Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air adalah kebutuhan bagi kehidupan karena Semua makhluk
membutuhkan air, jadi jika tidak ada air tidak akan ada kehidupan. Air bersih
merupakan kebutuhan pokok manusia yang meliputi air yang dikonsumsi, untuk
mandi, mencuci dan kebutuhan kebersihan lainnya. Kesehatan lingkungan bisa
terwujud jika didukung dengan Kesehatan air di lingkungan tersebut. Oleh karena
itu, air benar-benar menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan yang
sehat. Salah satu hal yang mempengaruhi air bersih yaitu kesadaran masyarakat.
Semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat, semakin tinggi pula kebutuhan air
bersih yang diperlukan (Triatmadja,2019).
Menurut World Health Organization (WHO) Diare adalah kejadian buang
air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya , dengan frekuensi lebih
sering dari pada biasanya (tiga kali atau lebih dalaam sehari) Disebabkan oleh
infeksi mikrorganisme meliputi bakteri,virus, parasit, protozoa,E-coli, dan
penularannya secara fekal-oral.
Menurut Hijriani, 2020 Penyakit Diare merupakan penyebab kematian
kedua pada anak di bawah lima tahun dengan jumlah 525.000 (0,030%) anak
setiap tahun. Secara Global, ada hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare anak-anak
setiap tahun. Kejadian diare dapat berlangsung beberapa hari dan dapat
menimbulkan dehidrasi. Penyebab utama kematian akibat diare adalah dehidrasi
dan penyebab lainnya adalah infeksi bakteri septik (Hijriani, 2020).
Kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Nusa Indah masih tinggi,
Penyebanya diduga karena Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) sarana air bersih
yang kurang, sanitasi lingkungan yang jelek dan faktor budaya yang tidak sehat.
Prevalensi diare di cakupan wilayah kerja puskesmas Nusa Indah tahun
2019 tercatat bahwa penyakit diare merupakan penyakit terbanyak ke 6 dengan
jumlah mencapai 693 orang, sedangkan di tahun 2020 terjadi peningkatan kasus

1
menjadi 734 orang,dan kasus yang diare yang ditangani sebanyak 156 orang.

Hubungan air dengan penyakit diare adalah Air merupakan media yang
baik untuk pertumbuhan bakteri, kontaminasi mudah terjadi apabila higenitas dan
sanitasi kurang diperhatikan. Penggunaan sumber air yang tidak baik dapat
meningkatkan risiko terjadinya diare,selain itu diare juga bisa disebabkan oleh air
yang tidak aman untuk di minum. Diare merupakan salah satu penyakit berbasis
lingkungan yang menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian. Puskesmas
Nusa Indah yang mencakup kelurahan Nusa Indah,Tanah Patah, Kebun Beler dan
kelurahan kebun kenanga , sebagian besar masyarakat berada pada tingkat sosial
ekonomi menengah ke bawah. Pola hidup sebagian besar masyarakat juga kurang
memperhatikan higenitas dan sanitasi lingkungan sehingga dapat menimbulkan
pencemaran air yang dapat meningkatkan resiko kejadian diare.( Harsa, 2019).

B. Identifikasi Masalah
1. Mengidentifikasi kesehataan lingkungan (IKL) sarana air bersih dengan
kejadian diare di lingkungan kerja puskesmas Nusa Indah
2. Mengidentifikasi kualitas air dengan kejadian diare di lingkungan kerja
Puskesmas Nusa Indah
3. Mengidentifikasi sanitasi lingkungan dan kejadian diare di lingkungan kerja
Puskesmas Nusa indah.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pelaksanaan PBL 2 ini adalah agar mahasiswa mampu
merencanakan dan melaksanakan kegiatan Intervensi kesehatan masyarakat sesuai
dengan permasalahan dan sumber daya yang ada di lingkungan kerja
Puskesmas,dan mendapatkan gambaran yang utuh tentang penatalaksanaan
pelayanan kesehatan masyarakat terpadu dan terdepan dimasyarakat khususnya
tentang penanggulangan penyakit Diare di Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.

2
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi sarana air bersih yang ada di UPTD Puskesmas Nusa
Indah Bengkulu Untuk pencegahan diare
2. Untuk menetapkan prioritas masalah kesehatan yang terjadi akibat sarana air
bersih (Penyakit diare) yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
3. Untuk merumuskan penyebab masalah kesehatan akibat sarana air bersih
(Penyakit diare) yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
4. Untuk mengetahui dan mencari alternative pemecahan masalah kesehatan
mengenai penyakit diare yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
5. Untuk memprioritaskan pemecahan masalah kesehatan mengenai penyakit
diare yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
6. Untuk menerapkan kegiatan intervensi dari permasalahan kesehatan akibat
sarana air bersih (Penyakit daire) di UPTD Puskesmas Nusa Indah
7. Untuk Memonitoring dan mengevaluasi kegiatan intervensi dari
permasalahan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah

D. Manfaat

a. Mahasiswa

Ada pun manfaat yang didapat kan bagi Mahasiswa PBL 2 yaitu sebagi
berikut:

a. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis


b. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang tanggung jawab yang harus
dilakukan
c. Mendewasakan cara berpikir dan dayanalar Mahasiswa dalam melakukan
telaah, perumusan dan pemecahan masalah.
d. Membina Mahasiswa menjadi Inovator, Motivator dan Dinamisator.

e. Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab Mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat.
f. Menumbuhkan sikap profesionalisme dalam diri Mahasiswa.

