Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH METODIK KHUSUS

METODE PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK RONDE

DOSEN PENGAMPU : ROSMARIA M.Keb

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :


1. ECI APRINA 7. NINING PUJI RAHAYU
2. DEWANTI 8. RIAN SEPTI HANDAYANI
3. HARTATI 9. TILA AMELIYA
4. ISNAINI INTAN P. 10. UMI HABIBAH
5. IRMA RAJAGUKGUK 11. YUNI
6. LYNA KUSMARDANY

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2023/2024
Sistem Ronde Dalam Kebidanan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah kebidanan yang dilaksanakan oleh
bidan, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan kebidanan akan tetapi
hanya pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat/bidan primer atau konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.

Ronde Kebidanan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta
didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktik kebidanan secara
langsung.

 Keuntungan Dari Sistem Ronde


a. Pasien merasa puas dengan pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis kebidanan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan kebidanan yang berorientasi pada masalah
pasien
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan kebidanan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

 Kekurangan Dari Ronde Kebidanan


1) Klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu
2) Berorientasi pada prosedur kebidanan
3) Persiapan sebelum praktek kurang memadai
4) Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde kebidanan
5) Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan

 Hal yang perlu dipersiapkan untuk mengatasi kekurangan dari Sistem Ronde

Agar ronde kebidanan yang dilakuan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan sebagai berikut :
1. Menentukan kasus topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka)
2. Menentukan tim kebidanan
3. Mencari sumber atau literature
4. Membuat Proposal
5. Mempersiapkan klien : informed consent, menjaga privacy pasien dan pengkajian
6. Diskusi :
 Apa diagnosis kebidanan ?
 Apa data yang mendukung ?
 Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan ?
 Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan ?
Mekanisme Kegiatan Ronde Kebidanan

KEGIATAN
WAKTU TAHAP KEGIATAN PELAKSANA TEMPAT
PASIEN

1 Hari Pra Ronde Pra Ronde :


sebelum 1.Menentukan Kasus dan
Ronde Topik
2.Menentukan tim ronde
Penanggung Ruang
kebidanan
Jawab Perawatan
3.Menentukan literature
4.Membuat Proposal
5.Mempersiapkan pasien
6.Diskusi pelaksanaan

5 Menit Ronde Pembukaan :


Ronde 1. Salam pembuka
2.Memperkenalkan Tim
Ronde Nurse
Karu
3.Menyamapaikan identitas Station
dan masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan
Ronde

30 Penyajian Masalah : Katim, Ruang Mendengarkan


menit 1.Memberi salam dan Perawatan Memberikan
memperkenalkan pasien Respond dan
kepada tim ronde menjawab
2.Menjelaskan riwayat pertanyaan
penyakit
3.Menjelaskan masalah
pasien & rencana
tindakan yang telah Karu,
dilaksanakan serta perawat,
menetapkan priopritas konselor
yang perlu didiskusikan
Validasi Data :
1.Mencocokkan
&menjelaskan kembali
data yang telah
disampaikan
2.Diskusi antar anggota tim
dan pasien tentang
masalah tersebut
3.Pemberian justifikasi oleh
perawat / konselor /
kepala ruangan tentang
masalah pasien serta
rencana tindakan yang
akan dilakukan
4. Menentukan tindakan
kebidanan yang telah
ditetapkan

10 Pasca 1.Evaluasi dan rekomendasi Karu,


menit Ronde intervensi kebidanan Supervisor, Nurse
2.Penutup perawat, Station
konselor

Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode ronde kebidananan merupakan
suatu metode pembelajaran klinik yang mengatasi masalah kebidanan yang berfokus pada
pasien dalam hal ini pasien dilibatkan secara langsung serta memungkinkan peserta didik
mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktik kebidanan secara
langsung. Kelebihan metode ini adalah mampu menghasilkan mahasiswa yang dapat berpikir
kritis sedangkan kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta
privasinya terganggu.

DAFTAR PUSTAKA
Hamdani,M.A.2011.Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia

Muslihuddin,dkk.2012.Revolusi Mengajar.Bandung:HPD Press

Roestiyah,2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta

Syaiful,2006. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:Rineka Cipta

Winarno,1980.PengantarInteraksi Belajar Mengajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung:


Tarsito

Anda mungkin juga menyukai