Anda di halaman 1dari 7

The 13th University Research Colloqium 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Terhadap Tindakan


Pengobatan Mandiri Penyakit Kutu Air
Nailati Syarifah1, Wulan Agustin Ningrum2*, Nina Zuhana3 , Ainun Muthoharoh4
1,2,4
Prodi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
3
Prodi Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan
*Email: wulan1414@yahoo.co.id

Abstrak
Keywords: Pengobatan mandiri merupakan suatu tindakan penggunaan obat-obatan
Pengobatan mandiri, tanpa resep dokter yang dilakukan oleh masyarakat atas keinginan diri
Sikap, Tingkat sendiri. Dalam melakukan pengobatan mandiri diperlukan pengetahuan dan
pengetahuan sikap yang baik untuk menghasilkan tindakan pengobatan mandiri yang
tepat. Pekalongan merupakan waterfrontcity yang memiliki risiko tinggi
mengalami banjir rob. Salah satu dampak terjadinya banjir rob yaitu
terjadinya penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan
sikap terhadap tindakan pengobatan mandiri penyakit kutu air akibat
dampak rob di Kelurahan Panjang Wetan tahun 2020. Metode penelitian ini
bersifat deskriptif korelatif dengan menggunakan desain cross sectional.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik
nonprobability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling
dengan jumlah 96 responden. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan teknik pengujian chi square. Hasil dari penelitian ini
sebagian besar responden 75% memiliki tingkat pengetahuan kurang,
sebagian besar responden 78% memiliki sikap yang negatif serta sebagian
besar responden 75% memiliki tindakan yang negatif terhadap pengobatan
mandiri. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap tindakan pengobatan mandiri penyakit kutu air dengan nilai
signifikasi sebesar 0,276 serta didapatkan nilai odds ratio sebesar 1,750,
sedangkan ada hubungan antara sikap masyarakat terhadap tindakan
pengobatan mandiri penyakit kutu air dengan nilai signifikasi sebesar
0,000)

1. PENDAHULUAN untuk mengatasi penyakit yang ringan pada


Pengobatan mandiri dapat diartikan kehidupan sehari-hari (Adhikary, dkk 2014).
sebagai pemilihan dan penggunaan obat- Skiner seorang ahli psikologi
obatan yang ditujukan untuk penyakit ringan menyatakan bahwa perilaku merupakan
atau gejala yang telah dikenali sendiri tanpa respon atau reaksi dari stimulus atau
perlu adanya peresepan dari dokter. rangsangan dari luar meliputi pengetahuan
Pengobatan mandiri dapat dilakukan apabila dan sikap. Dalam proses pembentukan
mendapatkan obat tanpa resep, pemberian tindakan diperlukan adanya pengetahuan
dari teman ataupun keluarga, pembelian sebagai salah satu bentuk dari objek
berdasarkan resep lama atau penggunaan kesehatan yang dapat dijabarkan sehingga
obat sisa. Sebagian besar masyarakat akan menimbulkan respon batin berupa
menganggap melakukan pengobatan mandiri sikap. Sikap merupakan keteraturan
lebih nyaman dilakukan karena lebih mudah perasaan, perilaku pemikiran seseoarang
dalam interaksi sosial. Sikap merupakan

