Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL TUGAS AKHIR

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

TENTANG TINDAKAN SWAMEDIKASI

PENYAKIT DIARE

Disusun oleh:

Nama : RAIHAN FAISAL AHMAD

NIM : E20066

Program Studi : D3 FARMASI

POLITEKNIK INDNUSA SURAKARTA

2022

i
PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

Proposal tugasakhirinitelahdisetujui oleh dosenpembimbingpada :

Hari : Senin

Tanggal : 1 Januari 2016

JudulTugas Akhir : Xxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxx Xxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxx xx Xxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxx

Surakarta, 1 Januari 2016

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

…………………….…….. …………………….……..
NIDN. ........................ NIDN........................

Mengetahui:

Ketua Program Studi

.........................................
NIDN.....................

ii
PROPOSAL TUGAS AKHIR

A. Judul Proposal

Tingkat pengetahuan masyarakat tentang tindakan swamedikasi penyakit

diare.

B. LatarBelakang Masalah

Penyakit di lingkungan masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat.

Penyakit lingkungan masih bisa terjadi karena hubungan interaktif antara

manusia dan perilakunya serta komponen lingkungan yang memiliki potensi

penyakit. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang terdapat di

lingkungan.

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk

dan konsistensi pada tinja yakni lebih lembek atau lebih cair serta frekuensi

buang air besar lebih banyak dari biasanya Kemenkes (2014). Diare juga

merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air

besar lebih dari tiga kali sehari serta ditandai dengan perubahan feses yang

encer atau cair. Kehilangan cairan pada tubuh karena diare dapat

menyebabkan dehidrasi dengan gangguan elektrolit seperti kurangnya kalium

atau ketidak seimbangnya garam lainnya pada tubuh. Dalam penyakit diare di

masyarakat dapat juga disebabkan oleh faktor lingkungan. Lingkungan sangat

berinteraksi secara langsung dengan manusia sepanjang waktu,contoh

penyebab penyakit diare di kalangan masyarakat adalah salah satunya

kurangnya persediaan air bersih terutama pada musim kemarau yang dapat

1
menimbulkan penyakit diare, disebabkan oleh infeksi,infeksi dapat disebabkan

oleh bakteri,parasit dan virus. Schwartz (2005).

Timbulnya penyakit diare di masyarakat menimbulkan banyaknya

informasi tentang pengobatan atau memotivasi masyarakat untuk melakukan

pengobatan sendiri atau mengatasi keluhan yang dirasakan. Mengobati diri

sendiri itu biasa disebut dengan swamedikasi. Swamedikasi adalah

pengobatan sendiri yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan

dengan mengkomsumsi obat tanpa pengawasan dokter. Swamedikasi harus

dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami (Zeenot,2013).

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui hubungan

tingkat pengetahuan terhadap tindakan swamedikasi diare pada masyarakat.

C. PerumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di simpulkan suatu

permasalahan yaitu bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang

swamedikasi penyakit diare dan bagaimana masyarakat mengatasi penyakit

diare tersebut

2
D. PembatasanMasalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus,

dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis

memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi

dalam konteks permasalahan yang terdiri dari :

1. Penelitian dilakukan di masyarakat Potrobangsan, Kota Magelang.

2. Parameter dari tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi

penyakit diare meliputi pertanyaan pada kuisioner.

E. TujuanTugas Akhir

Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat

Potrobangsan, Kota Magelang tentang swamedikasi penyakit diare.

F. ManfaatTugas Akhir

Manfaat yang diperoleh dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Menamlamabah ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dalam bentuk

penelitian dan tugas akhir sebagai persyaratan menyelesaikan Studi

Program Diploma III Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta.

2. Bagi Politeknik Indonusa Surakarta

Agar tugas akhir ini menjadi salah satu preferensi baru dan diharapkan

dapat berguna bagi Politeknik Indonusa Surakarta untuk pengembangan

penelitian selanjutnya.

3
3. Bagi Masyarakat

Dalam melakukan penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang swamedikasi penyakit diare.

G. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1. Metode Pengamatan ( Observasi )

Metode pengamatan menurut (Patton) Observasi merupakan metode yang

sifatnya akurat dan spesifik untuk mengumpulkan data dan mencari

informasi mengenai segala kegiatan yang dijadikan obyek kajian

penelitian. 

2. Metode Eksperimen

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

(hubungan kausal) anatar dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-

fakor lain yang mcngganggu (Arikunto, 2019, hlm. 9).

3. Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab

lisan yang berlansung satu arah , artinya pertanyaan datang dari pihak

yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.

4. Metode Kuisoner

4
Sugiyono (2010) mengartikan kuesioner adalah metode pengumpulan data

dengan cara memberi responden seperangkat pertanyaan maupun

pernyataan tertulis untuk dijawabnya.

5. Metode Dokumentasi

Menurut Hamidi (2004:72), Metode dokumentasi adalah informasi yang

berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari

perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan gambar

oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian.

6. Studi Pustaka

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan,

dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang

dipecahkan.”(Nazir,1988: 111).

H. SistematikaPenulisan

Sistematikapenulisanlaporantugasakhiradalahsebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi tentang penguraian Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,

Pembatasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Manfaat Penulisan, Pengumpulan

Data, Sistematika Penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Penulis menjabarkan teori dasar yang berhubungan dengan kasus atau masalah

yang akan di bahas dalam tugas akhir. Uraian ini harus mengacu / bersumber

5
pada sumber yang bertanggung jawab, seperti buku teks, Jurnal, internet,

majalah dll

BAB III. TINJAUAN UMUM

Bab ini menguraikan tentang penelitian, waktu, objek, tempat dan bagaimana

data diambil, dan jadwal kerja.

Jika produk tugas akhir merupakan kerja mandiri, maka BAB III

menerangkantentangpembongkaran, pemeriksaan, perakitan/pemasangan,

perawatan, troubleshooting, dan perhitungan dll sesuai dengan petunjuk

pembimbing

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan penemuan – penemuan masalah yang diteliti dan memberikan

solusi atau pemecahan masalah dengan metode tertentu. Menguraikan langkah

– langkah pembuatan produk mulai dari pemilihan bahan materi sampai

finishing. PembuatanProduk. menerangkanlangkah-

langkahpembuatanproduk:bahan dan alat, proses pembuatan, gambarjadi,

implementasi dll.

BAB V. PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan yang menjawab dari perumusan masalah dan saran

yang diajukan penulis sebagai referensi untuk mengembangkan produk yang

dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Swamedikasi

Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri

dengan obat-obatan yang sederhana yang di beli di apotek atau toko obat

atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter atau tenaga medis terlebih

dahulu ( Tjay dan Raharja, 2010). Swamedikasi merupakan alternatif

yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan

pengobatan. Praktik swamedikasi umumnya dilakukan oleh masyarakat

untuk mengatasi penyakit yang tergolong tidak parah

2. Diare

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering

buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare

umumnya terjadinya akibat mengomsumsi makanan dan minuman yang

terkontaminasi bakteri,virus atau parasit. Diarre merupakan salah satu

masalah kesehatan yang umum di Indonesia,berdasarkan data

Kementrian Kesehatan RI tahun 2019,jumlah kasus diare di seluruh

7
Indonesia adalah sekitar 7,2 Juta jiwa. Diare biasanya berlangsung tidak

lebih dari 14 hari (diare akut). Tetapi pada kasus diare dapat berlanjut

hingga lebih dari 14 hari. Di sini terdapat tigas jenis diare,yaitu diare

akut, diare persisten, dan diare kronis. Klasisfikasi diare berdasarkan

lama waktu dapat dikelompokkan menjadi :

1) Diare Akut

Diare akut yaitubuang air besar dengan frekuensi yang meningkat

dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak

datangnya dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu.

Diare akut berlangsung selama kurang dari 14 hari tanpa berhenti

lebih dari 2 hari.

2) Diare persisten

Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, hal ini

merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare

akut dan diare kronik.

3) Diare kronis

Diare kronis adalah diare yang hilang timbul, atau berlangsung lama

dengan penyebab non-infeksi sensitiv terhadap gluten atau

gangguan metabolism yang menurun. Lama diare kronik lebih dari

30 hari. Diare kronik adalah diare yang bersifat menahun atau

persisten dan berlangsung 2 minggu lebih.

8
4) Pengobatan diare

Pada penderita penyakit diare rata-rata penderita mengalami

kekurangan cairan, maka dari itu menngganti cairan yang hilang dan

elektrolit adalah salah satu kunci penting dalam penanganan diare.

Maka dari itu kita harus memperbanyak minum air putih karena itu

juga salah satu hal yang dapat mencegah dehidrasi.

Ketika mengalami diare kita juga dapat dianjurkan meminum obat

anti diare. Obat anti diare dapat membantu mengurangi frekuensi

buang air besar dan memadatkan tinja. Disini ada beberapa obat anti

diare yang dapat meredakan diare, yaitu :

a) Oralit

Oralit adalah obat yang mengandung senyawa elektrolit dan

mineral seperti natrium klorida,kalium klorida,glukosa

anhidrat,natrium bicarbonat, dan trisodium citrate dihydrate.

b) Loperamide

Loperamide adalah obat yang bekerja untuk memperlambat

gerak usus agar menghasilkan feses dalam bentuk lebih padat.

c) Attapulgite

Attapulgite adalah zat yang memperlambat kerja usus besar agar

dapat menyerap lebih banyak air sehingga tekstur feses jadi

lebih padat.

9
Bila diare disebabkan oleh infeksi yang parah,mungkin kana

membutuhkan obat antibiotik , antibiotik akan membantu melawan dan

menghancurkan pertumbuhan bakteri dalam tubuh. Berikut pilihan

antibiotik yang biasa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi diare, yaitu

a) Cefixime

Cefixime digunakan untuk diare yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Salmonellatyphi. Diare yang disebabkan oleh bakteri ini

juga biasanya menimbulkan gelaja muntah.

b) Ciprofloxacin

Obat ini berfungsi untuk membasmi bakteri Salmonella

enteretidis dan obat ini baru akan diberikan bila cefixime tidak

menunjukan efek pada pasien.

3. Rangkuman Jurnal Pembanding

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Robianto, Monika

Rosmimi, Eka Kartika Untari yang berjudul Analisis Pengaruh Tingkat

Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tindakan Swamedikasi Diare Akut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya karakterisik

meliputi usisa, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan terhadap

tindakan swamedikasi diare akut. Dan menganalisa pengaruh tingkat

10
pengetahuan terhadap tindakan swamedikasi diare akut pada masyarakat

yang tinggal di Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian tergolong

penelitian obsevasional dengan rancangan penelitian potong lintang.

Pengambilan sampel dengan metode quota sampling dngan jumlah

subjek penelitian sebanyak 60 responden. Teknik pengumpulan data

dengan penyebaran kuisioner.

Metode penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara menyebar kuisioner pertanyaan di masyarakat.

Sampel diambil dengan menggunakan metode quota sampling hingga

jumlah sampel terpenuhi. Analisis statistik chip squere digunakan untuk

mengetahui tingkat pengetahuan terhadap tindakan masyarakat dalam

swamedikasi diare akut.

Hasil dan pembahasan pada penelitian digunakan responden

sebanyak 60 orang yang sesuai kriteria. Berdasarkan dari kuisioner

bahwa masyarakat yang melakukan swamedikasi diare akut umumnya

berusia 26-45 tahun yang termasuk golongan dewasa. Kelompok usia

dewasa merupakan kelompok usia produktif, apabila kesehatannya

terganggu orang dewasa akan mengambil keputusan untuk melakukan

pengobatan sendiri.

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pekerjaan

menujukkan bahwa pada masyarakat dengan status tidak bekerja

ditemukan paling banyak,termasuk kategori didalamnya yaitu ibu rumah

tangga.

11
Kesimpulannya berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan bahwa, usia dan pendidikan memiliki pengaruh terhadap

swamedikasi dan keberhasilan tindakan swamedikasi diare akut pada

masyarakat di Kecamatan Pontianak Timur dipengaruhi tingkat

pengetahuan masyarakat sendiri.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kiki Ambar Kurniasih,

Supriani, Definingsih Yuliastuti dengan judul Analisis Faktor Tingkat

Pengetahuan Masyarakat Tentang Tindakan Swamedikasi Diare. Tujuan

dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tindakan swamedikasi

diare. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan survei yang

menggunakan teknik wawancara dan angket (kuisioner). Analisis data

menggunakan metode analisis variasi tunggal uji statistik Chi-Square.

Metode penelitian ini merupakan panelitian deskriptif dan survei

yang bersifat analitik dengan menggunakam metode crossectional.

Subjek dalam penelitian hanya diobservasi sekali saja. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sejumlah 316 responden. Data yang

diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat

dan analisis bivariat. Uji ini untuk melihat ada tidaknya hubungan antara

tingkat pengetahuan masyarakat Desa Jangrana mengenai tindakan

swamedikasi diare.

Hasil dari responden pada penelitian ini dibagi menjadi

beberapa kategori yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan.

12
Umur responden dapat dikategorikan menjadi 5, remaja akhir yang

berumur 17-25 tahun, dewasa awal 26-35 tahun, lansia awal 46-55 tahun

dan lansia akhir 56-65 tahun.

Kesimpulannya Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Jangrana

Kecamatan Kabupaten Cilacap tentang tindakan swamedikasi diare

memiliki tingkat pengetahuan sudah baik. Hasil penelitian ini

menunjukan adanya hubungan yang signitifkan antara umur dan

pendidikan, pekerjaan dengan tingkat pengetahuan terhadap tindakan

swamedikasi diare.

Tabel1.PerbandinganJurnal

No Penulis Judul Metode Hasil

1 Robianto, Analisis Metode Hasil

Monika Pengaruh penelitian ini penelitian


Rosmimi, Tingkat dilakukan
berdasarkan
Eka Pengetahua dengan
karakteristik
Kartika n pengumpulan
pekerjaan
Untari Masyarakat data yang
menujukkan
Terhadap dilakukan
bahwa pada
Tindakan dengan cara
masyarakat
Swamedikas menyebar

i Diare kuisioner
dengan status

Akut. pertanyaan di tidak bekerja

masyarakat. ditemukan

13
paling

banyak,terma

suk kategori

didalamnya

yaitu ibu

rumah tangga.

2. Kiki Analisis Metode Hasil dari responden pada

Ambar Faktor penelitian ini penelitian ini dibagi

Kurniasih, Tingkat merupakan menjadi beberapa

Supriani, Pengetahua panelitian kategori yaitu jenis

Definingsi n deskriptif dan kelamin, umur,

h Masyarakat survei yang pendidikan dan pekerjaan.

Yuliastuti Tentang bersifat

Tindakan analitik

Swamedikas dengan

i Diare. menggunaka

m metode

crossectional.

14
Tabel …. JadwalKegiatanTugas Akhir

Bulan I Bulan II Bulan III


No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Tema 

2. Survei ke lapangan

3. Pendaftaran Tugas Akhir

4. Pengumpulan Data 

5. Penyusunan Proposal

6. Seminar Proposal 

7. Bimbingan laporan  

8. Penyusunan laporan  

9. Penyusunan Artikel Ilmiah

10. UjianTugas Akhir 

11. RevisiLaporanTugas Akhir  

12. PenggandaanLaporan 

15
Pengumpulan Laporan Tugas 
13.
Akhir

Kegiatan dapat disesuaikan dengan penulis

16
BAB III

TINJAUAN UMUM

1.1 Waktu dan Tempat Penelitian

1.11 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian yaitu bulan Januari –

Maret 2022, meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan.

1.12 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Masyarakat Potrobangsan 5, Kota

Magelang, Kec Magelang Utara, Jawa Tengah

1.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode non eksperimen. Penelitian

non eksperimen adalah riset yang tidak melakukan manipulasi

terhadap variable independen atau menempatkan secara acak

partisipan penelitian pada suatu kondisi tertentu, atau mungkin tidak

melakukan keduannya. Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah survey dengan mengambil sampel data.

Penelitian non eksperimen meliputi survey, deskriptif, dan analitik.

a. Metode Survey

Menurut Sugiyono (2018) mtode survey adalah metode

penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan

data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang
keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku hubungan

variable dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang

variable sosialogi dan psikollogis dari sampel yang diambil

dari populasi tertentu , teknik pengumpulan data dengan

pengamatan (wawancara atau kuisioner) yang tidak

mendalam dan hasil penelitian cenderung untuk di

generasikan.

b. Deskriptif

Metode Deskriptif meupakan karakteristik penelitian yang

mengungkapkan lebih spesifik mengenal berbagai

fenomena social dan alam yang terdapat dalam kehidupan

masyarakat.

c. Analitik

Metode Analitik bertujuan untuk mengumpulkan data –

data tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan

analisis

1.3. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis,

formulir kuisoner.
1.4. Prosedur Penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan penelitian dalam menjalankan

penelitian ini adalah sebegai berikut :

1. Tahapan persiapan

Pada tahap ini dilakukan studi pemdahuluan untuk menentukan

jumlah pada kuisoner yang akan dilakukan penelitian. Kemudian

melakukanpembuatan proposal penelitian tentang “ Tingkat

Pengetahuan Masyarakat Tentang Tindakan Swamedikasi Penyakit

Diare “ dan dilanjutkan dengan seminar proposal serta pengurusan

surat izin penelitian.

2. Tahapan Perizinan

Tahap ini berisi tentang pengajuan perizinan untuk melakukan

penelitian di masyarakat Potrobangsan 5 Kota Magelang. Surat

pengantar peemohonan perizinan akan di berikan ke ketua RT

Potrobangsan 5 Kota Magelang.

3. Penentuan Jumlah Sampel

Pada tahan ini dilakukan penghitungan jumlah sampel dari

populasi penderita penyakit diare


DAFTAR PUSTAKA

Kiki Ambar Kurniasih dkk. (2019). Analisis Faktor Pengetahuan Masyarakat


Tentang Tindakan Swamedikasi Diare.

Kemenkes. (2014). Tentang Penyakit Diare.


Robiayanto, Rosmini M. Untari EK, Analisis Pengaruh Tingkat Pengetahuan
Masyarakat Terhadap Tindakan Swamedikasi Diare Akut di Kecamatan
Pontianak Timur jurnal pendidikan 16

Sugiono. 2010 . Metode Penelitian . Bandung : Alfabeta

Subur Widodo dkk. (2020). Evaluasi Penggunaan Obat Pada Penderita Diare
Akut Pasiean Pedriatri Di Intalasi Rawat Inap Advent Bandar Lampung

Tjay dan Kirana Rahardja . 1993, Swamedikasi . PT Elex Media Komputindo,


Jaakarta.

Zeenot, (2013) . Pengertian Tentang Swamedikasi


LAMPIRAN
Lampirkan dokumen-dokumen pendukungnya

Anda mungkin juga menyukai