3
b. Akademik

Ada pun manfaat yang didapat kan bagi Bidang akademik yaitu sebagi
berikut:

a. Laporan PBL yang di buat dapat digunakan sebagai salah satu bahaan untuk
audit internal kualitas pengajaran

b. Para dosen akan memeroleh berbagai pengalaman yang berharga dan


Menemukan berbagai masalah dan solusinya.

c. Mempererat Kerjasama antara Lembaga Muhammadiyah dengan instansi


lain.

d. Memperoleh Informasi dari mahasiswa yang telah melakukan PBL dalam


rangka penyeimbang materi pembelajaran di kampus dengan materi
pembelajaran dilapangan dalam bidang kesehatan khususnya Puskesmas.

c. Instansi PBL 2

Ada pun manfaat yang didapat kan bagi Instansi PBL 2 yaitu sebagi
berikut:

a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran


b. Cara berpikir, bersikap dan bertindak dari masyarakata akan lebih sesuai
dengan yang diharapkan.
c. Mempererat Kerjasama antara Lembaga Puskesmas dengan instansi lain.
d. Terciptanya kerjasama antara petugas puskesmas dengan mahasiswa yang
sedang praktek dalam meningkatkan mutu pelayanan.
e. Mendapatkan masukan ataupun saran dari mahasiswa yang sedang praktek
untuk membantu dalam pemecahan masalah yang dihadapi khusunya yang
berkaitan dengan program Diare di puskesmas.

4
BAB II
METODE PBL 2

A. Sasaran PBL 2

Sasaran dalam kegiatan PBL 2 ini adalah masyarakat yang berada di


wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah,Yaitu masyarakat di kelurahan Nusa
Indah,Kelurahan Tanah Patah,kelurahan kebun Beler,dan Kelurahan kebun
Kenanga.
B. Waktu dan Tempat
1. Waktu
PBL 2 di laksanakan selama satu bulan Dari tanggal 04 oktober-05
november 2021. Pada hari senin-kamis dari jam 07:45-14:00 WIB, pada hari
jumat Jam 07:45-11:00 WIB ,dan pada hari Sabtu 07:45-12:00 WIB.
2. Tempat
PBL 2 di laksanakan di puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu

5
Tabel 1
Jadwal Kegiatan PBL
Bulan
No
Kegiatan
Oktober November
1 2 3 4 1
I. PERSIAPAN
1. Pengurusan ijin
2. Menyusun rencana kegiatan
yang akan dilakukan
3. Menyiapkan perlengkapan
4. Melakukan survey lapangan
5. Pengorganisasi
II. PELAKSANAAN
1. Penyuluhan
2. Monitoring
3. Evaluasi dengan semua
unsur terlibat
4. Interpretasi dan Kesimpulan.
III PELAPORAN
1. Menyusun laporan.
2. Perbaikan Laporan.
3. Penggandaan Laporan.
4. Pengiriman Laporan

C. Teknik pengumpulan data


1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama,
misalnya dari individu atau perorangan. Data ini bisa berwujud hasil
wawancara, pegisian kusioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti
pembelian barang dan karcis parkir. Semua data primer adalah data
6
mentah yang nantinya akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai
dengan kebutuhan.

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari pihak kedua dan
bisa data primer yang sudah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk
seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya dan lebih
informatif dari pihak lain. Data sekunder ini oleh periset diproses lebih
lanjut. (Umar,2003).
Pengolahan Data secara sederhana dengan mendata dilapangan yang
dimana secara personal rumah ke rumah sesuai dengan tujuan. rancangan,
dan sifat penelitian serta kebutuhan pengambilan keputusan Untuk
mengambil informasi sah (data) dan menghasilkan informasi lain dalam
bentuk yang berguna (hasil) secara maksimal.
Data yang digunakan adalah data primer dengan metode cross
sectional yakni dalam bentuk wawancara dan pengisian kuesioner. Data
sekunder yakni dalam bentuk data surveilans puskesmas yang sudah
dilakukan pendataan terlebih dahulu oleh pihak puskesmas.

BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PBL 2
A. UPTD Puskesmas Nusa Indah

UPTD Puskesmas Nusa Indah akan selalu berinvestasi kepada


pengembangan karyawan/ti menjadi pribadi-pribadi yang ramah dan santun

7
sehingga klien akan selalu dilayani dengan cara yang optimal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dalam pasal 4 menyatakan bahwa dalam
melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 5 huruf a, yaitu Puskesmas berwenang untuk melaksanakan
perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan pelayanan yang diperlukan. Oleh karena itu perlu
adanya perencanaan kesehatan yang lebih terfokuskan sehingga diharapkan
semua kegiatan program kesehatan dapat tepat sasaran, tepat waktu dengan
dana yang cukup sehingga lebih berhasil dan berdaya guna.
Pada saat ini program pemantapan sistem informasi kesehatan
merupakan suatu program prioritas dan menunjang program kesehatan
lainnya, dengan adanya informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kita dapat melihat sesuai dengan program
kesehatan, penyusunan Profil UPTD Puskesmas Nusa Indah tahun 2020 ini
dimaksud untuk menjadi salah satu informasi, gambaran kesehatan
menyeluruh sebagai bahan evaluasi dan perencanaan tingkat Puskesmas
berikutnya, dalam rangka meningkatkan upaya kesehatan dan manajemen
Puskesmas, hingga tercapai apa yang menjadi cita-cita kita, yaitu Kota
Bengkulu Sehat Mandiri dan Berkeadilan.
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Nusa Indah adalah
26.578 jiwa, yang terdiri dari 12.854 jiwa laki-laki dan 13.724 jiwa
perempuan, dengan jumlah KK sebanyak 6.986. Dari jumlah seluruh
penduduk yang terbanyak berada dikelurahan kebun Kenanga dengan
jumlah 7.449 jiwa.
2. Keadaan lingkup social, ekonomi, dan tingkat pendidikan
Umumnya penduduk dalam wilayah UPTD Puskesmas Nusa Indah telah

8
mengenyam pendidikan, mulai dari tingkat yang rendah sampai dengan
tingkat yang lebih tinggi. Hal ini terlihat dari status ekonomi dan kehidupan
penduduk yang cukup baik, walaupun masih ada keluarga yang
dikategorikan miskin.

B. Struktur organisasi
Struktur organisasi UPTD Puskesmas Nusa Indah adalah :
1. Kepala Puskesmas
Liliana, SST,SKM.,MAP
2. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya :
a. System informasi puskesmas
b. Kepegawaian
c. Rumah tangga, dan
d. Keuangan
3. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi :
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayananan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggung jawab UKM pengembangan, membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan puskesmas antara lain :
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan tradisional
c. Pelayanan kesehatan olahraga
d. Pelayanan kesehatan indera
e. Pelayanan kesehatan lansia
f. Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR)
g. Pelayanan kesehatn IVA dan ACE

9
5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
membawahi beberapa kegiatan yaitu :
a. Pelayanan pemeriksaan umum dan tindakan
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA dan KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
e. Pelayanan kefarmasian
f. Pelayanan laboratorium
6. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaringan
pelayanan kesehatan yang membawahi :
a. Puskesmas pembantu
b. Puskesmas keliling
c. Jejaringan fasilitas pelayanan

C. Batas wilayah
UPTD Puskesmas Nusa Indah merupakan sebuah puskesmas yang berada
diwilayah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, yang berdiri pada tahun
1986, dengan luas wilayah 1,84 km2 yang terdiri dari 4 kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Nusa Indah, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Tanah Patah
b. Barat : kelurahan Kebun Kenanga
c. Utara : kelurahan Tanah Patah
d. Selatan : kelurahan Tanah Patah
2. Kelurahan Tanah Patah, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Kebun Tebeng
b. Barat : kelurahan Nusa Indah
c. Utara : kelurahan Padang Jati dan Kebun Kenanga
d. Selatan : kelurahan Jembatan Kecil
3. Kelurahan Kebun Kenanga, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Nusa Indah
b. Barat : kelurahan Penurunan

10
c. Utara : kelurahan Padang Jati
d. Selatan : kelurahan Kebun Beler
4. Kelurahan Kebun Beler, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Kebun Kenanga
b. Barat : kelurahan Penurunan
c. Utara : kelurahan Penurunan
d. Selatan : kelurahan Nusa Indah

D. Jumlah tenaga kesehatan


Ketenagaan UPTD Puskesmas Nusa Indah terdiri dari kesehatan dan non
kesehatan. Dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, UPTD
Puskesmas Nusa Indah didukung oleh tenaga yang terdiri dari dokter umum,
dokter gigi, sarjana kesehatan masyarakat, farmasi, perawat, perawat gigi,
bidan, sarjana keperawatan, analisis kesehatan, sanitarian, pekarya kesehatan
dan tenaga lainnya.
Tabel 2 Data lengkap ketenagaan UPTD Puskesmas Nusa Indah
NO Bidang/Keahlian Jumlah ketenagaan
1 Dokter Umum 4
2 Dokter Gigi 3
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 4
4 Farmasi 2
5 Perawat 11
6 Perawat Gigi 1
7 Bidan 13
8 Sarjana Keperawatan 3
9 Analisis Kesehatan 1
10 Sanitarian/Kesehatan Lingkungan 1
11 Pekarya Kesehatan 2
12 Lainnya 2
Jumlah 47

