Anda di halaman 1dari 6

Beternak Itik Manila

(Entok)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama: Annisa Aliyani
Kelas: IX.1
Guru pembimbing: Masni Khamsiah,S.Pd
SMP Negeri 3 Langsa
Tahun ajaran : 2015 - 2016
Beternak Itik Manila (Entok)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Entok adalah unggas yang termasuk jenis bebek. Entok berasal dari keturunan
itik Brazil (Brazilia Duck) di Amerika Selatan dengan sedikit perubahan karena penjinakan
dari sifat-sifat pembawaan asalnya. Entok memiliki sifat yang dapat membuat sarang
sendiri,dapat mengerami telurnya,dapat menjaga anak-anaknya dari serangan binatang
buas,dan memiliki sifat liar karena dapat terbang jauh dan suka bertengger di atap rumah.

Ciri – ciri entok diantaranya kepala besar dan kasar, diatas kepala terdapat bulu yang
dapat berdiri tegak jika entok diusik atau diserang, paruhnya agak kecil, pendek, dan sempit
jika dibandingkan dengan tubuhnya, di atas pangkal paruhnya terdapat daging tumbuh. Bebek
entok dipelihara untuk diambil dagingnya.

Entok dipelihara dan dijinakan oleh manusia hingga akhirnya bisa menjadi salah satu
ladang bisnis. Dulu, nasib entok masih seperti kelinci seakan tak laku untuk dijual. Tapi
sekarang hampir setiap sudut pasar banyak transaksi entok dan banyak juga yang sudah
memeliharanya. Aman (2010:3) mengungkapkan bahwa setiap hari dapat menjual 25 sampai
50 ekor entok.

Pemeliharaan entok sangatlah mudah, siapapun dapat memelihara dan tidak


memerlukan keahlian yang khusus. Namun, pemeliharaannya harus dengan sungguh-sungguh
agar mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan.

Bertolak dari uraian di atas, permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana cara beternak itik manila (entok)?
2. Penyakit apa saja yang dapat menyerang entok?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMELIHARAAN ENTOK SECARA UMUM

1.    Pemilihan Lokasi
Lokasi kandang tidaklah begitu sulit bagi pemeliharaan entok sebab entok dapat hidup
dimana saja. Akan tetapi, lebih baik jika lokasi kandang dekat dengan parit, sungai, dan
persawahan sebab entok sifatnya hampir sama dengan itik ataupun angsa yaitu suka mencari
pakan ditempat yang basah.
Entok dapat dikandangkan di bawah rumah, apabila pemilik mendiami rumah
panggung. Hal ini merupakan suatu keuntungan karena dapat mengurangi biaya pembuatan
kandang, kita hanya memagar sisian rumah dengan menggunakan bambu.
Apabila peternak mendiami rumah permanen maka dapat dibuat kandang khusus di
belakang rumah dengan biaya tidak usah terlalu mahal. Jadi, cukup dibuat dari kayu dan
bambu saja.

2.    Pakan dan Minum serta Perawatannya


Bebek entok senang sekali dengan makanan. Bahkan, induk entok bisa makan setengah
kilogram dedak. Sangat mudah mencari pakan untuk bebek satu ini. Seperti dedak, bekatul,
dan yang lainnya. Bahkan entok juga mau memakan sayuran, jagung, dan lainnya.
Untuk tempat pakan dapat dibuat dari bambu atau kayu. Tempat minum dapat dibuat
dari bambu, sedangkan tempat minum anak entok dapat dipergunakan galon. Tempat minum
untuk yang dewasa dapat dibuat dari semen. Apabila entok dipelihara di dalam pekarangan
dan dikelilingi pagar di sekitarnya, dapat dibuat bak di sekitar kandang.
Selain itu, pemanas (indukan) sangat diperlukan apabila anak itik dipelihara terpisah
dari induknya. Suhu yang dibutuhkan antara 29,4 0 Celcius – 32,20 Celcius pada minggu
pertama. Memasuki minggu kedua, suhu diturunkan sampai mencapai 26,70 Celcius dan
minggu ketiga 21,10 Celcius. Suhu udara harus diperhatikan (dipantau), terutama suhu antara
siang dan malam hari.

3.     Kandang Anak Entok


Apabila anak entok dipisahkan dari induknya, tentu kita harus membuat kandang anak.
Kandang dapat dibuat dengan sederhana, cukup dari bambu dan kayu. Alasnya memakai ram
kawat kasa yang lubangnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil sehingga kotoran dapat
mudah jatuh lewat lubang-lubang kawat itu. Adapun ukuran yang dibutuhkan untuk 100 ekor
anak entok atau anak itik adalah 75 cm – 100 cm dan tingginya 75 cm.