215
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

suatu kesiapan maupun kesediaan untuk


bertindak namun sikap belum menjadi suatu 2. METODE
aktivitas maupun tindakan, maka diperlukan A. Desain Penelitian
sikap dan pengetahuan yang baik untuk Penelitian ini menggunakan jenis
menjadikan suatu tindakan yang tepat atau penelitian non eksperimental dengan
sesuai dengan harapan yang kita inginkan metode deskriptif korelatif serta
(Azwar, 2011). digunakan desain penelitian dengan
Pada penelitian oleh Ikhsyan (2017) pendekatan cross-sectional.
didapatkan hasil bahwa dampak kesehatan
akibat rob Kecamatan Semarang Timur B. Tempat dan Waktu Penelitian
menyebabkan wilayah tergenang dan Tempat penelitian ini dilakukan di
merupakan sarang beberapa jenis penyakit Kelurahan Panjang Wetan Kota
antara lain diare, penyakit kulit, gatal, iritasi, Pekalongan pada bulan Juni 2020.
kutu air dan lain-lain yang disebabkan
tercemarnya air rob. Hasil penelitian lain C. Populasi dan Sampel
juga menunjukkan prevalensi penyakit kulit Populasi dalam penelitian ini adalah
pada masyarakat yang terkena banjir adalah masyarakat Kelurahan Panjang Wetan
sebesar 47,57% dari 103 keluarga yang Kota Pekalongan yang terdampak banjir
diamati dengan jenis yang terbanyak adalah rob, penentuan besar sampel dalam
penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur penelitian menggunakan rumus wibisono.
sebesar 71,43% (Nugerahdita, 2009). Berdasarkan rumus tersebut maka dapat
Menurut Marfai, dkk (2013) dalam ditentukan besar sampel yang akan
penelitiannya Pekalongan merupakan diteliti yaitu minimal pengambilan
waterfront city yang berhadapan langsung sampel sebesar 96 responden dengan
dengan Laut Jawa yang memiliki jumlah batas toleransi eror sebesar 5% atau 0,05.
penduduk yang padat. Banjir rob yang
terjadi di wilayah pesisir khususnya di D. Metode Sampling
Pantai Utara Jawa, telah membawa dampak Teknik pengambilan sampel dalam
yang signifikan terhadap aktivitas di wilayah penelitian dilakukan dengan metode non
perkotaan. Kondisi elevasi wilayah tersebut probability sampling yaitu menggunakan
yang berada pada wilayah pesisir yang purposive sampling. Sesuai dengan
sangat datar, menyebabkan potensi kejadian kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
banjir rob menjadi lebih besar. ditetukan diperoleh 96 orang untuk
Hasil studi pendahuluan yang telah dijadikan responden dalam penelitian.
dilakukan pada 10 orang di Kelurahan Variabel yang digunakan dalam
Panjang Wetan tepatnya di RW 01 dan RW penelitian ini yaitu variabel bebas dan
06, bahwa 100% menyatakan penyakit yang variabel terikat.
sering timbul oleh adanya banjir rob adalah
penyakit kulit seperti kutu air serta 9 orang E. Variabel yang diteliti
diantaranya menyatakan telah melakukan Variabel bebas pada penelitian ini
pengobatan mandiri penyakit kutu air yang adalah tingkat pengetahuan dan sikap
dialaminya dengan membeli obat sendiri di masyarakat kelurahan panjang wetan
toko obat sekitar tempat tinggalnya. mengenai tindakan pengobatan mandiri
Berdasarkan uraian diatas peneliti penyakit kutu air. Variabel terikat pada
tertarik untuk melakukan penelitian tentang penelitian ini adalah tindakan pengobatan
hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mandiri yang dilakukan masyarakat
terhadap tindakan pengobatan mandiri kelurahan panjang wetan.
penyakit kutu air akibat dampak rob di
Kelurahan panjang wetan dengan tujuan F. Instrumen Penelitian
untuk memberikan gambaran tentang ada Instrumen yang digunakan dalam
atau tidaknya hubungan antara pengetahuan penelitian ini adalah kuesioner.
dan sikap masyarakat terhadap tindakan Kuesioner yang digunakan dalam
pengobatan mandiri penyakit kutu air.