E. Program-program kesehatan
Program / pelayanan kesehatan puskesmas antara lain:
1. Kesehatan ibu dan anak ( KIA )

11
2. Keluarga berencana ( KB )
3. Perbaikan Gizi
4. Promosi Kesehatan
5. Kesehatan Lingkungan
6. Usaha Kesehatan Sekolah
7. Perawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas )
8. Kesehatan gigi dan mulut
9. Kesehatan Jiwa
10. Kesehatan mata
11. Usila (Usia lanjut)
12. Laboratorium
13. Pengobataan

BAB IV

ANALISIS SITUASI

12
A. Identifikasi Masalah Kesehatan
Menurut Nizamuddin,dkk. 2021, Identifikasi masalah berarti mengenali
dan memahami konteks masalah yang akan diangkat dalam penelitian, Perlu
memahami identifikasi masalah dengan tepat, sehingga akan menimbulkan
kesimpulan dan kebermanfaatan dengan benar dan tepat. Dalam
mengidentifikasi masalah penelitian perlu mempertimbangkan:
a. Penting Yang di identifikasi merupakan masalah yang menjadi prioritas
utama dibandingkan masalah lainnya.
b. Mendesak adalah masalah yang dimaksud merupakan masalah yang
perlu atau segera untuk diselesaikan atau dipecahkan.
c. Kemanfaatan adalah masalah yang dipilih akan menghasilkan
kemanfaatan jika dipecahkan (Nizamuddin, dkk. 2021).
Permasalahan yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah ini adalah:
1. Kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang bahayanya penyakit diare
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan Pentingnya Penggunaan air bersih
agar terhindar dari penyakit diare
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab diare
4. Letak sumur yang berdekatan dengan tempat pembuangan air limbah dan
septic tank salah satu penyebab terjadinya diare
5. Sarana air bersih seperti PDAM,sumur Bor,Dan Sumur Gali yang Bau
dan keruh. Dan masih ada masyarakat yang memanfaatkan air PDAM
untuk di konsumsi juga salah satu penyebab terjadinya diare
Selain itu, masalah lain yang sering terjadi yaitu tentang ketidak pedulian
masyarakat akan air yang di konsumsi. Masyarakat tidak terlalu
memperhatikan dari mana, atau kandungan yang terdapat di dalam air yang
mereka konsumsi. Mereka hanya melihat dari segi warna air nya saja, karena
masyarakat beranggapan bahwa air yang jernih adalah air yang dapat atau
layak dikonsumsi. Jika air yang mereka gunakan jernih, air tersebut akan
tetap mereka gunakan walau kadang rasa air atau bau air yang mereka masak
nanti akan berubah. Akibat dari kelalaian masyarakat dalam memilih air yang
akan di konsumsi, masyarakat sering sekali terjangkit penyakit yang

13
disebabkan dari air yang mereka konsumsi, salah satu penyakit yang sering
terjadi salah satunya adalah penyakit Diare yang dominan terjadi pada bayi
dan balita.
Berdasarkan Penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan
yang ada di sekitar wilayah kerja di Puskesmas Nusa Indah ini adalah
Penyakit diare yang timbul karena masyarakat yang kurang memperhatikan
air yang mereka konsumsi.

B. Prioritas Masalah

Menurut nasir 2003. Masalah timbul karena adanya tantangan,adanya


kesenjangan terhadap suatu fenomena, adanya kemenduaan arti, adanya
penyimpangan antara apa yang telah direncanakaan dengan kenyataan
,adanaya pengaduan,serta adanya persaingan (Anshori 2009)
Menurut Imbalo S. Pohan. 2010, Masalah adalah suatu proses yang di
lakukan dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan mana
masalah yang paling penting sampai dengan masalah yang tidak begitu
penting. Dalam menentukan masalah menggunakan teknik matriks yang
terdiri dari 3 macam penilaian,dengan rentang nilai 1 – 5 yaitu :
1. Rangking Masalah
Disini ukuran pentingnya masalah di pengaruhi oleh:
a. Prevalensi masalah (prevalensi) Artinya masalah tersebut sering terjadi
dan sering ditemukan.
b. Akibatnya yang di timbulkan masalah (Severity) Artinya apabila
masalah tidak cepat selesaikan maka akan menimbulkan masalah yang
serius atau hebat.
c. Kenaikan masalah (Rate Of increase) Artinya kemampuan masalah
untuk mengalami peningkatan atau meluas.
2. Teknologi yang tesedia untuk mengatasi masalah (Tehnical Feasibility)
Yaitu teknologi yang di gunakan untuk mengatasi masalah.

14
3. Sumber daya yang tersedia untuk mengatasi masalah (Resource Avability)
Yaitu meliputi biaya atau dana (Money), sarana (Achine/Material) dan
tenaga (Man). (Imbalo S. Pohan. 2010).
Tabel 3 Penetapan Masalah
No Daftar I
TR R I*T*R
Masalah P S RI DU SB PB PC

1 Kurangnya 1 4 2 1 2 2 3 6 5 15
pengetahuan
Masyarakat tentang
bahayanya penyakit
diare.
2 Kurangnya 2 1 3 4 1 2 3 5 6 15
kesadaran
masyarakat akan
Pentingnya
Penggunaan air
bersih agar
terhindar dari
penyakit diare
3 Kurangnya 4 2 4 1 2 1 2 10 3 30
pengetahuan
masyarakat tentang
penyebab diare

4 Letak sumur yang 2 1 3 1 2 2 1 6 4 10


berdekatan dengan
tempat pembuangan
air limbah dan
septic tank salah
satu penyebab
terjadinya diare

5 Sarana air bersih 1 3 1 1 2 3 2 4 6 10


seperti PDAM,
sumur Bor, Dan
Sumur Gali yang
Bau dan keruh. Dan
masih ada
masyarakat yang
memanfaatkan air
PDAM untuk di
konsumsi juga salah
satu penyebab
terjadinya diare

I : Importance (Pentingnya Masalah) T : Tecnology (Kelayakan Teknologi) R :


Resources (Sumber Daya)

15
Setelah melihat dari Tabel 1. Terlihat masalah utama yang ada di wilayah
kerja puskesmas Nusa Indah adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang penyebab diare.
C. Akar Masalah
Dari kegiatan PBL II yang di lakukan di Puskesmas Nusa Indah ini dapat
disimpulkan bahwa salah satu masalah terbanyak yang ada di wilayah
puskesmas Nusa Indah adalah Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyaraakat tentang penyebab diare. Selain itu juga kurangnya
pengetahuan bahayanya penyakit diare, kuangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya penggunaan air besih agar terhindar dari penyakit diare, serta
kurangnya peran tenaga kesling dari puskesmas yang bertugas untuk Insfeksi
Kesehatan Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah.

Tabel 4 Diagram Tulang Ikan

PERILAKU 1.Kurangnya pengetahuan tentang bahayanya penyakit


diare
16
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan Pentingnya
Penggunaan air bersih agar terhindar dari penyakit diare
3. Tidak peduli akan penyakit yang di
tularkan dari kualitas air salah satunya
diare Kurangnya
Pengetahuaan
masyarakat tentang
3. Banyaknya sumur 2.Media sarana Penyebab diare
yang berdekatan promkes Tentang
dengan pembuangan bahaya
air limbah dan septic mengkonsumsi
tank Air kotor dan 3.Kurangnya Inspeksi
pencegahan diare Kesehatan Lingkungan
1 Sarana air bersih
seperti 2. Tidak
PDAM,sumur memperhatikan
Bor,Dan Sumur kebersihan air 1. Kurangnya tenaga Kesling yang
Gali yang Bau dan sebelum memberi pemahaman tentang
keruh.masyarakat mengkonsumsi pentingnya menjaga air bersih.
yang
memanfaatkan air
atau menggunakan
PDAM untuk di air
konsumsi.

Lingkungan Layanan kesehatan

D. Alternatif Pemecahan Masalah

17
Tabel 5 Alternatif Penyelesain Masalah
No Penyebab Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatief Pemecahan Masalah
1 Pelayanan a. Kurangnya Tenaga Inpeksi a. Menambah Tenaga Inpeksi Kesehatan Lingkungan
kesehatan Lingkungan (IKL)
2 Prilaku a. Kurangnya Pengetahuan a. Memberikan Edukasi kepada masyarakat mengenai
masyarakat tantang penyebab penyebab diare
diare
b. kurangnya pengetahuan b. Memberikan Edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya
masyarakat tentang bahaya diare diare
c. dan kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya c. Mengajak dan melakukan pendekatan ke masyarakat untuk
penggunaan air bersih agar peduli dengan kualitas air yang di konsumsi agar terhindar
terhindar dari diare. dari diare
2 Lingkungan a. Banyaknya sumur yang a. Menambah tenaga Kesling yang memberi pemahaman
berdekatan dengan pembuangan tentang pentingnya menjaga air bersih agak terhindar dari
air limbah dan septic tank prnyakit diare
b. Sarana air bersih seperti
PDAM,sumur Bor,Dan Sumur
Gali yang Bau dan b. Menambah Media sarana promkes Tentang pencegahan
keruh.masyarakat yang diare
memanfaatkan air PDAM untuk
di konsumsi

E. Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah

18
Tabel 6 Penetapan prioritas pemecahan masalah
No Daftar alternatif jalan keluar Efektifitas Efesiensi Jumlah
M I V MxVxI
C
1 Menambah Tenaga Inpeksi 5 2 1 1 10
Kesehatan Lingkungan untuk
pencegahan diare
2 Memberikan Edukasi kepada 2 5 3 3 30
masyarakat mengenai
penyebab diare.
3 Memberikan edukasi kepada 5 4 1 2 15
masyarakat mengenai bahaya
diare
4 Mengajak dan melakukan 5 2 1 1 10
pendekatan ke masyarakat
untuk peduli dengan kualitas
air yang di konsumsi agar
terhindar dari diare
5 Menambah tenaga Kesling 5 1 1 1 5
yang memberi pemahaman
tentang pentingnya menjaga
air bersih agar terhindar dari
penyakit diare

