Anda di halaman 1dari 3

RESUME VIROLOGI TEKNIK INOKULASI VIRUS PADA TELUR AYAM

KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK 4
1. Abdul Chalim Mudzakir 2211E2015
2. Aulia Pratiwi 2211E2128
3. Ayu Kartini 2211E2025
4. Erna Pebriyani 2211E2005
5. Fitra Suvizar 2211E2041
6. Mardiana Putri 2211E2013
7. Nurma Aulia 2211E2124
8. Puspa Dwiyanti 2211E2018
9. Pepi Susilawati 2211E2002
10. Yudhistira Puspitasari 22112101

Kelas : C D3- Non Regular

Virologi adalah cabang biologi yang mempelajari mahkluk suborganisme, terutama virus.
Dalam perkembangannya selain virus ditemukan pula viroid dan prion, kedua kelompok saat
ini juga masih menjadi bidang virologi.
Virus adalah organisme subseluler yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop electron, ukurannya lebih kecil dari pada bakteri sehingga
virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
 Cara pemeriksaan virus di laboratorium
1. Tes mikroskopis
Tujuan : melihat kelainan sel yang diinfeksi virus
- Pewarnaan yang paling banyak digunakan dalam diagnose virus anatara lain:
1. Pewarnaan giema
2. Pewarnaan gispen
3. Pewarnaan seller
4. Pewarnaan machiavella
5. Pewarnaan gastaneda
2. Tes isolasi
Tujuan : Memperbanyak Virus, memperoleh
virus Isolasi dapat dilakukan dengan cara
1. Menggunakan hewan percobaan ( tikus, marmut, kelinci, kera)
2. Penanaman pada telur embrio ( intra yalk sac umur 5 – 7 hari, intra
allantois umur 9 -11 hari, dropping chariot allantois membrane 11 – 13 thn
)
3. Menggukan biakan jaringan ginjal kera, ginjal kelinci, dan amnion
manusia dari berbagai cell lines
 Cara inkubasi virus pada telur ayam berembrio
A. Alat
1. Bunsen
2. Egg candler
3. Cawan petri
4. Paku
5. Spuit
6. Pincet, gunting, scapel, solatip
7. Mortar dan stamper
8. Incubator
B. Bahan
1. Sample organ steril
2. PBS ( Plospate Buffer Saline )
3. Kapas
4. TAB ( Telur ayam berembrio)
5. Antibiotic pencilin, + aquades steril
6. Antibiotik Streptonycin
7. Media bioqd agar
8. Bouidon Iodine
Ciri TAB yang di inkubasi
Pada embrio yang masih hidup, tampk embrio yang masih bergerak dan pembuluh
darah terlihat jelas,
C. Cara kerja
1. Sterilkan permukaan organ dengan spatel yang dipanaskan diatas Bunsen
2. Tempelkan pada permukaan organ yang akan diambil
3. Ambil organ 1 bagian, lalu timbang organ sebesar 1,0 gram
4. Gerus organ dengan cairan PBS dengan perbaningan 1:5
5. Tambahkan antibiotic pencillin 10,000 unit dan streptomycin 10 mg
6. Ambil suspensi organ dengan spuit
7. Masukan suspense pada tabung centripuge
8. Masukan suspensi tadi kedalam incubator dengan suhu 37’C selama kurang
lebih lebih 3 jam
9. Setelah diinkubasi, masukan suspense pada refrigerator selama 24jam dengan
suhu 5 – 10’C
 Teknik inokulasi
Contoh virus yang dapat diinokulasi dengan car aini antara lain :
1. Virus Neqcastle Desease
2. Virus Auiuan Influenza
3. Virus Infetilis Brochitis
4. Virus Egg Drop
Syndromp Caranya
1. Periksa TAB dengan eeg candler/senter
2. Dengn cara candling, beri tanda bata antara ruang hawa dan isi telur
3. Buatlah lubang dengan paku pada daerah hawa kurang lebih 3 – 5 mm dari batas
hawa
4. Melalui lubang paku masukkan jarum spuit sedalam kurang lebih 1 cm sejajar
dengan sumbu Panjang telur
5. Suntikan suspense virus sebanyak 0,1 – 0,2 cm
6. Setelah itu, lubang paku ditutup dengan selotip
7. Llau, telur didiemkan pada suhu 37’C selama 48jam/ lebih dengan posisi vertical
8. Amati embrio setiap hari
9. Jika telur tetap hidup selama 24jam, masukkan telur ke lemari es
 Teknik membuka TAB
1. Disinfeksi kutub tumpul TAB
2. Pecahkan bagian ifulang hawa
3. Gunting TAB mengikuti garis TAB
4. Ambil cairan allantois sebagai antigen dengan spuit tanpa tercampur dengan
cairan lain pada saat pengambilan
Pengamatan pada embrio
1. Diinfeksi virus ND isolate salatiga terlihat mengalami hemorogi pada kulit
sehingga kulit terlihat merah
2. Diinfeksi virus ND menunjukan kongesti tiang pada kulit sehingga kulit terlihat
pucat.
3. Tidak diinfeksi virus ND sehingga warna kulit normal.
 Tes Serologi
Tujuan : melihat kenaikan titer anibodi, menentukan tipe virus.
Pemeriksaan serologi yang sering digunakan dalam diagnose penyakit virus adalah
1. Tes pnghambatan hemaglutinasi
2. Tes presipitasi
3. Tes netralisasi
4. Tes fluorescensi antibody test
5. Enzyme linked immune sorbent assay.

HASIL PEMERIKSAAN

Anda mungkin juga menyukai