ARINI NASHIRAH
160610015
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
tidak semestinya (4). Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung
menjadi
1
2
pendorong terjadinya diare yaitu faktor agent, penjamu, lingkungan dan perilaku.
Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling dominan yaitu sarana penyediaan
air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor berinteraksi bersama dengan perilaku
manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka penularan diare dengan
mudah dapat terjadi (5).
Berdasarkan hasil penelitian Juariah, diketahui bahwa ada hubungan
bermakna antara kesakitan diare dengan sumber air bersih, kepemilikan jamban, jenis
lantai, pencahayaan rumah dan ventilasi rumah (6). Rahadi menyimpulkan bahwa ada
hubungan antara kepemilikan jamban, jarak Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL), jenis lantai dengan kejadian diare. Berdasarkan hasil penelitian Wibowo et
al diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara terjadinya diare dengan
pembuangan tinja dan jenis sumber air minum (7).
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita.
2. Apakah ada hubungan antara kepemilikan jamban dengan kejadian diare pada
balita?
3. Apakah ada hubungan antara jenis lantai dengan kejadian diare pada balita?
4. Apakah ada hubungan antara pencahayan rumah dengan kejadian diare pada
balita?
5. Apakah ada hubungan ventilasi rumah dengan kejadian diare pada balita?
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek penelitian yang layak untuk
dilakukan penelitian atau dijadikan responden. Kriteria inklusi pada penelitian ini
adalah:
6
4 Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah subjek penelitian yang tidak dapat mewakili sampel
karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Kriteria ekslusi pada
penelitian ini adalah:
a. Seluruh rumah yang di dalamnya tidak terdapat balita dan atau terdapat
balita tetapi tidak pernah menderita diare.
b. Satu rumah yang didalamnya terdapat lebih dari satu keluarga yang
memiliki balita dan tidak memiliki kandang ternak yang menderita diare.
c. Tidak hadir saat penelitian.
d. Tidak bersedia menjadi subjek penelitian atau menjadi responden.
Keterangan:
n : Besar sampel
N : Besar populasi
P : Perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen pada populasi
(95%)
q :1–p
Z1 – a/2 : statistik Z (Z = 1,96 untuk a = 0,05)
d : Data presisi absolut atau largin of error yang diinginkan diketahui
sisi proporsi (5%)
Berdasarkan rumus diatas sampel penelitian ini adalah:
intensifikasi hari
cahaya sinar membuka
matahari yang jendela
dapat menerangi 2. Jika
seluruh bagian setiap
ruangan hari tidak
membuka
jendela
6. Ventilasi Lubang angin Wawancara Kuisioner 1. Jika ada Ordinal
rumah atau jendela jendela
untuk keluar 2. Jika tidak
masuknya ada
udara yang ada jendela
pada
kamar Balita
dan ruang
keluarga.
3.7.1PENGOLAHAN DATA
Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah,
yaitu:
1. Editing adalah proses pemeriksaan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti.
2. Coding adalah proses pemberian kode pada data yang telah didapatkan dengan
tujuan untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data.
3. Tabulating adalah proses pengorganisasian suatu data agar dapat dijumlah,
disusun, dan di tata agar dapat lebih mudah disajikan dan di analisis.
4. Cleaning adalah proses pembersihan data yang dilakukan untuk menjaga data
dari kerusakan sebelum di analisis.
5. Computing adalah proses memasukan data ke komputer dan mengolahnya
dengan menggunakan software statistik.
2. Aalisis Bivariat
11
Dilakukan untuk menguji hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan
uji statistik chi square untuk mengetahi hubungan yang signifikan antara masing-
masing variabel bebas dengan variabel terikat. Uji chi square dilakukan dengan
mengunakan bantuan perangkat lunak berbentuk komputer dengan tingkat signifikan
p>0,05 (taraf kepercayaan 95%). Dasar pengambilan keputusan dengan tingkat
kepercayaan 95% :
a. Jika nilai sig p>0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.
b. Jika nilai sig p = 0,05 maka hipotesis penelitian diterima (9).
DAFTAR PUSTAKA
2. diare 1.pdf.
3. Kemenkes RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Situasi Diare di
Indonesia. J Bul Jendela Data Inf Kesehat. 2011;2:1–44.
4. Ganiwijaya F, Rahardjo M, Nurjazuli. Sebaran Kondisi Sanitasi Lingkungan
Dengan Kejadian Diare pada Balita Menggunakan Sistem Informasi Geografis
Di Kecamatan Semarang Selatan. J Kesehat Masy. 2016;4(3):782–91.
5. Ni KEE. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita
yang berobat ke badan rumah sakit umum tabanan. Kesehat Lingkung.
2014;4(2):134.
6. Novitry F, Agustin R. Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa
Sukomulyo Martapura Palembang. J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2018;2(2):107.
7. Bumulo S. Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban
Keluarga I. PENDAHULUAN. Res Artik. 2012;1.
8. Bandura a, Barbaranelli C, Caprara G V, Pastorelli C. Universitas Sumatera
Utara. Child Dev [Internet]. 2008;72(1):187–206. Link:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15350854
9. Iii BAB, Penelitian M. Cross Sectional. 2014;2014:48–56.