Anda di halaman 1dari 6

Berak Darah ( Cocidiosis ) :disebabkan oleh bakteri Isospora Bigemina menyerang usus dan hati ciri-ciri

kelinci lesu, nafsu makan menurun, berat badan menurun, perut tampak membesar. Obatnya Amporolin
300 WS atau Colistan

Flu dan Pilek : disebabkan virus influenza ciri-ciri bersin bersin dan hidung mengeluarkan cairan. obatnya
Limoxin 200 LA

Kembung ( Bloat ) : disebabkan oleh parasit yang hidup diusus hati kelinci ciri-cirinya badan kurus,
lesu,telinga pucat, bulu kasar, jika diraba perut terasa keras, selalu berdiri dengan posisi membungkuk,
kotoran warna hijau gelap, berbau dan muncul lendir menggantung di duburnya. Obatnya Permenthyl
5%

Kudis (Scabies) :disebabkan oleh kutu Sarcopies Scabie berbentuk bulat dan berkaki ukuranya 0.2-0.6
mm. sekali bertelur mencapai 40-50 butir biasanya menyerang bagian telinga, hidung, kepala, kaki
hingga ke seluruh tubuh. Obatnya Intermectin

Mencret : disebabkan oleh udara lembab, basah, terkena gin malam secara langsung, bisa juga karena
jenis pakan yang diberikan tidak cocok terlalu banyak hijauan basah, sehingga kurang serat, ciri-cirinya
nafsu makan kurang, perut kembung, kotoran encer dan bau, mata sayu dan bulu kusam. Obatnya
Intertim Oral / Intertim LA.

Sembelit

Sembelit adalah penyakit tidak bisa buang air besar dan volume urine yang sedikit, penyebabnya antara
lain dikarenakan kurang minum atau terlalu banyak memakan serat kasar. Pengobatan yang dapat
diberikan antara lain dengan memberikan air minum sebanyak-banyaknya, memberikan pakan hijauan
yang cukup, dan mengeluarkan kelinci dari kurungan dan dibiarkan bermain di halaman agar mendapat
udara yang segar, catatan jika hendak dikeluarkan sebaiknya diatas jam 10 pagi dengan kondisi cuaca
yang cerah.

Pilek

Penyakit ini dapat diketahui dengan melihat kondisi fisik kelinci yang dari hidungnya mengeluarkan
lemdir berwarna jernih dan keruh, mata sembab, basah, berair, dengan kaki depan yang selalu berusaha
menggaruk hidung. Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain pertama bersihkan kerak hidung
dengan air hangat setelah itu diberikan semprotan antiseptik dan jangan lupa diberikan suntikan
antibiotik. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sirkulasi udara yang baik dalam kandang,
sanitasi kandang yang baik dan rutin, isi kandang tidak terlalu padat serta mendapatkan pencahayaan
matahari yang cukup.

Kudis

Kudis termasuk penyakit menular dan menyerang semua bagian dari tubuh kelinci, kudis ini disebabkan
karena infeksi parasit dan kutu dan dapat dilihat dengan melihat kebiasaan kelinci yang menggosokan
punggungnya kedinding kandang dan lantai. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan mencukur
bulu disekitar kudis setelah itu berikan salep kudis kebagian tubuh yang kena. hal ini dapat kita cegah
dengan melakuakn sanitasi kandang yang baik dan rutin.

Pneumonia

Penyakit yang menyerang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi Pasteurella Multocida. Gejala yang ini
dapat diketahui dengan melihat kondisi fisik seperti mata dan telinga kebiruan dan mengeluarkan cairan
seperti nanah, kotorannya encer dan kepala sering diangkat tinggi-tinggi karena susah bernafas.
Penyebabnya adalah kelinci sering terkena angin langsung, suhu di dalam kandang terlalu lembab, serta
pemberian pakan dengan gizi yang buruk. Pengobatan yang dapat dilakukan jika masih permulaan
adalah dengan memberikan suntikan Penicilin, Oxylin, atau Sulfa strong tetapi jika sudah parah sekali
sangat sulit untuk disembuhkan. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sanitasi
kandang, sirkulasi udara yang bagus, serta pemberian pakan bergizi tinggi.

Kanker Telinga

Penyakit ini diakibatkan karena pertama kali ada luka ditelinga yang terakhirnya jika tidak diobati menjadi
kanker dengan ditandai keluarnya cairan keruh berwarna kekuningan dan akhirnya mengeras
membentuk kerak-kerak. Jika penyakit ini tidak segera diobati maka akan mengakibatkan kelinci stress
dan berakibat hilangnya nafsu makan dan kurus. Pengobatan yang dapat dilakuakn adalah dengan
mengolesi telinga yamg terserang dengan obat pembasmi kutu (satu sendok iodium dicampurkan 25
sendok minyak makan dan 10 sendok alkohol. Catatan sebaiknya kelinci yang sakit dipisah biar tidak
tertular.

Kaki Bengkok

kaki bengkok atau Rakitis adalah penyakit yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin D. Pencegahan yang
dapat dilakukan adalah dengan menyinari dengan sinar matahari dan memberikan tambahan minyak
ikan dalam pakan kelinci tersebut atau mineral kalsium, fosfor, mangan yang tinggi.

Radang Mata

penyakit yang mengakibatkan kelopak atau selaput mata berwarna merah dengan bulu sekitar mata
basah atau mengeluarkan nanah, penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri. Pengobatan dapat
dilakukan dnegan membersihkan dengan boorwater setelah itu baru ditetesi dengan obat tetes mata
atau salep mata yang mengandung antibiotik.
kembung

gejala yang terlihat adalah telinga pucat, bulu kasar, lesu, selalu berdiri dengan posisi membungkuk,
perut terasa keras jika diraba, kotoran mengeluarkan bau menyengat dengan warna hijau gelap disertai
lendir yang menempel di dubur. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh
parasit yang hidup di bagian usus atau hati kelinci. Penyakit ini biasanya menyerang anak kelinci berumur
1-4 bulan. pengobatan yang dapat diberikan adalah dengan obat Sulfaquinoxalin atau Gastop yang
dicampur dengan pakan.

Kokkidiosis, Penyakit ini terutama menyerang kelinci yang di pelihara di atas lantai. Penyebabnya kuman
parasit (protozoa) yang menyerang usut atau hati. Parasit yang menyerang hati banyak menimbulkan
kematian pada anak kelinci. Hati yang terserang kokkidiosis terlihat bercak-bercak puktih kalau di bedah.
Penularan penyakit lewat mulut. Bibit penyakit lewat mulut. Bibit penyakit tertelan lewat makanan, air
minum, atau sesuatu yang mengandung penyakit yang dijilati kelinci.Pada musim hujan yang panjang
dan kondisi peternakan kotor, serangan penyakit ini mudah sekali timbul. Gejala nya kokkidiosis antara
lain nafsu makan turun, badan kurus, lesu, dan berat badan terus merosot. Gigi berkerot-kerot menahan
sakit, beraknya mencret bercampur darah atau berlendir putih. Pengobatannya, kelinci sakit di obati
dengan obat-obatan yang mengandung sulfa untuk menghambat diare. Misalnya, sulfa quinoxalin,
Trisulfa, Sulfa Strong, dan Noxal. Dapat juga diobati dengan Stop Diare yang mengandung Tetracycline,
atau Eludron yang berupa obat tetes. Sanitasi kandang dan lingkungan dilakukan ketat. Kandang harus
bersih dan berventilasi baik. Udara dalam kandang pun segar karena sirkulasinya bagus. Membatasi
kunjungan orang dipeternakan dan menjaga kualitas ransum agar bersih dan bermutu baik juga harus
dilakukan.

Sembelit penyakit ini menunjukkan gejala tak bisa berak. Kencing sedikit sekali. Kelakuan kelinci sangat
gelisah. Penyebabnya, pemberian ransum kering kurang diimbangi dengan kebutuhan air minum yang
cukup. Imbangan serat kasar dalam ransum kering dengan pakan hijauan kurang tepat. Kelinci kurang
gerak karena kandang terlalu sempit. Pengobatannya dilakukan dengan memberi kelinci air minum
sebanyak-banyaknya. Sediakan banyak hijauan, sayuran, atau buah-buahan. Selain itu, lepaskan kelinci di
luar kandang agar mendapat udara segar dan bergerak sebanyak-banyaknya. Pakan yang seimbang
antara ransum kering dan hijauan dapat mencegah terjadinya sembelit. Air minum dicukupi, tambahkan
vitamin dan mineral untuk pelengkap gizinya. Kandang yang sudah sempit diganti dengan yang lebih
lebar agar kelinci yang tinggal di dalamnya nyaman.

Pilek, gejalanya mudah hidung kelinci mengeluarkan lendir berwarna jernih atau keruh, selain itu juga
sering bersin-bersin. Kaki depan selalu berusaha menggaruk hidung. Kaki dan bulu badannya ikut basah.
Mata sembap, basah, berair. Penyebab penyakit susah dipastikan, mungkin bakteri atau virus. SIfat
penyakit sangat menular, menyerang selaput lendir pada saluran hidung. Infeksi dapat menyebar ke
tenggorok dan paru sehingga menimbulkan sesak napas. Langkah penanganannya, penderita harus di
rawat. Hidung yang penuh ingus disemprot larutan antiseptik, kerak yang mengeras dibersihkan dengan
air hangat. Obati kelinci dengan antibiotik seperti Penicilin atau Anticold. Penyakit pilek mudah timbul
kalau lingkungan kandang lengas dan basah. Sirkulasi udara yang jelek cepat membantu penyebarannya.
Penularan pilek dapat dicegah kalau sanitasi kandang baik, populasi kandang tidak padat, volume pakan
cukup dan tinggi nilai gizinya, ternak banyak bergerak, dan cukup mendapat sinar matahari pagi setiap
hari.

Pneumonia alias radang paru menyerang alat pernapasan, yaitu paru-paru. Penyebabnya kuman
Pasteurella Multocida. Gejalanya, kepala sering diangkat tinggi-tinggi karena susah bernapas. Mata dan
telinga kebiru-biruan, kadang-kadang keluar cairan bernanah. Kotorannya encer. Penyakit ini biasanya
menyerang kelinci yang kondisi badannya agak menurun, terutama induk menjelang melahirkan anak
kedua atau ketiga kalinya. Penyebab awal,kelinci di kandang sering terkena aliran angin langsung., udara
di dalam kandang lembap, dan pakan bergizi buruk.Penyakit radang paru sukar disembuhkan, kecuali
kalau penderita memperoleh pengobatan ketika gejala sakit masih pada tahap permulaan. Obatnya
Penicillin, Oxylin, atau Sulfa Strong yang diberikan lewat suntikan.

Kudis, penyakit ini menimbulkan gatal-gatal. Bagian tubuh yang terserang mula-mula kepala, lalu
menjalar ke mata, hidung, kaki, dan kemudian seluruh tubuh. Penyebabnya kutu Sarcoptes Scabiei
sehingga penyakitnya disebut scabesiosis alias kudis. Kutu kudis berbentuk hampir bulat, berkaki empat
pasang. Kutu jantan berukuran 0,2-0,24 mm, sementara betina 0,33-0,6 mm, kutu berkembang biak
dengan telur, sekali bertelur 40-50 butir. Kutu betina masuk di bawah kulit dengan merusak lapisan kulit
bagian atas. Kerusakan kulit menimbulkan luka dan gatal-gatal. Akibatnya timbul infeksi kulit. Kulit
kemerah-merahan, bulu rontok, disertai gatal-gatal yang menyiksa. Saking seringnya kelinci menggaruk-
garuk dan menggosok-gosokkan badan pada dinding kandang, seluruh badan kelinci akan penuh koreng.
Badannya cepat kurus, makan tak mau, dan akhirnya bisa mati. Kelinci terkena kudis harus disingkirkan di
kandang isolasi. Bersihkan kandang yang dihuni, lalu disemprot disenfektan (obat pembasmi hama;
Asuntal, Neguvan, Notick) dengan cermat. Kandang dijemur dan dibiarkan kosong minimal sampai 15
hari. Untuk penanganannya,kelinci sakit di cukur bulunya di sekitar bagian yang kudisan. Cuci lukanya
dengan air hangat. Setelah bersih dan di lap kering, olesi luka dengan obat kudis, misalnya salep
belerang, Caviam, atau Scabicid Cream. Pengobatan dilakukan setiap dua hari sekali.

