu senyawa yang dihasilkan
oleh suatu mikroba, atau yang diproduksi seluruh
atau sebagian nya secara sintesis kimia, yang
dalam konsentrasi kecil dapat menghambat
pertumbuhan mikroba lain
KLASIFIKASI BERDASARKAN
STRUKTURNYA
 Beta Laktam • Antifungi antibiotik
 Tetrasiklin (griseofulvin, poliena)
 Rifamisin • Antibiotik sintetik
 Aminoglikosida • Anti virus
 Makrolida • Kombinasi
 Linkosamida (sefalosforin‐asam
 Streptogramin
klavulanat)
 Polipeptida • Kloramfenikol
 Glikopeptida
Penggolongan Antibiotik berdasarkan
mekanisme kerjanya
 Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan
Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin
 Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan
Quinolone,
 Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik,
terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan
Tetracycline
 Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
 Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau
sulfonamida,
 Antimetabolit, misalnya azaserine.
Penggolongan Antibiotik berdasarkan
Daya Kerjanya
 Bakterisid
Aktif membasmi bakteri
Contoh: penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis
besar), kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin,
isoniazid, dll.
 Bakteriostatik
Mencegah atau menghambat pertumbuhan bakteri
Contoh: sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol,
eritromisin, trimetropim, linkomisin, makrolida,
klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll.
Penggolongan Antibiotik berdasarkan
Spektrum Kerjanya

 Spektrum luas (aktivitas luas)


Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap
banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif
dan gram negative; Co: sulfonamid, ampisilin,
sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan
rifampisin
Lanjutan
 Spektrum sempit (aktivitas sempit)
bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba
saja, bakteri gram positif atau gram negative saja
Co:
eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya
bekerja terhadap mikroba gram-positif. Sedang
streptomisin, gentamisin, hanya bekerja terhadap
kuman gram-negatif.
Penggunaan Antibiotik kombinasi

Mungkin dikombinasi?

Tugas Kelompok:
Jika Mungkin bagaimana kombinasinya & apa
Tujuannya?
Antibiotika Beta Laktam

Menhambat Sintesis dinding sel mikroba 


Bakterisid
Antibiotika Beta Laktam
 Penicilin

 Sefalosporin
STABILITAS PENISILIN
 Cincin ß-laktam mudah terhidrolisa oleh kondisi pH dan enzim
1. asam pH < 3 protonasi atom N sehingga terjadi destabilisasi
cincin tiazolidin dan ß-laktam terbuka→ as Penisililenat →
as penilat (spektrofotometri) → as peniloat
 2. Asam pH 3-5 as penisililenat terdegradasi menjadi
penisilinamin & penisiloaldehid
3. Basa : rx nukleofil pada gugus karbonil → as
penisiloat
INAKTIVASI penisilin oleh logam seperti Zn dan
Cu, oksidator, suhu tinggi.
 4. in vivo : asam lambung
 5. enzim penisilinase : ß-laktamase dan asilase
 PENCEGAHAN
a. pH 6.0-6,8
b. penambahan dapar sitrat-posfat
c. pendinginan

