Sekali lagi buat pecinta hewan dan pelaku wirausaha budidaya kelinci tentang
jenis penyakit pada kelinci serta cara mengatasinya. Ini penting untuk diketahui agar hewan
peliharaan kesayangan tidak menderita penyakit dan terhindar dari kerugian.
Sebagaimana hewan ternak lainnya, penyakit pada kelinci biasanya disebabkan karena kandang
kurang terjaga kebersihannya, cuaca, kekurangan pakan atau minum, pakan dan minuman yang
tercemar kotoran, tertular dari hewan sakit lainnya, serta ketidak pahaman peternak tentang jenis-
jenis kelinci dan penyakit pada kelinci.
Sebagaimana manusia, pada saat hewan terserang penyakit, dia juga merasakan penderitaan yang
sama. Adapun penyakit kelinci ada yang berbahaya dan bisa mematikan seperti : Enteritis
Kompleks, Pasteurellosis, Kokkidioses, Skabies dan Young Doe Syndrome namun ada pula
yang ringan. Akan tetapi semua jenis penyakit perlu diwaspadai agar mereka tidak menderita dan
tidak menimbulkan kerugian atas investasi wirausaha yang sudah dikeluarkan.
Meskipun bisa menyerang kelinci dewasa, penyakit ini umumnya menyerang hewan saat masih
berusia belum sebulan. Penyebabnya dapat disebabkan oleh terjadinya infeksi akibat terserang
bakteri, kurang Vitamin A, terkena debu atau kotoran, terkena benda tajam, terpapar asap dan
atau gas amonia.
Gejala penyakit radang mata dapat terlihat dari mata berwarna merah, bulu-bulu di sekitar mata
terlihat berair atau basah dan terkadang keluar nanah dari celah matanya. Untuk menghindari
terjadinya radang mata pada kelinci, peternak harus menjaga kebersihan dan kenyamanan
kandang. Pastikan ternak memperoleh pasokan Vitamin A secara cukup dengan cara memberi
pakan yang baik. Selain itu pastikan tidak ada benda-benda tajam di dalam kandang yang
berbahaya bagi hewan ternak.
Penyakit radang mata dapat diobati dengan memberikan obat tetes anti-biotik seperti
Chloramphenicol. Mata yang merah akibat radang harus dibersihkan dengan menggunakan kapas
yang dibasahi boorwater secara berkala hingga sembuh.
Sama seperti manusia atau hewan lainnya, kelinci dapat menderita rachitis akibat kekurangan
Vitamin D. Penyakit ini biasanya menyerang kelinci yang dipelihara di dalam kandang sehingga
tidak memperoleh cukup sinar matahari. Padahal Vitamin D diketahui dapat diperoleh secara
berlimpah dari sinar matahari.
Pada hewan penderita rachitis, pembentukan tulang, kuku dan bulu, tidak bisa sempurna.
Akibatnya hewan tidak mampu menahan berat tubuhnya sendiri dan menyebabkan kakinya
menjadi bengkok membentuk huruf O atau X.
Kelinci penyandang disabilitas (@ DisabledRabbits.com)
Meski tidak menyebabkan kematian, kelinci penderita rachitis tidak bisa dijual sebagai kelinci
hias sehingga merugikan peternak. Penyakit ini juga tidak dapat disembuhkan melainkan hanya
dapat dihindari dengan cara memberi asupan Vitamin D dari lemak ikan yang dicampur pada
pakannya. Kebanyakan pelet pakan kelinci berkualitas tinggi sudah memenuhi kebutuhan
Vitamin D, mineral, fosfor, kalsium dan mangan untuk pertumbuhan tulang hewan peliharaan.
Sifat kanibal muncul pada kelinci apabila kebutuhan pakan dan minuman tidak tercukupi. Dalam
keadaan lapar, hewan lucu menggemaskan ini dapat berubah menjadi beringas dan buas lalu
menyerang sesamanya. Hewan ini bisa memakan daging sesama kelinci atau memakan bulunya
sendiri sehingga dirinya sendiri mati akibat bulu yang dimakan menyumbat ususnya.
Pencegahan hewan menjadi kanibal hanya dengan cara memberikan pakan dan minuman secara
cukup dan teratur sesuai kebutuhannya. Hal lainnya adalah jangan mencampur kelinci yang
terlalu dominan dari segi sikap serta ukurannya dalam satu kandang dengan kelinci yang
pendiam atau lebih kecil.
Gejalanya Enteritis kompleks ditandai dengan kotoran tidak keluar normal, kotoran bau serta
berlendir menggantung pada dubur kelinci dan berwarna hijau gelap. Secara fisik, kelinci akan
terlihat kurus, lesu, lemah dan kurang nafsu makan.
