Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan berjuta
karunia dan nikmat-Nya sehingga kami dapat meyusun serta menyelesaikan Laporan
praktikum pengomposan dengan cacing
Selama proses peyusunan laporan ini, kami mendapatkan banyak rintangan dan
kesulitan. Namun berkat do’a, bimbingan, motivasi, serta arahan dari berbagai pihak,
semuanya dapat kami lewati, sehingga kamim mampu menyesaikan laporan ini. Oleh karena
itu, dengan penuh rasa hormat kami mengucapkan rasa terima kasih kepada pembimbing
dalam penulisan laporan ini. Serta rekan-rekan yang telah memberikan motivasi serta
semangat selama proses pembuatan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini jauh dari kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan khususnya dari guru mata pelajaran
PTPSP untuk dijadikan pedoman pada penulisan laporan praktikum berikutnya. Harapan
kami semoga penulisan laporan praktikum ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
khususnya bagi penulis. Amin.

Surabaya, 11 Mei 2019


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Vermikompos ....................................................................................... 3
B. Karakterstik dan syarat tumbuhnya Cacing Tanah ................................................ 4
C. Manfaat Cacing Tanah ........................................................................................... 5
D. Media vermikompos .............................................................................................. 6
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Tempat dan waktu praktikum ................................................................................ 8
B. Alat dan bahan Pembuatan Vermikompos ............................................................. 8
C. Prosedur Kerja Pembuatan Vermikompos ............................................................. 8
D. Hasil ....................................................................................................................... 9
E. Pembahasan ............................................................................................................ 10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................................................... 13
Dokumentasi ...................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini banyak industri rokok di Indonesia sedang berusaha untuk dapat
mengatasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan pencemaran lingkungan.
Pencemaran disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah karena pemakaian
pupuk anorganik bagi tanaman. Pemakaian pupuk anorganik selain mencemari
tanaman juga mencemari tanah dan air tanah yang ada di bawahnya. Oleh sebab itu
dibutuhkan pupuk yang berasal dari bahan organic agar tidak mencemari lingkungan.
Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat, kompos merupakan pupuk alami yang
sering digunakan. Pupuk kompos dapat dibuat dari berbagai macam bahan seperti
daun-daunan, sayuran, vermicompos, bahkan kotoran hewan. vermicompos adalah
jenis kompos yang dibuat dengan menggunakan cacing sehingga menghasilkan
casting (kotoran) yang dapat menyuburkan tanah. Vermicompos dapat meningkatkan
penyerapan nutrient di tanah dan dapat pula memperbaiki struktur tanah.
Vermicompos memiliki keunggulan lain yaitu harganya yang terjangkau, sehingga
para petani dapat memilih vermicompos sebagai alternative lain daripada
menggunakan pupuk anorganik untuk menyuburkan tanah.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apa saja pesiapan yang harus dilakukan dalam pembuatan kompos dengan
cacing tanah?
2. Bagaimana proses dalam pengomposan dengan cacing tanah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang penulis teliti, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui persiapan-persiapan yang harus dilakukan dalam pembuatan kompos
dengan cacing tanah
2. Mengetahui bagaimana proses pengomposan dengan cacing tanah
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Vermicompos
Vermes berasal dari bahasa latin yang berarti cacing dan vermicomposting
adalah pengomposan dengan cacing, agar menghasilkan casting. Casting merupakan
kotoran cacing yang mengandung lebih banyak mikroorganisme, bahan organik, dan
juga bahan anorganik dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman dibandingkan dengan
tanah itu sendiri. Sejumlah penelitian telah menunjukkan, cacing tanah mempunyai
kemampuan dalam mendekomposisi bermacam-macam limbah organik, seperti feses
hewan, lumpur yang berasal dari saluran pembuangan air, sisa hasil panen dan limbah
pertanian.
Vermicompos memiliki sejumlah keuntungan bagi tanah pertanian,
diantaranya adalah (1) meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap dan
menyimpan air, (2) meningkatkan penyerapan nutrien, (3) memperbaiki struktur
tanah, dan (4) mengandung mikroorganisme dalam jumlah yang tinggi. Produk akhir
dari vermicomposting disebut vermikompos. Beberapa spesies cacing tanah yang
telah digunakan untuk vermicomposting diantaranya adalah Lumbricus rubellus,
Pheretima hupiensis, Eudrilus eugeniae, Eisenia foetida, Lampito mauritii, Lumbricus
terrestris.
Kelebihan dari vermikompos adalah lebih mudah, murah, waktu singkat,
ramah lingkungan, mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K,
Ca, Mg, S. Fe, Mn, AI. Na, Cu. Zn, Bo dan Mo, mempunyai kemampuan menahan air
40-60%, memperbaiki struktur tanah, menetralkan pH tanah dan sumber nutrisi bagi
mikroba tanah. Sehingga mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan
menguraikan bahan organik dengan lebih cepat.

