PENDAHULUAN
dapat diobati biasanya ditangani dengan dengan vaksin. Untuk vaksinasi digunakan
cairan yang men gandung virus lemah yang disebut vaksin, sedangkan cara atau
vaksinasi. Keberhasilan suatu vaksinasi ditentukan oleh beberapa factor yang saling
terkait. Factor tersebut adalah factor tatalaksana yang meliputi cara vaksin, waktu
kualitas vaksin, jenis vaksin, cara penyimpanan vaksin dan factor indifidu yang
tujuan melindungi tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Sedangkan vaksin itu
pemeriksaan bedah bangkai tidak meyakinkan. Jadi, bedah bangkai adalah suatu
teknik lanjutan dari diagnosa atau pemeriksaan klinik untuk mengukuhkan dan
Kesehatan ayam sangat penting bagi peternak untuk mengetahui penyakit yang
diderita oleh ayam yang dipelihara dengan melakukan bedah bangkai. Bedah bangkai
sering dikenal dengan istilah lain seperti nekropsi, seksi, uji pasca mati, uji patologi,
anatomi, pemeriksaan makroskopis, dan uji post mortem, tetapi istilah yang sering
digunakan adalah nekropsi dan uji pasca mati.
Beberapa kriteria yang harus digunakan dalam menilai perubahan – perubahan
organ, antara lain :
1. Ukuran ayam,
2. Warna,
3. Tepi organ,
4. Bidang sayatan dan Konsistensi.
Penyakit pada ternak dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu
diantaranya disebabkan oleh parasit. Parasit meupkan organisme yang hidup di atas
atau di dalam beberapa organisme lain yang dikenal sebagai induk semang.
Parasit itu sendiri dapat berupa hewan atau tumbuh-tumbuhan, virus, bakteri,
protozoa, cacing atau athropoda. Parasit terdiri atas dua jenis yaitu endoparasit dan
ektoparsit. Sedangkan hospes terdiri atas hospes intermediet atau antara (seperti :
cacing, kumbang, tanah, semut dan lalat) dan definitive atau sejati (seperti : sapi,
kerbau, kambing, dan cacing).
Parasit umumnya mengadakan perubahan sifat perubahan biokimia dan
imunologi sehingga dapat hidaup dalam organisme lain dan tidak tercerna atau
terbunuh. Parasit dalam memenuhi kehidupannya mereka bergantung pada induk
semang. Tiap parasit memiliki sifat khusus dalam daur hidupnya dan kemampuan
dari perasit untuk menghasilkan keturunan.
II. TUJUAN
4.2 Bahan
4.2.1 Diagnosa Klinik
Bahan yang digunakan adalah sapi perah yang ada di ex-farm
1. Feses Babi
2. NaCl jenuh
3. NaOH 10 %
4. Larutan biru mitelin
5. Gula shelter atau gula jenuh
V. CARA KERJA
5.1 Diagnosa Klinik
Praktikum dilakukan dengan mengisi blangko pemeriksaaan dengan
mempelajari teori-teori yang sudah diuraikan, jika tidak ditemukan perubahan
pada pemeriksaan maka isian ditulis TAP (tidak ada perubahan).
