0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan2 halaman
Hasil laboratorium menunjukkan golongan darah anak tersebut adalah A. Dari hasil pemeriksaan urine, dapat disimpulkan anak menderita infeksi saluran kemih karena terdapat peningkatan leukosit yang menandakan kemungkinan adanya bakteri dalam urine. Analisis makroskopik, kimiawi, dan mikroskopik dilakukan untuk mengetahui gejala klinis. Hasil uji urobilinogen dan perhitungan berat jenis urine sesu
Hasil laboratorium menunjukkan golongan darah anak tersebut adalah A. Dari hasil pemeriksaan urine, dapat disimpulkan anak menderita infeksi saluran kemih karena terdapat peningkatan leukosit yang menandakan kemungkinan adanya bakteri dalam urine. Analisis makroskopik, kimiawi, dan mikroskopik dilakukan untuk mengetahui gejala klinis. Hasil uji urobilinogen dan perhitungan berat jenis urine sesu
Hasil laboratorium menunjukkan golongan darah anak tersebut adalah A. Dari hasil pemeriksaan urine, dapat disimpulkan anak menderita infeksi saluran kemih karena terdapat peningkatan leukosit yang menandakan kemungkinan adanya bakteri dalam urine. Analisis makroskopik, kimiawi, dan mikroskopik dilakukan untuk mengetahui gejala klinis. Hasil uji urobilinogen dan perhitungan berat jenis urine sesu
Dilakukan pengecekan golongan darah menggunakan metode antigen (agglutinogen) yang direaksikan dengan antibodi yang akan terbentuk aglutinasi. Pada hasil yang didapatkan dari laboratorium disimpulkan anak tersebut memiliki golongan darah A. Dikarenakan terdapat hasil positif 4 yaitu terjadi gumpalan darah besar, Bersatu dan cairan jernih.
2. Dari hasil laboratorium pengecekan urine ISK
a. dapat disimpulkan bahwa anak tersebut menderita ISK dikarenakan terdapat
peningkatan terhadap jumlah lekosit yang dimana kemungkinan akan ditemukan jugabbakteri dalam urin anak tersebut. b. Analisis makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ makhluk hidup. Identitas makroskopis didasarkan pada bentuk, ukuran, warna, dan karakteristik permukaan
Analis kimiawi terbagi menjadi dua yaitu Analisis kimia kualitatif, dan kuantitatif
Analisis kimia kualitatif
Suatu rangkaian pekerjaan analisis yang tujuannya untuk mengetahui / mengidentifikasi keberadaan suatu ion, unsur ataupun senyawa kimia lainpada sampel yang kita analisa baik itu organik maupun anorganik. Contoh analisis kimia kualitatif yaitu kita memiliki sampel air minum, dan diminta untuk mengecek apakah didalamnya mengandung logam berat atau tidak.Maka untuk dapat mengetahuinya kita bisa melakukan teknik analisa secarakualitatif. Analisis kimia kuantitatif adalah suatu rangkaian pekerjaan atau aktivitas analisis yang tujuannya untuk bisa mengetahui jumlah pada suatu unsur atau senyawa dalam sebuah sampel yang sedang kita analisa. Contoh analisis kimia kuantitatif adalah kita mendapatkan tempe lalu diminta untuk menentukan kadar protein yang ada pada tempe tersebut. Maka untuk mengetahuinya kita bisa melakukan analisa kuantitatif. Analisis mikroskopik yaitu suatu aspek objek yg bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan objek lainnya
c. Golongan termasuk Makroskopik, kimiawi, mikroskopik
Golongan makroskopik Yaitu Pemeriksaan makroskopik urin merupakan salah satu jenis urinalisis yang dilakukan untuk melihat volume, warna, kejernihan, dan bau pada urin Golongan kimiawi glukosa, protein (albumin), bilirubin, urobilinogen, pH, berat jenis, darah (hemoglobin), benda keton (asam asetoasetat dan/atau aseton), nitrit, dan leukosit esterase Golongan mikroskopik seperti selepitel, leukosit, eritrosit, oval fatbodies, spermatozoa dan mikroorganisme. d. Urobilinogen Menggunakan reaksi reagen Ehrlich yang mana 5 ml urin jernih dan 5 tetes reagen tersebut, jika urin mengandung urobilinogen akan mengalami terjadinya perubahan warna urin menjadi merah e. Perhitungan BJ Pemeriksaan urine: T :32◦C 32◦C-26◦C = 6/3=20,001×2=0,002
Bj urine dalam urinometer
1.020+0,002=1,022
Kesimpulan sesuai dengan rentang bj normal yaitu 1,006– 1,022