Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional

dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini bertujuan untuk

mempelajari hubungan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada

masyarakat wilayah kerja Puskesmas Pondidaha Kabupaten Konawe periode

Agustus 2019. Penelitian ini dilakukan pada satu saat dan pengamatan subjek

studi hanya dilakukan satu kali selama satu penelitian (Budiarto, 2013).

Populasi

Sampel

Faktor risiko + Faktor risiko -

Efek + Efek - Efek + Efek -

Gambar 4. Rancangan Penelitian Cross Sectional

21
B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanAgustustahun 2019.

2. Lokasi penelitian

Lokasi Penelitian adalah Wilayah Kerja Puskesmas Pondidaha

Kabupaten Konawe.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang

mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2005).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang

bermukim di Kelurahan Pondidaha sejumlah297 kepala keluarga.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari subjek yang diambil dari populasi untuk

diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Dengan jumlah populasi yang diketahui, maka digunakan jumlah sampel

minimal (Lameshow, 1997):


Keterangan:

n = Besar sampel

N = Besar populasi

Z21-α/2 = Tingkat kemaknaan yang dikehendaki

P =Estimasi proporsi

d = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki

Dengan Z21-α/2 = 1,96, P=50%, d=0,1 dan N=297

n = 56 sampel

Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel minimal adalah

56responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik penarikan

propotional sampling yaitu tenik pengambilan sampel pada penelitian

yang populasinya berbeda-beda di setiap unit untuk mendapatkan

perwakilan yang berimbang di setiap populasi yang ada (Notoatmodjo,


2005). Distribusi sampel penelitian dengan teknik random dapat dilihat

pada tabel distribusi sampel penelitian:

Sampel dalam penelitian merupakan bagian dari populasi yang

memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria

umum subjek penelitian dari populasi terjangkau. Kriteria inklusi dalam

penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Responden adalah bapak atau ibu rumah tangga.

b. Bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.

Kriteria eksklusi yaitu kriteria yang menghilangkan kemungkinan

populasi untuk menjadi sampel. Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian

ini antara lain sebagai berikut:

a. Bapak atau ibu rumah tangga tidak berada ditempat saat penelitian

dilakukan.

b. Tidak bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen pengumpulan data

a. Kuesioner, yang berisikan daftar pertanyaan tentang variabel-

variabel yang diteliti yakni karateristik responden dan penderita

Diare pada masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Pondidaha

Kabupaten Konawe.

b. Master tabel observasi, berisikan variabel-variabel yang diteliti

dengan menggunakan teknik skoring.


c. Dokumentasi, yaitu sejumlah data-data atau informasi dari observasi

dilapangan.

d. Alat ukur sesuai dengan variabel yang diteliti:

1) Rollmeter untuk rasio ventilasi dan kepadatan rumah

(membandingkan luas lantai rumah dengan jumlah anggota

keluarga yang menempati ruangan tersebut).

2) Luxmeter untuk pencahayaan.

3) Hygrometer untuk kelembaban.

2. Cara pengumpulan data

a. Data primer

Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi

langsung. Wawancara dengan responden menggunakan kuesioner

untuk mendapatkan karateristik responden, kejadian Diare dalam

anggota keluarga. Observasi langsung dirumah responden untuk

mengukur beberapa variabel yang diteliti yaitu; adanya sabun dan air

mengalir di dalam rumah.

b. Data sekunder

Data Sekunder diperoleh melalui hasil pencatatan dan pelaporan

(dokumentasi) dari instansi yang terkait berupa Profil Kesehatan

Sulawesi Tenggara 2013, Data Kependudukan Kelurahan Pondidaha,

dan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan terpadu Puskesmas

Pondidaha tahun 2019.


E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Diare

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya

frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali∕hari) disertai perubahan

konsistensi tinja (menjadi cair), dengan∕tanpa darah dan∕atau lendir. Diare

Akut adalah Diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.

Kriteria objektif:

Dalam penelitian ini yang dikaji adalah kejadian Diare pada

masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Pondidaha Kabupaten Konawe

yang berlangsung selama kurang dari 14 hari. Kejadian Diare adalah

karateritik penderita Diare yang dinyatakan positif berdasarkan diagnosis

dokter.

a. Diare :menderita Diare berdasarkan diagnosis

dokter.
b. Bukan Diare : tidak menderita Diare berdasarkan diagnosis

dokter.

2. Pengelolaan Air minum dan makanan

a. Cara Pengolahan Makanan

Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan

mentah menjadi makanan siap santap. Pengolahan makanan yang baik

adalah yang mengikuti kaidah dari prinsip-prinsip higiene dan sanitasi.

Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara

terlindung dari kontak langsung dengan tubuh. Perlindungan kontak


langsung dengan makanan dilakukan dengan menggunakan sarung

tangan plastik dan penjepit makanan (Arisman, 2009).