216
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

penelitian telah melalui uji validitas dan kelamin yang diperoleh dari hasil
realibilitas sebelum digunakan sebagai penelitian bahwa lebih dari sebagian
parameter dalam penelitian. Kuesioner responden yang melakukan pengobatan
sebagai teknik pengumpulan data ini mandiri adalah perempuan yang
digunakan untuk mengumpulkan data berjumlah sebanyak 61 responden
dalam jumlah yang besar (Sugiyono, dengan persentase 63,5%, hal ini
2011). dikarenakan lebih banyaknya responden
dengan jenis kelamin perempuan yang
G. Analisis Data dapat ditemui di rumah dibandingkan
Analisis data yang digunakan dengan responden laki-laki.
dalam penelitian ini menggunakan
analisis univariat dan analisis bivariat. Tabel 1. Karakteristik responden
Analisis univariat bertujuan untuk Karakteristik responden Frekuensi Persentase
(f) (%)
menjelaskan atau mendeskripsikan
Jenis kelamin
karakteristik setiap variabel penelitian. 1. Perempuan 61 63,5
Analisis bivariat dalam penelitian ini 2. Laki-laki 35 36,5
bertujuan untuk menganalisis hubungan Pendidikan terakhir
tingkat pengetahuan dan sikap terhadap 1. SD 36 37,5
tindakan pengobatan mandiri penyakit 2. SMP 19 19,8
3. SMA 34 35,4
kutu air akibat dampak rob di 4. Perguruan tinggi 7 7,3
Kelurahan Panjang Wetan Kota
Pekalongan. Berdasarkan acuan Status pernikahan
tersebut maka digunakan tekhnik uji chi 1. Sudah menikah 89 92,7
2. Belum menikah 7 7,3
square dengan ketentuan nilai frekuensi
Pekerjaan
harapan (expected) yang kurang dari 5
1. Tidak bekerja 40 41,7
tidak lebih dari 20%, selanjutnya 2. Buruh 19 19,8
perhitungan dapat dilakukan dengan 3. Wiraswasta 21 21,9
program SPSS dimana nilai signifikansi 4. PNS 1 1,0
5. Lain-lain 15 15,6
<0,05.
Tempat pembelian obat
1. Warung 38 39,6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Toko obat 0 0
Penelitian ini dilakukan untuk 3. Apotek 58 60,4
mengetahui hubungan antara tingkat Sumber informasi
pengetahuan dan sikap terhadap tindakan 1. Pengalaman 51 53,1
pribadi atau
pengobatan mandiri penyakit kutu air akibat keluarga
dampak rob di Kelurahan Panjang wetan. 2. Media massa atau 5 5,2
Hasil penelitian ini adalah dengan iklan
menggunakan analisa univariat dan analisa 3. Saran teman atau 40 41,7
bivariat. tetangga
(Data diolah, 2020).
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang Tingkat pendidikan terakhir
terdapat dalam penelitian ini terdiri dari responden yaitu hampir setengah
beberapa aspek yaitu jenis kelamin, responden memiliki tingkat pendidikan
pekerjaan, pendidikan terakhir, terakhir SD sebanyak 36 responden
pendapatan perbulan, jenis penyakit kutu dengan persentase 37,5%. Secara teori
air yang pernah dialami, tempat semakin tinggi tingkat pendidikan formal
pembelian obat yang telah digunakan yang dimiliki seseorang maka semakin
serta sumber informasi yang didapatkan baik pula tingkat pengetahuan serta
oleh responden. kesadaran sikap seseorang dalam
Berdasarkan Tabel 1 dapat menyikapi penyakit yang dialaminya,
diketahui data karakteristik umum jenis akan tetapi seseorang yang memiliki

217
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

tingkat pendidikan rendah tidak mutlak Gambaran tingkat pengetahuan


memiliki pengetahuan serta kesadaran dalam penelitian ini di bagi menjadi 2
sikap yang rendah, hal ini dikarenakan yaitu baik dan kurang berdasarkan hasil
pengetahuan dapat diperoleh secara dari cut off point, yaitu apabila skor >
nonformal serta faktor lain yang dapat median maka pengetahuan dikatakan
mempengaruhi (Notoatmodjo, 2012). baik atau positif, sedangkan apabila skor
Karakteristik umum responden < median maka dikatakan kurang atau
menunjukkan bahwa lebih dari sebagian negatif dikarenakan nilai distribusi tidak
tempat pembelian obat yang dilakukan normal.
oleh responden adalah pembelian di Dari Tabel 2 dapat diketahui
Apotek sejumlah 58 responden dengan bahwa sebagian besar 75,0% responden
persentase 60,4%. Menurut Zeenot memiliki tingkat pengetahuan yang
(2013) ditinjau dari kemudahan kurang sebanyak 72 orang, sebagian
memperoleh produk obat, tidak sedikit besar responden 78,1% memiliki sikap
orang lebih memilih kenyamanan untuk yang negatif sebanyak 75 orang serta
membeli obat di apotek dibandingkan sebagian besar responden 75,0%
dengan harus mengantri lebih lama di memiliki tindakan yang negatif terhadap
rumah sakit maupun klinik. Seseorang pengobatan mandiri penyakit kutu air
cenderung lebih memilih apotek akibat dampak rob sebanyak 72 orang.
dikarenakan lebih efektif dari segi biaya Tingkat pengetahuan masyarakat
maupun waktu yang dikeluarkan Kelurahan Panjang Wetan mengenai
dibandingkan dengan periksa langsung pengobatan mandiri penyakit kutu air
ke dokter maupun rumah sakit. sebagian besar responden memiliki
Karakteristik umum responden kategori pengetahuan kurang.
menujukkan sebagian sumber informasi Pengetahuan yang kurang ini mungkin
yang telah didapatkan sebanyak 51 orang terjadi karena kurang adanya informasi
dengan prosentase 53,1% memperoleh yang diperoleh masyarakat mengenai
sumber informasi berdasarkan pengobatan mandiri penyakit kutu air
pengalaman pribadi atau keluarga. Hasil serta belum pernah dilakukannya
ini sesuai dengan penelitian yang pernah pendidikan kesehatan di Kelurahan
dilakukan sebelumnya bahwa didapatkan Panjang Wetan mengenai pengobatan
hasil yaitu mayoritas responden mandiri terkait penyakit kutu air akibat
melakukan pengobatan mandiri dampak rob yang sering terjadi di
dikarenakan pengalaman penggunaan wilayah tersebut, sehingga pengetahuan
obat pribadi atau keluarga (Harahap, masyarakat masih tergolong kurang.
2017) Tingkat pengetahuan seseorang
B. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
serta Tindakan Pengobatan Maniri faktor internal dan faktor eksternal.
Penyakit Kutu Air Akibat Banjir Rob di Faktor internal dapat meliputi
Kelurahan Panjang Wetan. pendidikan, pekerjaan maupun usia.
Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki
Tabel 2. Gambaran umum variabel penelitian
Gambaran Umum Frekuensi Persentase
seseorang maka akan semakin bertambah
(f) (%) pengetahuan yang diperoleh. Faktor
Tingkat pengetahuan eksternal dapat meliputi informasi,
1. Baik 24 25,0 lingkungan dan sosial budaya. Informasi
2. Kurang 72 75,0 berpengaruh dikarenakan dapat
Sikap
1. Positif 21 21,9 meningkatkan pengetahuan seseorang
2. Negatif 75 78,1 terhadap suatu hal. Informasi yang benar
Tindakan dan tepat dapat mempengaruhi
1. Positif 24 25,0 pengetahuan agar dapat dicapai mutu
2. Negatif 72 75,0
pengetahuan yang baik (Prastiwi dkk,
(Data diolah, 2020).
2014).

218
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Gambaran sikap masyarakat kutu air sebagian besar responden


tentang penyakit kutu air dan pengobatan memiliki tindakan yang negatif.
mandiri sebagian besar responden Tindakan responden yang bersifat negatif
memiliki sikap yang negatif. Sebagian ini dapat terjadi akibat kecenderungan
besar responden memiliki sikap negatif melakukan kesalahan dalam pengobatan
terhadap butir pernyataan 2 dan 4 yang mandiri yaitu masih banyaknya
merupakan pokok bahasan mengenai masyarakat yang menggunakan obat
aturan penggunaan obat dalam yang kurang tepat seperti lotion anti
pengobatan mandiri penyakit kutu air, nyamuk yang digunakan untuk mengatasi
masyarakat masih banyak yang tidak penyakit kutu air yang dapat dibeli secara
memperhatikan dosis obat yang tertera mudah di warung sekitar rumah.
dalam kemasan, serta masih kurang Berdasarkan karakteristik dalam
pahamnya mengenai penggunaan obat penelitian ini didapatkan hasil kurang
dalam pengobatan mandiri. dari separuh responden melakukan
Penelitian sebelumnya Handayani, pembelian obat di warung. Masih
dkk (2013) mendapatkan hasil nilai sikap banyaknya masyarakat memilih membeli
yang negatif pada mahasiswa non obat di warung ini dapat disebabkan
kesehatan dalam melakukan pengobatan karena lebih dekat dari rumah, lebih
mandiri. Responden memiliki sikap murah serta dapat juga menyembuhkan
negatif terhadap penggunaan obat yaitu rasa sakit yang dialami, akan tetapi
berkaitan dengan penggunaan sendok pembelian obat di warung masih kurang
makan untuk obat dalam bentuk cair, tepat untuk dilakukan dikarenakan
pembuangan obat yang sudah kadaluarsa kesalahan dosis serta ketidak tepatan obat
serta penggunaan obat antibiotik yang yang digunakan semakin beresiko terjadi.
tidak tepat. Guna mengatasi resiko Hal ini disebabkan karena tidak adanya
penggunaan obat yang salah, aturan pakai informasi lebih lanjut dari tenaga
atau peringatan harus disertakan dalam kefarmasian terkait ketepatan obat yang
kemasan dan hendaknya dapat ditaati akan digunakan (Harahap, 2017).
serta dibaca dengan teliti untuk
menghindari resiko terjadinya kesalahan C. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
dalam penggunaan obat (Tan dan Sikap Terhadap Tindakan Pengobatan
Rahardja, 2010). Mandiri Penyakit Kutu Air Akibat Banjir
Sikap yang dimiliki seseorang Rob di Kelurahan Panjang Wetan
merupakan reaksi tertutup dari tingkah
Tabel 3. Hubungan antara tingkat pengetahuan
laku yang akan dilakukan oleh seorang terhadap tindakan pengobatan mandiri penyakit
individu. Sikap yang negatif akan kutu air
mempengaruhi seseorang cenderung Tingkat Tindakan Total Sig OR
berfikir negatif, hal ini dikarenakan sikap Pengetahuan Positif Negatif
merupakan predisposisi dari sebuah Baik 8 16 24 0,276 1,750
prilaku. Seseorang yang memiliki sikap Kurang 16 58 72
Total 24 72 96
yang negatif akan cenderung berdampak (Data diolah, 2020).
terhadap perilaku kesehatannya
dikarenakan kurangnya rasa percaya atau Berdasarkan hasil uji chi square pada
lebih memilih membiarkan keluhan yang Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai
dialaminya. Kesalahan dapat terjadi signifikasi yang diperoleh adalah 0,276,
apabila seseorang memiliki sikap dan sehingga dapat diketahui tidak ada hubungan
pemahaman yang cenderung negatif yaitu antara tingkat pengetahuan masyarakat
dengan kemungkinan melakukan Kelurahan Panjang Wetan terhadap tindakan
kesalahan penggunaan obat secara terus pengobatan mandiri penyakit kutu air.
menurus dikarenakan kurangnya Menurut Notoatmodjo (2014)
informasi yang dimiliki (Kardewi, 2018). pengetahuan atau kognitif merupakan
Gambaran tindakan masyarakat dominan yang sangat penting untuk
tentang pengobatan mandiri penyakit

219
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

terbentuknya suatu tindakan seseorang Berdasarkan hasil uji chi square


karena pengetahuan yang baik di dasari oleh pada tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai
pengalaman dan sumber informasi yang signifikasi yang diperoleh adalah 0,000,
didapat. Teori tersebut sesuai dengan hasil sehingga dapat diketahui bahwa ada
karakteristik pada penelitian bahwa sebagian hubungan antara sikap masyarakat
besar responden menggunakan pengalaman Kelurahan Panjang Wetan terhadap tindakan
pribadi atau keluarga sebagai sumber pengobatan mandiri penyakit kutu air.
informasi dalam melakukan pengobatan Penelitian lain Zahra (2019) secara
mandiri penyakit kutu air, sehingga statistik juga menunjukkan bahwa terdapat
mengakibatkan kurang adanya informasi hubungan bermakna antara sikap dengan
tambahan yang dimiliki oleh masyarakat. tindakan yang dilakukan oleh responden
Oleh karena itu upaya untuk membekali dengan nilai signifikansi 0,012, dalam
masyarakat agar memiliki keterampilan penelitian ini menyatakan bahwa sikap
mencari informasi obat secara tepat dan sangat berpengaruh terhadap tindakan yang
benar perlu dilakukan. akan dilakukan oleh seseorang. Sikap
Ketersediaan sumber informasi merupakan sebuah evaluasi umum yang
merupakan salah satu faktor penentu kualitas dibuat individu terhadap dirinya sendiri atau
pengobatan mandiri yang dilakukan. Apabila orang lain atas reaksi atau respon terhadap
sumber informasi tersebut dapat stimulus atau objek yang dapat
memberikan pengetahuan yang benar terkait menimbulkan perasaan yang disertai dengan
pengobatan mandiri, diharapkan sumber tindakan yang sesuai dengan objeknya.
informasi tersebut dapat meningkatan Sikap yang cenderung negatif maka akan
kualitas dari pengobatan mandiri yang menghasilkan tindakan yang negatif
dilakukan masyarakat sehingga dapat dikarenakan sikap termasuk dalam
mencapai hasil pengobatan mandiri yang predisposisi dalam seseorang melakukan
diinginkan. Masyarakat memerlukan suatu tindakan (Azwar, 2013).
informasi obat yang jelas dan dapat Gambaran sikap masyarakat dapat
dipercaya agar obat yang digunakan dalam diketahui bahwa sebagian besar masyarakat
pengobatan mandiri tepat dan sesuai. memiliki sikap negatif terhadap penggunaan
Apoteker sangat berperan sebagai pemberi obat dalam pengobatan mandiri yang
informasi khususnya untuk obat-obatan yang dilakukan. Hal inilah yang mungkin
digunakan dalam pengobatan mandiri menyebabkan terbentuknya tindakan yang
(Dianawati, 2008). negatif dalam pengobatan mandiri penyakit
Odds ratio (OR) merupakan ukuran kutu air. Sesuai dengan teori bahwa sikap
asosiasi paparan (faktor resiko) dengan merupakan komponen yang mendahului
kejadian penyakit. Hasil nilai odds ratio tindakan atau perilaku terbuka atau dapat
menunjukkan kemungkinan hasil dari diartikan sikap merupakan ancang-ancang
paparan dibandingkan dengan hasil tanpa untuk melakukan suatu tindakan (Elisa,
adanya paparan tersebut. Nilai Odds Ratio 2017).
yang diperoleh sebesar 1,750 yang berarti
tingkat pengetahuan masyarakat memiliki 4. KESIMPULAN
resiko meningkat sebesar 1,750 kali Tidak ada hubungan bermakna
terhadap tindakan pengobatan mandiri antara tingkat pengetahuan masyarakat
penyakit kutu air. terhadap tindakan pengobatan mandiri
dengan nilai signifikasi 0,276 serta
Tabel 4. Hubungan antara sikap terhadap memiliki nilai OR sebesar 1,750, yang
tindakan pengobatan mandiri penyakit kutu air
berarti tingkat pengetahuan masyarakat
Tindakan
Sikap Jumlah Sig memiliki resiko meningkat sebesar 1,750
Positif Negatif
kali terhadap tindakan pengobatan
Positif 12 9 21 0,000
mandiri penyakit kutu air. Ada hubungan
Negatif 12 63 75 bermakna antara sikap masyarakat
Total 24 72 96
(Data diolah, 2020).

220
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

dengan tindakan pengobatan mandiri [9] Notoatmodjo. 2014. Pendidikan dan


dengan nilai signifikasi 0,000. Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
REFERENSI [10] Notoatmodjo. 2012. Kesehatan
[1] Adhikary, M., Tiwari, P., Singh, S., & Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT
Karoo, C., 2014. Study of Rineka Cipta.
selfmedication practices and its [11] Nugerahdita, N., 2009. Pravalensi
determinant among college students Penyakit Kulit dan Pengobatannya
of Delhi University North Campus, pada Beberapa RW di Kelurahan
New Delhi, India. International Petamburan Jakarta Pusat. Laporan
Journal of Medical Science and Akhir Penelitian. Jakarta.
Public Health, Volume 3(4), p 406- [12] Pratiwi, Pristianty, L., Noorrizka,
409. G., dan Impian, A., 2014. Pengaruh
[2] Azwar, S. 2011. Sikap manusia: Pengetahuan Terhadap Perilaku
Teori dan Pengukuran. Jakarta: Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi
Pustaka Pelajar. Non-Steroid Oral pada Etnis
[3] Elisa, 2017. Sikap dan Faktor yang Thionghoa di Surabaya. Jurnal
Berpengaruh, Buku Ajar Farmasi Komunitas, Vol. 1 No. 2, hal
Keperawatan. Jakarta: Salemba 23-40.
Medika. [13] Tan, T, H dan Rahardja, K., 2010.
[4] Handayani, D, T., Sudarso dan Obat-obat sederhana untuk Gangguan
Kusuma, A, M., 2013. Swamedikasi Sehari-hari. Jakarta: PT Elex Media
pada mahasiswa kesehatan dan non Komputindo.
kesehatan. Jurnal Manajemen dan [14] Zahra, S, D., 2019. Hubungan
Pelayanan Farmasi, Vol. 3. No. 3. Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa SI
[5] Harahap, N.A, Khairunnisa & Juanita Non Kedokteran Universitas Lampung
T., 2017. Tingkat Pengetahuan dan Terhadap Perilaku Penggunaan
Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Antibiotik. Skripsi. Fakultas
Apotek Kota Panyabungan. Kedokteran Universitas Lampung.
Departemen Farmakologi Farmasi
Universitas Sumatra Utara. Jurnal
Sains Farmasi & Klinis, Vol. 2 No. 2,
hal. 186-192.
[6] Ikhsyan, N.,. 2017. Analisis Sebaran
dan Adaptasi Masyarakat terhadap
Banjir Rob di Kecamatan Semarang
Timur dan Kecamatan Gayamsari
Kota Semarang. Jurnal GeoEco.
[7] Kardewi, E., 2018. Hubungan
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Terhadap Self Medication
Penggunaan Obat Analgesik Bebas di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina
Husada. Sriwijaya Journal of
Medicine, Vol. 1 No. 1, hal 16-23.
[8] Marfai, M. A., 2013. Pemodelan
Spasial Bahaya Banjir Rob
Berdasarkan Skenario Perubahan Iklim
dan Dampaknya di Pesisir Pekalongan.
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Jurnal Bumi Lestari, Vol. 13. No. 2,
hal. 244-256.

221

Anda mungkin juga menyukai