in vivo : as lambung dan enzim penisilinase


SAR
 bgn rantai samping bersifat elektronegatif shg menstabilkan
cincin ß laktam thd hidrolisa asam
 atom C-α bersifat polar/terhidrofil : spektrum lebih luas
 Gugusan polar berikatan dengan ikt protein plasma rendah
sedang non polar ikatan protein plasma tinggi
Ex : ampisilin & amoksisilin 25-30% cepat
diekskresikan
Napsilin : 50% lambat diekskresikan
 penisilin tahan enzim jika rantai samping mengikat cincin
aromatik pada kedudukan orto mengandung gugus
halogen/metoksi ex kloksasiklin.
SEFALOSPORIN
 Cephalosporium acremonium
- Semisintetik : P, N, C
- P : struktur steroid & antibakteri sangat lemah
- N : efektif thdp gram + tertentu
- gram – hanya salmonella. Toksis
banyak digunakan, tahan thd enzim C
SAR SEFALOSPORIN
 Gugus yang terikat pada posisi C-3 & C-7 dari
cincin sefem
 C-3 : modifikasi untuk sifat fisika kimia senyawa
 C-7 : mengubah spektrum aktivitas
 Adanya gugus pendorong elektron pada C-3 ↑
kereaktivan cincin ß-laktam ↑ aktivitas antibakteri
meningkat
 Substitusi gugus metoksi pada posisi C-7 ex
sefamisin meningkatkan ketahanan terhadap enzim
laktamase
 Isosterik dari atom S dengan atom O : spektrum
lebih luas lagi.
Generasi sefalosforin
 Generasi I
 - klinik : 1960-1970
 - tahan thdp laktamase dari S.aureus
 - Contoh Sefadroksil, sefazolin
 Generasi II
 - 1970
 - Tahan thdp bakteri gram negatif enterik dan ß laktamase
 - Contoh sefaklor, sefamandol
 Generasi III
 -1980
 -Spektrum luas dibandingkan generasi sebelumnya
 Contoh sefoktasim
 Generasi IV
 1995
 Contoh sefepim
B-laktam lain
mengandung β laktam lain yang bergabung dengan cincin
lain yang tdd 5-6 atom
senyawa ini umumnya tahan enzim laktamase sehingga banyak
dikombinasi dengan β laktam lain
strukturnya memp gambaran dasar & sifat biologisnya
 Di bagi menjadi lima kelompok yaitu
1. Der amidinopenisilanat
 contoh amdinosilin, bakmesilinam, dll
 2. Der as penisilanat
contoh sulbaktam (parenteral), pivsulbaktam (oral), dan
sultamisilin hasil modifikasi 6-APA
penghambat enzim β laktamase
di kombinasi dengan ampisilin, amoksisilin
3. Karbafenem
contoh asparenomisin, karpetimisin C & D, imipenem, dan as
olivanat
 analog penisilin alami yaitu atom S pd cincin tiazolidin diganti dgn
ikatan rangkap & gugus metilen
 atom S terikat pada atom C3adanya substituen dapat meningkatkan
stabilitas thdp enzim β laktamase

4. OKSAFENEM

 contoh as klavulanat
 diisolasi dari Streptomyces clavuligerus
 di kombinasi dengan tur penisilin.
STRUKTUR B-LAKTAM
Identifikasi Antibiotik

 Pemerian Secara Organoleptik (Bentuk,


Warna, Bau, Rasa)
 Kelarutan
 Reaksi Identifikasi Lain: Reaksi Warna, Pirolisis,
reaksi kristal
Identifikasi Antibiotik Beta Laktam
Identifikasi Penisilin
2ml air dan beberapa tetes dari 5% natrium nitrit
dan asam klorida konsentrat ditambahkan kedalam
beberapa milligram sampel.

Satu setengah menit kemudian 5 tetes larutan


asam sulfat 5% ditamabahkan dilanjutkan sengan
penambahan
N-(1naphthyl)etilendiamindihidroklorida.

Warna ungu akan timbul jikan terdapat Penisilin G


atau Klorprokain Penisilin O.
Identifikasi Sefalosporin
Campur 20 mg dengan beberapa tetes asam sulfat
pekat (80% v/v) yang mengandung asam nitrat
pekat (1% v/v) - terjadi warna kuning.

Campur 20 mg dengan 5 tetes larutan asam asetat


glasial 1% v/v, tambahkan beberapa tetes tembaga
(II) Sulfat 1%, dan 1 tetes NaOH 2 N  terjadi
warna hijau zaitun
Tugas Kelompok
 Cari Turunan antibiotik beta laktam beserta cara
identifikasinya, minimal 1 perkelompok.
NO TURUNAN PENISILIN
PENISILIN PENISILIN G
1. Nama (C9H11N2O4S) Benzilpenisilin
kimia
Struktur
Kimia

Identifikasi +Cu(NH3) nitrat + pemanasan 


hijau kuning
TUGAS KELOMPOK
NO TURUNAN PENISILIN
AMPHISILIN AMOXICILIN
1. Nama kimia Asam amino, Fenilacetamido C16H19N3O5S
(C16H19N3O4S)
Struktur
Kimia

Identifikasi + H2SO4  Kuning +NaOH + HCl p + kanji  biru


+ Frohde  Hijau Zamrud bening
+ HNO3 p  kuning
+ Marquis  kuning
+ FeCl3  Coklat Jingga
+ Rx Diazo  Jingga
+ H2SO4 p + K2Cr2O7  Coklat, jingga,
hijau
+ H2SO4 p + NaNO2 gelembung, kuning
lemah
Rx Cuprifil  Hijau berlin, merah anggur,
NO TURUNAN SEFALOSPORIN
CEFIXIME SEFADROXIL
1. Nama kimia

Struktur
Kimia

Identifikasi
Antibiotik Aminoglikosida
antibiotika dengan struktur kimia yang bervariasi , yang
mengandung:
 basa deoksistreptamin atau streptidin
 Gula amino: 3-aminoglukosa, 6-aminoglukosa, 2,6
diaminoglukosa, garosamin, D-glukosamin,L-N-metilglukosamin,
neosamin dan purpurosamin

 Bakterisid menghambat sintesis protein


 Spektrum sempit  gram negatif
 Turunan aminoglikosida adalah antibiotika dengan spectrum luas
FIG. 1.(A) Natural aminoglycoside antibiotics that target the bacterial
ribosomal decoding site. The natural products are derived from 2-DOS by
glycosidic substitutions at positions 4 and 5 (paromomycin) or 4 and 6
(gentamicin). Gentamicin is a mixture of gentamicin C1 (R1 = R2 = CH3),
gentamicin C1A (R1 = R2 = H), and gentamicin C2 (R1 = CH3, R2 = H).
(B) Secondary structure of the bacterial decoding site (A-site) within 16S
rRNA. Residues that are involved in aminoglycoside interactions are labeled.
(C) Scaffolds that were designed and studied as structural mimetics of the
aminoglycoside 2-DOS core (2, 22, 28). 3,5-Diaminopiperidines are
described in this report. (D) Structure of DAPT antibacterials (compounds
designated by the number 1). Compounds 1a to 1c contain at least one cis-
3,5-diamino-piperidinyl group.
Tugas Kelompok
 Jelaskan Maksud dari masing-masing Fungsi pada
cincin aminoglikosida??
Antibiotik Makrolida
 digunakan untuk menyembuhkan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri-bakteri Gram positif
seperti Streptococcus Pnemoniae dan
Haemophilus influenzae
 Spektrum antimicrobial makrolida sedikit lebih
luas dibandingkan penisilin.
 antibiotika Makrolida yang beredar di pasaran
obat Indonesia adalah Eritomisin, Spiramisin,
Roksitromisin, Klaritromisin dan Azithromisin
Antibiotik Makrolida
 Cara Kerja:
menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara
berikatan pada subunit 50S ribosom, sehingga
dengan demikian akan menghambat translokasi
peptidil tRNA yang diperlukan untuk sintesis
protein  Bakteriostatik dosis lebih
besarbakterisid
Antibiotik Makrolida