Tujuan pengolahan makanan adalah agar tercipta makanan yang

memenuhi syarat kesehatan, mempunyai cita rasa yang sesuai, serta

mempunyai bentuk yang mengundang selera (Azwar, 1990). Dalam

pengolahan makanan, ada empat aspek yang harus diperhatikan yaitu

penjamah makanan, cara pengolahan makanan, tempat pengolahan

makanan, dan peralatan pengolahan makanan (Kusmayadi, 2008).

b. Cara Pengolahan Air Minum

Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia,

hewan, tumbuhan dan jasad-jasad lain. Khususnya manusia, manusia

akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada

kekurangan makanan. Didalam tubuh manusia itu sendiri sebagian

besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55 – 60 % berat

badan terdiri dari air, untuk anak – anak sekitar 65 % dan untuk bayi

sebesar 80 %.

Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk

minum, masak, mandi, mencuci ( bermacam – macam cucian ) dan

sebagainya. Menurut perhitungan WHO dinegara – negara maju tiap

orang memerlukan air antara 60 – 120 liter per hari. Sedangkan

dinegara – negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang

memerlukan air antara 30 – 60 liter per hari..


Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan

kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif.

Air yang tidak tercemar, didefinisikan sebagai air yang tidak

mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas

yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat dipergunakan secara

normal. Air yang memenuhi syarat, diharapkan dampak negatif

penularan penyakit melalui air bisa diturunkan. Pengolahan Air

Minum Secara Sederhana

1. Secara Alamiah

Penyimpanan ( Storage ) dari air yang diperoleh dari berbagai

sumber seperti air danau, air kali, air sumur dan sebagainya.

Caranya : Air disimpan dan dibiarkan beberapa jam ditempatnya.

Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang terdapat di

dalam air, dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan jernih.

2. Dengan Menyaring

Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil,

ijuk, dan pasir.

3. Pengolahan Air dengan menambahkan zat kimia

Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam, yakni zat kima

yang berfungsi untuk koagulasi, dan akhirnya mempercepat

pengendapan, ( misalnya tawas). Zat kimia yang keduaadalah

berfungsi untuk menyucihamakan atau membunuh bibit penyakit

yang ada di dalam air ( misalnya chlor).


4. Pengolahan Air Dengan mengalirkan Udara

Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang

tidak enak, menghilangkan gas – gas yang tidak diperlukan,

misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.

5. Pengolahan Air Dengan Memanaskan Sampai Mendidih

Tujuannya untuk membunuh kuman – kuman yang terdapat pada

air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi

kecil, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan hasil pengukuran di

lapangan diolah dengan menggunakan program komputer. Langkah-langkah

pengolahan data meliputi:

1. Editing, yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk diteliti

kelengkapan, kejelasan makna jawaban, konsistensi maupun kesalahan

antar jawaban pada kuesioner.

2. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses

pengolahan data.

3. Entry, yaitu memasukkan data untuk di olah menggunakan komputer.

4. Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti

agar mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
G. Teknik Analisis Data

1. Analisis univariat

Analisis ini bertujuan untuk menampilkan distribusi frekuensi

berbentuk tabel tentang gambaran penelitian baik variabel dependent

maupun independent.

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini, analisis

bivariat digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan

cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare. Hasil pengamatan di

lapangan diolah menggunakan program komputer. Adapun uji statistik

yang digunakan adalah uji Chi-square dengan tingkat signifikan

(α=0.05). Hal ini berarti bahwa jika nilai p ≤ 0.05 dapat dikatakan

mempunyai hubungan yang bermakna, namun jika nilai p>0.05

dikatakan tidak ada hubungan.

Untuk mengetahui tingkatan keeratan hubungan antar variabel bebas

dan variabel terikat maka digunakan koefisien korelasi (CC

=Contingency Coefficient). Pedoman untuk memberikan korelasi dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan


1. 0,00-0,199 Sangat lemah
2. 0,20-0,399 Lemah
3. 0,40-0,599 Sedang
4. 0,60-0,799 Kuat
5. 0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2005)

H. Etika Penelitian

Penelitian ini juga memenuhi beberapa prinsip etik dan formulir

informed consent yang diberikan sebelum dilakukan penelitian.

1. Self determinan

Responden diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan apakah

bersedia atau tidak bersedia untuk mengikuti kegiatan penelitian, setelah

semua informasi yang berhubungan dengan penelitian dijelaskan, dengan

menandatangani informed consent yang disediakan.

2. Anonymity

Selama kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan

peneliti menggunakan nomor responden.

3. Confidentiality

Peneliti juga menjaga kerahasiaan identitas responden dan informasi

yang diperoleh. Semua catatan dan data responden disimpan sebagai

dokumentasi penelitian.

4. Protection from discomfort

Responden bebas dari rasa tidak nyaman, sebelum penelitian dilakukan

responden.

Anda mungkin juga menyukai