6 Menambah Media sarana 2 5 1 1 10


promkes Tentang pencegahan
diare

Ket:
M: Magnitude (besarnya penyebab masalah)
I: Importancy (pentingnya cara penyelesaian masalah)
V: Vulnerability (sensitifitas cara penyelesaian masalah)
C: Cost (biaya yang dikeluarkan)
Total: (MxIxV)/C

BAB V

19
RENCANA PROGRAM

A. Alternatif Intervensi (Program)


Intervensi adalah segala hal yang dapat dirancang dan dikembangkan
untuk maksud tertentu yang merupakan tujuan pengembangan intervensi
tersebut. Teori intervensi dapat dipandang sebagai bentuk pedoman yang
menjelaskan bagaimana dan mengapa intervensi yang dikembangkan efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan pengembangan (Putrawangsa,2018).
Dalam pembahasan ini, program yang akan dilaksanakan adalah
Pemberian Edukasi melalui penyuluhan tentang apa itu diare,tanda-tanda
diare,penyebab diare,dan pencegahaannya dan di kaaitkan dengan pentingnya
menjaga lingkungan dan menjaga Kebersihan air agar terhindar dari penyakit
Diare.
Penyuluhan adalah bentuk usaha pendidikan non-formal kepada individu
atau kelompok masyarakat yang dilakukan secara sistematik, terencana dan
terarah dalam usaha perubahan perilaku yang berkelanjutan demi tercapainya
peningkatan produksi, pendapatan dan perbaikan kesejahteraan. Penyuluhan
merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui
pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif diartikan sebagai rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta
aktif individu, kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan masalah dengan
memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat. Penyuluhan
merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru agar masyarakat
tertarik, berminat dan bersedia untuk melaksanakannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Penyuluhan tidak lepas dari bagaimana agar sasaran
penyuluhan dapat mengerti, memahami, tertarik, dan mengikuti apa yang
disuluhkan dengan baik, benar, dan atas kesadarannya sendiri berusaha untuk
menerapkan ide-ide baru dalam kehidupannya. (Putrawangsa,2018).

20
B. Prioritas Intervensi (Program)
Tabel 7 Prioritas Pemecahan Masalah

Efektifitas Efisiensi Jumlah


No Daftar Alternatif M*V*I
Prioritas Intervensi C

M I V C

1 Memberikan penyuluhan 5 2 5 1 50
kepada masyarakat tentang
penyebab diare

2 Membagikan leaflet 6 1 5 2 30
tentang diare,
penyebab,dan cara
pencegahannya

C. Plan of Action (POA)


Dalam kegiatan PBL II terlebih dahulu disusun Planning Of Action (POA)
agar lebih mempermudah dalam pelaksanaannya di lapangan. Pada bab ini
akan di bahas mengenai POA PBL II, yaitu sebagai Berikut :
1. Analisis situasi
Faktor lingfkungan mempunyai pengaruh paling besar terhadap
derajat kesehatan masyarakat karena kesehatan lingkungan berkaitan dengan
erat dengan perilaku masyarakat dalam menunjang hidup sehat. Faktor
penting untuk menjunjang kesehatan lingkungan dengan meningkatkan
sarana fisik diimbangi dengan peningkatan pendidikan masyarakat tentang
Hygiene dan sanitasi. Kekurangannya tenaga Inspeksi kesehatan lingkungan
membuat masalah menjadi perhatian yang utama di Puskesmas Nusa Indah,
pada tahun 2020 sarana air minum berkualitas berjumlah 9.761, jumlah
sarana di IKL 4.400 yang harus dipantau oleh petugas, sedangkan petuags
inpeksi kesehatan lingkungan yang dimiliki oleh Puskesmas Nusa Indah
berjumlah 1 orang. Kegiatan penyuluhan sangat penting dilakukan,
mengingat masalah yang akan terjadi karena tersebut, maka penyuluhan
kepada masyarakat untuk memberikan informasi bagaimana meningkatkan
kualitas air bersih untuk mencegah Diare sangat penting dilakukan.
21
2. Tujuan Dan Masalah
Adapun tujuan yang akan dicapai pada pelaksanaan kegiatan ini adalah
membantu tenaga Infeksi kesehatan lingkungan di Puskesmas Nusa Indah
untuk memberikan informasi kepada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Nusa Indah
3. Pokok Kegiatan
Pokok kegiatan yang dilakukan adalah memberikan informasi dan
pembelajaran pada masyarakat bagaimana cara meningkatkan kulitas air
bersih. Karena pada pada dasarnya air merupakan hal penting dalam
kehidupan hari-hari terutama untuk pencegahan diare
4. Organisasi
Penyuluhan dilakukan di posyandu diwilayah kerja Puskesmas Nusa
Indah dan materi disampaikan secara individu tanpa orang lain yang terlibat,
tidak ada organisasi yang terlibat dan tidak mempunyai struktur dalam
kegiatan
5. Faktor penunjang dan penghambat
Faktor penunjang selama melakukan penyuluhan adalah audien dengan
senang hati dan mempunyai antusias untuk mendengarkan apa yang
disampaikan selama mahasiswa menyampaikan materi. Sedangkan faktor
penghambat saat melakukan penyuluhan adalah kondisi yang kurang
kondusif saat melakukan penyuluhan.
6. Pengawasan pengendalian dan penilaian
Pelaporan kegiatan diberikan kepada dosen pembimbing Lapangan dan
akademik dengan cara mengirimkan forto dan video singkat saat melakukan
penyuluhan pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas Nusa Indah
7. Penutup
Kesimpulan yang bisa diambil dari kegiatan yang telah dilakukan
adalah penyuluhan dilakukan di posyandu karena faktor kondisi menghadapi
pandemi dan tidak bisa mengumpulkan masyarakat banyak, jadi penulis
memilih materi yang bersangkutan dengan permasalahn yang ada di
Puskesmas Nusa Indah yaitu tentang diare.

22
Tabel 8 Tabel Perencanaan (POA)

No Kegiatan Waktu Tempat Sasaran Output Evaluasi


1 Memberikan 06,11,12,1 Posyandu Masyarakat Memberikan informasi dan Kegiatan
penyuluhan 3,16 , Jl.Kb.Vetran yang berada pembelajran kepada berjalan lancar
kepada 18,21,23, ,Posyandu,C di wilayah masyarakat agar terlihat dari
masyarakat Oktober itra Ibu, kerja UPTD mengetahui cara antusias peserta
mengenai, 2021 dan Posyandu Puskesmas meningkatkan kualitas air yang mengikut
Bahaya 03,04 Pelamboyan Nusa Indah bersih agar terhindar dari kegiatan
diare,penyebab November I, Posyandu (Ibu dari diare bagimana
diare dan 2021 Jl.Gang balita dan pencegahan diare,bahaya
pentingnya Sepakat,ppo Lansia ) diare dan penyebab diare.
penggunaan air syandu dewi
bersih agar sartika,Jl
terhindar dari Seruni,Posy
diare. andu
cempaka,,po
syandu
jl.Kenanga,
Posyandu,ca
haya,
Posyandu
beringin dan
Posyandu
Raflesia

BAB VI
23
PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan pada,
Tanggal pelaksanaan : 06,11,12,13,16 ,18,21,23,Oktober 2021 dan 03,04
November 2021
Waktu pelaksanaan : 09.00 sd 11.00
Tempat pelaksanaan : Posyandu Jl.Kb.Vetran,Posyandu,Citra Ibu,
Posyandu Pelamboyan I, Posyandu Jl.Gang
Sepakat,pposyandu dewi sartika,Jl Seruni,Posyandu
cempaka,,posyandu jl.Kenanga, Posyandu,cahaya,
Posyandu beringin dan Posyandu Raflesia.
Sasaran : Masyarakat
Topik bahasan : Penyakit Diare,penyabab diare ,bahaya diare dan
pentingnya penggunaan air bersih agar terhindar
dari penyakit diare

B. Monitoring dan Evaluasi


Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah promosi kesehatan
yang merupakan suatu proses memberdayakan atau memandirikan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatanya
melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta
mengembangkan lingkungan yang sehat.
Perubahan pada perilaku masyarakat tentang bahaya menggunakan air
yang kurang bersih dapat menimbulkan penyakit salah satunya diare, setelah
diberikan penyuluhan dengan menggunakan metode sosialisasi. Hal ini
dikarenakan oleh beberapa hal yaitu peserta adalah pengamat yang lebih baik,
karena perserta merasakan langsung masalah penyakit yang menyerang
dikarenakan kurangnya air bersih. Perubahan pengetahuan dilakukan dengan
melihat perubahan pengetahuan warga terkait materi, diketahui sekitar 65%
peserta paham, 25 % peserta Cukup paham, 10 % peserta tidak paham dengan

24
materi yang disampaikan.
Adapun materi yang disampaikan yaitu, Apa itu diare,Cara pencegahan
diare,penyebab diare,bahaya diare, pentingnya penggunaan air bersih untuk
pencegahan penyakit diare dan hubungan infeksi kesehatan lingkungan sarana
air bersih dengan kejadian diare. Setelah di lakukan kegiatan sosialisasi, nilai
hasil pengamatan meningkat. perserta menjadi sedikit paham mengenai
pencegahan diare yang diakibatkan oleh air yang kurang bersih. Dari
pembahasan telah dilaksanakan penyuluhan mengenai permasalahan yang ada
di sekitar wilayah kerja puskesmas Nusa Indah, lebih tepatnya di 4 Kelurahan
yaitu Kelurahan Nusa Indah,Tanah Patah,Kebun Beler dan kelurahan Kebun
Kenanga yaitu dengan memberikan Soaialisasi mengenai Manfaat air bersih
untuk penanggulangan penyakit diare.
Air adalah salah satu elemen utama di Bumi yang menjadi bagian tidak
terpisahkan bagi seluruh manusia. Makhluk hidup tidak dapat hidup jika tidak
ada air, sehingga air sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan makhluk
hidup. Air dalam tubuh manusia sangat berfungsi untuk mengisi cairan dalam
tubuh dengan meminum air. Selain untuk penghilang rasa haus dan manfaat
utama lainnya air untuk tubuh, air juga memiliki manfaat lain yang sangat
dibutuhkan untuk menunjang kehidupan, salah satu bentuk Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat atau PHBS adalah dengan menggunakan air bersih sehari-
hari. Karena kualitas air dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan
sehari-hari, air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi
dan lainnya harus dalam keadaan bersih sehingga kita dapat terhindar dari
penyakit yang disebabkan karena kualitas air buruk (Kemenkes Ri,2020)
Dengan menggunakan air bersih kita dapat terhindar dari penyakit seperti
diare, kolera, disentri, tipes, cacingan, penyakit kulit hingga keracunan. Untuk
itu wajib bagi seluruh anggota keluarga dalam menggunakan air bersih setiap
hari dan menjaga kualitas air tetap bersih di lingkungannya (Kemenkes
Ri,2020)