B. Metode Mc Master
1. Tinja 1 ml ditambah air 15 ml dicampur hingga homogen
2. Dimasukkan 0,3 ml gula jenuh ke dalam object glass double
3. Dimasukkan juga 0,3 ml feses ke dalam object glass double tadi
4. Cairan yang terdapat dalam object glass diaduk merata
5. Diamkan selama 3 menit
6. Kemudian dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali
7. Dicatat Hasilnya
STATUS PRESENT
VAKSIN
1. Strain vaksin : Medivac ND La Tosa
2. Jenis vaksin : ND
3. Pelarut : Laritan dapar
4. Aplikasi : Tetes mata dan injeksi
5. Dosis kemasan : 50 dosis
6. ED : 08-09
7. Produsen : Medivac
Perhitungan dosis vaksin
Vaksinasi ND : 0.03 cc/ tetes
Tetes mata (intra ocular)
Dosis vaksin : 50 ekor + (2% x 50)
: 50+1
: 51 dosis
pelarut : (30+1) x 0.03
: 1.53 ml
1.53
harga pelarut : x 5000
1000
: Rp 7.65
Biaya total : 10000+7.65
: 10007.65,-
Biaya per ekor : Rp 200.153
Dari hasil praktikum diperoleh hasil
1. 28 5. 210
2, 28 6. 28
3. 26 7. 28
4. 29 8. 27
6. Lain – lain :
a. Lien : normal e. Seka tonsil : normal
b. Ginjal : normal f. Bursa Fabrisius : normal
c. Thymus : normal g. Syaraf : normal
d. Jantung : normal
Diagnosa : sehat
6.1.4.Identifikasi Parasit
6.2.4.Idantifikasi Parasit
6.1 Kesimpulan
1. Ternak dapat dikatakan sehat apabila atau dapat dilihat melalui anamnesa
dan status present (diagnosa klinik)
2. gejala klinik adalah tanda-tanda yang terlihat atau ditemui pada ternak
penderita/ sakit
3. diagnosa klinik adalah penentuan penyakit yang didasarkan pada gejala
klinis dan data-data yang diambil pada waktu pemeriksaan
4. metode pemeriksaan klinik ada empat, yaitu
a) melihat (inspeksi)
b) meraba (palpasi)
c) mengetuk (perkusi)
d) mendengar (auskultasi).
5. Penyebab ND/ NCD adalah virus ND
6. bentuk-bentuk ND
a. Vilogenik
b. Mesogenik
c. Lentogenik
7. Pencegahan penyakit ND
a. Vaksinasi secara teratur
b. Kebersihan kandang
c. Ayam yang nyata-nyata terkena ND dimusnahkan
8. Pemeriksaan bedah bangkai adalah pemeriksaan pada tubuh ayam yang
baru saja mati atau dimatikan yang dimaksudkan untuk mengetahui
perubahan patologi anatomi tubuh ayam, yang terjadinya akibat serangan
suatu penyakit.
9. Ada tiga cara mengidentifikasi keberadaan parasit yaitu dengan: Metode
Natif, Metode Sentrifus, dan Metode MC Master.
10. Parasit adalah organisme atau makhluk hidup yang hidupnya bersimbiosis
pada makhluk lainnya.
11. Cacing atau parasit ada tiga jenis yaitu: Thermatoda, Nematoda, dan
Cestoda.
12. Perubahan yang ditimbulkan oleh parasit dapat berupa:
a. Kerusakan sel dan jaringan,
b. Perubahan fungsi faal dari haspes,
c. Penurunan daya tahan terhadap agen penyakit,
d. Masuknya agen penyakit skunder dan
e. Parasit mampu menyebarkan mikroorganisme patogen.
13. Pencegahan parasit dapat dilakukan dengan cara:
a. Sanitize,
b. Perbaikan manajemen kandang,
c. Perbaikan kualitas pakan dan
d. Pengobatan
6.2 Saran
1. Buat Asisten pada waktu praktikum sebaiknya dating semua tidak hanya
itu-itu aja yang ngasistenin.
2. Untuk semua asisten terima kasih dan tetep semangat!
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, Janies. 1991. Ilmu Peternakan. Gagjah Mada University Press: Yogyakarta.
Fenner, Frank J, dkk. 1993. Veterinary Virologi. Academic Press, Ink : San Diego,
Callifornia.
Levine, ND. 1992. Parasitologi Veteriner. UGM Press, Yogyakarta
Lubis,A.M 2001 .8 Kiat Mencegah Penurunan Produksi Telur Ayam . Penebar
Swadaya:Jakarta
Subroto. 1985. Ilmu Penyakit Ternak I. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Subroto dan Tjahajati. 2004. Parasit-parasit pada ternak. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta