Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tim Pengabdian Masyarakat:


1. dr Fuziati,Sp.Rad
2. dr Eka Yunita Amna,Sp.A
3. Andre, S.Ked.M.Kes

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA


LAMPOH KEUDE KECAMATAN LAM ATEUK TERHADAP
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA


PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P2M)
Desember 2015
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat ALLAH SWT, atas Berkat, Rahmat serta
karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan P2M ini yang berjudul :

Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Lampoh Keude kecamatan Lam


Ateuk Aceh Terhadap Pola Hidup Bersih dan Sehat .

Dalam perencanaan, pelaksanaan P2M, hingga penulisan laporan ini, Kami


mengucapkan terimakash kepada semua yang telah membantu terlaksananya
Pengabdian Masyarakat ini.

1. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama yang


telah memfasilitasi kegiatan ini.
2. Teman teman dosen di Fakultas Kedokteran Abulyatama yang telah banyak
membantu kegiatan ini.
3. Kepala Desa Lampoh Keude yang telah memberikan ijin Pengabdian
Kepada Masyarakat
4. Ibu dan bapak warga desa Lampoh Keude yang telah bersedia berpartisipasi
dalam kegiatan ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan
saran yang bersifat positif sangat di harapkan agar pengabdian masyarakat yang akan
datang dapat terlaksana lebih baik dan tingkat keberhasilan program PHBS di desa
yang lebih tinggi.. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan informasi oleh semua pihak.

Aceh Besar, 30 Desember 2015

Tim P2M FK UNAYA


DAFTAR ISI

JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

PRAKATA.. iii

DAFTAR ISI .. iv

DAFTAR TABEL .. v

DAFTAR GAMBAR . vi

BAB I PENDAHUKUAN
1.1 Analisis Situasi . 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Kegiatan 4
1.4 Manfaat P2M 4
BAB II Metoda Pelaksanaan Kegiatan .. 5

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah . 5

2.2 Realisasi Pemecahan Masalah .. 6

2.3 Keterkaitan 6

2.4 Khalayak Sasaran .. 7

2.5 Rancangan Evaluasi .. 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan . 9

3.2 Pembahasan . 11

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 SIMPULAN 15
4.2 SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA . 16
LAMPIRAN 17
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Bagan Skematis Metode Pemecahan masalah .. 5


DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 : Keterlibatan Khalayak Sasaran................................................................................7

Tabel 3.1 : Rincian Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat 9

Tabel 3.2 : Hasil Pre test dan Post tes Peningkatan Pengetahuan masyarakat Lampoh
Keude terhadap Pola Hidup sehat dan Bersih 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Pasal 3
menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatakan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setaip orang agar
terwujudderajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam pasal lima disebutkan
bahwa setiap orang berkewajiban untuk turut serta dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan perseorangan dan lingkungannya.
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan social
kemasyarakatan bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dalam kesehatan lingkungan sangat penting masalah air
bersih, dan pembuangan limbah manusia (BAB) karena ini berhubungan dengan
kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kesehatan keluarga/ perseorang.
Dalam pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universtas Abulyatama
mengambil salah satu program penyuluhan dan praktek tentang pengetahuan dan
pemahaman penggunaan air bersih untuk konsumsi air bersih untuk memasak, minum,
mandi, dan mencuci, serta penggunaan jamban keluarga.
Bila pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan lingkungan yang
berhubungan dengan pola hidup bersih dan sehat, maka penyakit menular seperti diare,
penyakit kulit dan lainnya dapat dicegah dan dengan sendirinya angka kesakitannya
akan menurun.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi di atas, masyarakat Desa lampoh Keude Kecamatan


Lam Ateuk kurang memahami Pola Hidup Sehat dan Bersih yang berpengaruh terhadap
tingkat kesehatan masyarakat. Masalah yang menjadi prioritas pengabdian masyakat
ini yaitu:

a). Penggunaan Air Bersih untuk masak dan Mandi/mencuci.


b). Penggunaan Jamban keluarga dan kebersihannya

1.3 Tujuan Kegiatan

Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk


meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa lampoh Keude terhadap Pola Hidup
Sehat dan Bersih.
Secara spesifik tujuannya adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pengetahuan dengan cara penyuluhan pada masyarakat desa


Lampoh Keude tentang penggunaan air bersih dan sehat untuk memasak
dan minum.
2. Memberikan pengetahuan dengan cara penyuluhan tentang penggunaan air
bersih untuk mandi dan mencuci.
3. Memberikan pengetahuan dengan cara penyuluhan penggunaan jamban
keluarga
4. Mendemonstrasikan bagaimana membersihkan dan merawat jamban
keluarga.

1.4 Manfaat P2M

Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan kontribusi positif dalam


peningkatan pengetahuan terhadap Pola Hidup Sehat dan Bersih pada masyarakat desa
lampoh keude kecamatan Lam Ateuk. Secara eksplisit mamfaat kegiatan ini adalah
sebagai berikut:

1) Masyarakat Desa Lampoh Keude yang terlibat dalam kegiatan ini memperoleh
tambahan wawasan dan pengetahuan tentang Pola Hidup sehat dan Bersih.
2) Masyarakat Desa yang ikut dalam kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi pelopor
di desanya untuk dapat menerapkan Pola Hidup sehat dan Bersih.
3) Diharapkan Desa Lampoh Keude dapat meningkat derajat kesehatan yang lebih
baik.

4) Staf dosen fakultas kedokteran Abulyatama dapat melaksanakan salah satu dharma
dari tri dharma perguruan tinggi , yaitu Pengabdian Pada Masyarakat.
BAB II

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Kerangka berpikir untuk memecahkan masalah kegiatan ini digambarkan seperti

pada Gambar 1. Dari permasalahan yang muncul disusun berbagai alternatif untuk

memecahkan masalah. Selanjutnya dari berbagai alternatif, dipilih alternatif yang paling

mungkin dilaksanakan. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka metode dalam

kegiatan ini adalah sebagai berikut


Gambar 2.1. Bagan Skematis Metode Pemecahan Masalah

Permasalahan

Masyarakat kurang memahami Mendemonstrasikan cara


Pola Hidup Sehat dan Bersih merawat kebersihan jamban
keluarga di salah satu rumah
-Penggunaan air bersih untuk masak masyarakat
-Penggunaan air bersih untuk mandi
dan cuci
-Penggunaan jamban keluarga
-Merawat jamban keluarga

Metode Kegiatan

Ceramah penyuluhan tentang


pemanfaatan air bersih untuk
masak, minum, mandi, dan
mencuci
Tanya jawab hubungan PHBS
dengan kesehatan
Pemecahan Masalah

Meningkatkan pengetahuan
tentang penggunaan air bersih Alternatif Pemecahan Masalah

Meningkatkan pengetahuan Meningkatkan pemahaman


tentang pemanfaatan air bersih masyarakat mengenai
untuk mandi dan cuci pemanfaatan air bersih untuk
Mengajak masyarakat dalam masak, minum, mandi, dan
BAB menggunakan jamban mencuci
Mendemonstrasikan cara
merawat kebersihan jamban Meningkatkan pemahaman
keluarga masyarakat menggunakan
jamban keluarga dan merawat
kebersihannya
2.2 Realisasi Pemecahan Masalah

1) Ceramah dan Diskusi

Kegiatan ceramah dan diskusi dilakukan untuk memberikan pemahaman pada


peserta penyuluhan tentang Pola Hidup sehat dan Bersih . Materi ini akan diberikan
oleh staf dosen Fakultas Kedokteran abulyatama yang Magister Kesehatan Masyarakat.
Materi yang diberikan memuat berbagai persoalan tentang pengetahuan bagaimana
yang masuk katagori air bersih dan sehat dan layak di kosumsi untuk memasak dan
minum,mandi dan mencuci. Cara pemamfaatan jamban keluarga dan merawat
kebersihannya.

2) Praktek

Kegiatan ini dilanjutkan berkunjung ke beberapa rumah masyarakat untuk


memberi penjelasan tentang sumber air yang digunakan yaitu air tanah (sumur),
bagaimana air sumur tidar tercemar dengan limbah rumah tangga, seperti air bekas
mencuci, septic tank jamban jangan terlalu dekat dengan sumur.
Memperagakan bagaimana membersihkan kamar mandi dan jamban.

2.3 Keterkaitan
Kegiatan P2M ini melibatkan Fakultas Kedokteran Abulyatama dan Masyarakat
di sekitar kampus Universitas abulyatama adalah salah satu Misi Fakultas kedokteran
abulyatama adalah Fakultas Kedokteran Komunitas. Kegiatan ini juga melibatkan
Mahasiswa Fakultas Kedoteran program Pendidikan Dokter dan menjadikan Desa
Lampoh Keude menjadi desa binaan bidang Kesehatan oleh fakultas kedokteran
Abulyatama.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan berkelanjutan setiap tahun agar
semua staf pengajar menjadi pemdamping mahasiswa yang melaksanakan kegiatan desa
binaan bidang kesehatan.

2.4 Khalayak Sasaran

Khalayak yang dijadikan sasaran kegiatan ini masyarakat dan tokoh


masyarakat lampoh Keude yang kita bina agar dapat menjadi pelopor kesehatan
di desanya
Tabel 2.1 Keterlibatan Khalayak Sasaran

Khalayak Kegiatan Sasaran


Masyarakat dan tokoh
masyarakat yang ikut
berpartisipasi Ceramah Dan diskusi Meningkatkan
Pemahaman dan
tentang PHBS melaksanakan PHBS
Ceramah dan tanya
jawab ttg kesehatan
Lingkung
an
Mengkaitkan antara
PHBS
kesehatan

2.5 Rancangan Evaluasi

2.5.1 Prosedur dan Alat Evaluasi

Untuk mengetahui apakah program yang akan dilaksanakan ini berdampak


positif atau sejauh mana program ini terlaksana, sudah barang tentu dibuat suatu
evaluasi yang meliput :

1) Dilakukan pre tes mengenai pengetahuan tentang apa itu Pola Hidup sehat dan
Bersih serta hubungan nya dengan derajat kesehatan yang baik.
2) Dilakukan pos tes mengenai gizi lansia dan juga kesehatan lansia, materi yang
diberikan menyangku apa yang diinformasikan saat ceramah, tanya jawab
maupun diskusi

3) Praktek menyusun menu makan sehari hari dan juga kesehatannya

4) Dilakukan survei sebulan setelah dilakukan kegiatan tentang implementasi

program yang telah dilakukan.

Selanjutnya dibandingkan antara skor pre tes dan post tes, sehingga akan dapat
dilihat keberhasilan program yang dilakukan.

2.5.2 Tehnik Analisis Data dan Kreteria Keberhasilan Program


Data hasil tes baik pre test maupun post tes tentang pemahaman Pola Hidup
sehat dan bersih berhubungan dengan peningkatan derajat kesehatan dianalisis dengan
tehnik analisis deskriptif.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan P2M ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan diskusi terprogram
dan dilanjutkan dengan praktek demonstrasi pengunaan air bersih dan jamban keluarga.
Rincian kegiatan dapat diperlihatkan dalam tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat

Pertemuan ke Kegiatan
1 Sosialisasi program dan pre test
2 Ceramah dan diskusi tentang kesehatn lingkungan
3 Ceramah dan diskusi : Air Bersih
4 Ceramah dan diskusi : Jamban keluarga
5 Ceramah dan diskusi : merawat dan membersihkan jamban keluarga
6 Evaluasi

Untuk dapat memahami pentingnya kesehatan lingkungan yang berhubungan


dengan Pola Hidup Sehat dan Bersih tentang penggunaan air bersih yang layak untuk
memasak ,minum mandi dan mencuci serta pengguanaan jamban keluarga untuk
mencegah penyakit menular seperti Diare. Pada kegiatan ini yang bertugas yang terdiri
4 orang Yaitu: dr Fuziati.Sp.Rad (coordinator), dr Eka Yunita Amna,Sp.A, dr
Yanita,M.Kes. Andre,S.Ked.M.Kes. ke 4 orang ini sebagai instruktur dan pembimbing
dalam kegiatan diskusi membuat rancangan bagaimana mengelola sumber air bersih
untuk layak di kosumsi untuk memasak dan minum. Serta untuk mandi dan mencuci.
Sumber air di desa tersebut adalah air tanah (Sumur). Merancang dan melakukan
penyuluhan pengguanaan jamban keluarga dan merawatnya. Peserta penyuluhan dan
praktek lapangan kerumah penduduk terdiri dari ibu-ibu yang namanya terlapir dalam
table ini dan dilakukan pre test tentang pengetahuan awal apakah mereka memahami
dan mengerti Hunbungan Air Bersih ,jamban Keluarga dengan pola Hidup Bersih dan
Sehat untuk meningkat kan derajat kesehatan masyarakat. Selanjutnya dilakukan post
test untuk mengetahui apakah ada peningkatan pemahaman tentang Pola Hidup Bersih
dan Sehat yang berhungan dengan peningkatan derajat kesehatan masyarat
Tabel 3.2 Hasil Pre test dan Post tes Peningkatan Pengetahuan Gizi dan Kesehatan
Lansia

NO NAMA NILAI NILAI


1 Saadah 6 8
2 Aisyah 6 8
3 Yayuk 5 8
4 Yuni 6 8
5 Jamilah 6 8
6 Mulyana 6 8
7 Siti aminah 7 8
8 Kartini 7 8
9 Fitria 7 9
10 Jainab 6 8
11 Nurmala 7 9
12 Nurjanah 7 9
13 Winda 8 9
14 Yeti 7 8
15 Kamariah 7 9
16 Yunita 7 9
17 Syafiyah 8 9
18 Fera 7 9
19 Tina 7 8
20 Rosmiati 7 9
21 Ani 8 9
22 Mulyani 7 9
23 Ami 7 8
24 Fatimah 1 7
25 Maisarah 4 7
26 Anisah 7 9
27 Sulaiman 5 8
28 Ibrahim 7 8
29 Linda 4 7
30 Nurdin 4 7
31 Rahman 5 9
32 Sarifudin 7 9
33 Sudirman 7 9
34 NUR aliyah 7 9
35 Wardiati 7 8
36 Anisah 4 7
37 Emiyati 7 9
38 Suryati 7 8
39 Zulkifli 7 9
40 Saidah 6 8
41 Razali 7 9
42 Husni 4 7
43 Sri Mawarni 7 8
JUMLAH 270 357
RATA RATA 6,3 8,3

3.2 Pembahasan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara garis besar adalah masalah
perumahan, penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia atau tinja,
pembuangan air limbah, dan pembuangan sampah. Untuk pengabdia masyarakat ini,
kami mengambil masalah yang sangat penting, yaitu penyediaan air bersih untuk
memasak, minum, mandi, mencuci, serta masalah sanitasi (jamban).
Tujuannya adalah agar kesehatan lingkungan mempengaruhi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Dibawah ini kami akan membahas:
1. Penyediaan air bersih
Masalah kesehatan lingkungan air bersih perlu diperhatikan dengan baik karena
menyangkut sumber air minum yang dikonsumsi sehari-hari. Apabila sumber air
minum yang dikonsumsi keluarga tidak sehat, maka seluruh anggota keluarga akan
menghadapi masalah kesehatan/ penyakit. Misalnya diare, kutu air, dan herpes.
Beberapa syarat air minum yang sehat untuk dikonsumsi adalah:
a. Syarat fisik: bening tidak berwarna, tidak berasa, suhu dibawah suhu udara
di luarnya
b. Syarat bakteriologis: apabila dalam 100cc air terdapat kurang dari 4 buah
bakteri E. Coli.
c. Syarat kimia: zat-zat tertentu dalam jumlah tertentu pula, yaitu: Flour (F),
Chlor (Cl), Arsen (As), Tembaga (Cu), Besi (Fe), zat organic PH
(keasaman)
Sumber-sumber air minum didapat dari berbagai sumber seperti: air hujan, air
sungai dan danau, mata air, air sumur dangkal, dan air sumur dalam. Ada yang bisa
dikonsumsi secara langsung (mata air) tetapi kebanyakan harus direbus terlebih
dahulu.

2. Jamban
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh
dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Beberapa zat tersebut adalah: tinja
(faeces), air seni (urine), dan CO2 sebagai hasil proses pernapasan. Tempat
pembuangannya disebut dengan latrine (jamban atau kakus). Macam kakus:
a. Kakus cubluk: tempat penampungan tinjanya dibangun dekat di bawah
tempat injakan dan atau di bawah bangunan kakus
b. Kakus empang: dibangun diatas empang, sungai, atau rawa
c. Kakus kimia: dibangin pada tempat-tempat rekreasi, alat transportasi, dll.
d. Kakus dengan angsa trine (lubang kloset berbentuk lengkungan).

Dari Materi diatas kami papar hasil pre test menunjukkan pemahan masayakakat
tentang Pola Hiidup Bersi dan Sehat yang berhubungan dengan penggunaan air bersih
yang layak untuk di kosumsi dan untuk mandi dan mencuci masih sangat kuarang yaitu
38,4 %. Setelah dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah sebanyak 4 kali
pertemuan tentang penggunaan air bersih yang bersumber dari air tanah (sumur).
Penyuluhan tentang masalah jamban keluarga serta melakukan kunjungan ke beberapa
rumah masyarakat disertai demostrasi cara merawat sumur agar tidak tercemar dengan
air limbah sisa penggunaan rumah tangga, cara penggunaan jamban keluarga serta cara
merawatnya , maka terjadi kenaikan pengetahuan dan pemahaman samapi 80,2 %.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat, sebagai berikut.
1. Pemahaman masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan P2M ini
ketikan dilakukan pre test masih kurang..
2. Pemahaman masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan P2M ini
setelah dilakukan penyuluhan dan praktek lapangan terjadi peningktan yang
sangat baik .
3. Di harapkan masyarakat yang telah mengikuti peatihan yang di berikan
dalam kegiatan P2M ini dapat menjadi pelopor Kesehatan di desanya..

4.2 Saran

Hal yang dapat disarankandari hasil kegiatan ini sebagai berikut:

1) Kegiatan P2M ini hi harapkan dapat berkelanjutan sebagai desa binaan


Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universita Abulyatama

2) Kegiatan P2M selanjutkan sangat diharapkan untuk memberi penyuluhan dan


pelatihan tentang penyakit menular yang di sebakan oleh Air dan Pembuangan
kotoran manuasia (Tinja)..
Daftar Pustaka

1. Guzman, Mg; Kauri, G : Bravo, J: Valdes, L; Vasques, S and Halstead SB.


2002. Effect of page on outcome of secondary dengue 2 infection. Int,
Infect Dis. 2001 Jun ; 6 (2) : 118-124
2. Dinas Kesehatan Aceh. 2009. Profil Kesehatan Aceh 2009. Banda Aceh :
Dinkes Aceh
3. Notoatmodjo, S, 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta; PT Rineka
Cipta.
4. Sugiarto, 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai