Puji syukur kami panjatkan Kehadirat ALLAH SWT, atas Berkat, Rahmat serta
karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan P2M ini yang berjudul :
JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PRAKATA.. iii
DAFTAR ISI .. iv
DAFTAR TABEL .. v
DAFTAR GAMBAR . vi
BAB I PENDAHUKUAN
1.1 Analisis Situasi . 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Kegiatan 4
1.4 Manfaat P2M 4
BAB II Metoda Pelaksanaan Kegiatan .. 5
2.3 Keterkaitan 6
3.2 Pembahasan . 11
4.1 SIMPULAN 15
4.2 SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA . 16
LAMPIRAN 17
DAFTAR GAMBAR
Tabel 3.2 : Hasil Pre test dan Post tes Peningkatan Pengetahuan masyarakat Lampoh
Keude terhadap Pola Hidup sehat dan Bersih 10
BAB I
PENDAHULUAN
1) Masyarakat Desa Lampoh Keude yang terlibat dalam kegiatan ini memperoleh
tambahan wawasan dan pengetahuan tentang Pola Hidup sehat dan Bersih.
2) Masyarakat Desa yang ikut dalam kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi pelopor
di desanya untuk dapat menerapkan Pola Hidup sehat dan Bersih.
3) Diharapkan Desa Lampoh Keude dapat meningkat derajat kesehatan yang lebih
baik.
4) Staf dosen fakultas kedokteran Abulyatama dapat melaksanakan salah satu dharma
dari tri dharma perguruan tinggi , yaitu Pengabdian Pada Masyarakat.
BAB II
pada Gambar 1. Dari permasalahan yang muncul disusun berbagai alternatif untuk
memecahkan masalah. Selanjutnya dari berbagai alternatif, dipilih alternatif yang paling
Permasalahan
Metode Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan
tentang penggunaan air bersih Alternatif Pemecahan Masalah
2) Praktek
2.3 Keterkaitan
Kegiatan P2M ini melibatkan Fakultas Kedokteran Abulyatama dan Masyarakat
di sekitar kampus Universitas abulyatama adalah salah satu Misi Fakultas kedokteran
abulyatama adalah Fakultas Kedokteran Komunitas. Kegiatan ini juga melibatkan
Mahasiswa Fakultas Kedoteran program Pendidikan Dokter dan menjadikan Desa
Lampoh Keude menjadi desa binaan bidang Kesehatan oleh fakultas kedokteran
Abulyatama.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan berkelanjutan setiap tahun agar
semua staf pengajar menjadi pemdamping mahasiswa yang melaksanakan kegiatan desa
binaan bidang kesehatan.
1) Dilakukan pre tes mengenai pengetahuan tentang apa itu Pola Hidup sehat dan
Bersih serta hubungan nya dengan derajat kesehatan yang baik.
2) Dilakukan pos tes mengenai gizi lansia dan juga kesehatan lansia, materi yang
diberikan menyangku apa yang diinformasikan saat ceramah, tanya jawab
maupun diskusi
Selanjutnya dibandingkan antara skor pre tes dan post tes, sehingga akan dapat
dilihat keberhasilan program yang dilakukan.
Kegiatan P2M ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan diskusi terprogram
dan dilanjutkan dengan praktek demonstrasi pengunaan air bersih dan jamban keluarga.
Rincian kegiatan dapat diperlihatkan dalam tabel 3.1 di bawah ini.
Pertemuan ke Kegiatan
1 Sosialisasi program dan pre test
2 Ceramah dan diskusi tentang kesehatn lingkungan
3 Ceramah dan diskusi : Air Bersih
4 Ceramah dan diskusi : Jamban keluarga
5 Ceramah dan diskusi : merawat dan membersihkan jamban keluarga
6 Evaluasi
3.2 Pembahasan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara garis besar adalah masalah
perumahan, penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia atau tinja,
pembuangan air limbah, dan pembuangan sampah. Untuk pengabdia masyarakat ini,
kami mengambil masalah yang sangat penting, yaitu penyediaan air bersih untuk
memasak, minum, mandi, mencuci, serta masalah sanitasi (jamban).
Tujuannya adalah agar kesehatan lingkungan mempengaruhi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Dibawah ini kami akan membahas:
1. Penyediaan air bersih
Masalah kesehatan lingkungan air bersih perlu diperhatikan dengan baik karena
menyangkut sumber air minum yang dikonsumsi sehari-hari. Apabila sumber air
minum yang dikonsumsi keluarga tidak sehat, maka seluruh anggota keluarga akan
menghadapi masalah kesehatan/ penyakit. Misalnya diare, kutu air, dan herpes.
Beberapa syarat air minum yang sehat untuk dikonsumsi adalah:
a. Syarat fisik: bening tidak berwarna, tidak berasa, suhu dibawah suhu udara
di luarnya
b. Syarat bakteriologis: apabila dalam 100cc air terdapat kurang dari 4 buah
bakteri E. Coli.
c. Syarat kimia: zat-zat tertentu dalam jumlah tertentu pula, yaitu: Flour (F),
Chlor (Cl), Arsen (As), Tembaga (Cu), Besi (Fe), zat organic PH
(keasaman)
Sumber-sumber air minum didapat dari berbagai sumber seperti: air hujan, air
sungai dan danau, mata air, air sumur dangkal, dan air sumur dalam. Ada yang bisa
dikonsumsi secara langsung (mata air) tetapi kebanyakan harus direbus terlebih
dahulu.
2. Jamban
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh
dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Beberapa zat tersebut adalah: tinja
(faeces), air seni (urine), dan CO2 sebagai hasil proses pernapasan. Tempat
pembuangannya disebut dengan latrine (jamban atau kakus). Macam kakus:
a. Kakus cubluk: tempat penampungan tinjanya dibangun dekat di bawah
tempat injakan dan atau di bawah bangunan kakus
b. Kakus empang: dibangun diatas empang, sungai, atau rawa
c. Kakus kimia: dibangin pada tempat-tempat rekreasi, alat transportasi, dll.
d. Kakus dengan angsa trine (lubang kloset berbentuk lengkungan).
Dari Materi diatas kami papar hasil pre test menunjukkan pemahan masayakakat
tentang Pola Hiidup Bersi dan Sehat yang berhubungan dengan penggunaan air bersih
yang layak untuk di kosumsi dan untuk mandi dan mencuci masih sangat kuarang yaitu
38,4 %. Setelah dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah sebanyak 4 kali
pertemuan tentang penggunaan air bersih yang bersumber dari air tanah (sumur).
Penyuluhan tentang masalah jamban keluarga serta melakukan kunjungan ke beberapa
rumah masyarakat disertai demostrasi cara merawat sumur agar tidak tercemar dengan
air limbah sisa penggunaan rumah tangga, cara penggunaan jamban keluarga serta cara
merawatnya , maka terjadi kenaikan pengetahuan dan pemahaman samapi 80,2 %.
BAB IV
4.1 Simpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat, sebagai berikut.
1. Pemahaman masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan P2M ini
ketikan dilakukan pre test masih kurang..
2. Pemahaman masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan P2M ini
setelah dilakukan penyuluhan dan praktek lapangan terjadi peningktan yang
sangat baik .
3. Di harapkan masyarakat yang telah mengikuti peatihan yang di berikan
dalam kegiatan P2M ini dapat menjadi pelopor Kesehatan di desanya..
4.2 Saran