Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM

ANALISIS POTENSI ANTIBIOTIK

Diajukan oleh :
Andi Sinrang Paliwengi
15020170129

Laboratorium Mikrobiologi Farmasi


Program Studi S1 Ilmu Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2019
ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM
ANALISIS POTENSI ANTIBIOTIK

Dipersiapkan dan disusun oleh


Andi Sinrang Paliwengi

15020170129

telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal


.................................................

Telah disetujui oleh:

Asisten Pendamping,

Amirullah S.Farm.,M.Sc tanggal……………….


ANALISIS MIKROBIOLOGI POTENSI ANTIBIOTIK
Andi Sinrang P 1Dan Amirullah S.Farm.,M.Sc22
1
Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI
Email : 15020170129@umi.ac.id

INTISARI

Antibiotik yang beredar di kalangan masyarakat saat ini, tidak menjamin


kemurnian dan kemampuannya terhadap penyembuhan pasien. Menurut WHO,
hasil riset menujukkan masyarakat selama ini mengonsumsi obat-obatan yang
tidak mampu menyembuhkan atau mencegah penyakit. Hal ini tidak hanya
menimbulkan kerugian bagi individu dan sistem kesehatan yang membeli produk
antibiotik tersebut. Oleh karena itu pengujian potensi suatu antibiotik sangat perlu
dilakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi. Uji potensi antibiotic secara
mikrobiologi merupakan suatu teknik untuk menetapkan suatu potensi antibiotic
dengan mengukur efek senyawa tersebut terhadap pertumbuhan mikroorganisme
uji yang peka dan sesuai. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan dan
menghitung potensi antibiotic Kloramfenikol terhadap bakteri uji pada medium
NA (Nutrien Agar). Pada potensi antibiotik diperoleh hasil rata rata S1, S3, dan
S3,U3 berturut-turut sebesar 8,73 mm, 8,65 mm, dan 8,59 mm ,8,67 mm. Sehingga
didapatkan dosis larutan uji sebesar 2,5 dan potensi uji sebesar 100%. Dimana
hasil yang diperoleh tidak memenuhi syarat yang tertera di dalam farmakope
bahwa kloramfenikol mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
120,0%. Metode praktikumnya dengan menggunakan metode difusi agar pada
cawan petri dengan melihat zona hambatnya

Kata kunci : Antibiotik, uji potensi antibiotik, Kloramfenikol


PENDAHULUAN
Antibiotik adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh berbagai spesies
mikroorganisme dan bersifat toksik terhadap spesies mikroorganisme selain.
Antibiotik merupakan obat yang banyak digunakan untuk memberantas berbagai
penyakit infeksi.1
Uji potensi antibiotik antibakteri digunakan untuk menilai kemampuan
suatu bahan dalam menghambat pertumbuhan bakteri secara in vitro. Ada dua
metode yang digunakan dalam uji ini yaitu metode dilusi dan metode difusi. Pada
metode dilusi terdapat dua macam cara yaitu dilusi cair dan dilusi padat. Prinsip
metode dilusi cair adalah pengenceran terhadap bahan uji sehingga diperoleh
beberapa konsentrasi, sedangkan metode dilusi pada tiap konsentrasi bahan uji
dicampur dengan media agar. Pada metode difusi yang diamati adalah daerah
hambatan pertumbuhan bakteri yang disebabkan berdifusinya obat mulai dari titik
awal pemberian obat ke daerah sekelilingnya.2
Aktivitas dan potensi antibiotik dapat ditunjukkan pada kondisi yang
sesuai dengan efek daya hambat terhadap mikroorganisme. Penetapan potensi
antibiotik secara mikrobiologi dengan dua metode umum yaitu dengan lempeng
silinder atau cara lempeng dan penetapan dengan turbidimetri atau cara tabung. 3
Metode pertama berdasarkan difusi antibiotik dari silinder yang dipasang tegak
lurus pada lapisan agar padat dalam cawan petri atau lempeng, sehingga
mikroorganisme yang ditambahkan dihambat pertumbuhannya pada daerah
berupa lingkaran atau zona di sekeliling silinder yang berisi larutan antibiotik.
Metode turbidimetri berdasarkan hambatan pertumbuhan biakan mikroorganisme
dalam larutan antibiotik serba sama dalam media cair yang dapat menumbuhkan
mikroorganisme dengan cepat jika tidak terdapat antibiotik.4
METODE PRAKTIKUM
Jenis Praktikum :
Praktikum ini menggunkan metode yaitu eksperimental dimana
menggunakan metode difusi agar dengan desain pengujian 5+1 kemudian diukur
zona hambat yang terbentuk pada medium.
Bahan dan Alat Penelitian :
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah medium NA (Nutrient
Agar) (Becton, Dickinson, and Company/No.Reg:234000), bakteri uji, amoxicilin
, tissue, dan paperdisk.Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah autoklaf,
cawan petri, Erlenmeyer, inkubator, ose bulat, sendok tanduk, spoit, vial dan
pinset.
Pengujian Potensi Antibiotik
Dimasukan satu ose suspensi bakteri ke dalam vial yang berisi medium NA
10 ml. Kemudian dihomogenkan lalu dituang ke dalam cawan petri yang telah
dipatron enam. Setelah medium memadat, diletakkan 3 paper disk dengan dosis
tengah baku (S3) dan paper disk pengenceran S2 yang mana diisi secara selang
seling. Sedangkan untuk sampel, 3 paper disk dengan dosis tengah baku (S 3) dan
3 paper disk dengan pengenceran larutan uji obat antibiotic kloramffenikol (U1).
Kemudian diinkubasi 1x24 jam pada suhu 37oC. Diamati dan diukur zona
hambatan yang terbentuk lalu dihitung hasil pengukurannya.
Analisis Hasil
Dalam artikel ini akan dilaporkan hasil berupa data uji potensi antibiotik
yang kemudian dibandingkan dengan ketentuan yang ada di (Farmakope
Indonesia).
HASIL PENELITIAN
Gambar 1. Zona hambat

a b c d e
keterangan : (a) zona hambat S1 dan S3 (b) zona hambat S2dan S3 (c) zona
hambat S3 dan U1 (d) zona hambat S4dan S3 (e) zona hambat
S5dan S3
Tabel 1. Hasil Pengamatan Zona Hambat Sediaan Obat Antibiotik
Chloramphenicol® Terhadap Bakteri Uji Eschericia coli.

No Baku Pembanding (mm) Sampel Uji


(mm)
Capet S1 Capet S2 Capet S4 Capet S5
S1 S3 S2 S3 S3 S4 S3 S5 U1 S3
1 8,85 9,51 0,6 0,6 8,79 8,80 9,23 9,06 8,56 8,78
2 9,69 9,52 0,6 0,6 8,79 8.80 9,04 9,03 8,55 7,91
3 8,59 9,56 0,6 0,6 8,63 8,80 9,58 9,04 8,65 8,64
4 8,81 8,02 0,6 0,6 9,57 8,56 9,33 9,40 8,89 8,57
5 9,04 8,44 0,6 0,6 8,44 9,07 9,97 9,45 8,30 8,61
6 9,29 8,44 0,6 0,6 9,45 8,74 9,74 9,51 9,30 9,22
7 8,05 7,75 0,6 0,6 8,81 7,90 9,83 10,07 9,22 9,19
8 8,01 8,52 0,6 0,6 8,81 7,48 9,16 9,24 7,57 8,06
9 8,28 8,07 0,6 0,6 8,80 7,99 8,82 9,28 7,99 8,34
R 8,73 8,65 0,6 0,6 9,01 8,46 9,3 9,342 8,67 8,59
Koreksi - - - - - -
Hasil - - - - - -
Korektor

Tabel 2. Pembuatan Kurva Baku


Log s = Diameter zona
Larutanbaku X2 Y2 XY
x hambatan = y
Dosis S1 = 1,6 0.204 8,73 0.0416 76,213 1,78
Dosis S2 = 2 0.301 0,6 0.090 0,36 0,186
Dosis S3 = 2,5 0.397 8,65 0.152 74,82 3,373
Dosis S4 =3,125 0.494 8,46 0.244 71,57 4,179
Dosis S5 =3,9 0.391 9,342 0.342 87,27 5,521
PEMBAHASAN
Antibiotik secara umum didefinisikan sebagai bahan yang diproduksi oleh
mikrooganisme yang menghambat pertumbuhan mikoorganisme lain.Pada
percobaan kali ini dipilih antibiotik kloramfenikol sebagai antibiotik generik
karena merupakan suatu antibiotik spektrum luas yang mampu membunuh bakteri
gram negatif maupun gram positif.
Kloramfenikol merupakan suatu antibiotik yang menguntungkan bagi
manusia. Antibiotik ini dihasilkan oleh jamur Streptomyces venezuela dan salah
satu antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit tifus perut atau
tifus abdomenalis. Kloramfenikol juga bisa digunakan untukmengobati penyakit
infeksi seperti batuk rejan, koler, serta penyakit-penyakit yang digolongkan
sebagai penyakit berat.
Percobaan ini bertujuan adalah untuk melihat potensi antibiotic dari
kloramfenikol® terhadap bakteri uji Escherichia coli, berdasarkan pembentukan
zona hambatan pada medium Nutrien Agar.
Metode rancangan yang digunakan pada praktikum ini yaitu 5+1 dimana
digunakan 1 baku pembanding dengan 5 tingkat dosis dan 1 sampel dengan 1
tingkat dosis yang setara dengan dosis tengah baku pembanding yang dikerjakan
dalam satu cawan petri. Antibiotik yang digunakan yaitukloramfenikol®(U3)
dengan melihat daya hambat sediaan uji terhadap mikroba ujiEscherichia coli.
Daya hambat antibiotik dapat dilihat berupa zona hambatan yang berwarna
bening pada medium NA di dalam cawan petri yang telah diinkubasi selama 1 x
24 jam pada suhu 37o C. Setelah diinkubasi pada suhu 37o C selama 1 x 24 jam,
akan terbentuk daerah hambatan berupa zona bening disekitar paper disk yang
kemudian diukur dengan menggunakan jangka sorong. Zona bening ini terbentuk
karena didaerah tersebut pertumbuhan mikroba uji dihambat oleh sampel uji.Zona
yang terbentuk inilah yang akan digunakan sebagai dasar kuantitatif untuk
mengukurpotensi antibiotik baku. Pengukuran diameter zona hambatan dilakukan
sebanyak 3 kali karena zona yang terbentuk tidak berupa lingkaran.
Dalam percobaan ini bertujuan untuk melihat potensi antibiotikdari
kloramfenikol® terhadap bakteri uji Escherichia coli, berdasarkan pembentukan
zona hambatan pada medium Nutrien Agar. Pengujian ini dilakukan dengan
experimental.

KESIMPULAN

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kloramfenikol® berpotensi sebagai


antibiotic karena terdapat zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli, pada
medium Nutrien Agar.

SARAN
Sebaiknya dalam penjelasan metode kerja secara skematik, dilakukan
dengan cara yang sederhana, agar mudah untuk dimengerti. Saran untuk asisten,
alangkah baiknya jika volume suaranya ditambah.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta.
2. Adi, Lukas Tersono. 2006. Tanaman Obat dan Jus Untuk Asam Urat dan
Rematik, Agromedia Pustaka, Jakarta

3. BPJS Kesehatan, 2017, Panduan Praktis Pelayanan Alat Kesehatan, Jakarta

4. Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta

5. Badan POM. 2017. Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In
Vitro Dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Badan Pengawas
Obat dan Makanan: Jakarta.

DATA TAMBAHAN
Perhitungan garis regresi :
𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝒙
𝒀 = 𝟑, 𝟒𝟗𝟏 + 𝟗, 𝟐𝟓𝟑. (𝟎, 𝟑𝟗)
𝒀 = 𝟕, 𝟎𝟗𝟗
𝒀𝒖 = (𝒀 + (𝑼 − 𝑺𝟑𝑼))
𝒀𝒖 = (𝟕, 𝟎𝟗𝟗 + (𝟖, 𝟔𝟕 − 𝟖, 𝟓𝟗))
𝒀𝒖 = 𝟕, 𝟎𝟗𝟗 − 𝟎, 𝟎𝟖
𝒀𝒖 = 𝟕, 𝟏𝟕𝟗
𝒀𝒖 = 𝒂 + 𝒃𝒙𝒖
𝟕, 𝟏𝟕𝟗 = 𝟑, 𝟒𝟗𝟏 + 𝟗, 𝟐𝟓𝟑 𝒙 𝒖
𝟕, 𝟏𝟕𝟗 − 𝟑, 𝟒𝟗𝟏
𝒙𝒖 =
𝟗, 𝟐𝟓𝟑
𝒙𝒖 = 𝟎, 𝟑𝟗𝟖
𝒂𝒏𝒕𝒊 𝐥𝐨𝐠 𝒙 𝟒 = 𝟐, 𝟓𝟎
𝒙𝟒
%𝒑𝒐𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝟑
𝟐, 𝟓
%𝒑𝒐𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝟐, 𝟓
%𝒑𝒐𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 = 𝟏𝟎𝟎%

Anda mungkin juga menyukai