Anda di halaman 1dari 4

OBAT TRADISIONAL; ANTI HIPERKOLESTEROLEMIA

Kelompok :
Fadilah Sandy

(081210060 )

Nurfitriyana

(081210060 )

Nila Yeni Ningsih

(08121006074)

Muhammad Randa

(081210060 )

Yeni Anggraini

(08121006058)

BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava)


Kandungan Kimia :
Serat larut air (pektin), tanin, vitamin C, kalium, likopen.
Farmakologi:
Buah jambu biji merah mampu menghasilkan SCFA (Short Chain Fatty
Acid) dan kolesterol caecum yang merupakan wujud dari mekanisme penurunan
kolesterol. Hal ini karena kandungan serat khususnya yakni serat larut air (pektin)
yang tinggi. Mekanisme penurunan kolesterol terjadi melalui penghambatan
sintesis kolesterol oleh SCFA propionat hasil fermentasi serat larut air (Pektin)
dalam buah jambu biji merah oleh bakteri di dalam kolon. Mekanisme penurunan
kolesterol lain adalah melalui peningkatan ekskresi kolesterol hasil pengikatan
oleh serat larut air dalam buah jambu biji merah.
Sumber:
JURNAL

EFEK PEMBERIAN BUAH JAMBU BIJI MERAH

TERHADAP PRODUKSI SCFA DAN KOLESTEROL DALAM CAECUM


TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA.

KULIT BUAH ASAM JAWA (Tamarindus indica L)


Kandungan Kimia :
Flavonoid, terpenoid, fenolik, saponin, dan alkaloid.
Farmakologi :
Tanin sebagai anti hiperkolesterolemia adalah dengan cara menghambat
adipogenesis, menginhibisi

peroksidai lemak didalam sel dan menghambat

absorbsi di intestinal. Selain itu tanin juga merupakan antioksidan yang bertindak
sebagai anti radikal bebas dan mengaktifkan enzim antioksidan. Sedangkan
flavonoid bekerja pada sel hati manusia (HepG2), dengan cara mengurangi kadar
apolipoprotein B yang merupakan komponen protein utama dari LDL.
Sumber:
JURNAL UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH ASAM
JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL
DAN TRIGLISERIDA SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus
norvegicus) GALUR WISTAR.

BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.)


Kandungan Kimia :
Saponin, triterpenoid, dan flavonoid berupa kuersetin, kaempferol, dan
antosianin.
Farmakologi :
Senyawa flavonoid bekerja sebagai antihiperkolesterolmia dengan cara
menghambat oksidasi lipid serta menghambat sintesis kolesterol melalui inhibitor
HMG KoA Reduktase. Sehingga flavonoid dapat meningkatkan konsentrasi HDL
dan menurunkan konsentrasi LDL serta VLDL pada keadaan hiperlipidemia.
Sumber :
JURNAL UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BAWANG DAUN
(Allium fistulosum L.) SEBAGAI ANTIHIPERKOLESTEROLMIA.

SELEDRI (Apium graveolens L.)


Kandungan Kimia:
Flavonoid,

koumarin,

furanokumarin,

isokuersetin,

umbilliferon,

asparagin, selenium serta minyak atsiri yang terdiri dari, phtalida, beta-selinen dan
asam lemak tidak jenuh.
Farmakologi :
Senyawa flavonoid merupakan zat yang berpotensi menurunkan kadar
kolesterol

yakni

dengan

mekanisme

upregulasi

mRNA reseptor

LDL,

memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah serta mengurangi kepekaan LDL


terhadap pengaruh radikal bebas. Selain itu, efek penurunan kolesterol juga
mungkin berhubungan dengan penurunan absorbsi kolesterol dan peningkatan
sintesis asam empedu.
Sumber :
PENGARUH FRAKSI AIR HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT PUTIH JANTAN
HIPERKOLESTEROL.

RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana val)


Kandungan Kimia :
Minyak atsiri 0,8-3%, amilum, damar, kurkumin, lemak, tanin dan zat
pahit, zat warna kuning, saponin, dan flavonoid.
Farmakologi :
Kemampuan ekstrak etanol rimpang temugiring dalam memproteksi
kenaikan kadar trigliserida diduga karena peranan flavonoid, kurkumin, tannin
dan saponin. Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang mampu menghambat
banyak reaksi oksidasi baik secara enzimatis maupun non enzimatis. Senyawa ini
merupakan antioksidan karena dapat menangkap radikal bebas dengan
membebaskan atom hidrogen dari gugus hidroksilnya. Kurkumin juga merupakan
senyawa yang memiliki aktifitas sebagai antioksidan. Dari penghambatan proses
oksidasi itulah diharapkan sintesis kolesterol dan trigliserida dapat dihambat.
Selain itu kandungan tannin dan saponin dalam rimpang temugiring juga mampu
menurunkan kadar trigliserida dengan mekanisme yang berbeda, yaitu dengan
cara menghambat absorbsi trigliserida dalam usus. Dengan dihambatnya absorbsi
trigliserida dalam saluran pencernaan maka jumlah trigliserida yang masuk ke
dalam pembuluh darah menjadi berkurang dan trigliserida yang tidak terabsorbsi
akan dikeluarkan bersama feses. Dengan demikian kadar trigliserida dalam darah
akan menurun.
Sumber :
EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMUGIRING (Curcuma
heyneana val) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA.

Anda mungkin juga menyukai