Anda di halaman 1dari 34

HIPNOTIKA - SEDATIVE

Anggota Kelompok :
Putri Wulandari (08121006071)
Dwi Nindia Sari (081210060)
Bunga Monica Sari (081210060)
Nila Yeni Ningsih (08121006074)
Fabiola palasintia permata
(081210060)

PENDAHULUAN
Hipnotika dan sedativa merupakan obat

depresan Susunan Saraf Pusat (SSP) yang


tidak selektif, efek mulai ringan-berat
(hilangnya kesadaran, anestesi, koma, mati).
Sedativa digunakan dalam pengobatan
cemas.
Hipnotika digunakan untuk pengobatan
insomnia.

Hipnotika
Hipnotika atau obat tidur adalah zat-zat

yang dalam dosis terapeutik diperuntukkan


untuk mempermudah atau menyebabkan
tidur.
Hipnotika menimbulkan rasa kantuk,
mempercepat tidur, dan sepanjang malam
mempertahakan keadaan tidur yang yang
menyerupai tidur alamiah. Secara ideal
obat tidur tidak memiliki aktivitas sisa pada
keesokan harinya (Tjay, 2002).

Sedativa
Sedativa adalah obat-obatan yang menciptakan

ketenangan dan pengurangan rasa sakit dan


/atau kecemasan, digunakan bersama dengan
anestesi lokal untuk prosedur minor, seperti
endoskopi atau perawatan gigi, atau sebelum
anestesi umum.
Sedativa termasuk ke dalam kelompok
psikoleptika yang mencakup obat-obat yang
menekan atau menghambat sistem saraf pusat.
Sedativa berfungsi menurunkan aktivitas,
mengurangi ketegangan, dan menenangkan
penggunanya (Lullmann, 2000).

Penggolongan
Penggolongan hipnotika - sedative di bagi 2 yaitu :
a. Penggolongan berdasarkan struktur kimiany
1.Golongan barbiturate, seperti fenobarbital, butobarbital,
siklobarbital, heksobarbital,dll.
2.Golongan benzodiazepine, seperti flurazepam,
nitrazepam,
flunitrazepam,diazepam,klordiazepoksid,dan triazolam.
3.Golongan alkohol dan aldehida, seperti kloralhidrat dan
turunannya sertaparaldehida, trikofos, dikolralfenazon.
4.Golongan bromide, seperti garam bromide ( kalium,
natrium, dan ammonium ) dan turunan ure,seperti
karbromal dan bromisoval.
5.Golongan lain, seperti senyawa piperindindion
(glutetimida) dan metaqualon.

b. Penggolongan berdasarkan lama kerjanya


1. Ultra-shot-acting; adalah hipnotika yang cepat timbul efek dan
cepat pulahilangnya.Golongan obat ini sering digunakan
sebagai anestetika umum. Contohnya: tialbarbital,
heksobarbital.
2. Shot-acting; adalah hipnotika yang kecepatan timbulnya efek
sedang (sekitar 15 menit) dan bertahan agak singkat (2-3 jam).
Golongan obat ini sering digunakansebagai obat tidur.
Contohnya: siklobarbital dan sekobarbital.
3. Intermedieate-acting; adalah hipnotika yang mulai efeknya
setelah 30 menit dandiperkirakan dapat bertahan selama 5 jam.
Contohnya: butobarbital, alobarbital, danheptabarbital.
4. Long-acting; adalah hipnotika yang mulai kerjanya setelah 8
jam dan dapat bertahan sekitar 6-10 jam dan dapat digunakan
sebagai obat tidur lama. Contohnya; barbital, fenobarbital, dan
metilfenobarbital

Golongan Barbiturat

Barbiturat
Barbiturat

merupakan derivat asam barbiturat


(2,4,4trioksoheksahidropirimidin) merupakan hasil reaksi
kondensasi antara ureum dengan asam malonat.

Pembagian Barbiturat
- Aksi pendek (short acting): Pentobarbital, Sekobarbital,
dan Amobarbital
- Aksi lama (long acting): Penobarbtital

Pengujian golongan Barbiturat dengan

menggunakan etanol, pereaksi parri dan uap


amonia (NH3).
Reaksi positif barbiturat dengan terbentuknya

warna ungu

Contoh Barbiturat
Barbital
Nama Resmi : BARBITALUM NATRICUM
Nama Lain: Barbital natrium
Rumus Molekul : C8H11N2NaO3
Berat Molekul : 206, 2
Pemerian
: Serbuk hablur; putih; tidak
berbau;
pahit
Kelarutan
: Larut dalam 5 bagian air dan
dalam
600 bagian etanol (95%)
P; praktis
tidak larut dalam
kloroform P dan
dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Nama resmi

: PHENOBARBITALUM
Nama lain : Luminal
Nama kimia : asam-5-etil fenilbarbiturat
RM/BM : C12H12N2O3/232,24
Pemerian
: Hablur atau serbuk
Fenobarbital
hablur, putih
tidak berbau,
rasa agak pahit.
Kelarutan

: Sangat sukar larut dalam


air; agak sukar larut dalam kloroform;
larut
dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

1.Uji Pendahuluan Barbital natrium


Sebagian zat-zat kimia dapat dikenali dengan

pengamatan seperti
warna : Putih
bau
: Tidak berbau
rasa
: Pahit
bentuk : Serbuk hablur
kelarutan : Larut dalam air dan dalam 600
bagian etanol (95%), praktis tidak larut alam
eter dan koroform.

2.Reaksi spesifik
1. REAKSI UMUM

Zat uji pada drupple plate + alkohol hingga larut+ 2-3 tetes
reagen parri + 1tetes amonia pekat Terbentuk warna ungu
2. FENOBARBITAL (LUMINAL)
.Zat uji pada drupple plat + alkohol hingga larut + 2-3 tetes
reagen Parri + 1 tetes amonia pekat Terbentuk warna ungu
kebiruan
.Zat uji + 2 tetes alkohol + 2 tetes ZwikkerB Panaskan
Terbentuk kristal ungu Amati kristal dibawah mikroskop
.Zat uji + 2 tetes NaOH Panaskan bila perlu untuk
melarutkan + HCl encer Amati kristal dibawah mikroskop
.200 mg zat uji + 10 ml NaOH dididhkan gas yang
terbentuk membirukan kertas lakmus menjadi merah
.Zat uji + 1 ml H2SO4 pekat panaskan perlahan setelah
dingin + NaNO2 terebentuk arang ( bandingkan dengan
barbital)
.Zat uji + 5 ml air + beberapa tetes NaOH + 1ml asam sitrat
terbentuk endapan putih ( bandingkan dengan barbital)

3. BARBITAL (VERONAL)
Zat uji pada drupple plate + alkohol hingga larut +
2-3 tetes reagen parri + i tetes amonia pekat
warna ungu tua
Zat uji + 2 tetes alkohol + 2 tetes reagen Zwikker B
panaskan terbentuk kristal ungu amati di
bawah mikroskop
Zat uji + 2 tetes NaOH jika perlu panaskan untuk
melarutkan +HCl encer amati kristal dibawah
mikroskop
200 mg zat uji + 10 ml NaOH didihkan gas yang
membirukan lakmus merah
Zat uji + 1 ml H2SO4 pekat panaskan perlahan
setelah dingin + NaNO2 ( bandingkan dengan
luminal)
Zat uji + 5 ml air + beberapa tetes NaOH+ 1 ml
asam sitrat ( bandingkan dengan luminal )

Golongan Benzodiazepin

Diazepam
Diazepam adalah turunan dari

benzodiazepine dengan rumus molekul 7kloro-1,3-dihidro-1-metil-5-fenil-2H-1,4benzodiazepin-2-on.


Merupakan senyawa Kristal tidak berwarna
atau agak kekuningan yang tidak larut
dalam air. Secara umum , senyawa aktif
benzodiazepine dibagi kedalam empat
kategori berdasarkan waktu paruh
eliminasinya, yaitu :

1.Benzodiazepin ultra short-acting


2.Benzodiazepin short-acting, dengan waktu
paruh kurang dari 6 jam. Termasuk
didalamnya triazolam, zolpidem dan
zopiclone.
3.Benzodiazepin intermediate-acting, dengan
waktu paruh 6 hingga 24 jam. Termasuk
didalamnya estazolam dan temazepam.
4.Benzodiazepin long-acting, dengan waktu
paruh lebih dari 24 jam. Termasuk didalamnya
flurazepam, diazepam dan quazepam.

Dipasaran, diazepam tersedia dalam

bentuk tablet, injeksi dan gel rectal, dalam


berbagai dosis sediaan. Beberapa nama
dagang diazepam dipasaran yaitu
Stesolid,Valium,Validexdan
Valisanbe, untuk sediaan tunggal dan
Neurodial, Metaneurondan Danalgin,
untuk sediaan kombinasi dengan
metampiron dalam bentuk sediaan tablet.

Diazepam
Golongan analisis : 1B, II
Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa agak pahit
Kelarutan : air (1:350), etanol (1 : 20), aseton (1 : 5),

eter (1:50), kloroform (1:5)


Pemeriksaan kualitatif
1). 5 mg zat + 1 ml 3N HCl dipanaskan timbul
warna kuning lemah
2). Reaksi terhadap gugus metilen yang aktif merah
CH3
N
Cl

Cara Kerja
Pembuatan Pereaksi marquis
10 ml asam asetat glasial ditambahkan 810 tetes formaldehid 40%
Dicampur 5 tetes larutan dengan 15 tetes
asam sulfat pekat
Pembuatan pereaksi Zimmerman
100 ml methanol ditambahkan 1 gram 2.3
dinitrobenzen
Ditambahkan kalium hidorksida 15%

Tablet diazepam + pereaksi marquis


- Diambil sedikit sampel dimasukan dalam plat tetes
-Ditambahkan sedikit demi sedikit pereaksi marquis
-Jika terbentuk warna ungu positif adanya diazepam
Tablet diazepam + pereaksi zimmerman
-Diambil sedikit sampel dimasukan dalam plat tetes
-Ditambahkan sedikit demi sedikit pereaksi zimmerman
-Jika terbentuk warna ungu kemerahan hingga sampai
jingga positif adanya diazepam
Tablet diazepam + asam klorida
-Diambil sedikit sampel masukan dalam plat tetes
-Ditambahkan sedikit demi sedikit asam klorida
-Jika terbentuk warna kuning positif adanya diazepam

Golongan alkohol dan aldehida

Kloral hidrat
kloralhidrat adalah aldehida (kloral) yang

terikat dengan air menjadi alkohol. Efektif


pada penderita yang gelisah cepat
menimbulkan toleransi dan reaksi
ketergantungan fisik dan psikis.