B. Karakteristik dan Syarat Tumbuhnya Cacing Tanah


Karakteristik Cacing Tanah
Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum
Annelida. Mereka umumnya ditemukan hidup di tanah, memakan bahan organik
hidup dan mati. Sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah
melakukan respirasi melalui kulitnya. Cacing tanah (Lumbricus terrestris) adalah
bertubuh lunak, cacing tersegmentasi yang termasuk dalam filum Annelida. Cacing
tanah juga disebut nightcrawlers karena mereka liang bawah tanah di siang hari dan
datang di atas tanah pada malam hari untuk memberi makan.
Cacing tanah tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena cacing bersifat
hermaprodit alias dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin, jantan dan betina.
Namun cacing tanah tidak dapat melakukan perkawinan sendirian. Untuk kawin ia
membutuhkan pasangan untuk pertukaran sperma Cacing tanah merupakan hewan
nokturnal dan fototaksis negatif. Nokturnal artinya aktivitas hidupnya lebih banyak
pada malam hari sedangkan pada siang harinya istirahat. Fototaksis negatif artinya
cacing tanah selalu menghindar kalau ada cahaya, bersembunyi di dalam tanah.
Bernafasnya tidak dengan paru-paru tetapi dengan permukaan tubuhnya. Oleh karena
itu permukaan tubuhnya selalu dijaga kelembabannya, agar pertukaran oksigen dan
karbondioksida berjalan lancar. Dalam pertumbuhannya, pertambahan berat cacing
sampai berumur satu bulan adalah sekitar 400 persen, 1 – 2 bulan 300 persen, dan 2 –
3 bulan 100 persen. .
Syarat Tumbuh Cacing Tanah
1. Kelembapan
Kandungan air di dalam subtract sangat terpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan cacing tanah.
Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan
terganggu, bahkan terhenti sam sekali. Namun, apabila terlalu banyak air
miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman
akan didapat dengan baik bila dilalukan penyiraman.
Cacing tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki
genangan air. Miselium cacing tumbuh optimal pada abstract yang memiliki
kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk meransang pertumbuhan
memelukan kelembapan udara sekitar 70-80%.
2. Cahaya
Miselium cacing tanah tumbuh optimal pada keadaan gelap. Cahaya diperlukan
untuk merangsang pertumbuhan tubuh akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh
abnormal bila saat pertumbuhan primordiral tidak memperoleh penyiraman.
C. Manfaat Cacing Tanah
1. Cacing menghasilkan kompos berlendir yang kaya akan nutrisi bagi tanah.
Kompos ini berasal dari bahan-bahan organik dan tanah yang dimakan oleh
cacing, seperti: daun kering, potongan rumput, kompos akar, dan kotoran hewan.
Setiap harinya, cacing bisa mengkonsumsi bahan-bahan organik dan tanah hingga
seberat tubuhnya.
2. Cacing membantu meningkatkan mineral-mineral kunci untuk tanaman bisa
tumbuh dengan baik. Kompos lendir cacing sendiri kaya akan nitrogen, fosfor,
dan potasium. Selain itu, kompos jenis ini juga membantu tanah untuk mengikat
zat kalsium, zat besi, dan zal sulfur. Ketika mati, tubuh cacing yang sudah terurai
pun menjadi bahan organik yang kaya akan nitrogen.
3. Cacing tanah membantu terbentuknya humus pada tanah. Humus sendiri
merupakan tanah berwarna coklat gelap hingga hitam. Humus membantu
menyimpan nutrisi penting bagi tanaman untuk tumbuh dengan baik.
4. Cacing membantu membangun struktur tanah yang baik bagi tanaman. Hewan ini
membuat lubang di dalam tanah hingga mencapai akar tanaman. Bagi tanaman,
lubang-lubang ini membantu akar untuk mendapatkan udara dan air yang
diperlukan tanaman untuk tumbuh dengan baik.

D. Media Composting
Vermicomposting memerlukan suatu media sebagai nutrisi bagi cacing
tanah. Media yang baik untuk pembuatan vermikompos yaitu kelembapan
sekitar 50-55 %, Suhu 30-55oC, pH 5,5-8, aerasi (udara). Untuk memperoleh
kondisi ini maka media (bahan organik) sebelum digunakan sebagai media
atau pakan cacing tanah, difermentasi atau didiamkan terlebih dahulu kurang
lebih selama 2 minggu. Media untuk vermicompos dapat dibuat menggunakan
bahan bahan organic seperti sayuran, serabut kelapa, dan lain sebagainya.
Bahan organic tersebut kemudian difermentasikan hingga media cocok
digunakan untuk hidup cacing tanah. Media untuk vermicomposting yang
sering digunakan adalah coco peat.
Cocopeat adalah media tanam yang termasuk media organic karena
dibuat dari bahan alami yaitu sabut atau tempurung kelapa. Bentuk dan tekstur
cocopeat lebih menyerupai serbuk kayu hasil gergaji dan lebih lembut
dibandingkan media coconut coir lainnya. Beberapa keunggulan menggunakan
cocopeat adalah bentuk dan tekstur cocopeat menyerupai tanah dan butirannya
yang halus membuat tanaman dapat beradaptasi dengan baik seperti halnya
jika ditanam pada tanah serta cocopeat merupakan media tanam yang memiliki
daya serap air yang cukup tinggi dan dapat menyimpan air dalam jumlah yang
lebih banyak daripada yang ditampung dalam tanah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu Praktikum


