Dosen Pembimbing:
Disusun oleh :
KELOMPOK B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-
Nya, sehingga “Laporan Besar Praktikum PVBP-A” ini dapat terselesaikan. Untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Entomologi
Penyusuanan laporan besar ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh nilai
ketuntasan pada mata kuliah Praktik PVBP-A. Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada
semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan ini sehingga dapat kami selesaikan.
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, namun
tetap besar harapan kami materi yang akan kami berikan dapat bermanfaat, dan memberi
wawasan serta pengetahuan baru bagi pembaca khususnya para mahasiswa Program Studi
Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Kelompok B
ii
DAFTAR ISI
iii
UJI KERENTANAN NYAMUK TERHADAP INSEKTISIDA
I. JUDUL PRAKTIKUM
Uji kerentanan vector terhadap insektisida atau suscepbility test adalah metode yang
digunakan untuk mengetahui kerentanan nyamuk vector terhadap racun serangga yang
digunakan untuk pemberantasan vector. Dari hasil kegiatan ini diharapkan untuk memperoleh
informasi mengenai kerentanan vector nyamuk terhadap insektisida yang digunakan instansi
kesehatan atau program di wilayah kegiatan.
Adapun tujuan dilaksanakan praktek ini adalah untuk mngetahui kerentanan nyamuk
vector terhadap beberapa insektisida yang digunakan instansi kesehatan
V. TINJAUAN PUSTAKA
Suscepbility test atau uji kerentanan adalah suatu test untuk
mengetahui tingkat kerentanan atau kekebalan serangga, terhadap suatu
racun/insektisida. Kekebalan seranggan terhadap insektisida adalah kemampuan populasi
serangga untuk bertahan terhadap pengaruh insektisida yang biasanya mematikan. Proses
seleksi peningkatan kekebalan terhadap insektisida tidak terjadi dalam waktu singkat,
tetapi berlangsung lama dalam singkat ada banyak generasi yang diakibatkan oleh
perlakuan inssektisida secara terus menerus.
4
Uji ini bertujuan untuk menyelidiki apakah ada kekebalan atau tidak,
dan kalau ada,kapan timbulnya. Oleh karena itu uji ini tidak cukup hanya dilakukan
sekali saja,melainkan berulang-ulang sejak sebelum ada penyemprotan sampai
sesudahnya. Uji ini untuk menyelidiki kekebalan fisiologis, bukan untuk mengetahui
kekuatanr a c u n / i n s e k t i s i d a . H a l d e m i k i a n t e r j a d i k a r e n a adanya index
absorbsi yang berlainan, ada tidaknya jaringan tubuh yang dapatmenyimpan
racun (misal: lemak), organ ekskresi yang berlainan, kemampuan regenerasi
dan detoksikasi yang dimiliki, dan karena perilaku yang berubah/berbeda
(misal: mampu menghindari racun)
B. PROSEDUR KERJA
5
percobaan dan tabung kontrol sama. Masukan nyamuk 10 ekor dengan keadaan full
feed (penuh darah)
3. Menyiapkan tabung berwarna merah/tabung percoban (expore tube) yang telah diisi
impregnated paper
4. Pindahkan nyamuk kedalam tabung percobaan (Expore tube) dengan cara membuka
pemisah antara 2 tabung dan meniup ujung tabung hijau sehingga nyamuk berpindah
ketabung merah
5. Biarkan nyamuk dalam tabung percobaan selama 60 menit, kemudian pindahkan lagi
ke tabung berwarna hijau
6. Lalu amati kematian pada nyamuk dan hitung kematian (pengamatan pertama)
7. Beri air gula pada segumpal kapas dan letakan di atas penutup tabung berwarna hijau
8. Diamkan selama 1x24 jam
9. Lalu amati kematian pada nyamuk dan hitung kematian (pengamatan kedua)
10. Lalu interpretasikan data, apabila kematian nyamuk yang diuji tersebut masih rentan
diatas 90 % dan apabila diantara 80 % artinya nyamuk uji masih meragukan dan
kurang dari 80 % maka nyamuk tersebut resisten terhadap insektisida.
VII. HASIL
Pengamatan Pertama Pengamatan Kedua
Tabung Konsentrasi
(Setelah 60 menit) (Setelah 1x24 jam)
1 0,8% 30% 30%
2 0,8% 50% 50%
3 5% 100% 100%
4 5% 100% 100%
kontrol 0% 0% 0%
6
pengamatan kedua, penggunaan insektisida malathion (1) 0,8% mengalami kematian
30% dan (2) 50%. Pada tabung uji atau percobaan dan tabung kontrol tidak ditemukan
kematian nyamuk 0% kematian.
7
IX. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan malathion
5% efektif dalam membunuh nyamuk hal ini karena efikasi yang baik dengan
kontrol 0% kematian dengan waktu paparan 60 menit. Namun penggunaan
malathion perlu memperhatikan dosis yang digunakan agar tidak mencemari
lingkungan dan membahayakan makhluk hidup disekitarnya.
B. SARAN
8
DOKUMENTASI PRAKTIKUM PREPARASI SERANGGA