Kloral Hidrat
Nama resmi : chloralihydras
Nama lain: kloralhidrat
RM

: C2H3Cl3O2
Pemerian : hablur transparan, tidak melelh
basah; tidak berwarna, bau tajam dan khas;
rasa kaostik dan agak pahit. Melebur pada suhu
lebih kurang 550 dan perlahan-lahan menguap.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan
dalam minyak zaitun; mudah larut dalam
etanol (95 %) P, dalam kloroform P, dan dalam
eter P.
Kegunaan: hipnotik-sedatif

Pemeriksaan
Organoleptik
warna

: tidak berwarna
bau
: bau tajam dan khas; rasa kaostik
rasa
: agak pahit
bentuk : hablur transparan, tidak meleleh
basah

kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan

dalam minyak zaitun; mudah larut dalam


etanol (95 %) P, dalam kloroform P, dan dalam
eter P.

Identifikasi senyawa
A. Pada 250 mg tambahkan beberapa ml
larutan natrium hidroksida encer P,
terpisah kloroform yang di kenal dari
baunya
B. Hangatkan dengan beberapa tetes anilin P
dan larutkan natrium hidroksida encer P
terjadi fenilkarbilamina yang berbau khas
dan beracun

Golongan bromide

Golongan bromide
1. Natrium bromida

Nama resmi : natrii bromidum


sinonim : kalium bromida
pemerian : hablur kecil, transparan dan
buram, tidak berwarna atau sebuk butir
putih, tidak berbau, rasa asin agak pahit,
meleleh basah.
Kelarutan : larut dalam 1.5 bagian air dan
dalam 17 bagian etanol ( 95%) P

2. Kalium bromida

nama resmi : kalii bromidum


sinonim : kalium bromida
pemerian : hablur tidak berwarna,
transparan atau buram atau serbuk butir
tidak berbau , rasa asin dan agak pahit.
kelarutan : larut dalam lebih kurang 1.6
bagian air dan dalam lebih kurang 200
bagian etanol 90 % P

Pemeriksaan organoleptik
warna

: tidak berwarna

: tidak berbau
rasa : rasa asin agak pahit
bentuk : hablur tidak berwarna,transparan atau
bau

buram

kelarutan :

natrium bromida : larut dalam 1.5 bagian air dan


dalam 17 bagian etanol ( 95%) P
kalium bromida : larut dalam lebih kurang 1.6
bagian air dan dalam lebih kurang 200 bagian etanol
90 % P

Identifikasi senyawa
A. Larutan bromida jika dipanaskan dengan asam
sulfat P dan mangan terjadi brom yang memberikan
warna merah jambu pada kertas saring yang
dibasahi larutan fluoresein natrium P 0.2 % b/v
dalam etanol (95%)
B. Pada larutan bromida tambahkan larutan perak
nitrat P, terbentuk endapan kekuningan yang larut
dalam aminia P, sukar larut dalam amoni encer P
C. Pada larutan bromida tambahkan larutan klor P,
terjadi brom yang larut dalam 3 hingga 3 tetes
karbondisulfida P dengan wrna kemerahan.
Tambahkan larutan fenol P pada lapisan air yang
mengandung brom, terbentuk endapan putih.

Uji Pendahuluan

1.Uji Organoleptis
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Diambil sampel lalu diamati bentuk, warna, bau, serta rasanya.
c. Dicatat hasil pengamatan.
2. Uji Kelarutan
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Diambil sampel dalam dua tabung reaksi.
Pada tabung reaksi I diberi alkohol dan pada tabung reaksi II
diberi aquadest.
c. Diamati kelarutannya dan catat.
3. Uji Pemijaran
a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Diambil ose bulat kemudian dicelupkan dalam H 2SO4,
setelah itu ose bulat dicelupkan dalam sampel.
c. Dinyalakan bunsen, kemudian ose bulat diletakkan di api.
Amati warna api yang terjadi.
d. Dicatat hasil pengamatan.

4. Uji Dugaan
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Diambil sampel kemudian diberi pereaksi zwikker.
Amati perubahan warnanya.
c. Dicatat hasil pengamatan.
5. Uji Penegasan
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Diambil sampel kemudian diberi pereaksi millon.
Amati perubahan warna dan endapannya. Dipanaskan
dengan bunsen, amati perubahannya.
c. Ditambahkan lagi dengan pereaksi millon. Amati
kembali
perubahan warna dan endapannya.
d. Dicatat hasil pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai