Kes
WIWIN WIRYANTI S.Pd.,M.Kes,
DANI MAHMUD ST.,MMKes,
SITI HAPSAH S.ST
LEMBAR KERJA
Prodi D3 RPL 2022
SITOHISTOTEKNOLOGI
NIM : P17334121147
RE V I E W M AT E RI
angkaian proses pemeriksaan histologi diawali dengan persiapan spesimen yaitu jaringan yang akan diperiksa di
R bawah mikroskop.
Apabila specimen lebih dari 1, maka dipisahkan ke dalam container lain dengan identitas lengkap. Bila specimen harus
dikirim ke laboratorium lain, maka dilakukan pengemasan yang benar untuk menghindari kerusakan specimen.
Persiapan
Sebelum jaringan tubuh diambil beberapa pesiapan perlu dilakukan terdiri dari :
1. Persiapan alat dan bahan/cairan
Perangkat peralatan yang harus dipersiapkan untuk melakukan isolasi atau pengambilan jaringan tubuh terdiri atas peralatan
bedah minor (gunting, pinset, scalpel, klem, pemegang jaringan, kassa, dll), meja operasi, lampu, peralatan anestesi (disposible
syringe, sungkup/masker anestesi) dan obat anestesi (eter, ketalar, phenobarbital dll) serta perangkat pengawetan jaringan
(fiksasi jaringan) seperti wadah untuk fiksasi emersi, cairan fiksasi (Formol salin, Muller, Bouin, Zenker dll), peristaltik
pump/syringe pump untuk fiksasi supravital dan lain-lain
2. Persiapan sampel
Untuk jaringan yang diambil dari kadaver atau manusia, jaringan segera diambil dan dimasukkan kedalam caian fiksasi.
TUJ U A N P R A KTI K U M
Aktivitas praktikum bertujuan mahasiswa mampu memvalidasi spesimen jaringan dan menjelaskan solusi dari permasalahan
yang ada pada sepsimen jaringan tersebut.
B AH A N & AL A T P RA KT I KU M
1. Specimen jaringan
2. Larutan fiksatif
3. Wadah
4. Label
5. Formulir permintaan pemeriksaan
P E L AK S A N A AN PR A KT I KU M
Pelaksanaan Praktikum
1. Peserta praktikum diberikan contoh specimen jaringan dalam larutan fiksatif
2. Setiap mahasiswa memvalidasi dan mencatat temuan specimen jaringan yang ditayangkan
3. Ada kasus pada setiap specimen yang ditayangkan
4. Mahasiswa menguraikan solusi dari permasalahan tersebut pada lembar kerja sebagai berikut:
HA S I L V A LI DA S I
MR : 130211
Sample 2 : Uterus
5 Ukuran Diukur dengan dimensi Panjang (P) x Lebar (L) x Tinggi (T)
Uterus : Abu-abu
7 Konsistensi Kenyal
UR AI A N S am p l e 1
Diterima sebuah jaringan usus dengan ukuran 3.7 x 1.0 x 1.0 cm Warna putih keabuan dengan
konsistensi kenyal . Pemotongan jaringan dengan ukuran 1.5 x 1.0 x 0.3 cm . Dimasukkan 1 cup ke dalam
kaset jaringan diberi label kuning ( kode 01). Dan dimasukkan ke dalam NBF 10%.
UR AI A N S am p l e 2
Diterima sebuah jaringan uterus dengan ukuran 9,0 x 8,0 x 4,0 cm . Warna abu-abu dengan
konsistensi kenyal. Pada lamelasi ditemukan massa tumor 1,5 cm berwarna putih.
- Dipotong 1 cup kaset serviks bagian adnexa kiri diberi label 02-1 dimasukkan ke dalam NBF
10%.
- Dipotong 1 cup kaset bagian dari ovarium diberi label 02-2 dimasukkan ke dalam NBF 10%.
- Dipotong 1 cup kaset bagian dari tuba diberi label 02-3 dimasukkan ke dalam NBF 10%.
- Dipotong 1 cup kaset bagian dari ovarium diberi label 02-4 dimasukkan ke dalam NBF 10%.
Praktikum 2
PEMATANGAN JARINGAN
RE V I E W M AT E RI
Pematangan jaringan adalah suatu rangkaian proses untuk menyiapkan jaringan menjadi lebih mudah
diolah, dipotong, diwarnai dan dibuat preparat. Proses pematangan jaringan melalui berbagai tahap
sampai dengan menghasilkan preparat yang berkualitas.
Tugas :
https://drive.google.com/file/d/10ZrkcHt6ucHXsV6T6CcTapobxhyp9xp_/view?usp=sharing
❖ Tahap Infiltrasi bertujuan untuk pengisian paraffin ke dalam pori-pori jaringan yang
dimaksudkan untuk mengeraskan jaringan agar mudah dipotong setipis mungkin dengan
pisau mikrotom
11. Di dalam incubator lakukan pencelupan ke dalam parafin cair I selama 1.5 jam
12. Dilakukan pecelupan ke dalam parafin II selama 2 – 4 jam maksimal 12 jam
❖ Tahap Embedding /Blocking bertujuan untuk memadatkan paraffin yang sudah diisi dengan
jaringan specimen dengan memberikan suhu yang dingin (dalam freezer atau nitrogen cair
suhu -60° C )
13. Disiapkan base mould , dimasukkan parafin cair sampai memenuhi base mould, diambil kaset
jaringan, di buka kaset dan di ambil potongan jaringan ke dalam base mould yang berisi parafin,
dan tutup dengan kaset
14. Kemudian masukkan ke lemari pendingin
RE V I E W M AT E RI
https://medicallabtechnology.com/hematoxylin-eosin-staining-principle/
Tugas :
https://www.youtube.com/watch?v=J9Ixve9sR_k
Terdapat beberapa tahap proses pewarnaan jaringan Hematoksilin Eosin
Sebutkan tahapan di video ini dan jelaskan tujuan tahapan tersebut !
UR AI A N :
Tujuan : Untuk mewarnai preparat blanko dengan prosedur pewarnaan hematoxylin eosin
Prinsip : Inti sel yang bersifat asam akan menyerap zat warna basa sehingga inti sel berwarna biru,
sitoplasma yang bersifat basa akan menyerap zat warna asam sehingga sitoplasma berwarna merah
Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
❖ Tahap Pewarnaan I bertujuan untuk memberikan warna pada inti dan sitoplasma
9. Dilakukan proses pewarnaan Hematoxylin diamkan selama 3 menit
10. Dilakukan proses pembilasan dengaan air mengalir sekana 1 - 5 menit
❖ Tahap Blueing bertujuan untuk memperjelas warna biru pada inti sel sedangkan
sitoplasma tidak terpengaruh
13. Dilakukan proses pencelupan dengan lithium carbonate 0,5% selama 1 menit
14. Dilakukan proses pencelupan dengan alkohol 70% selama 1 menit
❖ Tahap Mounting bertujuan untuk mengawetkan jaringan yang sudah diwarnai agar
preparate bisa disimpan hingga jangka waktu 20 tahun
21. Dilakukan proses pencelupan dengan Xylol I sebanyak 10 kali
22. Dilakukan proses pencelupan dengan Xylol II sebanyak 10 kali
23. Diteteskan entelan diatas preparat sebanyak 1 tetes lalu tutup dengan cover glass
24. Siap di periksa di bawah mikroskop
Preparat jaringan hati dengan pewarnaan Hematoxylin eosin dengan gambaran jaringan hari
normal
Praktikum 4
PAPSMEAR PEWARNAAN PAPANICOLOU
RE V I E W M AT E RI
Pemeriksaan sitologik adalah pemeriksaan yang sampelnya dari cairan tubuh manusia yang
kemudian diproses, yaitu dilakukan fiksasi dan pemberian pigmen kemudian dilakukan pembacaan
dengan mikroskop. Sediaan yang baik adalah suatu sediaan yang mampu menggambarkan kondisi sel
atau jaringan layaknya ketika sel atau jaringan itu masih di dalam tubuh. Untuk menghindari atau
memperkecil kerusakan sel dan jaringan ketika terlepas dari tubuh maka perlu dilakukan suatu
tindakan yang membuatnya tidak berubah. Tindakan tersebut kita sebut dengan “fiksasi”
Fiksasi pada sediaan sitologik terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fiksasi kering, fiksasi
lembab dan fiksasi basah. Pada jenis fiksasi basah, sediaan sitologik harus direndam dalam larutan
fiksasi terpilih segera setelah pengambilan specimen sitologi masih dalam kondisi yang lembab. Fiksasi
spesimen sitologi yang dilakukan dengan segera dilakukan guna mencegah pengeringan dan
perubahan bentuk sel akibat faktor luar. Hasil dari fiksasi tersebut akan memungkinkan pewarnaan
menjadi jelas dan tentunya menghasilkan diagnosis yang benar.
Lain halnya ketika fiksasi sitologi dilakukan dengan teknik pengeringan, metode ini dilakukan
untuk sel-sel yang relatif kuat dari faktor lingkungan dandigunakan untuk jenis pewarnaan yang
memiliki prinsip sederhana. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalamfiksasi sediaan sitology
adalah :
a. Melapisi sel dengan cepat
b. Minimal menjaga sel dari kerusakan atau kehilangan komponen sel layaknya ketika sel masih dalam
kondisi hidup.
c. Menjaga secara struktur sel maupun komponen sel (kimiawi, enzimatik,imunologi)
d. Menghentikan proses metabolisme autolysis
e. Menghentikan pertumbuhan selular dan mikroorganisme.
f. Meningkatkan diferensiasi optik dan meningkatkan pewarnaan struktur dan komponen sel.
Tugas :
https://drive.google.com/file/d/11-LmQ7mHDyOtZf60JME8tJWnmOfS3z0_/view?usp=sharing
Tujuan : untuk mewarnai preparat blanko dari cairan tubuh dan papsmear dengan prosedur
pewarnaan papanicolaou
Prinsip : preparat blanko yang sudah dibuat dari cairan tubuh dan papsmear diwarnai dengan
pewarnaan Papanicolaou sehingga inti sel berwarna biru dan sitoplasma berwarna merah
❖ Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan serta preparat papsmear
❖ Tahap Fiksasi tujuannya untuk mempertahakan sel atau jaringan seperti pada saat
didalam tubuh dan mencegah degenerasi
2. Preparat blanko di fiksasi dahulu dalam cairan alkohol 95% selama kurang lebih 24 jam
❖ Tahap rehidrasi bertujuan untuk memasukkan air ke dalam jaringan untuk mengisi
rongga yang kosong
3. Dilakukan pencelupan dengan alkohol 95% sebanyak 10 kali
4. Dilakukan pecelupan kembali dengan alkohol 80% sebanyak 10 kali
5. Dilakukan pecelupan kembali dengan alkohol 70% sebanyak 10 kali
6. Dilakukan proses pencelupan dengan air mengalir selama 1 menit
❖ Tahap Deferensiasi bertujuan mengurangi warna biru pada inti sel dan
menghilangkan warna biru pada sitoplasma
9. Dilakukan proses pencelupan dengan HCL alkohol 0.5% , 1 kali celup
10. Dilakukan proses pembilasan dengan air mengakur selama 1 menit
❖ Tahap Blueing yaitu befungsi untuk memperjelas warna biru pada inti sel
11. Dilakukan proses pencelupan dengan lithium carbonate 0,5% selama 1 menit
12. Dilakukan proses pembilasan dengan air mengakur selama 1 menit
❖ Tahap Dehidrasi bertujuan menghilangkan air dari sel jaringan secara bertahap
17. Dilakukan pecelupan kembali dengan alkohol 70% sebanyak 10 kali
18. Dilakukan pecelupan kembali dengan alkohol 80% sebanyak 10 kali
19. Dilakukan pencelupan dengan alkohol 90% sebanyak 10 kali
20. Dilakukan pencelupan dengan alkohol absolut sebanyak 10 kali
21. Dimasukkan ke dalam incubator 1 – 15 menit pada suhu 40° - 60° C