2. Kudis Kulit

Penyebab penyakit kudis kulit adalah tungau Sarcoptes scabiei dan Notoedres cati juga kutu
Haemodipsus ventricosus. Agen penyakit ini menyerang daerah dekat mata, kepala, pipi, hidung, jari
kaki. Infeksi pada daerah awal tadi dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Gejala klinis yang ditunjukkan mirip gejala pada kelinci penderita kudis pada lubang telinga. Daerah yang
terinfeksi digaruk dan digosok-gosokkan pada dinding kandang sehingga rambut tubuh pada daerah
tersebut rontok. Tungau dapat menjangkiti kelinci yang lain dengan cepat. Bahkan tungau Sarcoptes
scabiei dapat menular kepada manusia.

Penyakit kudis dapat disembuhkan dengan Neguvon 0,15 % dan Asuntol 0,05-0,20 %. Pengobatan
sederhana yang dapat dilakukan yaitu mengolesi daerah terinfeksi dengan campuran belerang dan kapur
dengan perbandingan 5 : 3. Bisa juga diobati dengan injeksi Ivermectin dengan dosis pemberian 0,2
mg/kg bobot tubuh. Pencegahan penyakit dilakukan dengan upaya sanitasi kandang secara teratur,
pakan dan air minum yang diberikan bebas bibit penyakit, karantina kelinci yang terinfeksi, pengobatan
pada kelinci yang sakit.

3. Koksidiosis

Bentuk-bentuk koksidiosis pada kelinci yaitu koksidiosis hati dan koksidiosis usus. Penyebab koksidiosis
hati adalah Eimeria stidae dan koksidiosis usus oleh Eimeria magna, E. irresidua atau E. perforans. Kelinci
yang rentan terserang koksidiosis hati adalah kelinci muda. Gejala klinis yang timbul adalah diare, rambut
tubuh nampak kasar, tidak bersemangat dan nafsu makan menurun drastis. Sedangkan gejala yang
ditunjukkan oleh kelinci yang terjangkit koksidiosis usus yaitu nafsu makan menurun, pertumbuhannya
lambat, perut membesar.

Pengobatan koksidiosis dilakukan dengan mencampur Sulfakuinoksalin sebanyak 0,05 % ke dalam air
minum. Campuran ini diberikan pada kelinci selama 30 hari. Pengobatan lain adalah mencampurkan
Amprolium sebanyak 40-200 mg untuk setiap kilogram pakan.

4. Pasteurellosis

Agen penyebab pasteurellosis adalah bakteri Pasteurella multocida. Gejala klinis yang ditunjukkan oleh
kelinci yang terinfeksi yaitu terdapat cairan nanah yang keluar dari mata dan hidung, rambut yang
terdapat di sekitar kuku kaki depan nampak kusut dan kasar, sering batuk. Kelinci yang terinfeksi harus
segera dikarantina di kandang yang berbeda guna mencegah penularan pada kelinci lain. Pencegahan
pasteurellosis diilakukan dengan vaksinasi serara berkala. Kelinci yang terinfeksi dapat diobati dengan
salep yang mengandung antibiotik.

5. Radang Ambing

Radang mastitis biasa menyerang induk kelinci yang sedang menyusui. Agen penyebab radang ambing
yaitu bakteri Staphylococus sp. Gejala yang ditunjukkan kelinci yang terinfeksi yaitu pembengkakan pada
daerah puting susu, nampak kemerahan, terasa panas dan keras bila diraba.

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengupayakan suasana di dalam dan sekitar kandang selalu
tenang. Jangan pindahkan induk yang baru melahirkan ke tempat lain. Pengobatan dilakukan dengan dan
Lincomycin dan Chloramphenicol. Bisa juga dengan injeksi menggunakan campuran penicillin,
dexamethasone, antihistamin dan dihydrostreptomycin.

6. Radang Mata

Agen penyebab radang mata yaitu Moraxella sp. Gejala yang ditunjukkan kelinci yang terserang yaitu
mata merah dan berair, disertai keluarnya cairan nanah dari mata. Pengobatan kelinci terinfeksi
dilakukan dengan salep mata yang mengandung antibiotik, pemberian Opthalmia Ointment,
Sulfathiazole 5% dan Thiabendazole.

Anda mungkin juga menyukai