Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
“PENGAMATAN SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Biologi Dasar

Disusun oleh :
Nama : Alifia Riani
NIM : 4442210001
Kelas : I A

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel
sebagai penyusun kehidupan, tanpa adanya sel maka tidak akan terbentuk
makhluk hidup. Hal ini dapat dibuktikan pada organisme uniseluler yang dapat
hidup meskipun hanya terdiri dari satu sel, berbeda dengan organisme multiseluler
yang tersusun atas banyak sel yang saling bekerja sama satu sama lain. Dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa bentuk-bentuk makhluk hidup di muka bumi ini
tersusun atas sel-sel yang saling bekerjasama hingga terbentuknya kehidupan.
Secara umum, ada 2 tipe sel berdasarkan ada tidaknya struktur selaput inti dan
membran internal dan lainnya. Tipe tersebut yakni sel prokariotik dan sel
eukariotik. Perbedaan utama dari keduanya adalah sel prokariotik tidak
mempunyai selaput nukleus. Meskipun demikian, keduanya mempunyai materi
genetik, membran sel dan ribosom (Santoso, 2016).
Makhluk hidup multiseluler termasuk eukariotik karena memiliki membran
plasma, sedangkan bakteri termasuk organisme prokariotik karena organisme
yang tidak memiliki membran inti (Khotimah, 2014).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Pengamatan Sel Prokariotik dan Eukariotik
adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mempelajari dan mengidentifikasi ciri-ciri sel atau
organisme yang tergolong prokariotik.
2. Agar mahasiswa mempelajari dan mengidentifikasi cirri-ciri sel atau
organisme yang tergolong eukariotik.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sel
Sel merupakan unit terkecil dari organisasi tubuh makhluk hidup. Sebagai unit
terkecil, maka sel mewakili sistem kehidupan dengan adanya DNA dan organel-
organel di dalamnya sehingga mampu melaksanakan program kehidupan itu
sendiri. Karena sel mampu melaksanakan program kehidupan maka sel memiliki
sifat otonom dan mampu berkembang apabila dikulturkan dengan media yang
sesuai untuk menunjang kehidupannya. Dari organisme multiseluler, apabila
diambil beberapa sel dan diletakkan dalam media cair yang tidak terhubung satu
sama lain, maka sel-sel tersebut tidak akan mampu berkembang secara mitosis.
Tetapi apabila sel-sel tersebut dikulturkan pada tempat yang sempit dan terbatas
(petridish) dengan dipenuhinya materi untuk hidup, maka sel-sel tersebut akan
mampu berkembang biak secara mitosis. Hal tersebut menunjukkan bahwa sel-sel
yang dikulturkan dan berkembang biak dengan mitosis membutuhkan koordinasi
dan saling terhubung sehingga mewakili konsep interaksi sosial antar sesamanya.
Dengan demikian sel dapat tersusun berkelompok dan berdiferensiasi menjadi
banyak jenis jaringan yang akan berkoordinasi membentuk organ. Organ-organ
terntentu akan membentuk sistem organ dan akhirnya beberapa sistem organ
secara bersama membentuk organisme multiseluler. (Lukitasari, 2015)
Selain berkoordinasi untuk menunjang sistem kehidupan pada organisme
multiseluler, maka kita juga mengenal sel uniseluler yang secara individu mampu
menunjukkan ciri-ciri kehidupan termasuk berkembang dengan cara membelah,
misalnya berbagai jenis protozoa. Berbeda dengan sel penyusun organisme
multiseluler yang membutuhkan interaksi dan komunikasi dalam menjalankan
fungsi hidupnya, maka sel-sel uniseluler merupakan organisme soliter yang secara
mandiri dapat berkembang biak. (Lukitasari, 2015)
Dengan demikian sifat tersebut, maka seringkali didapati bahwa organisme
pioner adalah sel-sel uniseluler yang prokariotik.
Secara umum sel terbagi menjadi dua tipe penting yang berdasarkan struktur yaitu
: sel prokariotik dan sel eukariotik.

2
2.2 Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan sel dengan struktur sederhana yang meliputi
membran plasma, tidak memiliki inti sel, dan hanya memiliki organel sel yang
relatif sederhana. Prokariotik sangat beragam dengan tingkat adaptasi yang
bervariasi. Banyak sel prokariotik dapat ditemukan pada kedalaman 7 mil dalam
laut dan 40 mil dari ketiggian atmosfer. (Lukitasari, 2015).
Sel prokariotik secara umum memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding sel
eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat
dalam rantai, atau kelompok sel yang berjumlah ratusan. Contoh sel prokariotik
adalah bakteri Encherichiacoli. (Albert, 2002).
Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun
dari RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis
protein (Campbell, 2008).
Beberapa ciri dari sel prokariotik yaitu :
 Memiliki membran plasma memiliki nukleoid (DNA, RNA)
 Memiliki sitoplasma
 Tidak memiliki membran inti dan sistem endomembran

2.2 Sel Eukariotik


Sel eukariotik berbeda dari prokariotik, terutama dengan dimilikinya nukleus
yang terbungkus dengan membran nukleus dan organel-organel sel. Seluruh
daerah antara nukleus dan membran sel disebut sitoplasma, yang terdiri dari
medium semi cair yang disebut sitosol. Organel-organel sel yang terletak dalam
sitosol memiliki bentuk dan fungsi khusus untuk menunjang metabolisme sel.
(Lukitasari, 2015).
Sel eukariotik diyakini berkembang dari sel prokariotik anaerob primitif.
Selaput inti diperkirakan berkembang dari penjuluran ke dalam dari membran sel.
Simbiosis dengan sel prokariotik aerob melahirkan sel eukariotik aerob. Simbiosis
dengan prokariotik autotrof menghasilkan sel eukariotik autotrof.(Lukman, 2008).

3
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun praktikum “Pengamatan Sel Prokariotik dan Eukariotik” kali ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 2 November 2021 pukul 15.30-17.00 WIB di
Komp. Kuranten Asri Blok B6 No. 9, Pandeglang-Banten.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain :
mikroskop, gelas beaker, pipet tetes, label nama, cover glass, kaca preparat dan
penutup preparat, neraca analitik,
Kemudian bahan yang digunakan saat praktikum yaitu : ragi tape, aquadest, air
sawah, air sumur, air sungai dan metilen blue 3%.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Disiapkan preparat awetan paramecium, dan spirogyra.
3. Dibuat preparat segar, dari air sungai dan ragi tape.
4. Diteteskan air sungai, ragi tape sebanyak 2 tetes pada kaca preparat.
5. Ditambahkan 1 tetes metilen blue 3% untuk air sungai.
6. Ditambahkan 0,2 gram ragi tape dan dilarutkan dalam 1 ml aquadest.
7. Ditutup dengan penutup kaca preparat hingga rapat kaca preparat yang
sudah ditetesi metilen blue 3% dan aquadest.
8. Diamati pada mikroskop.
9. Digambar dan didokumentasikan hasil pengamatan.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sel Prokariotik
No Gambar Keterangan
1 Air Sungai Lensa objektif 4x0,10

2 Air Sawah Lensa objektif 4x0,10

Tabel 2. Hasil Pengamatan Sel Eukariotik


No Gambar Perbesaran
1 Paramecium Lensa objektif 4x/0.10

2 Ragi Tape Lensa objektif 4x/0,22

5
3 Spirogyra Lensa objektif 10x0,22

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengamatan sel prokariotik dan
eukariotik.
Sel adalah unit terkecil dari organisasi tubuh makhluk hidup. Sel mewakili sistem
kehidupan dengan adanya DNA dan organel-organel di dalamnya sehingga
mampu melaksanakan program kehidupan.
Sel memiliki sifat otonom yaitu bisa melaksanakan program kehidupan dan
mampu berkembang jika dikulturkan dengan media yang sesuai untuk menunjang
kehidupannya. Sel dapat tersusun berkelompok dan berdiferensiasi menjadi
banyak jenis jaringan yang akan berkoordinasi membentuk organ.
Sel secara umum terbagi menjadi dua tipe yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Pada praktikum kali ini digunakan beberapa alat dan bahan seperti mikroskop,
gelas beaker, pipet tetes, label nama, cover glass, kaca preparat dan penutup
preparat, neraca analitik, ragi tape, aquades, air sawah, air sumur, air sungai dan
metilen blue 3%.
Yang pertama dilakukan praktikan yaitu menyiapkan alat dan bahan terlebih
dahulu yang akan digunakan saat praktikum, kemudian menyiapkan preparat
awetan paramecium dan spirogyra, setelah itu membuat preparat segar dari air
sungai dan ragi tape dengan cara meneteskan air sungai, ragi tape pada kaca
preparat sebanyak 2 tetes lalu untuk air sungai ditambahkan 1 tetes metilen blue
3%, setelah itu tambahkan 0,2 gram ragi tape lalu dilarutkan dalam 1 ml aquades.
Jika sudah, tutup kaca preparat dengan penutup kaca preparat hingga rapat yang
telah ditetesi metilen blue 3% dan aquades. Kemudian diamati dengan mikroskop
setelah mendapatkan hasil dari mikroskop kemudian digambar dan
didokumentasikan hasil pengamatan tersebut.

6
Setelah diamati pada mikroskop diperoleh hasil, pengamatan terhadap sel
prokariotik, yang pertama pada air sungai diamati dengan menggunakan lensa
okuler 0,10 dan lensa objektif 4x, pada air sungai terdapat organisme yang
termasuk sel prokariotik. Kedua yaitu air sawah diamati dengan mikroskop
menggunakan lensa okuler 0,10 dan lensa objektif 4x, pada air sawah terdapat
organisme yang termasuk dalam sel prokariotik. Kemudian pengamatan pada sel
eukariotik, yang pertama yaitu paramecium diamati dengan mikroskop
menggunakan lensa okuler 0,10 dan lensa objektif 4x, paramecium ini termasuk
pada sel eukariotik. Yang kedua yaitu ragi tape, diamati dengan mikroskop
menggunakan lensa okuler 0,22 dan lensa objektif 4x, pada air ragi tape tersebut
terdapat organisme yang termasuk pada sel eukariotik. Kemudian spirogyra
diamati dengan mikroskop menggunakan lensa okuler 0,22 dan lensa objektif 10x,
spirogyra ini termasuk pada sel eukariotik.
Berdasar hasil diatas setiap objek yang diamati memiliki sel yang berbeda
seperti halnya ada sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel prokariotik adalah sel yang memiliki struktur sederhana yaitu meliputi
membran plasma, tidak memiliki inti sel dan hanya memiliki organel sel yang
relatif sederhana (Lukitasari, 2015). Yang termasuk pada sel prokariotik pada
pengamatan kali ini yaitu air sungai dan air sawah, yang berarti pada air sungai
dan air sawah terdapat organisme yang mana dalam organisme tersebut tersusun
dari sel-sel yang sederhana yang tidak memiliki inti sel.
Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki nukleus yang terbungkus dengan
membran nukleus dan organel-organel sel. Sel eukariotik diyakini berkembang
dari sel prokariotik hal ini sejalan dengan yang ditulis oleh (Lukman, 2008) pada
jurnal Biospecies Volume 1 No. 2.
Pada pengamatan kali ini yang termasuk dalam sel eukariotik yaitu paramecium,
ragi tape dan spirogyra, yang berarti pada ketiga objek yang diamati ini terdapat
organisme yang tersusun dari sel-sel eukariotik / sel-sel yang merupakan hasil dari
perkembangan sel prokariotik.

7
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan sel prokariotik dan eukariotik dapat
disimpulkan bahwa sel adalah suatu unit terkecil pada makhluk hidup sebagai
penyusun kehidupan, tanpa adanya sel maka tidak akan terbentuk makhluk hidup.
Secara umum sel terbagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel prokariotik adalah sel dengan struktur yang sederhana sedangkan sel
eukariotik adalah sel yang merupakan hasil dari perkembangan sel prokariotik.
Pada pengamatan kali ini yang termasuk pada sel prokariotik adalah air sungai
dan air sawah. Dan yang termasuk pada sel eukariotik adalah paramecium, ragi
tape dan spirogyra.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah diharapkan semua
para praktikan dapat memahami apa itu pengertian sel, sel prokariotik dan
eukariotik. Dan pada saat praktikum berlangsung para praktikan harus lebih teliti
dalam melakukan praktikum. Kemudian sebaiknya para praktikan menciptakan
suasana yang kondusif agar gambar hasil pengamatan jelas dan selesai tepat
waktu.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alberts B et al. 2002. Molecular Biology of the Cell, 4th edition. New York :
Garland Science.
Campbell, N.A. et al. 2008. Biologi edisi 8 Jilid 1. Penerjemah : Damaring Tyas
Wulandari. Jakarta : Erlangga.
Khotimah F.N, Noor M.F, Juanengsih N. 2014. MISKONSEPSI KONSEP
ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA. Jurnal UIN Jakarta.
Lukitasari Marhenny. 2015. BIOLOGI SEL. Malang : Universitas Negeri Malang.
Lukman Aprizal. 2008. Evolusi Sel Sebagai Dasar Perkembangan Makhluk Hidup
Saat Ini. Jurnal Biospecies Volume 1 No. 2.

9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Pengamatan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Ket : Sel Prokariotik => Air sungai, dan Air sawah


Sel Eukariotik => Paramecium, Ragi Tape, Spirogyra

Anda mungkin juga menyukai