 Karakteristik makrolida :
1. Cinicin lakton sangat besar, biasanya mengandung 12 – 17 atom
2. Gugus keton
3. Satu atau dua gula amin seperti glikosida yang berhubungan dengan
cincin lakton
4. Gula netral yang berhubungan dengan gula amino atau pada cincin lakton
5. Gugus dimetilamino pada residu gula, yang menyebabkan sifat basis dari
senyawa dan kemungkinan untuk dibuat dalam bentuk garamnya.
SAR AB AMFENIKOL
 1.Modifikasi pada cincin benzen
 p-nitrobenzen diganti dgn bifenil tidak kehilangan aktitivitas bermakna
 penggantian gugus fenil dgn aromatik menghilangkan aktivitas
 penggantian gugus -NO2 dengan gugus penarik electron aktivitas tetap kecuali jk diganti
NH2, OH, dll menghilangkan aktivitas
 pemindahan gugus -NO2 dari posisi –p ke m, atau o ↓ aktivitas

 2.Substitusi gugus dikloroasetil dgn asidoasetil → aktivitas tetap


 pemanjangan/pemendekan gugus CH2OH menghilangkan akvitas
 3.Penggantian atom dikloro/dibromo ↑ aktivitas

KLORAMFENIKOL

 rx hidrolisa
 kloramfenikol 2 amino,1p nitrofenil 1,3 propandiol + as
dikloroasetat
 rx sintesa
 p- nitro asetofenon
 bentuk struktur
 Identifikasi
 zat + etanol + CaCl2 + Zn → + Na Asetat + benzoil klorida →
kocok + FeCl3 → violet
 zat + AgNO3 → tidak mbtk ↓
 zat + KOH etanol → Cl +
 spektrofotometri λ max 271 nm
 PK : nitrimetri
 Preparat kloramfenikol palmitat
AB POLIPEPTIDA
 di isolasi dari Bacillus sp dan Streptomyces sp
 struktur tdd bbrp as amino yang terikat secara peptid membentuk secara
siklik dengan/ tanpa rantai samping
 bakterisid
 Berdasarkan sifatnya di bedakan dalam 3 kelompok :
 a. Asam : gugus karboksilat bebas & struktur
nonsiklik
 b. Basa : gugus amino bebas & struktur non siklik
 c. Netral : tidak mempunyai karboksilat dan amino bebas
struktur siklik
POLIMIKSIN
 Bacillus polymyxa thn 1947
 Higroskopis, tidak berbau, serbuk putih sedikit abu-abu
 Di identifikasi polimiksin A, B1, B2, C, D1, E1(kolistin A), E2
(kolistin B)
 Polimiksin B1 mengandung as isopelargonat
 Polimiksin B2 mengandung as isooktanoat
 Jika pH ↑ terurai
 Pemakaian u/ gram – sec topical
 Tdk peroral krn tdk di absorpsi sal cerna
 Dpt di kombinasi dgn basitrasin u/ gram +
VI. TETRASIKLIN

 PRODUK
 - Tetrasiklin
 - klortetrasiklin
 - doksisiklin
 - metasiklin, dll
 STRUKTUR
 4 Cincin benzene : oktahidronaftasen
 Streptomyces spesiosa
 Bersifat amfoter : asam gugus difenol
o basa dimetilamin
TETRASIKLIN
Sifat kimia tetrasiklin

 Logam bivalen : garam yang sukar larut


 Melekat pada tulang dan gigi
 pH 2-4 : epitetrasiklin yang kurang aktif
 Asam kuat : anhidrotetrasiklin
 Basa kuat : isotetrasiklin
 Spekteum luas : gram + & - : statik
 Gram - : aminoglikosida
 Gram +: penisilin
Identifikasi Antibiotik
 Analisa Kualitatif
 Analisa Kuantitatif
Analisa Kualitatif

 Pemerian Secara Organoleptik (Bentuk,


Warna, Bau, Rasa)
 Kelarutan
 Reaksi Identifikasi Lain: Reaksi Warna, Pirolisis,
reaksi kristal
Golongan Antibiotik
Identifikasi Kloramfenikol
Sejumlah 10 mg zat dan 2,0 g NaOH ditambahkan 3 ml
air, lalu dipanaskan sampai mendidih, larutan berwarna
kuning kuat.

