Anda di halaman 1dari 13

Tema :

Pengukuran
pertumbuhan
bakteri dengan
metode
spektrofotometri
Latar Belakang
1. Staphylococcus aureus merupakan Salah satu jenis mikroorganisme
golongan bakteri yang dapat menimbulkan infeksi.
2. Bakteri Staphylococcus aureus dapat berubah dari flora normal
menjadi bakteri patogen pada manusia jika manusia mengalami
penurunan sistem imun.
3. Daun teh merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa
katekin yang merupakan suatu zat aktif yang dapat membunuh bakteri.
4. Katekin teh hijau tersusun sebagian besar atas senyawa-senyawa
katekin (C), epikatekin (EC), galokatekin (GC), epigalokatekin (EGC),
epikatekin galat (ECG), galokatekin galat (GCG), dan epigalokatekin
galat (EGCG). 1
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri
dan identifikasi senyawa katekin dari tanaman teh varietas
Assamica. Uji daya antibakteri dilakukan terhadap bakteri uji
Staphylococcus aureus dengan metode dilusi cair.
Alat & Bahan
Alat yang digunakan untuk uji antibakteri adalah LAF, Erlenmeyer, pipet
volum, pipet ukur, gelas ukur,batang pengaduk, bunsen, cawan petri,
tabung reaksi, kapas, kertas, jarum ose, inkubator, pinset, autoklaf,
bunsen, dan penggaris, spektrofotometer UV-Vis dan FT-IR.

Bahan yang digunakan adalah pucuk teh daun segar, plat silika gel
GF254, akuades (H2O), kloroform (CHCl3) p.a, metanol (CH3OH) p.a, etil
asetat (CH3COOC2H5) p.a, asam format (CH2O2) p.a, aseton (C3H6O)
p.a, toluena (C6H5CH3) p.a, amoniak (NH3) dan larutan FeCl3. Uji
antibakteri menggunakan bahan-bahan sebagai berikut: akuades steril,
alkohol 90 %, kapas, MSA (Manitol Salt Agar),Nutrient Borth (NB),
Amoksisilin, biakan murni Staphylococcus aureus ATCC 25923.
Pengukuran spektrofotometer dilandasi oleh hukum Lambert-Beer yaitu bila suatu
cahaya monokromatis dilewatkan melalui suatu media yang transparan, maka
intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal dan kepekaan
media larutan.

Spektrofotometer UV-VIS merupakan salah satu metode instrumen yang umum


digunakan dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa padat maupun
senyawa cair berdasarkan absorbansi foton. Prinsip kerja dari Spektrofotometer
UV-Vis adalah apabila cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan), maka
sebagian cahaya diserap, dipantulkan, dan sebagian dipancarkan.
Cara menggunakan spektrofotometer UV-Vis

1. Hubungkan Spektrofotometer ke sumber arus


2. Nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON pada main
spektrofotometer.
3. Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses
inisiasi sedang berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai
dengan munculnya warna hijau dan tertulis status ready.
4. Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu
spektrofotometer siap digunakan.
5. Atur panjang gelombangnya.
Cara menggunakan spektrofotometer UV-Vis

6. Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran


serapan sample pada panjang gelombang tertentu.
7. Kuvet dimasukkan setelah di lap dengan kertas tissue. Sisi kuvet yang
terang menghadap lubang cahaya dari spectrophotometer.
8. Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari
pelarutnya kemudian dikeringkan.
9. Spektrofotometer dimatikan dengan mengklik tombol OFF pada main
unit spektrofotometer 1
Cara Kerja
1. Isolat cair katekin dibuat variasi kadar konsentrasi secara menurun yakni 100%,
50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% dilakukan untuk mengetahui isolat katekin
menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi
berapa.
2. Pada penelitian ini digunakan sebanyak lima kontrol uji sebagai pembanding. Kontrol
pelarut, kontrol isolat, dan kontrol media berfungsi untuk mengetahui hasil penelitian
terbebas dari faktor kontaminasi dari luar. Kontrol bakteri berfungsi untuk
membuktikan bahwa bakteri uji dapat bertahan hidup setelah perlakuan. Sementara
kontrol positif berupa campuran bakteri uji dan amoxisilin untuk membuktikan bakteri
uji dapat dibunuh dengan antibakteri sintesis.
3. Digunakan instrumen spektrofotometri pada panjang 600 nm untuk mengukur
serapan. Nilai absorbansi sebelum dan sesudah inkubasi untuk membantu
mengetahui ada tidaknya pertumbuhan bakteri.
4. Dari tabel 1 terjadi penurunan absorbansi saat konsentrasi 100% sampai
12,5%, hal ini menunjukkan bahwa berkurangnya jumlah sel bakteri yang hidup
dan tidak terjadi pertumbuhan bakteri akibat sifat anti bakteri senyawa katekin.
Akan tetapi saat diuji dengan konsentrasi yang lebih kecil terjadi kenaikan nilai
absorbansi.
5. Ditambahkan suspensi bakteri di masing-masing tabung konsentrasi secara
aseptis bertujuan untuk menghindari kontaminasi.
1.

2.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai