PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air adalah kebutuhan bagi kehidupan karena Semua makhluk
membutuhkan air, jadi jika tidak ada air tidak akan ada kehidupan. Air bersih
merupakan kebutuhan pokok manusia yang meliputi air yang dikonsumsi, untuk
mandi, mencuci dan kebutuhan kebersihan lainnya. Kesehatan lingkungan bisa
terwujud jika didukung dengan Kesehatan air di lingkungan tersebut. Oleh karena
itu, air benar-benar menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan yang
sehat. Salah satu hal yang mempengaruhi air bersih yaitu kesadaran masyarakat.
Semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat, semakin tinggi pula kebutuhan air
bersih yang diperlukan (Triatmadja,2019).
Menurut World Health Organization (WHO) Diare adalah kejadian buang
air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya , dengan frekuensi lebih
sering dari pada biasanya (tiga kali atau lebih dalaam sehari) Disebabkan oleh
infeksi mikrorganisme meliputi bakteri,virus, parasit, protozoa,E-coli, dan
penularannya secara fekal-oral.
Menurut Hijriani, 2020 Penyakit Diare merupakan penyebab kematian
kedua pada anak di bawah lima tahun dengan jumlah 525.000 (0,030%) anak
setiap tahun. Secara Global, ada hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare anak-anak
setiap tahun. Kejadian diare dapat berlangsung beberapa hari dan dapat
menimbulkan dehidrasi. Penyebab utama kematian akibat diare adalah dehidrasi
dan penyebab lainnya adalah infeksi bakteri septik (Hijriani, 2020).
Kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Nusa Indah masih tinggi,
Penyebanya diduga karena Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) sarana air bersih
yang kurang, sanitasi lingkungan yang jelek dan faktor budaya yang tidak sehat.
Prevalensi diare di cakupan wilayah kerja puskesmas Nusa Indah tahun
2019 tercatat bahwa penyakit diare merupakan penyakit terbanyak ke 6 dengan
jumlah mencapai 693 orang, sedangkan di tahun 2020 terjadi peningkatan kasus
1
menjadi 734 orang,dan kasus yang diare yang ditangani sebanyak 156 orang.
Hubungan air dengan penyakit diare adalah Air merupakan media yang
baik untuk pertumbuhan bakteri, kontaminasi mudah terjadi apabila higenitas dan
sanitasi kurang diperhatikan. Penggunaan sumber air yang tidak baik dapat
meningkatkan risiko terjadinya diare,selain itu diare juga bisa disebabkan oleh air
yang tidak aman untuk di minum. Diare merupakan salah satu penyakit berbasis
lingkungan yang menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian. Puskesmas
Nusa Indah yang mencakup kelurahan Nusa Indah,Tanah Patah, Kebun Beler dan
kelurahan kebun kenanga , sebagian besar masyarakat berada pada tingkat sosial
ekonomi menengah ke bawah. Pola hidup sebagian besar masyarakat juga kurang
memperhatikan higenitas dan sanitasi lingkungan sehingga dapat menimbulkan
pencemaran air yang dapat meningkatkan resiko kejadian diare.( Harsa, 2019).
B. Identifikasi Masalah
1. Mengidentifikasi kesehataan lingkungan (IKL) sarana air bersih dengan
kejadian diare di lingkungan kerja puskesmas Nusa Indah
2. Mengidentifikasi kualitas air dengan kejadian diare di lingkungan kerja
Puskesmas Nusa Indah
3. Mengidentifikasi sanitasi lingkungan dan kejadian diare di lingkungan kerja
Puskesmas Nusa indah.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan PBL 2 ini adalah agar mahasiswa mampu
merencanakan dan melaksanakan kegiatan Intervensi kesehatan masyarakat sesuai
dengan permasalahan dan sumber daya yang ada di lingkungan kerja
Puskesmas,dan mendapatkan gambaran yang utuh tentang penatalaksanaan
pelayanan kesehatan masyarakat terpadu dan terdepan dimasyarakat khususnya
tentang penanggulangan penyakit Diare di Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.
2
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi sarana air bersih yang ada di UPTD Puskesmas Nusa
Indah Bengkulu Untuk pencegahan diare
2. Untuk menetapkan prioritas masalah kesehatan yang terjadi akibat sarana air
bersih (Penyakit diare) yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
3. Untuk merumuskan penyebab masalah kesehatan akibat sarana air bersih
(Penyakit diare) yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
4. Untuk mengetahui dan mencari alternative pemecahan masalah kesehatan
mengenai penyakit diare yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
5. Untuk memprioritaskan pemecahan masalah kesehatan mengenai penyakit
diare yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
6. Untuk menerapkan kegiatan intervensi dari permasalahan kesehatan akibat
sarana air bersih (Penyakit daire) di UPTD Puskesmas Nusa Indah
7. Untuk Memonitoring dan mengevaluasi kegiatan intervensi dari
permasalahan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Nusa Indah
D. Manfaat
a. Mahasiswa
Ada pun manfaat yang didapat kan bagi Mahasiswa PBL 2 yaitu sebagi
berikut:
e. Membentuk sikap, rasa cinta serta rasa tanggung jawab Mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat.
f. Menumbuhkan sikap profesionalisme dalam diri Mahasiswa.
3
b. Akademik
Ada pun manfaat yang didapat kan bagi Bidang akademik yaitu sebagi
berikut:
a. Laporan PBL yang di buat dapat digunakan sebagai salah satu bahaan untuk
audit internal kualitas pengajaran
c. Instansi PBL 2
Ada pun manfaat yang didapat kan bagi Instansi PBL 2 yaitu sebagi
berikut:
4
BAB II
METODE PBL 2
A. Sasaran PBL 2
5
Tabel 1
Jadwal Kegiatan PBL
Bulan
No
Kegiatan
Oktober November
1 2 3 4 1
I. PERSIAPAN
1. Pengurusan ijin
2. Menyusun rencana kegiatan
yang akan dilakukan
3. Menyiapkan perlengkapan
4. Melakukan survey lapangan
5. Pengorganisasi
II. PELAKSANAAN
1. Penyuluhan
2. Monitoring
3. Evaluasi dengan semua
unsur terlibat
4. Interpretasi dan Kesimpulan.
III PELAPORAN
1. Menyusun laporan.
2. Perbaikan Laporan.
3. Penggandaan Laporan.
4. Pengiriman Laporan
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari pihak kedua dan
bisa data primer yang sudah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk
seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya dan lebih
informatif dari pihak lain. Data sekunder ini oleh periset diproses lebih
lanjut. (Umar,2003).
Pengolahan Data secara sederhana dengan mendata dilapangan yang
dimana secara personal rumah ke rumah sesuai dengan tujuan. rancangan,
dan sifat penelitian serta kebutuhan pengambilan keputusan Untuk
mengambil informasi sah (data) dan menghasilkan informasi lain dalam
bentuk yang berguna (hasil) secara maksimal.
Data yang digunakan adalah data primer dengan metode cross
sectional yakni dalam bentuk wawancara dan pengisian kuesioner. Data
sekunder yakni dalam bentuk data surveilans puskesmas yang sudah
dilakukan pendataan terlebih dahulu oleh pihak puskesmas.
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PBL 2
A. UPTD Puskesmas Nusa Indah
7
sehingga klien akan selalu dilayani dengan cara yang optimal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dalam pasal 4 menyatakan bahwa dalam
melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 5 huruf a, yaitu Puskesmas berwenang untuk melaksanakan
perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan pelayanan yang diperlukan. Oleh karena itu perlu
adanya perencanaan kesehatan yang lebih terfokuskan sehingga diharapkan
semua kegiatan program kesehatan dapat tepat sasaran, tepat waktu dengan
dana yang cukup sehingga lebih berhasil dan berdaya guna.
Pada saat ini program pemantapan sistem informasi kesehatan
merupakan suatu program prioritas dan menunjang program kesehatan
lainnya, dengan adanya informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kita dapat melihat sesuai dengan program
kesehatan, penyusunan Profil UPTD Puskesmas Nusa Indah tahun 2020 ini
dimaksud untuk menjadi salah satu informasi, gambaran kesehatan
menyeluruh sebagai bahan evaluasi dan perencanaan tingkat Puskesmas
berikutnya, dalam rangka meningkatkan upaya kesehatan dan manajemen
Puskesmas, hingga tercapai apa yang menjadi cita-cita kita, yaitu Kota
Bengkulu Sehat Mandiri dan Berkeadilan.
