NPM : 231151129
Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan Intermediate
Dosen : Dr.Arie Wahyudi, ST, M.Kes
Penulis : Gusti Ngr Bagus Sindunatha , I Made Bulda Mahayana , Nengah Notes
Tahun : 2023
Sumber :https://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JKL/article/view/
2239/1309
Hasil Review
Sampel yaitu sampel acak atau random sampling, Jumlah responden sebanyak
75 orang yang merupakan pengunjung Pura Tirtha Empul
Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pengunjung
daerah tujuan wisata religi tentang penerapan protokol kesehatan COVID-19
pada kawasan daerah tujuan wisata religiPura Tirtha Empul tahun 2021
Metode Penelitian pada umumnya hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase
dari tiap variabel. Analisis univariat dalam penelitian ini adalah
pengetahuan dan perilaku pengunjung daerahtujuan wisata Pura Tirtha
Empul. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan aplikasi
statistik yang disajikan dalam bentuk tabel silang selanjutnya diuji
menggunakan uji statistik Chi Square, dengan kemaknaan 95% (α =
0,05).
Hasil Penelitian Karakteristik Responden : Dalam penelitian ini yang menjadi
responden untuk jenis kelamin laki-laki yaitu 40 orang (53,3%)
Perempuan 35 orang, perbedaan jumlah respondenya terjadi selisih 5
orang atau 6,6% dari jumlah responden laki-laki, pekerjaan responden
pekerjaan pegawai swasta dengan jumlah 16 orang (21,3%) lebih
banyak daripada responden dengan pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa, tidak bekerja, wiraswasta, IRT, PNS, TNI/POLRI,
tenaga kesehatan, freelance, kuli bangunan dan guru, responden
berdasarkan pendidikan terakhir Distribusi frekuensi responden
terbanyak berdasarkan pendidikan terakhiradalah pada pendidikan
terakhir SMA/SMK dengan jumlah 41 orang (54,7%) lebih banyak
daripada responden dengan pendidikan tidak sekolah, SMP dan
perguruan tinggi. Responden dengan Pendidikan terakhir palingsedikit
yaitu tidak sekolah dengan jumlah 2 orang (2,7%)., responden
berdasarkan kelompok umur Distribusi frekuensi responden
berdasarkan kelompok umur yang terbanyak dalam penelitian ini
adalah responden dengan rentangan umur 18- 27 tahunberjumlah 40
orang (53,3%) lebih banyak daripada responden denganrentangan
umur 50-62 tahun berjumlah 7 orang (9,3%).
Dari hasil analisis data menggunakan uji chi square diperoleh nilai ρ
value sebesar 0,000. Karena nilai ρ value = 0,000 < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima. Hal ini berarti ada hubungan tingkat
pengetahuan dengan perilaku pengunjung daerah tujuan wisata religi
tentang penerapan protokol kesehatan COVID-19 pada kawasan daerah
tujuan wisata religi Pura Tirtha Empul tahun 2022. Untuk melihat kuat
lemahnya hubungan dilihat dari nilai Coefficient Contingency (CC)
yaitu 0,749. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara
variabel pengetahuan dengan perilaku responden.
.
1.Tingkat pengetahuan responden tentang penerapan protokol
kesehatan COVID- 19 pada kawasan daerah tujuan wisata religi Pura
Tirtha Empul tahun 2022. Hasil pengetahuan responden paling tinggi
pada kategori baik yaitu sebanyak 37 orang (49,3 %) dan kategori
kurang yaitu sebanyak 17 (22,7%).
2. Tingkat perilaku responden tentang penerapan protokol kesehatan
COVID-19 pada kawasan daerah tujuan wisata Pura Tirtha Empul
tahun 2022. Hasil perilaku responden paling tinggi pada kategori baik
Kesimpulan yaitu sebanyak 37 orang (49,3%) dan kategori kurang yaitu sebanyak
16 (21,3%).
3. Adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pengunjung
daerah tujuan wisata religi sangat berpengaruh dalam penerapan
protokol kesehatan COVID-19 pada kawasan daerah tujuan wisata
religi Pura Tirtha Empul tahun 2022. Untuk melihat kuat lemahnya
hubungan dilihat dari nilai Coefficient Contingency (CC) yaitu 0,749.
Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel
pengetahuan dengan perilaku responden
REVIEW JURNAL ILMIAH MAHASISWA 2
Tahun : 2022
Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/358882441_Analisis_Hubungan_Sanitasi_Lin
gkungan_Terhadap_Keluhan_Penyakit_Kulit/link/63805ba37b0e356feb7f6e64/
download
Hasil Review
Latar Belakang fisik rumah, keberadaan vektor dan binatang pembawa penyakit masih
menjadi pemicu tingginya penyakit kulit di masyarakat.
Teknik pemilihan sampel adalah purposive sampling. Sampel diambil
Sampel
sebanyak sampel 245 sampel.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sanitasi lingkungan
terhadap keluhan penyakit kulit di masyarakat. Lokasi penelitian adalah Desa
Ranah Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar. Penelitian dilaksanakan pada
tahun 2021
Penulis : Imelda Gernauli Purba, Elvi Sunarsih1 , Dwi Septiawati , Rico Januar
Sitorus,Widya Lionita
Tahun : 2020
Sumber : https://repository.unsri.ac.id/36851/1/JKLI_2020_1.pdf
Hasil Review
Metode Penelitian sesuai petunjuk, cara penyimpanan, penggunaan alat pelindung diri,
frekuensi pemakaian, dan durasi pemakaian. Pengumpulan data
melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi
menggunakan checklist. Pengolahan dan analisis data dilakukan
dengan bantuan software, data dianalisis dengan uji statistik Chi-
Square dan regresi logistic
Hasil Penelitian Karakteristik subjek berdasarkan umur terlihat tidak jauh berbeda
proporsinya antara umur tua dan umur muda dimana selisih
proporsinya hanya 13,2%. Jenis kelamin subjek mayoritas perempuan (
75,5%), dan lebih banyak dengan tingkat pendidikan rendah (69%).
Status Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagian besar subjek berada pada
status lebih (gemuk) yakni sebesar 80%. Intensitas pajanan antinyamuk
terhadap subjek dilihat dari beberapa faktor diantaranya durasi
pemakaian antinyamuk sebagian besar < 8 jam (80,1%), frekuensi
pemakaian antinyamuk sebagian besar ≤ 1 kali (88,2%). Subjek yang
menggunakan antinyamuk tidak sesuai petunjuk (65,4%), subjek yang
memiliki tingkat pengetahuan kurang baik proporsinya lebih besar
(61,8%), namun personal higiene subjek saat kontak dengan
antinyamuk seperti tidak makan, tidak minum atau tidak merokok saat
mengaplikasikan antinyamuk sebagian besar sudah baik (60,3%).
Perilaku penyimpanan antinyamuk oleh subjek cenderung masih
kurang baik (62,5%), demikian halnya dengan kelengkapan alat
pelindung diri saat aplikasi antinyamuk mayoritas subjek belum
menggunakannnya secara lengkap (68,4%)