K
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS
PADA DIAGNOSA MEDIS KAD DI RUANG PENYAKIT DALAM RS X
Tujuan
1. Tujuan umum :
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu ketidakefektifan pola nafas
2. Tujuan khusus :
Menjastifikasi masalah yang belum teratasi.
Mendiskusikan masalah dengan perawat primer, dan tim kesehatan lain.
Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
A. Definisi
Mengacu pada kondisi di mana keseimbangan asam-basa tubuh terganggu karena
peningkatan produksi asam atau berkurang ekskresi dan penurunan produksi bikarbonat. Kondisi
ini pada akhirnya dapat menyebabkan asidemia atau keasaman darah, di mana pH arteri turun di
bawah 7,35. Jika kondisi ini tidak diobati, dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan
menyebabkan koma dan bahkan kematian.
Asam biasanya diproduksi sebagai produk sampingan dalam sejumlah aktivitas
metabolisme termasuk pemecahan lemak. Keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola
oleh bikarbonat, yang menetralisir asam, sehingga mencegah akumulasi berlebihan asam. Oleh
karena itu, faktor-faktor yang memberikan kontribusi ke salah satu kelebihan produksi asam atau
penurunan produksi normal bikarbonat dapat menyebabkan asidosis metabolik.
Asidosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana keasaman darah yang berlebihan,
ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman
melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.
Keadaan ini menyebabkan penurunan pH darah, pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih
dalam sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah CO2, dan pada akhirnya, ginjal ikut berusaha mengkompensasi keadaan
tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Namun kedua usaha
tubuh tersebut bisa terlampaui apabila tubuh terus menerus menghasilkan asam terlalu banyak,
sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.
B. Penyebab
Ada tiga kelompok utama yang menyebabkan asidosis metabolik, yaitu:
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu
bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila
dimakan dianggap beracun. Contohnya adalahzat anti beku (etilen glikol) dan metanol
(alkohol kayu). Overdosis aspirin juga dapat menyebabkan asidosis metabolik.
2. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam
jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan
asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal
sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau
penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
3. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme. Tubuh dapat
menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah
satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik,
tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang
berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari
metabolisme gula.
Kelainan metabolik dapat menyebabkan asidosis. Penggunaan lemak daripada
karbohidrat, untuk menurunkan energi, seperti dalam kasus diabetes mellitus, dapat
menyebabkan produksi berlebihan asam. Pemecahan lemak menghasilkan keton dan
meningkatkan tingkat asam dalam tubuh. Kondisi ini disebut sebagai ketoasidosis diabetik.
Kadang-kadang, seperti ketidakseimbangan pH dapat terjadi bahkan tanpa produksi
berlebihan asam. Misalnya, dalam kasus orang yang menderita gagal ginjal, ginjal mungkin
gagal untuk mengeluarkan asam melalui urin.
Jadi bisa kita simpulkan penyebab utama dari asidosis metabolik yaitu : gagal ginjal,
kelainan bentuk ginjal (Asidosis Tubulus Renalis), Ketaoasidosis Dieabetikum, Betambahnya
asam laktat (Asidosis Laktat), Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran
pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi, dan Bahan beracun seperti etilen glikol,
overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida.
C. Gejala
Meskipun asidosis metabolik biasanya ditandai dengan napas yang cepat, gejala mungkin
tidak spesifik, dan bisa bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun,
beberapa gejala umum adalah:
Nyeri dada
Sakit kepala
Jantung berdebar
Nyeri otot dan tulang
Kelemahan otot
Sakit perut, dll
Pada ketoasidosis diabetik, pasien mungkin menderita dari kadar gula darah tinggi dan
dehidrasi. Seperti kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, individu mungkin
mengalami:
kecemasan dan kantuk progresif
Mual
Muntah
Kehilangan nafsu makandan
Penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya.
Dalam kondisi ekstrim, dapat menyebabkan komplikasi parah seperti:
Pingsan
Koma dan
Kejang
D. Pengobatan
Dokter umumnya melakukan tes darah seperti analisis gas darah dan jumlah sel darah
lengkap untuk mendiagnosa kondisi. Pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Namun, jika pH darah turun di bawah 7,1, kondisi dapat memerlukan administrasi bikarbonat
intravena untuk menetralisir asam.
Dalam kasus yang parah, dialisis mungkin diperlukan. Ventilasi mekanis juga digunakan
untuk meringankan masalah pernapasan.
Memantau dan mengendalikan faktor yang bertanggung jawab untuk menyebabkan kondisi ini
adalah cara terbaik untuk mencegah kondisi dari memburuk. Seperti misalnya, mengendalikan
penyebab seperti diabetes dapat membantu mengontrol penyakit pada pasien diabetes. Asidosis
metabolik sering merupakan gejala dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal dan jantung
dan diabetes. Jadi pemantauan yang tepat dari gejala kondisi ini akan sangat membantu dalam
mencegah komplikasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN K
DENGAN ASIDOSIS METABOLIK (KAD)
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tn. K
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Pensiun
Tanggal masuk : 4 Februari 2019
Informan : Pasien, Keluarga Pasien, dan RM
Diagnosa medis : KAD (Keto Asidosis Diabetikum)
2. Survey primer
Airway : Adanya busa dari mulut klien, nafas bau aseton
Breathing : Frekuensi pernafasan cepat dan dalam, RR 30X/menit
Circulation : TD 100/70 mmHg
HR 60 X/menit
GDS : high
Capillary refill : > 2 detik
Disability : Letargi
3. Survey sekunder
a. Keluhan utama
Lemah, sakit kepala, sulit bergerak/berjalan, disorientasi, nafas cepat dan dalam, klien
juga mengalami mual, muntah
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang dengan keluarganya, anak klien mengatakan sebelum di bawa ke RS klien
mengatakan sakit kepala, mual, muntah, sulit bergerak/berjalan, sesak nafas, lama-lama
klien tampak lemah hingga klien disorientasi.
c. Riwayat penyakit sebelumnya
Anak klien mengatakan kalau klien memiliki riwayat penyakit DM.
d. Riwayat penyakit keluarga
Menurut sepengetahuan keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
DM.
e. Pemeriksaan fisik
1) Sistem pernafasan
Klien tampak lapar O2, mulut klien berbusa dan nafas klien bau aseton.
2) Sistem saraf
Pada saat datang ke IGD klien disorientasi, lama-lama tampak mengantuk,
letargi, stupor, koma, hingga aktifitas kejang.
3) Sistem muskuloskeletal
Klien tampak lemah, letih, sulit bergerak, tonus otot menurun
Kekuatan otot
1 1
1 1
4) Sistem integumen
Kulit kering/bersisik, turgor kulit jelek, capillary refill > 2 detik
5) Sistem endokrin
Adanya masalah pada organ pankreas sehingga produksi insulin menurun yang
mengakibatkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi (hiperglikemia).
Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula
darah).
6) Nutrisi
Keluarga mengatakan nafsu makan klien menurun dalam 2 minggu terakhir ini,
terjadi penurunan berat badan, klien juga mengalami mual, muntah sebelum di
bawa ke RS
7) Pola eliminasi
Terjadi perubahan pola berkemih (poliuria), dan berkenbang menjadi
oliguria/anuria, bising usus hiperaktif
8) Seksualitas
Biasanya masalah impoten pada laki-laki.
f. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah Nilai Normal
pH rendah (5-6,8) 7,35-7,45
PCO2 turun (10-30 mmHg) 35-45 mmHg
Keton serum positif Negatif
Kreatinin naik 0,7-1,2 mg/dL
Hb dan Ht naik 13,5-18,0 g/dL dan 40-54%
Leukositosis 4.000-11.000/ul
2) Elektrolit
Fosfor menurun 2,5-4,5 mEq/l
Kalium dan Natrium rendah 3,5-5 mEq/l dan 135-145 mEq/l
3) Urinalisa
Adanya Leukosit dalam urin
Adanya Glukosa dalam urin
4) Ekg
Pada EKG gelombang T naik
g. Medikasi
Ranitidin 1 A
Ketorolac 1 A
RI (bolus insulin kerja cepat) 0,1 iu/kgBB
B. Diagnosa Keperawatan
1. Data fokus
Ds ;
Keluarga mengatakan sebelum dibawa ke RS klien mengeluh lemas, letih, sakit
kepala, kesulitan bergerak/berjalan.
Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat DM
Keluarga mengatakan nafsu makan klien menurun sejak 2 minggu yang lalu
Keluarga juga mengatakan klien mengalami mual, muntah
Do ;
Klien tampak lemah, kesulitan bergerak dan tidak mampu berjalan
Kulit klien kering/bersisik, turgor kulit jelek, capillary refill > 2 detik
Vital sign : TD 100/70 mmHg, RR 30 X/menit, HR 6
Frekuensi nafas klien cepat dan dalam
Klien tampak kurus
Terjadi oliguria pada klien
Mulut klien berbusa dan nafasnya berbau aseton
Bising usus hiperaktif
2. Analisa data
3. Prioritas masalah
a. Ketidakefektifan pola nafas b/d hiperventilasi (kompensasi asidosis metabolik)
b. Kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme regulasi (diuresis osmotik akibat
hiperglikemia)
c. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak mampuan untuk
mencerna makanan (ketidak cukupan insulin)
C. Rencana Keperawatan
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Universitas
Indonesia , 1-180.