Untuk cara mengobati hewan menderita penyakit ini, peternak harus mengganti pakan sayuran
dengan pelet dan hay sampai benar-benar sembuh. Yang kedua berikan air minum bercampur
obat anti-biotik. Beberapa peternak mengatakan, sebagai alternatif, bisa mencampurkan sedikit
garam pada air minum untuk membantu mempercepat kesembuhan kelinci. Pastikan juga kelinci
meminum air lebih dari biasanya untuk mengurangi penderitaannya.
Penyakit Young Doe Syndrome terjadi pada bunda kelinci pada masa menyusui. Penyebab
terjadinya adalah Septicemia akibat Mastitis yang membuat kelenjar susu atau puting susu bunda
membengkak.
Young Doe Syndrome bisa disembuhkan bila belum terlambat. Cara pengobatannya adalah
dengan meng-isolasi penderita pada kandang terpisah kemudian diberi suntikan anti-biotik
Penicilin, Sulfa Strong, Oxylin atau Sulmenthol.
Penyakit Young Doe Syndrome menyebabkan anak-anak kelinci tidak bisa menyusui pada
bundanya, sehingga mereka akan menjadi kurus dan mati. Oleh karena itu, selama masa
penyembuhan para bayi dan balita harus dititipkan pada bunda susu lainnya.
Penyakit Sembelit Pada Kelinci
Penyakit Sembelit disebabkan oleh kurangnya pasokan air minum yang diberikan atau hewan
kurang mau meminum air, dan atau kelinci kurang diberi kesempatan untuk bergerak (hanya
tinggal di dalam kandang sempit).
Gejala penyakit sembelit adalah hewan tidak bisa pup dan kencingnya sedikit. Untuk cara
mengobatinya, berikan pakan berupa sayuran hijau segar yang banyak mengandung serat dan air.
Selain itu kelinci juga harus sekali-sekali dilepaskan pada area lebih luas agar bisa bermain,
bebas bergerak serta menghirup udara segar.
Penyakit radang paru paru cukup sulit disembuhkan kecuali jika hewan telah terdeteksi sejak
awal dan mendapat pengobatan. Obat untuk menyembuhkan penyakit ini berupa suntikan anti-
biotik Penicilin, Sulfa Strong atau Oxylin.
Sakit kanker telinga ditandai oleh rasa gatal serta nyeri pada bagian telinga yang terkena
serangan. Penyebabnya adalah kutu pada permukaan kulit bagian dalam telinga kelinci. Bila
terserang penyakit ini, kelinci akan sering menggeleng-gelengkan kepala serta menggosokkan
daun telinga yang berakibat telinganya menjadi kemerah-merahan.
Penyakit kanker telinga bisa menular dengan cepat dari satu hewan ke hewan lain. Oleh karena
itu hewan yang terkena penyakit harus di isolasi dan diobati dengan cara memberikan obat oles
pembasmi kutu pada bagian yang menderita penyakit.
Penyakit Favus ini merupakan infeksi akibat jamur pada kulit kepala ternak. Gejala hewan ternak
terkena penyakit Favus adalah kulit kepala tampak pecah-pecah diikuti dengan sebagian bulu
rontok.
Cara pengobatan penyakit Favus dilakukan dengan mencuci bagian yang mengalami infeksi
menggunakan air hangat dan sabun. Setelah bersih berikan salep belerang atau Scabid Cream 2
3x sehari.
Cacingan disebabkan akibat hidupnya cacing-cacing berukuran sekitar 2.5 cm di dalam usus
belakang hewan. Cacing atau telur cacing masuk ke dalam tubuh hewan melalui makanan.
Mereka tetap hidup kemudian menetas dan berkembang biak di dalam usus hewan peliharaan.
Hewan yang menderita pinworm akan tampat pucat, kurus, kurang nafsu makan dan lemas.
Secara perilaku penderita cacingan akan terlihat sering menggaruk-garuk bulu di sekitar lubang
anusnya.
Cacingan harus segera diobati dengan cara memberikan obat cacing secara teratur dicampur
dalam minuman. Jaga kebersihan kandang dan pastikan makanan & minuman mereka bersih
bebas dari telur cacing maupun cacing.
Penyakit ini disebabkan oleh pemberian pakan yang kurang mengandung protein sehingga secara
naluri hewan mencari kebutuhan proteinnya dari bulunya sendiri atau bulu temannya.
Kekurangan protein juga dapat menyebabkan hewan kurang nafsu makan sehingga pada
akhirnya menyebabkan berat badan menurun. Hal ini disebabkan karena bulu-bulu yang
dimakan oleh kelinci tidak bisa dicerna oleh lambung sehingga pada akhirnya mengganggu
sistem pencernaan.
Untuk mengobatinya, berikan ternak makanan mengandung protein dan nutrisi lain secara
lengkap. Berikan juga pakan hijau mengandung serat guna mempermudah pengeluaran bulu-bulu
yang sudah terlanjur masuk ke dalam pencernaannya.
Ini merupakan penyakit berbahaya yang biasa menyerang manusia namun juga bisa menyerang
kelinci dewasa yang lemah. Penyebabnya adalah kuman Pasteurella Multocida. Bila terserang
penyakit ini hewan akan sulit disembuhkan, biasanya bila terkena penyakit ini, binatang lucu
menggemaskan harus dimusnahkan.
Penyakit Pasteurellosis cepat menular. Pada awalnya dia akan menyerang sistem pencernaan
sehingga hewan menjadi tidak nafsu makan dan menjadi kurus. Kemudian kuman akan menjalar
pada organ-organ lain seperti testicles, kelenjar susu dan uterus sehingga kelinci sulit
berkembang-biak.
Cara pencegahan Penyakit Pasteurellosis adalah dengan menjaga kebersihan dan kelembaban
kandang untuk mengurangi kemungkinan munculnya serangan penyakit pasteurellosis.
Akan tetapi Penyakit Pasteurellosis tidak harus terlalu ditakuti karena sebagian hewan kemudian
menjadi kebal terhadadnya setelah tubuh mereka mampu melawan sendiri. Kelinci kelinci
dengan stamina kuat tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi meskipun di dalam tubuhnya
terdapat kuman Penyakit Pasteurellosis. Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan agar
penyakit tidak menyerang hewan yang lemah.
Penyakit kokkidiosis (coccidiosis) memperlihatkan gejala berupa nafsu makan berkurang, berat
badan menurun, tubuh lemas dan badan terlihat kurus. Hal tersebut disebabkan oleh parasit atau
kuman kokkidiosis yang menyerang usus dan hati kelinci. Pada bayi dan remaja, penyait
Kokkidiosis dapat menyebabkan kematian.
Untuk mengobati penyakit kokkidiosis ini cara pengobatannya adalah dengan memberi obat
menggandung Sulfa guna menghambat diare dan memberi banyak minum. Untuk
menghindarinya, peternak harus senantiasa menjaga kebersihan dan kelembaban kandang.
Sama seperti pada manusia, pilek dapat menyebabkan hewan mengalami bersin. Hal ini dapat
disebabkan oleh bakteri maupun virus. Pilek mudah menular terutama pada kondisi kandang
yang kotor dan kurang memperoleh sinar matahari. Oleh karena itu, hewan lucu menggemaskan
sebaiknya di isolasi apabila terkena penyakit pilek.
Penyakit pilek bisa terlihat pada hidung hewan mengeluarkan lendir berwarna jernih atau keruh.
Untuk mengobati penyakit ini dapat dilakukan cara pengobatan dengan menyemprot larutan anti-
septik pada hidup hewan yang penuh lendir. Selain itu hewan juga harus diberikan anti-biotik
Penicilin atau Anticold melalui minumannya atau dengan cara suntik.
Ini adalah penyakit kulit menular yang menimbulkan rasa gatal pada kepala, kaki, hidung,
bahkan dapat juga menjalar ke seluruh tubuh hewan ternak. Penyakit ini disebabkan oleh kutu
Sarcoptis Scabiei. Hewan penderita kutu kudis akan menunjukkan gejala berupa kulit kemerah-
merahan disertai gatal sehingga sering menggaruk.
Apabila hewan terkena kutu kudis, maka dia harus dipisahkan dari teman-temannya agar tidak
menular kepada hewan lainnya. Cara pengobatannya, peternak dapat mencukur bulu pada bagian
terkena kutu, kemudian dicuci dan dilap sampai kering.
Setelah kering, luka akibat kutu kudis bisa diberi obat oles kudis seperti Scabicid Cream.
Pastikan untuk membersihkan kandang dengan air dan sabun lalu semprotkan anti-serangga.
Setelah itu kandang dijemur dan biarkan kosong selama dua minggu untuk memastikan kutu-
kutu sudah tidak ada lagi dan kandang bebas dari obat anti serangga yang digunakan.
Demikian artikel kami tentang jenis jenis penyakit pada kelinci dan cara pengobatan penyakit
pada kelinci. Semoga bermanfaat bagi sobat Bisfreners pelaku wirausaha budidaya kelinci dan
para pecinta hewan. Salam sukses.