Sejumlah 50 mg zat dilarutkan dalam 3 ml etanol 70 %,


ditambahkan 7 ml air dan 200 mg bubuk Zink.
Dipanaskan dipenangas air selama 10 menit, kemudian
disaring. Ke dalam 2 ml filtrate ditambahkan dua tetes
benzoiklorida, dikocok 1 menit, lalu ditambahkan 3
tetes larutan besi (III) klorida, terbentuk warna merah
jingga.

Filtrate yang diasamkan dengan asam nitrat dan


ditambah AgNO3, membentuk endapan perak klorida.
Identifikasi Neomycin
Beberapa milligram sampel dilarutkan dalam 1ml
air. 1 ml reagen ninhidrin (0.2% ninhidrin dalam
n-butanol) dan 0.5 ml pyridine ditambahkan dan
campuran dipanaskan dalam penangas air selama 5
menit. Warna ungu gelap dihasilkan.

Sebanyak 5mg sampel dilarutkan dalam 2ml asam


sulfat, larutannya tidak berwarna. Larutan akan
jernih ketika diencerkan dengan 3-4 volume air.
Identifikasi Ampisilin
Teteskan 0,1 ml larutan ninhidrina P 0,1 % b/v di atas
kertas saring, keringkan pada suhu 105oC, lapiskan 0,1
ml larutan uji 0,2 b/v, panaskan pada suhu 105oC
selama 5 menit, biarkan hingga dingin, terjadi warna
lembayung muda.

Suspensikan 10 mg dalam 1 ml air, tambahkan 2 ml


larutan kalium tembaga (II) tartrat P dan 6 ml air,
segera terjadi warna violet.

Reaksi asam hidroksamat : ke dalam larutan (5 mg zat


dalam 2 ml NaOH) ditamahkan 0,3 g Hidroksilamin
hidroklorida dan biarkan selama 5 menit. Larutan di
asamkan dengan beberapa tetes 6 N HCl, kemudian
ditambahkan 1 ml besi(III)klorida 1 %, timbul
warna ungu merah kotor.
Identifikasi Streptomisin

Beberapa milligram sampel dilarutkan dalam 5ml water,


1ml natrium hidroksida 1N ditambahkan, dan larutan
dipanaskan pada penangas air selama 3 menit.

Setelah larutan dingin, 2ml dari larutan ferri ammonium


sulfat 2% dalam asam sulfat 1N ditambahkan. Warna
merah keunguan mengindikasikan mengandung
streptomisin.
Identifikasi Tetrasiklin

1ml asam sulfat ditambahkan kedalam 1mg sampel.

Tetrasiklin menghasilkan warna ungu gelap, oxitetrasiklin


mengahasilkan warna merah terang, dan klortetrasiklin
menghasilkan warna biru gelap dengan perubahan ke warna
hijau zaitun.
Identifikasi Kanamisin
Larutkan 50mg dalam 2 ml air, tambahkan 1 ml dari larutan
ninhidrin dan panas beberapa menit pada penangas air warna
violet akan muncul.

Larutkan 2 mg dalam 5 ml air, tambahkan 5 ml natrium


hidroksida 2,5N, kocok dan tambahkan 5 tetes larutan cupri
sulfat (1:100), kocok setelah setiap tetes merata; warna
violet kemerahan akan dihasilkan.
1. Jelaskan perbedaan antibiotik penisilin dan sefalosporin
2. Jelaskan stabilitas β-laktam dan modifikasi struktur
3. Jelaskan SAR dari penisilin dan sefalosporin
4. Jelaskan karakteristik antibiotik makrolida
5. Jelaskan modifikasi struktur antibiotik amfenikol
6. Jelaskan sifat asam basa dari antibiotik polipeptida, contoh produk.
7. Jelaskan sifat kimia fisika dari tetrasiklin dan reaksinya dengan asam-basa kuat
8. Jelaskan struktur dari aminoglikosida dan efek sampingnya.

Anda mungkin juga menyukai