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Nusa Indah adalah
26.578 jiwa, yang terdiri dari 12.854 jiwa laki-laki dan 13.724 jiwa
perempuan, dengan jumlah KK sebanyak 6.986. Dari jumlah seluruh
penduduk yang terbanyak berada dikelurahan kebun Kenanga dengan
jumlah 7.449 jiwa.
2. Keadaan lingkup social, ekonomi, dan tingkat pendidikan
Umumnya penduduk dalam wilayah UPTD Puskesmas Nusa Indah telah
8
mengenyam pendidikan, mulai dari tingkat yang rendah sampai dengan
tingkat yang lebih tinggi. Hal ini terlihat dari status ekonomi dan kehidupan
penduduk yang cukup baik, walaupun masih ada keluarga yang
dikategorikan miskin.
B. Struktur organisasi
Struktur organisasi UPTD Puskesmas Nusa Indah adalah :
1. Kepala Puskesmas
Liliana, SST,SKM.,MAP
2. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya :
a. System informasi puskesmas
b. Kepegawaian
c. Rumah tangga, dan
d. Keuangan
3. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi :
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayananan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggung jawab UKM pengembangan, membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan puskesmas antara lain :
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan tradisional
c. Pelayanan kesehatan olahraga
d. Pelayanan kesehatan indera
e. Pelayanan kesehatan lansia
f. Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR)
g. Pelayanan kesehatn IVA dan ACE
9
5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
membawahi beberapa kegiatan yaitu :
a. Pelayanan pemeriksaan umum dan tindakan
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA dan KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
e. Pelayanan kefarmasian
f. Pelayanan laboratorium
6. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaringan
pelayanan kesehatan yang membawahi :
a. Puskesmas pembantu
b. Puskesmas keliling
c. Jejaringan fasilitas pelayanan
C. Batas wilayah
UPTD Puskesmas Nusa Indah merupakan sebuah puskesmas yang berada
diwilayah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu, yang berdiri pada tahun
1986, dengan luas wilayah 1,84 km2 yang terdiri dari 4 kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Nusa Indah, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Tanah Patah
b. Barat : kelurahan Kebun Kenanga
c. Utara : kelurahan Tanah Patah
d. Selatan : kelurahan Tanah Patah
2. Kelurahan Tanah Patah, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Kebun Tebeng
b. Barat : kelurahan Nusa Indah
c. Utara : kelurahan Padang Jati dan Kebun Kenanga
d. Selatan : kelurahan Jembatan Kecil
3. Kelurahan Kebun Kenanga, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Nusa Indah
b. Barat : kelurahan Penurunan
10
c. Utara : kelurahan Padang Jati
d. Selatan : kelurahan Kebun Beler
4. Kelurahan Kebun Beler, dengan batas-batas :
a. Timur : kelurahan Kebun Kenanga
b. Barat : kelurahan Penurunan
c. Utara : kelurahan Penurunan
d. Selatan : kelurahan Nusa Indah
E. Program-program kesehatan
Program / pelayanan kesehatan puskesmas antara lain:
1. Kesehatan ibu dan anak ( KIA )
11
2. Keluarga berencana ( KB )
3. Perbaikan Gizi
4. Promosi Kesehatan
5. Kesehatan Lingkungan
6. Usaha Kesehatan Sekolah
7. Perawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas )
8. Kesehatan gigi dan mulut
9. Kesehatan Jiwa
10. Kesehatan mata
11. Usila (Usia lanjut)
12. Laboratorium
13. Pengobataan
BAB IV
ANALISIS SITUASI
12
A. Identifikasi Masalah Kesehatan
Menurut Nizamuddin,dkk. 2021, Identifikasi masalah berarti mengenali
dan memahami konteks masalah yang akan diangkat dalam penelitian, Perlu
memahami identifikasi masalah dengan tepat, sehingga akan menimbulkan
kesimpulan dan kebermanfaatan dengan benar dan tepat. Dalam
mengidentifikasi masalah penelitian perlu mempertimbangkan:
a. Penting Yang di identifikasi merupakan masalah yang menjadi prioritas
utama dibandingkan masalah lainnya.
b. Mendesak adalah masalah yang dimaksud merupakan masalah yang
perlu atau segera untuk diselesaikan atau dipecahkan.
c. Kemanfaatan adalah masalah yang dipilih akan menghasilkan
kemanfaatan jika dipecahkan (Nizamuddin, dkk. 2021).
Permasalahan yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah ini adalah:
1. Kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang bahayanya penyakit diare
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan Pentingnya Penggunaan air bersih
agar terhindar dari penyakit diare
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab diare
4. Letak sumur yang berdekatan dengan tempat pembuangan air limbah dan
septic tank salah satu penyebab terjadinya diare
5. Sarana air bersih seperti PDAM,sumur Bor,Dan Sumur Gali yang Bau
dan keruh. Dan masih ada masyarakat yang memanfaatkan air PDAM
untuk di konsumsi juga salah satu penyebab terjadinya diare
Selain itu, masalah lain yang sering terjadi yaitu tentang ketidak pedulian
masyarakat akan air yang di konsumsi. Masyarakat tidak terlalu
memperhatikan dari mana, atau kandungan yang terdapat di dalam air yang
mereka konsumsi. Mereka hanya melihat dari segi warna air nya saja, karena
masyarakat beranggapan bahwa air yang jernih adalah air yang dapat atau
layak dikonsumsi. Jika air yang mereka gunakan jernih, air tersebut akan
tetap mereka gunakan walau kadang rasa air atau bau air yang mereka masak
nanti akan berubah. Akibat dari kelalaian masyarakat dalam memilih air yang
akan di konsumsi, masyarakat sering sekali terjangkit penyakit yang
13
disebabkan dari air yang mereka konsumsi, salah satu penyakit yang sering
terjadi salah satunya adalah penyakit Diare yang dominan terjadi pada bayi
dan balita.
Berdasarkan Penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan
yang ada di sekitar wilayah kerja di Puskesmas Nusa Indah ini adalah
Penyakit diare yang timbul karena masyarakat yang kurang memperhatikan
air yang mereka konsumsi.
B. Prioritas Masalah
14
3. Sumber daya yang tersedia untuk mengatasi masalah (Resource Avability)
Yaitu meliputi biaya atau dana (Money), sarana (Achine/Material) dan
tenaga (Man). (Imbalo S. Pohan. 2010).
Tabel 3 Penetapan Masalah
No Daftar I
TR R I*T*R
Masalah P S RI DU SB PB PC
1 Kurangnya 1 4 2 1 2 2 3 6 5 15
pengetahuan
Masyarakat tentang
bahayanya penyakit
diare.
2 Kurangnya 2 1 3 4 1 2 3 5 6 15
kesadaran
masyarakat akan
Pentingnya
Penggunaan air
bersih agar
terhindar dari
penyakit diare
3 Kurangnya 4 2 4 1 2 1 2 10 3 30
pengetahuan
masyarakat tentang
penyebab diare
15
Setelah melihat dari Tabel 1. Terlihat masalah utama yang ada di wilayah
kerja puskesmas Nusa Indah adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang penyebab diare.
C. Akar Masalah
Dari kegiatan PBL II yang di lakukan di Puskesmas Nusa Indah ini dapat
disimpulkan bahwa salah satu masalah terbanyak yang ada di wilayah
puskesmas Nusa Indah adalah Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyaraakat tentang penyebab diare. Selain itu juga kurangnya
pengetahuan bahayanya penyakit diare, kuangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya penggunaan air besih agar terhindar dari penyakit diare, serta
kurangnya peran tenaga kesling dari puskesmas yang bertugas untuk Insfeksi
Kesehatan Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah.
17
Tabel 5 Alternatif Penyelesain Masalah
No Penyebab Masalah Akar Penyebab Masalah Alternatief Pemecahan Masalah
1 Pelayanan a. Kurangnya Tenaga Inpeksi a. Menambah Tenaga Inpeksi Kesehatan Lingkungan
kesehatan Lingkungan (IKL)
2 Prilaku a. Kurangnya Pengetahuan a. Memberikan Edukasi kepada masyarakat mengenai
masyarakat tantang penyebab penyebab diare
diare
b. kurangnya pengetahuan b. Memberikan Edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya
masyarakat tentang bahaya diare diare
c. dan kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya c. Mengajak dan melakukan pendekatan ke masyarakat untuk
penggunaan air bersih agar peduli dengan kualitas air yang di konsumsi agar terhindar
terhindar dari diare. dari diare
2 Lingkungan a. Banyaknya sumur yang a. Menambah tenaga Kesling yang memberi pemahaman
berdekatan dengan pembuangan tentang pentingnya menjaga air bersih agak terhindar dari
air limbah dan septic tank prnyakit diare
b. Sarana air bersih seperti
PDAM,sumur Bor,Dan Sumur
Gali yang Bau dan b. Menambah Media sarana promkes Tentang pencegahan
keruh.masyarakat yang diare
memanfaatkan air PDAM untuk
di konsumsi
18
Tabel 6 Penetapan prioritas pemecahan masalah
No Daftar alternatif jalan keluar Efektifitas Efesiensi Jumlah
M I V MxVxI
C
1 Menambah Tenaga Inpeksi 5 2 1 1 10
Kesehatan Lingkungan untuk
pencegahan diare
2 Memberikan Edukasi kepada 2 5 3 3 30
masyarakat mengenai
penyebab diare.
3 Memberikan edukasi kepada 5 4 1 2 15
masyarakat mengenai bahaya
diare
4 Mengajak dan melakukan 5 2 1 1 10
pendekatan ke masyarakat
untuk peduli dengan kualitas
air yang di konsumsi agar
terhindar dari diare
5 Menambah tenaga Kesling 5 1 1 1 5
yang memberi pemahaman
tentang pentingnya menjaga
air bersih agar terhindar dari
penyakit diare
Ket:
M: Magnitude (besarnya penyebab masalah)
I: Importancy (pentingnya cara penyelesaian masalah)
V: Vulnerability (sensitifitas cara penyelesaian masalah)
C: Cost (biaya yang dikeluarkan)
Total: (MxIxV)/C
BAB V
19
RENCANA PROGRAM
20
B. Prioritas Intervensi (Program)
Tabel 7 Prioritas Pemecahan Masalah
M I V C
1 Memberikan penyuluhan 5 2 5 1 50
kepada masyarakat tentang
penyebab diare
2 Membagikan leaflet 6 1 5 2 30
tentang diare,
penyebab,dan cara
pencegahannya
22
Tabel 8 Tabel Perencanaan (POA)
BAB VI
23
PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kegiatan penyuluhan telah dilaksanakan pada,
Tanggal pelaksanaan : 06,11,12,13,16 ,18,21,23,Oktober 2021 dan 03,04
November 2021
Waktu pelaksanaan : 09.00 sd 11.00
Tempat pelaksanaan : Posyandu Jl.Kb.Vetran,Posyandu,Citra Ibu,
Posyandu Pelamboyan I, Posyandu Jl.Gang
Sepakat,pposyandu dewi sartika,Jl Seruni,Posyandu
cempaka,,posyandu jl.Kenanga, Posyandu,cahaya,
Posyandu beringin dan Posyandu Raflesia.
Sasaran : Masyarakat
Topik bahasan : Penyakit Diare,penyabab diare ,bahaya diare dan
pentingnya penggunaan air bersih agar terhindar
dari penyakit diare
24
materi yang disampaikan.
Adapun materi yang disampaikan yaitu, Apa itu diare,Cara pencegahan
diare,penyebab diare,bahaya diare, pentingnya penggunaan air bersih untuk
pencegahan penyakit diare dan hubungan infeksi kesehatan lingkungan sarana
air bersih dengan kejadian diare. Setelah di lakukan kegiatan sosialisasi, nilai
hasil pengamatan meningkat. perserta menjadi sedikit paham mengenai
pencegahan diare yang diakibatkan oleh air yang kurang bersih. Dari
pembahasan telah dilaksanakan penyuluhan mengenai permasalahan yang ada
di sekitar wilayah kerja puskesmas Nusa Indah, lebih tepatnya di 4 Kelurahan
yaitu Kelurahan Nusa Indah,Tanah Patah,Kebun Beler dan kelurahan Kebun
Kenanga yaitu dengan memberikan Soaialisasi mengenai Manfaat air bersih
untuk penanggulangan penyakit diare.
Air adalah salah satu elemen utama di Bumi yang menjadi bagian tidak
terpisahkan bagi seluruh manusia. Makhluk hidup tidak dapat hidup jika tidak
ada air, sehingga air sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan makhluk
hidup. Air dalam tubuh manusia sangat berfungsi untuk mengisi cairan dalam
tubuh dengan meminum air. Selain untuk penghilang rasa haus dan manfaat
utama lainnya air untuk tubuh, air juga memiliki manfaat lain yang sangat
dibutuhkan untuk menunjang kehidupan, salah satu bentuk Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat atau PHBS adalah dengan menggunakan air bersih sehari-
hari. Karena kualitas air dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan
sehari-hari, air yang kita gunakan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi
dan lainnya harus dalam keadaan bersih sehingga kita dapat terhindar dari
penyakit yang disebabkan karena kualitas air buruk (Kemenkes Ri,2020)
Dengan menggunakan air bersih kita dapat terhindar dari penyakit seperti
diare, kolera, disentri, tipes, cacingan, penyakit kulit hingga keracunan. Untuk
itu wajib bagi seluruh anggota keluarga dalam menggunakan air bersih setiap
hari dan menjaga kualitas air tetap bersih di lingkungannya (Kemenkes
Ri,2020)
25
peserta sosialisasi tentang materi yang telah disampaikan apakah sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta melihat antusias peserta dalam
mengikuti kegiatan tersebut, dan pelaksanaan kegiatan telah berjalan dengan
lancar dan sesuai perencanaan kegiatan yang telah disusun
26
BAB VII
A. Kesimpulan
Air merupakan kebutuhan bagi kehidupan. Semua makhluk membutuhkan
air, jadi jika tidak ada air tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu, air benar-
benar menjadi faktor yang penting dalam kehidupan yang sehat. Jika
masyarakat tidak menggunakan air bersih, maka masyarakat bisa tertular
penyakit bawaan air. Salah satu penyakit yang bisa disebabkan dari kualitas air
yaitu Diare. Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair
dari biasanya , dengan frekuensi lebih sering dari pada biasanya (tiga kali atau
lebih dalaam sehari) Disebabkan oleh infeksi mikrorganisme meliputi
bakteri,virus, parasit, protozoa,E-coli, dan penularannya secara fekal-oral.
Kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Nusa Indah masih tinggi,
Penyebanya diduga karena Inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) sarana air
bersih yang kurang, sanitasi lingkungan yang jelek dan faktor budaya yang
tidak sehat.
Prevalensi diare di cakupan wilayah kerja puskesmas Nusa Indah tahun 2019
tercatat bahwa penyakit diare merupakan penyakit terbanyak ke 6 dengan
jumlah mencapai 693 orang, sedangkan di tahun 2020 terjadi peningkatan
kasus menjadi 734 orang,dan kasus yang diare yang ditangani sebanyak 156
orang.
B. Saran
1. Untuk pihak Puskesmas, sebaiknya menambah tenaga Kesehatan Lingkungan
dan selalu melakukan kegiatan Inspeksi Kesehatan untuk pencegahan diare,
agar bisa memantau dan memberi Ilmu tentang Kesehatan lingkungan pada
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Nusa Indah
2. Untuk Masyarakat, diharapkan untuk menerapakan materi yang telah
disampaikan dalam kehudupan sehari-hari,dan menjaga kualitas Air yang
digunakan agar terhindar dari penyakit diare.
27
DAFTAR PUSTAKA
Imbalo S. Pohan. 2010. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Profil Nusa Indah 2020 dan pengantar Profil Nusa Indah 2020
Nizamuddin, dkk. 2021. Metodologi Penelitian Kajian Teoritis dan Praktis bagi
Mahasiswa. Riau: DOTPLUS Publisher.
Harsa, 2019 . Hubungan anatar sumber air dengan kejaian diare. Jurnal .
Diakses Tgl 24.11.2021. https://jurnal.unej.ac.id
28
LAMPIRAN DOKUMENTASI
29
Gambar 3 : Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih
30
Gambar 6 : Kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih
31
Gambar 9 : Membantu Tensi Darah Ibu/lansia
32
Gambar 12 : SAB Masyarakat
33
Gambar 13 : Absensi Audiens Penyuluhan
34