PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Farmakologi atau yang bisa disebut dengan ilmu khasiat obat
adalah merupakan ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dalam
seluruh aspeknya baik sifat kimiawinya,fisikanya,kegiatan fisiologi,resorpsi
dan nasibnya dalam organisme hidup..
Dalam praktikum ini kita memakai hewan coba karna hewan coba
sangat penting digunakan dalam penelitian terhadap obat-obatan maupun
anatomi, beberapa hal yang akan dilakukan diantaranya, cara perlakuan
terhadap hewan coba dalam memberi obat, makanan dan minuman
secara oral. Serta pengenalan kharakteristik dari hewan coba.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Hewan coba adalah hewan yang sengaja diternakkan dalam kondisi
laboratorium untuk digunakan dalam penelitian yang secara umum
memerlukan pengamatan aktifitas biologik.Hewan yang dipakai untuk
percobaan adalah hewan sehat, karna hanya dari hewan sehat dapat
diharapkan produksi yang optimal dan layak digunkana sebagai hewan
coba. (1)
Pemeliharaan kesehatan hewan coba merupakan kombinasi antara
usaha pencegahan penyakit dan pengobatan hewan yang sakit. Tindakan
pencegahan
merupakan
suatu
rangkaian
tindakan
yang
saling
dan
tajam
sehingga
dapat
melukai
hewan,
mudah
Pemberian tanda, hewan coba harus diberi tanda secara baik dan
jelas. Terdapat berbagai cara identifikasi, misalnya pemberian kartu
pada
kotak
kandang,
identifikasi
berdasarkan
warna
bulu,
thoraxnya
relatif
lebih
kecil
dibanding
ruang
jauh, maka cara pengekangan yang terbaik adalah tangan yang satu
memegang kulit dibagian leher dan tangan lainnya memegang bagian
belakang atau dipegang dengan satu tangan dipunggung. bila
dipindahkan ke tempat yang jauh, kelinci diletakkan di atas lengan
dengan kepala dijepit dilipatan sikut. Bila kelinci dibawa dengan
kendaraan dalam jarak jauh sebaikknya digunakan kotak khusus yang
ventilasinya
cukup
dan
mudah
dipindah-pindahkankan
untuk
defisiensi
makannya
dan
mengakibatkan
kepekaan
terhadap radang usus. Bila serat kasar lebih rendah dari 6 % akan
mengakibatkan diare dan makan bulunya sendiri. Serat kasar
bermanfaat sebagai pengisis (bulk) perut. Kelinci memerlukan air
minum sekitar 10 ml dan makanan sekitar 5 g untuk setiap 100 g berat
badan perhari. Kelinci yang sedang menyusui anak memerlukan lebih
banyak air maupun makanan, yaitu mencapai 90 ml air dan 450 g
makanan perhari per 100 g berat badan. (1)
Kandang
kelinci
harus
memenuhi
persyaratan-persyaratan
1. Dibuat dari bahan yang kuat, tidak ada bagian yang tajam.
2. Lantai kandang teruat dari kawat yang diameter lubangnya 1 x 2,5
cm, mudah dibersihkan, tidak rusak oleh pengaruh cuaca buruk,
berukuran
portable
dan
dilengkapi
denganalat
minum
dan
makanan.
3. Kelinci betina ditempatkan 1 ekor dalam 1 kandang yang ukuranya
sesuai dengan besarnya hewan. Kelinci yang beratnya mencapai 2
kg memerlukan 0,14 m2/ekor. Untuk ukuran 2-5 kg memerlukan
kandang yang luasnya 0,37 m2/wkor. Betina yang menyusui anak,
memerlukan tambahan kandang seluas 0,19 m 2/ekor.
4. Suhu kandang kelinci yang ideal adalah antara 18 o 21oC dan
kelembaban 30 50 %.
Pencegahan penyakit, kelinci di indonesia sangat peka terhadap
coccidiosis dan kudis. Kedua penyakit tersebut sangat merugikan dan
cara penanggulangan yang terbaik adalah melalui pencegahan yang
mengutamakan kebersihan dan pemberiaan obat-obatan. (1)
Berikut merupakan uraian tentang mencit :
Mencit/mouse
merupakan
hewan
pengerat
yang
cepat
berkonsentrasi
urin
diproduksi;
jumlah
besar
protein
: 4 5 hari (poliestrus)
Masa beranak
: 7 18 bulan
Masa hamil
: 19 21 hari
: 10 12 ekor
Masa hidup
Masa tumbuh
: 50 hari
Masa menyusui
: 21 hari
Frekuensi kelahiran
: 6 10 kali kelahiran
Suhu tubuh
: 36,5 -38,0 0 C
Laju respirasi
: 163 x / mn
Tekanan darah
: 113-147/81-106 mm Hg
Volume darah
: 76 80 mg/kg
: 20 g : 36 cm
2. Kelinci (1)
Sebelum menggunakan hewan coba terlebih dahulu kita
harus
mengenal
karakteristik
dari
hewan
coba
yang
: 5 - 10 tahun
Masa produksi
: 1 - 3 tahun
Masa bunting
Masa penyapihan
: 6-8 minggu
Umur dewasa
: 4-10 bulan
Umur dikawinkan
: 6-12 bulan
Siklus kelamin
Siklus berahi
: Sekitar 2 minggu
Periode estrus
: 11 - 15 hari
Ovulasi
Fertilitas
Jumlah kelahiran
: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
Volume darah
Bobot dewasa
: Animalia
Fillium
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
Famili
Upafamili
Genus
Spesies
: Rodentia
: Muridae
: Murinae
: Mus
: Mus musculus
BAB III
METODE KERJA
III.1.
alat-alat
yang
akan
digunakan
dalam
Cara Kerja
III.2.1. Penyiapan Hewan Coba
a. Mencit
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
2. Mencit diambil, diletakkan diatas rang-rang dengan cara
memegang ekornya
3. Mencit dibiarkan mencengkram permukaan kasar (rangrang)
sambil
menarik
ekornya
dan
mengelus-elus
b. Kelinci
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
2. Kelinci diambil, dan dimasukkan dalam box khusus
kelinci
3. Dimasukkan
mouth
block
kedalam
mulut
kelinci,
BAB IV
PEMBAHASAN
Mencit dengan bahasa latin Mus musculus termasuk juga dalam
hewan pengerat. Hewan ini selalu dipakai dalam penelitian karena bentuk
tubuhnya yang kecil, penanganannya yang kompleks dan memiliki sistem
tubuh yang sama dengan manusia.
Perlakuan pada hewan coba (mencit) dilakukan dengan ujung ekor di
angkat dengan tangan kanan, dan mencit diletakkan diatas alas yang
kasar, kemudian mencit dibiarkan mecengkeram alas yang kasar (kawat)
sehingga tertahan ditempat. Ibu jari dan jari telunjuk kiri menjepit kulit
tengkuk seerat mungkin. Ekor dipindahkan, dijepit di antara jari manis dan
jari kelingking tangan kiri Mencit siap diberi perlakuan dengan tangan
kanan. Mencit diberikan obat/zat dengan bantuan spoit oral atau kanula.
Penangan hewan coba selanjutnya dilakukan terhadap kelinci, kelinci
merupakan salah satu hewan yang umum digunakan dalam penelitian.
pemberian obat/zat pada kelinci dilakukan dengan bantuan feeding tube
dan kateter 2 cabang dengan cara, memasukkan kelinci kedalam box
khusus kelinci, kemudian dimasukkan mouth block dimulut kelinci untuk
mencegah tergigitnya selang kateter dari kelinci karna gigi kelinci sanggup
merobek dan mengoyak selng kateter yang tergigit, setelah itu
dimasukkan kateter kedalam mulut kelinci hingga batas kateter sekitar 20
cm, tepat tidaknya selang masuk ke saluran pencernaan kelinci di cek
dengan memasukkan ujung selang kedalam air jika sudah tidak ada
gelembung udara sambungkan selang dengan spoit yang bersi zat/obat
dan siap diberikan secara oral pada kelinci.
Selanjutnya perlakuan hewan coba tikus dilakukan dengan cara
mengelus bagian tengkuk tikus hingga tenang, kemudian ekornya
diangkat
hingga
kaki
belakangnya
terangkat
,kemudian
bagian
tengkuknya dijepit dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu tikus diberi
sediaan dengan kanula.
Dalam pemberian zat atau obat pada hewan coba, harus
diperhatikan 1 hal, yakni sebelum diberikan zat atau obat pada hewan
coba, hewan coba harus puasa untuk mengurangi intraksi atau variasi
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. S.Malole.M.B.M,. Penggunaan
klasifikasi
kelinci,
http://wikipedia.org/kelinci,
Diakses.30/4/2010.
LAPORAN
PRAKTIKUM I FARMAKOLOGI
Pengenalan Hewan Coba
OLEH :
NAMA
: MARISKA SYAFRI
NIM
: 08.017
KELOMPOK
: 1 (SATU)
ASISTEN
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
AKAD E M I FAR MAS I K E BAN G S AAN
MAKASSAR
2010