Monitoring dan evaluasinya dilakukan dengan menanyakan kepada

25
peserta sosialisasi tentang materi yang telah disampaikan apakah sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta melihat antusias peserta dalam
mengikuti kegiatan tersebut, dan pelaksanaan kegiatan telah berjalan dengan
lancar dan sesuai perencanaan kegiatan yang telah disusun

26
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Air merupakan kebutuhan bagi kehidupan. Semua makhluk membutuhkan
air, jadi jika tidak ada air tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu, air benar-
benar menjadi faktor yang penting dalam kehidupan yang sehat. Jika
masyarakat tidak menggunakan air bersih, maka masyarakat bisa tertular
penyakit bawaan air. Salah satu penyakit yang bisa disebabkan dari kualitas air
yaitu Diare. Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair
dari biasanya , dengan frekuensi lebih sering dari pada biasanya (tiga kali atau
lebih dalaam sehari) Disebabkan oleh infeksi mikrorganisme meliputi
bakteri,virus, parasit, protozoa,E-coli, dan penularannya secara fekal-oral.
Kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Nusa Indah masih tinggi,
Penyebanya diduga karena Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) sarana air
bersih yang kurang, sanitasi lingkungan yang jelek dan faktor budaya yang
tidak sehat.
Prevalensi diare di cakupan wilayah kerja puskesmas Nusa Indah tahun 2019
tercatat bahwa penyakit diare merupakan penyakit terbanyak ke 6 dengan
jumlah mencapai 693 orang, sedangkan di tahun 2020 terjadi peningkatan
kasus menjadi 734 orang,dan kasus yang diare yang ditangani sebanyak 156
orang.

B. Saran
1. Untuk pihak Puskesmas, sebaiknya menambah tenaga Kesehatan Lingkungan
dan selalu melakukan kegiatan Inspeksi Kesehatan untuk pencegahan diare,
agar bisa memantau dan memberi Ilmu tentang Kesehatan lingkungan pada
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Nusa Indah
2. Untuk Masyarakat, diharapkan untuk menerapakan materi yang telah
disampaikan dalam kehudupan sehari-hari,dan menjaga kualitas Air yang
digunakan agar terhindar dari penyakit diare.

27
DAFTAR PUSTAKA
Imbalo S. Pohan. 2010. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Hijriani, Hera, dkk. 2020. Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat


(PHBS) Pada Anak Dengan Diare Di Rumah Sakit Umum Kelas B Kabupaten
Subang. Jurnal Health Sains. Vol.1 No.5. Jawa Barat: Sekolah tinggi Ilmu
Kesehatan Magelang.

Triatmadja, Radianta. 2019. Teknik Penyediaan Air Minum dan


Perpipaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Umar Husein. 2003. Panduan Mahasiswa Untuk Melaksanakan Riset.


Jakarta: Gramedia

Profil Nusa Indah 2020 dan pengantar Profil Nusa Indah 2020

Putrawangsa, Susilahudin. 2018. Desain Pembelajaran. Jakarta: CV.Reka


Karya Amerta (Rekarta).

Nizamuddin, dkk. 2021. Metodologi Penelitian Kajian Teoritis dan Praktis bagi
Mahasiswa. Riau: DOTPLUS Publisher.

Anshori, dkk. 2009. Metodologi penelitian kuantitatif. Surabaya: UNAIR


(AUP)

Harsa, 2019 . Hubungan anatar sumber air dengan kejaian diare. Jurnal .
Diakses Tgl 24.11.2021. https://jurnal.unej.ac.id

28
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1 :Kegiatan Penyuluhan Tentang Diare

Gambar 2 : Kegiatan Penyuluhan Tentang Diare

29
Gambar 3 : Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih

Gambar 4 : Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih

Gambar 5 : Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih

30
Gambar 6 : Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih

Gambar 7 : Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih

Gambar 8 : Membantu penimbangan bayi di Posyandu

31
Gambar 9 : Membantu Tensi Darah Ibu/lansia

Gambar 10 : Pengambilan Sampel SAB

Gambar 11 : SAB Masyarakat

32
Gambar 12 : SAB Masyarakat

33
Gambar 13 : Absensi Audiens Penyuluhan

34

Anda mungkin juga menyukai