4. Pemanenan Entok
Pemanenan entok ini di lakukan dengan cara memanen daging entok dan juga
memanen entok. Bahkan sekarang ini kotoran entok  juga sangat lah bermanfaat untuk
pertanian sebagi pupuk organik yang sangatlah membantu proses pertumbuhan pada setiap
jenis tanaman .
Pemanenan daging utuh atau eceran biasanya sangat lah memiliki daya jual yang
sangat lah tinggi, karena daging yang di hasilkan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Sedangkan telurnya bisa di kembangkan dengan inhibator dan juga bisa di pasarkan dengan
eceran.

B. PENYAKIT PADA ITIK MANILA (ENTOK)

1.      Mata Memutih
Penyakit ini sangat mudah menyebar, tidak hanya pada entok tetapi juga pada ternak
lain, seperti angsa dan kalkun. Penularannya dapat melalui pernafasan, klinis gesekan
(sentuhan), dan air minum. Tanda-tandanya yaitu entok goyah untuk beberapa jam dan setelah
itu mati. Kemudian keluar cairan putih (transparan) dari mata membasahi lehernya.
Pengobatannya dapat disembuhkan dengan persentase 10 % larutan sodiumsulfaretamide atau
2 % larutan zincsulfadilamid.

2.      Kolera
Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme dengan tingkat kemampuan suatu
mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit (virulensi) yang bertingkat-tingkat. Faktor-
faktor khusus yang menyebabkan berjangkitnya penyakit kolera adalah tingkat kebersihan
kandang yang sangat buruk, suhu dingin, dan kandang yang basah atau lembab. Biasanya,
wabah penyakit kolera terjadi setelah ternak di beri sisa-sisa pemotongan ternak unggas yang
tidak dimasak. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara:
1)   Menyuntikkan penisilin pada urat daging dada dengan dosis 30.000 I.U/ekor dewasa dan
dengan dosis yang lebih rendah pada ternak yang lebih muda.
2)   Menggunakan streptomycin seperti pada penyakit coryza.
3)   Menggunakan serum anti haemorrhagie septicaemia sebanyak 15-20 cc per ekor.
Wabah kolera bentuk septicaemia dapat dihentikan secara tepat dengan pengobatan
antibiotika. Untuk pencegahan penyakit kolera, dapat digunakan bakterin melalui suntikan
pada urat daging dada, 1 cc bakterin pada ternak muda dan 2 cc bakterin pada ternak dewasa.

3.   Penyakit Perut (Salmonelosis)


Penyakit ini disebabkan oleh suatu bakteri. Bakteri ini dapat pula menimbulkan 
penyakit pada manusia. Panularan penyakit biasanya per os (melalui mulut). Kuman-kuman
dapat tersebar melalui sisa-sisa makanan, bak-bak makanan, bekas telapak kaki manusia atau
lalat, atau termakan secara tidak sengaja.
Entok yang terkena penyakit salmonelosis bernafas dengan cepat seperti menelan udara.
Kemudian, dalam waktu 12 – 24 jam dapat terjadi kematian. Ternak yang terkena penyakit
salmonellosis yang sudah parah harus dibunuh. Ternak yang terjangkit penyakit salmonellosis
yang ringan dapat diberi furazolidone dalam makanannya. Selain itu, dapat diberi sufadimidine
yang dicampur dengan air minumnya.

4. Penyakit-penyakit lainnya
Penyakit lain yang dapat menyerang entok di antaranya adalah :
1.      Botulims / liberneck.
2.      Sprochaetosis atau duck tick fever.
3.      Coccidiosis
4.      Mycosis
5.      Non-specific diarrhea.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil yang didapat dari beternak entok adalah daging, telur atau anak entok. Di
samping itu, kotoran (tinja) entok masih dapat dimanfaatkan karena dapat dijadikan pupuk
tanaman dan sayuran. Kemudian, pupuk tersebut dapat dijual.
Hasil yang diperoleh peternak bergantung pada usaha dan pengetahuan peternak itu
sendiri. Apabila peternak tidak mengetahui cara-cara berternak yang baik maka hasil yang
diperoleh juga tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu penyebab hasil ternak
yang tidak memuaskan adalah peternak tidak menghiraukan unsur gizi yang sangat dibutuhkan
oleh ternaknya. Akibatnya, pertumbuhan dan berat badannya lambat dan apa yang diharapkan
petani tidak terpenuhi.
Beternak entok juga harus sabar karena masa panennya yang lambat, tapi untungnya
tidak membutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat beternak entok.

B. Saran
Dalam beternak itik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Letak tempat peternakan itik.
 Sarana dan prasarananya harus memadai.
 Kandang harus sesuai dengan jumlah ternak.
 Bibit harus benar-benar bagus.
 Kebersihan harus dijaga supaya terhindar dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Wawan. 1998. Beternak Itik Manila (Entok).Jakarta : Balai Pustaka.

http://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/06/makalah-tentang-beternak-itik-
manila.html

http://yaminsemayong.blogspot.co.id/2011/03/makalah-ternak-itik.html

http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2010/03/31/110237/pasar-bebek-dan-entok-
menjanjikan

http://arjanggi1997.blogspot.co.id/2015/11/budidaya-ternak-entok_13.html

Anda mungkin juga menyukai