Hari : Kamis, 18 April 2019
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya
B. Alat dan Bahan
Alat
1. Rak kayu
2. Wadah plastic / baskom
Bahan
1. Coco peat
2. Cacing Tanah
3. Sayur-sayuran
4. Air
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Meletakkan coco peat ke dalam wadah platik yang sudah disediakan
3. Menambahkan cacing ke dalam coco peat dan mencatat jumlah awal cacing
4. Meratakan cacing di dalam coco peat
5. Memberikan sayur-sayuran untuk makanan cacing
6. Menambahkan sedikit air agar kondisi coco peat tetap lembab
7. Mengontrol dan mencatat jumlah cacing setiap hari
D. Hasil Praktikum
Dari praktikum pembuatan vermicompos yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa jumlah cacing bertambah. Selain itu, terdapat banyak
casting (kotoran cacing) pada media. Hal ini menunjukkan bahwa praktikum
vermicomposting dengan menggunakan media coco peat berhasil.
E. Pembahasan
Praktikum vermicomposting yang telah dilakukan berhasil. Jumlah
cacing tanah bertambah. Media coco peat menjadi lebih gembur dan cocok
digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Keberhasilan vermicomposting
dipengaruhi beberapa hal diantaranya adalah alat dan bahan yang dbutuhkan
seperti wadah tanah saat pengomposan, cacing tanah, dan coco peat. Cocopeat
adalah media tanam yang dibuat dari serabut kelapa. Banyak manfaat yang
bisa didapat dengan menggunakannya. Baik untuk digunakan bersama tanah,
atau berdiri sendiri. Cocopeat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan
air. dan juga memiliki pori-pori, yang memudahkan pertukaran udara, dan
masuknya sinar matahari.
Selain itu, makanan cacing juga menjadi faktor penting keberhasilan
vermicomposting. Makanan yang biasa digunakan adalah jenis sayur-sayuran
yang mudah dicerna seperti sawi, kubis, dll.
Fungsi pemberian pakan pada cacing adalah
1. Pakan berhubungan pada proses pertumbuhan dan perkembangan cacing
2. Pakan yang baik bagi cacing adalah berasal dari limbah organik,
kondisinya lunak, tidak berbau dan tidak terlalu berminyak
3. Pemberian pakan sebaiknya sesuai kebutuhan cacing, tidak banyak
berlebih, pemberiannya menyebar dibeberapa tempat dan tutup media
supaya terhindar dari hama dan makanan tidak cepat kering.
4. Dihindari penggunaan makanan dari limbah organik yang sudah
mengandung belatung dan hama-hama lainnya.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Vermicomposting adalah pengomposan dengan cacing, agar menghasilkan casting.
Beberapa jenis cacing tanah yang paling banyak digunakan saat ini,
yaitu Eiseniafoetida (Cacing Tiger) dan Lumbricusrubellus (Cacing Tanah Merah). Lama
proses pengomposan ditentukan oleh jumlah cacing. Semakin banyak cacing, maka
semakin cepat proses pengomposan.
Kelebihan dari vermikompos adalah lebih mudah, murah, waktu singkat, ramah
lingkungan, mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg,
S. Fe, Mn, AI. Na, Cu. Zn, Bo dan Mo, mempunyai kemampuan menahan air 40-60%,
memperbaiki struktur tanah, menetralkan pH tanah dan sumber nutrisi bagi mikroba
tanah. Sehingga mikroba pengurai bahan organik akan terus berkembang dan
menguraikan bahan organik dengan lebih cepat.

B. SARAN

Pengomposan dengan cacing memiliki banyak manfaat untuk dunia pertanian.


Sebaiknya pembuatan kompos dari kotoran cacing (vermicomposting) ditingkatkan guna
menghasilkan kualitas tanah yang baik dan cocok untuk pertanian. Sehingga hasil
pertanian juga akan meningkat kualitasnya karena mendapatkan nutrisi yang baik pada
saat proses pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, E.K. 2009. Efektivitas Cacing Tanah Pheretima hupiensis, Edrellus sp. dan
Lumbricus sp. Dalam Proses Dekomposisi Bahan Organik. Balai Penelitian Tanah dan
Agroklimat. Vol. 14, No. 2: 149-158.

Kaviraj, and S. Sharma. 2003. Municipal Solid Waste Management Through


Vermicomposting Employing Exotic and Local Species of Earthworms. Bioresource
Technology. 90 : 169-173.

Manaf, L.A., M.L. Jusoh, M.K. Yusof, T.H. Ismail, R. Harun, H. Juahir. 2009. Influence of
Bedding Material in Vermicomposting Process. International Journal of Biology. Vol. 1.
No. 1.

Rahmatullah, Fitri. 2013. Potensi Vermikompos Dalam Meningkatkan Kadar N dan P Pada
Pupuk Dari Limbah Tikar Pandan, Pelepah Pisang Dan Sludge Ipal Pt. Djarum. Skripsi
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai