Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM

PENGAMATAN SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

DOSEN PENGAMPU :

Widyamayanti, S.Pd., M.Si

ANGGOTA KELOMPOK :

Hanisa Aulia Maharani (233001110001)

Nurafifah Khairunisa (233001110005)

Indah Salsabila Febriana Putri (233001110010)

PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

TAHUN 2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel adalah bagian dari suatu organisme dan sebagai kesatuan structural dan
fungsional penyususn orgnisme, sel juga menentukan factor sifat dari induk kepada
keturunannya. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki sifat dan fungsi yang sama,
kemudian dari kumpulan jaringan ini membentuk organ, dan akan tergabung membentuk
suatu organisme.
Struktur sel terbagi menjadi dua, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik tidak memiliki membran inti, nukleoidnya mengandung DNA, dan memiliki
ribosom. Sedangkan sel eukariotik memiliki inti yang jelas.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mempelajari,
menganalisis struktur dan mengidentifikasi ciri-ciri dari sel prokariotik dan sel eukariotik

1.3 Tempat, Tanggal Praktikum


Tempat pelaksanaan pengamatan sel prokariotik dan sel eukoriotik berada di
laboratorium Bakterinologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Adiwangsa Jambi.
Praktikum pengamatan dilakukan pada hari Kamis, 14 Desember 2023, pukul 13.30-
16.00 WIB.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori sel


Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup menyatakan bahwa protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi
juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia
kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel
merupakan fungsional kehidupan (Schultze, 1874).
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus
suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi
dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruangruang kosong
tersebut dengan istilah cellulae artinya sel.
Ada dua jenis struktur sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan
utama sel prokariotik dan euokariotik adalah sel prokariotik tidak memiliki memebran
inti sedangkan sel eukariotik memiliki membrane inti. Dalam sel eukariotik sebagian
besar DNA nya terdapat dalam nucleus. Sedangkan dalam sel prokariotik DNA terdapat
di nucleoid (Campbell, 2008).

2.2 Pengertian Sel Prokariotik


Istilah prokariotik, berasal dari bahasa Yunani pro dan karyon. Pro artinya
sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian
dalam sel prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati
karena bahan intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh
membran inti.
Sel prokariotik tidak memiliki nucleus dengan begitu subtansi nucleus bercampur
dan terhubung dengan sitoplasma. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu
daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak memiliki organela yang membatasi membran
didalam sitoplasma sel (Campbell, 2008).

Ciri-ciri sel prokariotik :


a. Memiliki membrane plasma memilikinukleoid ( DNA, RNA )
b. Memiliki sitoplasma
c. Tidak memiliki membrane inti dan system endomembrane.
d. Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel
eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat
dalam rantai, atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik
adalah bakteri Echerichiacoli. (Albert, 2002)
e. Dinding Sel: Dinding sel merupakan bagian terluar dari sebuah sel. Struktur
dinding sel terdiri dari peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel
bersifat kaku), lipid (lemak), dan protein. Fungsi dari dinding sel ialah: memberi
bentuk sel yang tetap karena sifatnya yang kaku,sebagai pelindung, terdapat poti-
pori jalan keluar masuknya molekul-molekul, dan mengatur pertukaran zat serta
reproduksi (Champbel, 2008)
f. Membran plasma: Membran yang menyelubungi sitoplasma. Struktur membran
plasma yaitu terdiri atas molekul lemak protein berfungsi sebagai pelindung
molekuler sel terhadap lingkungan sekitar dan mengatur transportasi air serta zat-
zat terlarut dari luar dan kedalam sel (Champbel, 2008)
g. Nukleoid: Merupakan wilayah yang merupakan tempat DNA yang sel terletak
(tidak terselubung membran) (Champbel, 2008).
h. Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun
dari RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesa
protein (Champbel, 2008).
i. Flagela Merupakan organel lokomosi atau pergerakan beberapa jenis bakteri
(Champbel, 2008).
j. Pili (fimbriae) Merupakan struktur pelekatan pada permukaan sejumlah
prokariota. Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili berfungsi utuk
tempat melekatkan diri pada jaringan hewan ataupun tumbuhan (Champbel,
2008).
2.3 Pengertian Sel Eukariotik
Sel Eukariotik, Eukariotik termasuk golongan yang memiliki struktur lebih maju
yaitu sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik sebagai kelompok organisme
yang sel- selnya mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran nukleus.
Kromosom terdiri dari asam deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks
dengan sejumlah protein dan jumlah protein lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme
ini mempunyai nukleus sejati. Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal
dibandingkan dengan dinding sel prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang,
dinding selnya terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan
krisofita.

Ciri-ciri sel eukariotik :


a. Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah
b. Memiliki ukuran diameter antara 10-100 mikrometer
c. Bahan gen didalam inti
d. Memiliki inti sel yang dibatasi dengan membran inti atau yang disebut dengan
nukleus.
e. Sel eukariotik bergerak menggunakan silia dan flagela yang tersusun atas protein
tubulin. Struktur flagella pada sel ini lebih kompleks dibandingkan dengan flagela
pada sek prokariotik.
f. Memiliki sejumlah organel yang terbungkus oleh membran sel, termasuk
mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan kadang terdapat
kloroplas.
g. DNA tersimpan dalam nukleus, DNA seperti pita ganda dan susunan double helix
h. Komponen struktur dinding sel eukariotik adalah fosfolipid.
BAB III

HASIL PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


a. Pengamatan 1 Sel Prokariotik
1. Alat :
a) Mikroskop
b) Kaca Penutup
c) Kaca Prparat
d) Pipet Tetes
e) Gelas Ukur
f) Tabung ReaksTissue
g) Tusuk gigi

2. Bahan :
a) Air Kolam
b) Sediaan Koloni bakteri
c) Methylene Blue

b. Pengamatan 2 Sel Eukariotik


1. Alat :
a) Mikroskop
b) Kaca Penutup
c) Kaca Prparat
d) Pipet Tetes
e) Gelas Ukur
f) Tabung Reaksi
g) Tusuk gigi
h) Tissue
2. Bahan :
a) Epitel rongga mulut
b) Aquadest
c) Sediaan Koloni bakteri
d) Methylene Blue

3.2 Langkah Kerja


a. Pengamatan 1 Sel Prokariotik
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Cuplik 3-5 koloni dari masing masing sediaan dengan menggunakan tusuk
gigi atau jarum ose
3. Teteskan sedikit air dengan pipet tetes di atas kaca preparat, lalu sebarkan
lendir pada ujung tusuk gigi dan aduk dengan tetesan air tadi agar sel-sel
tidak mengelompok.
4. Lalu perlahan tutup dengan kaca penutup (jangan sampai ada gelembung).
Isap air yang berlebihan dengan tissue melalui tepi kaca penutup
5. Teteskan Methylene blue dengan hari hati pada pinggir kaca penutup dan
tempelkan tissue pada pinggir kaca berlawanan agar Methylene blue cepat
meresap.
6. Letakkan Preparat di atas mikroskop, amati secara bertahap dengan
pembesaran lemah hingga ke pembesaran kuat
7. Perhatikan bentuk, warna, dan penyusun sel nya.
8. Ambil setetes air kolam dengan pipet tetes dan letakkan pada kaca
preparat
9. Lakukan langkah yang sama untuk mengamati air kolam
10. Lalu perlahan tutup dengan kaca penutup (jangan sampai ada gelembung)
11. Letakkan Preparat diatas mikroskop, amati secara bertahap dengan
pembesaran lemah hingga ke pembesaran kuat
12. Catat, gambar, dan analisis lah hasil pengamatan
b. Pengamatan 2 Sel Eukariotik
1. Keroklah secara perlahan bagian dalam pipi dari dalam rongga mulut
menggunakan ujung tumpul tusuk gigi hingga diperoleh lapisan
lendirnya.
2. Teteskan sedikit air dengan pipet tetes di kaca preparat, lalu sebarkan
lendir pada ujung tusuk gigi itu atau aduk dengan tetesan air tadi agar sel
sel tidak mengelompok.
3. Lalu perlahan tutup dengan kaca penutup agar tidak terbentuk gelembung
udara
4. Isap air yang berlebihan dengan tissue melalui tepi kaca penutup
5. Teteskan Methylene blue dengan hari hati pada pinggir kaca penutup dan
tempelkan tissue pada pinggir kaca berlawanan agar Methylene blue cepat
meresap.
6. Letakkan Preparat tersebut di atas mikroskop, amati secara bertahap
dengan pembesaran lemah hingga ke pembesaran kuat
7. Perhatikan bentuk, warna, dan penyusun sel nya.
8. Lakukan langkah yang sama untuk mengamati koloni bakteri
9. Catat, gambar, dan analisis lah hasil pengamatan

3.3 Tabel Pengamatan


a. Hasil Pengamatan 1 Sel Prokariotik
No. Preparat Spesies Perbesaran Gambar Keterangan
1. Air Kolam Paramecium X 10

2. Sediaan 1 Stapilococus X 10
Aureus
3. Sediaan 2 E-coli X 10

b. Hasil Pengamatan 2 Sel Eukariotik


No. Preparat Gambar Keterangan

Spesies Perbesar

1. Epital rongga X 10
mulut

3.4 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada air kolam, sediaan 1&2, dan rongga
mulut, diketahui bahwa terdapat mikroorganisme Paramecium,Staphylococus Aureus, E-
coli, dan Epital.

a. Sel Prokariotik
1. Paramecium
Paramecium adalah salah satu organisme yang termasuk ke dalam
kingdom protista mirip hewan atau protozoa yang paling mudah
ditemukan di sekitar perairan kolam atau sawah. Protozoa atau protista
mirip hewan berasal dari kata proto (pertama) dan zoa (hewan).
Di dunia ini ada lebih dari 40.000 spesies protozoa hidup di
berbagai tempat misalnya perairan, tanah yang lembab atau beberapa lagi
hidup sebagai parasit. Bentuk organisme ini memanjang seperti telapak
kaki, lebarnya sekitar 0.06 milimeter, dan panjang sekitar 0,3 milimeter.
Paramecium memiliki dua inti sel, yaitu insel besar dan inti sel
kecil. Inti sel besar berguna untuk menjaga kelangsungan hidup,
sedangkan inti sel kecil berguna untuk reproduksi. Reproduksi organisme
ini berlangsung dengan pembelahan diri atau konjungsi dua paramecium.
Bagian tubuhnya terdapat lubang yang berfungsi sebagai mulut.
Makanannya terdiri atas mikroorganisme lain dan bahan-bahan organik.
Makanan ini dilumat dan diolah dalam organ yang berfungsi sebagai usus,
kemudian dilepas kebagian tubuh lainnya sebagai cadangan makanan.

Ciri-ciri sel paramecium :


a) Pada bagian ujung dari tubuh memiliki bagian yang tumpul,
kemudian pada bagian belakang memiliki sebuah bagian yang
dimana terlihat meruncing.
b) Memiliki sebuah bentuk dari dinding sel
c) Memiliki sebuah ukuran dari tubuh yang berada diantara 120-300
mikron
d) Memiliki sebanyak dua macam inti, yaitu adalah makronukleus
dan juga mikronukleus
e) Memiliki sebanyak dua macam vakuola kontraktil dan juga
nonkontraktil
f) Akan dapat melakukan pergerakan untuk melakukan pengolahan
terhadap siliannya Melakukan sebuah reproduksi yang dilakukan
secara vegetatif dan juga generative.

Pada hasil pratikum melalui mikroskop yang telah kami lakukan,


di temukan sejumlah sel paramecium dan sesuai dengan karakteristik
paramecium pada umumnya.

2. Staphylococus Aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk
bulat berdiameter 0,7-1,2 µm, tersusun dalam kelompok-kelompok yang
tidak teratur seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk
spora, dan tidak bergerak Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37 ºC,
tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20-25 ºC). Koloni
pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning keemasan,
berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90% isolat
klinik menghasilkan Staphylococus aureus yang mempunyai kapsul
polisakarida atau selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri.

Ciri-ciri sel staphylococcus aureus :


a) S.aureus merupakan bakteri Gram-Positif berbentuk bulat
berdiameter 0,7-1,2 μm
b) tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti
buah anggur
c) fakultatif anaerob
d) tidak membentuk spora
e) tidak bergerak
f) Membentuk koloni berwarna abu-abu sampai kuning emas tua
g) S.aureus membentuk pigmen lipochrom yang menyebabkan koloni
berwarna kuning keemasan

Pada hasil pratikum melalui mikroskop yang telah kami lakukan,


di temukan sejumlah sel staphylococcus aureus dan sesuai dengan
karakteristik pada umumnya.

3. E-coli
Bakteri E-coli yang merupakan kependekan dari Escherichia coli
adalah sekelompok jenis bakteri. Sama seperti bakteri jenis lain, bentuk
bakteri E coli tidak kasat mata dan hanya bisa dilihat dengan
menggunakan bantuan miskroskop. Bakteri E coli berasal dari usus, baik
usus manusia maupun usus hewan berdarah panas. Ciri-ciri bakteri E coli
termasuk strukturnya yang berupa batang-batang, bersifat gram negatif,
dan tidak menghasilkan spora. Ciri-ciri bakteri E coli yang lain adalah
sifatnya yang menguntungkan inangnya karena membantu menghasilkan
vitamin K2.
Manfaat utama bakteri E. coli adalah untuk membantu proses
pencernaan manusia. Dalam hal ini, bakteri E. coli juga bekerja untuk
memecah senyawa dan melepaskan nutrisi yang tidak dapat diakses.
Manfaat bakteri E. coli yang lain adalah dapat membantu produksi vitamin
K melalui pembusukan makanan. Bagi manusia, vitamin K berfungsi
sebagai faktor pembekuan darah. Jadi, jika kamu tidak sengaja terluka
atau mimisan, vitamin K bisa membantu untuk menghentikannya.

Ciri-ciri E-coli :
a) E-coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek
b) Tumbuh pada MacConkey Agar (MCA) dengan bentuk koloni
bulat dan cembung, bersifat memfermentasikan laktosa
c) E. coli memiliki panjang 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4 – 0,7
μm, dan bersifat anaerob fakultatif.
d) Dapat menyebar melalui bahan makanan, air dan peralatan yang
bersentuhan dengan bahan makanan mentah.

Pada hasil pratikum melalui mikroskop yang telah kami lakukan,


di temukan sejumlah sel E-coli dan sesuai dengan karakteristik pada
umumnya.

b. Sel Eukariotik
1. Epital rongga mulut
Epitel rongga mulut adalah lapisan sel yang melapisi bagian dalam
rongga mulut dan berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh untuk
melindungi rongga mulut dari mikroorganisme dan pengaruh dari berbagai
faktor. Epitel rongga mulut merupakan bagian dari sistem jaringan epitel
yang melindungi dan menyaring zat-zat yang masuk ke dalam organisme.
Sel epitel rongga mulut bersifat transisi antara kulit dan mukosa traktus
gastro, dan mereka terusun oleh inti sel, membran sel, dan sitoplasma.
Epitel rongga mulut tersusun dari sel squamous bertingkat, mirip
dengan epitel squamous bertingkat yang ditemukan di bagian tubuh lain,
yaitu memiliki aktivitas regenerasi. Struktur sel epitel mukosa secara
histologis terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan epitelium dan lapisan
jaringan ikat.
Fungsi utama dari mukosa oral adalah sebagai pelindung jaringan
yang lebih dalam pada rongga mulut dari lingkungan eksternal, serta
sebagai organ sensoris, aktivitas kelenjar, dan sekresi.
Ciri-ciri sel epital rongga mulut :
a) Memiliki membran sel inti sel dan sitoplasma
b) Bentuk pipih dan tipis seperti sisik (squamosa)
c) Terdapat nukleus di tengah
d) Memiliki daya regenerasi yang tinggi untuk menggantikan sel-sel
epitel yang telah rusak
e) Beberapa jenis jaringan epitel memiliki tonjolan yang disebut
mikrovili
f) Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa

Pada hasil pratikum melalui mikroskop yang telah kami lakukan,


di temukan sejumlah sel epital dan sesuai dengan karakteristik pada
umumnya.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pratikum ini adalah:
a. Setelah melakukan pratikum ini mahasiswa dapat mengetahui dan menganalisis
struktur serta fungsi sel prokariotik dan eukariotik.
b. Sel prokariotik pada umumnya terdiri dari membran plasma yang berfungsi untuk
melindungi isi sel, sitoplasma yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
pembongkaran dan penyusunan zat zat melalui reaksi kimia, ribosom yang
berfungsi untuk sintesis protein, materi genetik yang membawa informasi genetik
yang tersebar di sitoplasma, dinding sel yang berfungsi memberi bentuk pada sel
dan flagela yang membantu dalam gerak sel.
c. Sel eukariotik pada umumnya disusun dari organel organel sel, yaitu membran
plasma yang berfungsi untuk melindungi isi sel, sitoplasma yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya pembongkaran dan penyusunan zat zat melalui reaksi
Kimia, nukleus yang berfungsi mengatur aktivitas selm ribosom yang berfungsi
untun sintesis protein, badan golgi yang berfungsi mensinyesis glikopida dan
mitokondria yang berfungsi pada respirasi sel.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A,dkk. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Susilowati, Priastini R, 2019, Kajian Sel dan Molekuler, CV Pena Persada Sutiman B. Sumitro
dkk, 2017, Biologi Sel: Sebuah Perspektif Memahami Sistem Kehidupan,
Malang: UB Press

Coady, D., 2010. Molecular Biology, Elsevier Academic Press.

Erlangga Nugroho, L.H. dan Sumardi, I., 2004. Biologi Dasar, Swadaya. Jakarta Wilbur, E.B. et
al., 2005. Campbell Biology, Manufactured in the United States of America

Lukitasari Marhaeny, 2015, Biologi Sel, Universitas Malang, Gade, Struktur, 2014, Fungsi
Organel Dan Komunikasi Antar Sel, Unversitas Jabal Ghapur Banda Aceh.

Biologi Perkembangan Indonesia Pustaka. Washudi dan Hariyanto, 2016, Biomedik Dasar,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Schulze. 1876. Seminar In Cell Biology. Vol.6, No.6 hal: 357-356

Wayan Bawa. 1988. Dasar-Dasar Biologi Sel. Jakarta: Depdikbud.

Jawetz et al., 1995 ; Novick et al., 2000

Anda mungkin juga menyukai