Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

RONDE KEPERAWATAN (NURSING ROUNDS)

Ruangan St. Elisabeth Rumah Sakit St.Elisabeth

Medan

Disusun Oleh:
1. Jenita Kamsya Bakara (032017013)
2. Selvi Gowasa (032017017)
3. Susi Rajagukguk (032017021)
4. Irma Devi Lubis (032017022)
5. Andi Novel Limbong (032017023)
6. Nurtalenta Lafau (032017042)
7. Melina Cecilia Tarigan (032017065)
8. Desi Pratiwi Samosir (032017066)
9. Yuni Sarah Panjaitan (032017083)
10. Fanny Ningsih Hura (032017086)
11. Lucia Cindy Situmorang (032017116)
12. Gohizhizokhi Halawa (032017107)

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK

STIKes SANTA ELISABETH MEDAN

2020
RONDE KEPERAWATAN

1. Pendahuluan

Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan

masyarakat dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan

pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan

efisien. Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian

pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde

keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara

mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan

pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,

konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan

pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan.

Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk

membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu

proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat

akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan

pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan.

2. Pengertian

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi

masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di samping

melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.

Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan/atau konselor,
kepala ruangan, dan perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh

anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).

Karakteristik antara lain sebagai berikut.

1) Pasien dilibatkan secara langsung.

2) Pasien merupakan fokus kegiatan.

3) PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama.

4) Konselor memfasilitasi kreativitas.

5) Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam

meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.

3. Tujuan

Tujuan Umum

Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan

diskusi.

Tujuan Khusus

1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.

2) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.

3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang

berorientasi pada masalah pasien.

5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.

6) Meningkatkan kemampuan justifikasi.

7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.


4. Manfaat

1. Masalah pasien dapat teratasi.

2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.

3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.

4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.

5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan

benar.

5. Kriteria Pasien

Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien

yang memiliki kriteria sbb:

1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah

dilakukan tindakan keperawatan.

2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

6. Metode

Diskusi

7. Alat Bantu

Sarana diskusi:

1) Buku, pulpen.

2) Status/dokumentasi keperawatan pasien.

3) Materi yang disampaikan secara lisan.


8. Langkah-langkah Kegiatan Ronde Keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksanaan Keg. Tempat


Pasien
1 hari Pra Pra Ronde Ruang
sebelum Ronde 1. Menetapkan kasus Karu
ronde dan topik sehari
sebelum pelaksanaan Penanggung
ronde jawab
2. Menentukan Tim
Ronde
3. Membuat proposal
4. Mempersiapkan
pasien
5. Informed consent
kepada keluarga
ronde
5 menitRonde I. Pembukaan dan
penyajian data
1. Salam pembukaan
2. Memperkanalkan Kepala
klien dan Tim ruangan
ronde dan
menjelaskan
tujuan kegiatan
ronde serta
mempersilahkan
PP 1
menyampaikan
kasus nya
3. Menyampaikan
dasar
pertimbangan
dilakukan ronde
4. Menjelaskan
riwayat penyakit
5. Menjelaskan
masalah klien
yang belum
terselesaikan dan
tindakan yang
telah dilaksanakan
6. Menyapaikan
evaluasi
7. Klarifikasi data
yang telah
disampaikan

30 Mendeng Nurse
menit Penyajian masalah PP arkan Station
1. Memberi salam dan
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada tim ronde.
2. Menjelaskan
riwayat penyakit
dan keperawatan
pasien.
3. Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan
yang telah
dilaksanakan dan
serta menetapkan
prioritas yang perlu
didiskusikan.
Validasi data
4. Mencocokkan dan
menjelaskan Karu, PP
kembali data yang konselor
telah disampaikan
dengan wawancara,
observasi dan
pemeriksaan
keadaan pasien Karu, PP,
secara langsung, dan Perawat,
melihat Konselor, karu
dokumentasi.
5. Diskusi antar
anggota tim dan
pasien tentang
masalah
keperawatan
tersebut di bed
pasien. Memberik
6. Pemberian an respon
justifikasi oleh menjawab Nurse
perawat primer atau pertanyaa station
konselor atau kepala n
ruang tentang
masalah pasien.

Pasca ronde 1. Melanjutkan diskusi Karu, Nurse


dan masukan dari tim. Supervisor, station
2 Menyimpulkan untuk Perawat
menentukan tindakan Konselor,
keperawatan pada Pembimbing.
masalah prioritas yang
telah ditetapkan.
3. Merekomendasikan
intervensi keperawatan
4. Penutup
Keterangan

1) Praronde

a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah

yang langka).

b. Menentukan tim ronde.


c. Mencari sumber atau literatur.

d. Membuat proposal.

e. Mempersiapkan pasien: imformed consent dan pengkajian.

f. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg mendukung?

Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang

ditemukan selama perawatan?

2) Pelaksanaan Ronde

a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada

masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan

dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu

didiskusikan

b. Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.

c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala

ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan

dilakukan.

3) Pascaronde

a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan.

b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi

keperawatan selanjutnya.

9. Peran Masing-masing Anggota Tim

Peran Perawat Primer dan Perawat Associate

1. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.

2. Menjelaskan diagnosis keperawatan.


3. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.

4. Menjelasakan hasil yang didapat.

5. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil.

6. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

Peran Perawat Konselor dan Tenaga Kesehatan Lainnya

1. Memberikan justifikasi.

2. Memberikan reinforcement.

3. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta

rasional tindakan.

4. Mengarahkan dan koreksi.

5. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari

10. Kriteria Evaluasi

Struktur

1. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).

2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde

keperawatan.

3. Persiapan dilakukan sebelumnya.

Proses

1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.

2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang

telah ditentukan.
Hasil

1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.

2. Masalah pasien dapat teratasi.

Perawat dapat:

1. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.

2. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.

3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.

4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

5. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi

pada masalah pasien.

6. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.

7. Meningkatkan kemampuan justifikasi.

8. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.S
DENGAN KANKER SERVIKS DI RUANG ST. ELISABETH
RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH
MEDAN

Topik : Asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kanker serviks


Sasaran : Pasien Ny. S/ 37 tahun
Hari/ tanggal : Rabu, 09 November 2020
Waktu : 60 menit

I. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
2. Tujuan Khusus:
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi;
b. mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain;
c. menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien;
d. merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
II. Sasaran
Pasien Ny. S umur 37 tahun yang dirawat di tempat tidur 4 Ruang
St. Elisabeth
III. Materi
1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan CA Servikas
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan CA Servikas .
IV. Metode
Diskusi
V. Media
1. Dokumentasi/ status pasien
2. Sarana diskusi : kertas, bullpen
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
VI. Kegiatan ronde keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksanaan Keg. Tempat


Pasien
1 hari Pra Pra Ronde Ruang
sebelum Ronde 6. Menetapkan kasus Karu
ronde dan topik sehari
sebelum pelaksanaan Penanggung
ronde jawab
7. Menentukan Tim
Ronde
8. Membuat proposal
9. Mempersiapkan
pasien
10.Informed consent
kepada keluarga
ronde
5 menitRonde VII. Pembukaan dan
penyajian data
8. Salam pembukaan
9. Memperkanalkan Kepala
klien dan Tim ruangan
ronde dan
menjelaskan
tujuan kegiatan
ronde serta
mempersilahkan
PP 1
menyampaikan
kasus nya
10. Menyampaikan
dasar
pertimbangan
dilakukan ronde
11. Menjelaskan
riwayat penyakit
12. Menjelaskan
masalah klien
yang belum
terselesaikan dan
tindakan yang
telah dilaksanakan
13. Menyapaikan
evaluasi
14. Klarifikasi data
yang telah
disampaikan

30 Mendeng Nurse
menit Penyajian masalah PP arkan Station
1. Memberi salam dan
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada tim ronde.
2. Menjelaskan
riwayat penyakit
dan keperawatan
pasien.
3. Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan
yang telah
dilaksanakan dan
serta menetapkan
prioritas yang perlu
didiskusikan.

Validasi data
4. Mencocokkan dan
menjelaskan Karu, PP
konselor
kembali data yang
telah disampaikan
dengan wawancara,
observasi dan
pemeriksaan
keadaan pasien Karu, PP,
secara langsung, dan Perawat,
melihat Konselor, karu
dokumentasi.
5. Diskusi antar
anggota tim dan
pasien tentang
masalah
keperawatan
tersebut di bed
pasien. Memberik
6. Pemberian an respon
justifikasi oleh menjawab Nurse
perawat primer atau pertanyaa station
konselor atau kepala n
ruang tentang
masalah pasien.

Pasca ronde 1. Melanjutkan diskusi Karu, Nurse


dan masukan dari tim. Supervisor, station
2 Menyimpulkan untuk Perawat
menentukan tindakan Konselor,
keperawatan pada Pembimbing.
masalah prioritas yang
telah ditetapkan.
3. Merekomendasikan
intervensi keperawatan
4. Penutup

Lampiran : Resume Pasien- Pelaksanaan Ronde

A. Identitas

Nama : Ny.S

Umur : 37 Tahun

Status : Ibu rumah tangga

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Alamat : Medan

MRS :
B. Diagnosis

CA Servix

C. Keluhan Utama

Keluar darah dari jalan lahir

D. Riwayat Penyakit Sekarang

8 bulan yang lalu pasien mengeluhkan keluar darah dari vaginanya, pasien

memeriksakannya ke RS X dan didiagnosis Ca Cervix, Satu bulan yang lalu

pasien mengatakan sempat rawat inap di RS Y selama 6 hari. Pada hari

minggu keadaan pasien melemah, pasien pada hari senin (09/11) langsung

pergi ke RSE medan untuk memeriksakan keadaannya. Pasien masuk lewat

IGD. Pasien mendapatkan Inf RL dengan 20 tpm, injeksi Cefo 1gr. Pasien

kemudian di bawa ke ruang St. Elisabeth

E. Riwayat Penyakit Terdahulu

Pasien tidak memiliki penyakit menular seperti HIV, TBC, PMS. Pasien juga

tidak memiliki penyakitjantung, ginjal, diabetes milletus, hipertensi, asma.

Pasien tidak memiliki penyakit tumor atau kanker sebelumnya. Pasien pernah

MRS di RS X 1 bulan lalu

F. Riwayat Penyakit Keluarga

Dari keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat tumor ataupun

kanker.Keluarga pasien tidak memiliki penyakit menular seperti HIV, TBC,

PMS, penyakit jantung, ginjal, diabetes milletus, hipertensi, dan asma.

G. Riwayat obstetric

1. Riwayat menstruasi
Pasien menarchesaat usia 12 tahun, dengan lama mens 6 haridan

siklusnya teratur ± 26 hari, sertatidak dismenorhoe. Pasien merasa

belummenopause.

2. Riwayat perkawinan

Pasien menikah pada usia 19 tahun dan menikah hanya satu kali saja

3. Riwayat kehamilan dan persalinan

Pasien pernah hamil sebanyak 3 kali, hamil pertama pada usia 19

tahun. Ketiga kehamilan tersebut berakhir pada persalinan yang

semuanya di tolong oleh dukun. Ketiga anak pasien adalah perempuan

4. Riwayat kelainan obstetric

Pasien mengatakan tidak memiliki tumor sebelumnya, atau penyakit yang

sejenis dengan ini sebelumnya. Pasien sebelum ini pernah mengalami

keputihan yang abnormal.

5. Riwayat penggunaan kontrasepsi

Pasien menggunakan KB pil selama ± ½ tahun. Selama penggunaan tidak

mengalami keluhan. Pasien biasanya datang ke bidan

A. Pemeriksaan Fisik Tanggal

Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi: 84 x/i Suhu: 36,30C RR: 18 x/i

Sistem Pernapasan (B1-Breath)

Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, RR

18x/menit reguler, ictus cordis tidak terlihat, Sonor (paru),


Sistem Kardiovaskuler (B2-Blef)

Tidak ada masa maupun nyeri tekan, vocal fremitus teraba, ictus cordis teraba

di ICS 4, Pekak (jantung),

Sistem Persarafan (B3-Brain)

Kesadaran penuh (Compos Mentis),

Sistem Pencernaan (B4-Bladder)

Tidak ada lesi, abdomen cembung, bising usus 10x/menitP: Nyeri tekan pada

seluh bagian abdomen, abdomen distended, teraba masa , Timpany, pekak

pada hepar, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih, , mukosa bibir kering

dan pucat,

Sistem Perkemihan (B5-Bowel)

Terpasang DC, VT: teraba porsio berdungul-dungul, perdarah pervagina

berwarna merah gelap, berbau

Sisitem Muskuloskletal dan integument (B6-Bone)

Kemampuan pergerakan sendi bebas, pasien merasa lemah, kekuatan otot ,

warna kulit tidak anemis, turgor kulit sedang, tidak ada edema, pasien

memakai infus pada tangan kanan. Tidak terdapat luka. CRT 2 detik, akral

dingin

Sistem Endokrin

Tiroid tidak membesar,

Kebersihan Pribadi:

Pasien mampu mandi seka di tempat tidur 2× sehari, gosok gigi 2× sehari,

dan ganti pakaian 2× sehari.


Psikososial Spiritual:

Pasien mempunyai motivasi tinggi untuk sembuh, tetapi pasien juga berkeluh

kesah.

B. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal 09 November 2020

Hemoglobin : 2, 9 mg/dl

Leukosit : 7,7

Hematokrit : 9,8

Trombosit : 255

Tanggal 10 November 2020

Hemoglobin : 6,7 mg/dl

Leukosit : 7,3

Hematokrit : 20,9

Trombosit : 209

C. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada (9/11) didapatkan


rumusan empat diagnose sebagai berikut :
1. Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan perdarahan intra
servikal.
Masalah teratasi tanggal 13 November 2020
2. Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan sekunder.
Masalah teratasi tanggal 10 November 2020
3. Resiko tinggi terhadap gangguan konsep diri yang berhubungan dengan
terdiagnosa kanker cerviks.
Masalah teratasi tanggal 11 November 2020
4. Perubahan pola seksual berhubungan dengan bau tidak enak pada
vagina, perdarahan.
Masalah teratasi tanggal 10 November 2020

Tanggal 12 November 2020


Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh
secara  aktif akibat pendarahan
Kriteria Hasil            :          
1) TTV pasien dalam batas normal, meliputi :
 Nadi normal ( ± 60 - 100 x / menit)
 Pernapasan normal (± 16 - 24 x / menit)
 Tekanan darah normal ( ± 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg)
 Suhu normal (± 36,5oC - 37,5oC)
2) Membran mukosa lembab
3) Turgor kulit baik (elastis)
4) Pengisian kapiler cepat ( kembali dalam ± 2-3 detik setelah
ditekan)

D. Rencana Tindakan
1. Awasi masukan dan haluaran. Ukur volume darah yang keluar melalui
perdarahan
2. Catat kehilangan darah ibu
3. Hindari trauma dan pemberian tekanan berlebihan pada daerah yang
mengalami pendarahan
4. Pantau status sirkulasi dan volume darah
5. Pantau TTV. Evaluasi nadi perifer, dan pengisian kapiler
6. Catat respon fisiologis individual pasien terhadap pendarahan, misalnya
kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, berkeringat / penurunan kesadaran
7. Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa, dan perhatikan keluhan
haus pada pasien
8. Kolaborasi :
Berikan cairan IV sesuai indikasi
9. Kolaborasi :
Berikan transfusi darah (Hb, Hct) dan trombosit sesuai indikasi
10. Kolaborasi : Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya : Hb, Hct, sel
darah merah

E. Evaluasi
Keseimbangan volume cairan
Informed Consent

SURAT PERSETUJUAN

DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien:

Nama :

Umur :

Alamat :
Ruang :

No. RM :

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Medan,

Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

……………………………………………

……………………………………..

Saksi-saksi Tanda tangan

6. …………………………………..

…………………………..

Anda mungkin juga menyukai