Anda di halaman 1dari 12

BUDIDAYA TERNAK LINTAH (HERUDO MEDICINALIS)

Lintah merupakan hewan yang seringkali membuat jijik ataupun geli. Namun hewan yang satu ini bisa
mendatangkan keuntungan yang berlipat pada mereka yang membudidayakanya. Hal ini disebabkan
oleh trend untuk meggunakan lintah sebagai alat utama di dalam berbagai jenis terapi dan membantu
penyembuhan dari berbagai jenis penyakit. Hal ini membuat ada banyak orang ingin bisa beternak
lintah, namun tidak semua orang berhasil terutama bagi mereka yang tidak mengerti cara ternak lintah
yang benar agar hasil yang diperoleh juga maksimal dan sangat baik.

Persiapan untuk Beternak Lintah

Membudidayakan lintah memang terkesan mudah untuk dilakukan. Namun tetap akan terasa sulit bagi
mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk bisa membudidayakan lintah. Ada langkah
persiapan yang harus dilakukan agar bisa mendapatkan hasil yang menjanjikan. Yang pertama harus
diperhatikan adalah suhu untuk media kembang biak lintah. Untuk anakkan, suhu yang dianjurkan
adalah 18°C hingga 20°C. Untuk pembesaran lintah, dibutuhkan suhu 25°C hingga 30°C. Suhu yang ada
juga harus selalu diperhatikan agar tidak berubah.

Di dalam berbagai panduan cara budidaya lintah, sangat dianjurkan untuk menggunakan kolam tembok
dengan ketinggian air berkisar 30 cm. Kolam tembok dianjurkan karena suhunya yang tidak mudah
berubah sehingga memudahkan pengaturan suhu yang dibutuhkan. Di dalam kolam, letakkan juga
beberapa benda seperti genteng bekas yang menjadi sarana untuk menempel lintah. Kolam juga harus
ditutup dengan menggunakan kawat kasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah lintah yang ada di dalam
kolam untuk melarikan diri dan mengganggu lingkungan sekitar.

Proses Awal Peternakan Lintah

Setelah melakukan persiapan, langkah selanjutnya adalah untuk membudidayakan lintah yaitu untuk
proses membesarkan lintah ataupun untuk menternakkan lintah. Di dalam teknik budidaya, peternak
bisa membeli induk lintah dan menternakkan lintah sendiri. Satu hal yang perlu untuk diperhatikan saat
sudah diputuskan untuk membeli induk lintah adalah ph dari air dan kelembapan udara. Sebainya,
ph air berkisar pada 5 hingga 7 sementara untuk kelembapan udara berkisar pada 30% hingga 40%.
Setelah siap, masukkan induk lintah yang ada. Satu kolam dengan ukuran 1 m2 bisa diisi dengan sekitar
800 induk.

Jangan lupa untuk meletakkan media untuk lintah menempel dan buat kolam menyeruapi lingkungan
asli lintah hidup. Di habitat aslinya, lintah akan menempelkan telurnya pada akar-akar tanaman namun
untuk budidaya, pasir, genteng bekas dan masih banyak lagi yang akan cukup untuk dijadikan media. Di
dalam teknik beternak lintah, induk yang dipilih sebaiknya berumur paling sedikit 6 bulan induk-induk
lintah yang ada harus diberi makan paling tidak satu kali di dalam dua minggu. Pakan yang disarankan
adalah belut ataupun ikan lele yang berkulit licin sehingga memudahkan lintah untuk makan.

Proses Lanjutan Peternakan Lintah

Proses pembibitan lintah langsung dari indukan akan memakan waktu sekitar 6 bulan. Biasanya, induk-
induk lintah akan mulai bertelur saat memasuki setidaknya setengah bulan. Telur-telur lintah tadi akan
terbungkus kokon selama kuranglebih satu hingga dua minggu. Di dalam satu kokon lintah, terdapat
sekitar 12 hingga 20 anak lintah. Untuk menghindari induk-induk memakan anak-anak lintah yang baru
itetaskan, pisahkanlah induk dan anak ke dalam dua kolam yang berbeda.

Anak-anak lintah merupakan bibit baru yang bisa dibudidayakan untuk dijadikan indukkan ataupun bisa
dibesarkan dan dijual. Anak-anak lintah ini harus deibari makan pelet setiap 2 minggu sekali selama
kurang lebih 2 bulan. Di dalam cara beternak lintah, usia ideal untuk memanen lintah dan menjualnya
adalah sekitar empat hingga enam bulan.

Lintah istimewanya selain maunya hidup di tempat yang bersih alami, ternyata dia peka terhadap
sumber makanannya yaitu darah (darah apa saja), indra penciumannya tajam terhadap bau darah boleh
di test dalam jarak tertentu ada darah dia akan menghampiri segera, meskipun tidak ada matanya.
Keistimewaan yang lain, Dia hermaprodite (berganti-ganti kelamin = mudah diternakkan), Dan yang
bermanfaat dan diketahui saat ini Lintah mengeluarkan Zat hirudine yang tidak membuat beku darah.

Dan kalau kita nyadar binatang yang disinggung pertama kali tersirat dalam Al Quran yaitu Lintah di
surat Al Alaq (surat Iqro’) SQ: 96: ayat 2.ng>(segumpal darah*)ng> Awal pembentukan manusia
menggantung pada rahim ibunya memancangkan akar dan menghisap darah ibunya seperti
Lintah Dan zat-zat utama yaitu zat antikoagulan (anti pembekuan darah / anti pengentalan darah) yang
menyembuhkan ketika dia mengambil darah mangsanya, selain mengandung juga zat2 seperti yang
terdapat di putih telur dan vitamin2, yang bermanfaat mengencerkan darah yang pada akhirnya dapat
membuka saluran2 pembuluh yang tersumbat dan menyempit, sehingga bagian badan yang sedikit
teraliri darah menjadi normal kembali dan syaraf di sekitarnya akan aktif lagi. Penyakit akibat gangguan
darah dan penyakit saluran darah sangat bermacam2 dari mulai Jantung sampai kulit dan
kelamin, kanker. Dan jika darah lancar maka penyembuhan dapat .didapatkan. Dan dapat dimanfaatkan
untuk teraphy kecantikan, keharmonisan suami istri.Logika Ilmiahnya: saluran darah yang tidak
tersumbat dengan darah yang tidak beku/mengental maka seluruh sari makanan dan vitamin menyebar
merata ke seluruh bagian tubuh dan setiap bagian tubuh akan berfungsi normal.Jika kondisi ini
terganggu maka (saluran macet) maka ada bagian tubuh yang tidak teraliri darah dengan sempurna bisa
berakibat stroke, bagian tubuh kanan dan kirir tidak simetris dll, terjadi sel2 liar yang tumbuh karena
tidak ada antibodi (dalam raha) yang mengaliri, berakibat penyakit kulit, kanker, tumor dll. Dengan
prinsip pengobatan memperlancar saluran dan pengenceran darah maka saluran2 darah yang
sekecil2nya akan teraliri darah dan menyembuhkan (menormalkan fungsi bagian tubuh)

Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat
hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum.
Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal
dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari
berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.

Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski
binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena
banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang
dan anestesi/bius.

Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak
berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.

Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah
berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan
pembedahan.

Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan
medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.

pengobatan. Manfaatnya sudah diakui oleh kedokteran Yunani dan Romawi. Pada abad ke-19 lintah
menikmati zaman keemasan. Jutaan lintah dibudidayakan untuk penggunaan medis dalam terapi sedot
lintah.
Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990, dimana dalam sebuah riset media dengan terapi lintah
berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan
pembedahan.
Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan
medis (obat-obatan) atau herbal dapat meningkatkan efektifitas obat. Hingga saat ini tidak ditemukan
adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.

19.2. Karakteristik Lintah

Lintah adalah hewan dari kelompok filum


Annelida, subclass Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup didaratan, air tawar dan laut.
Seperti halnya kerabatnya Oligochaeta, mereka memiliki clitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga
merupakan hermaprodit. Jenis kelamin lintah tidak membedakan lintah jantan atau betina
(hermaprodit = berganti-ganti kelamin, kadang jantan kadang betina = berkelamin ganda)
Jenis Lintah banyak sekali. Pada umumnya orang menyebut Lintah dengan sebutan atas dasar
yang sering dihisap darahnya, misal Lintah Kerbau karena yang sering ditemukan dihisap adalah kerbau.
Ada yang menyebut berdasar atas tempat hidupnya misalnya Lintah rawa, lintah sawah, lintah muara,
lintah sungai. Ada juga yang menyebut atas dasar warna badannya;: Lintah coklat, Lintah hijau, lintah
batik/Lorena, lintah hitam.
Lintah pada dasarnya binatang yang makanannya sari darah mahluk hidup (tidak hanya kerbau yang
penting berdarah termasuk ikan, belut, manusia juga di hisap) tapi tidak ada yang menyebut Lintah
manusia. Lintah yang menghisap darah dan sekali hisap langsung kenyang kemudian istirahat 3 – 6
bulan, bertelur dan beranak.
Rawa-rawa yang sudah terkena pestisida atau bahan pupuk sudah tentu lintah tidak kita temukan
(kabur), begitu juga rawa-rawa yang terkena air sabun lintah akan pergi (hilang). Oleh karena itu
keberadaan Lintah di rawa dapat dijadikan indikasi bahwa rawa tersebut masih (alami / bersih).
Semua species lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari
berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga dll.
Lintah jenis Hirudo meicanalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran
darah (plebotomi) secara medis.
Pacet dan Lintah merupakan jenis yang berbeda. Lintah (Hirunine medicinalis),Lintah hidup di Air atau
dalam air sedangkan pacet hidup di tempat dengan kelembaban Tinggi di hutan basah (di dedaunan
atau di humus dasar hutan basah/pacet tanah). Dari bentuknya Pacet relatif lebih ramping dengan
besaran sama dari ujung mulut sampai ke ekor, tapi lintah berbentuk meruncing ke ujung mulut dan
ekor, melebar di badannya.

19.3.Manfaat dan Keistimewaan Lintah


Secara umum Hasil yang didapat dari Budidaya Lintah antara lain :

 Jual Lintah hidup langsung baik untuk bibit maupun pembesaran lintah.

 Jual Lintah indukan.

 Jual Lintah untuk bahan minyak lintah

 Jual Lintah Kering

 Jual Liur Lintah

 Yang sekarang lagi trend yaitu jual Lintah untuk terapi pengobatan.

Untuk Lintah istimewanya selain maunya hidup di tempat yang bersih alami, ternyata dia peka terhadap
sumber makanannya yaitu darah (darah apa saja), indra penciumannya tajam terhadap bau darah boleh
di test dalam jarak tertentu ada darah dia akan menghampiri segera, meskipun tidak ada matanya.
Keistimewaan yang lain, Dia hermaprodite (berganti-ganti kelamin = mudah diternakkan), Dan yang
bermanfaat dan diketahui saat ini Lintah mengeluarkan Zat hirudine yang tidak membuat beku darah.
19.4.Terapi/Pengobatan dengan Lintah
Terapi alternatif dengan lintah (Hirudo medicinalis) telah digunakan sejak abad ke-18, namun sejak
berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang. Kini
pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah.
Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang
berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot
darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun.
“Lintah mengeluarkan semacam liur, zat hirudin yang bercampur dengan darah dan membawanya ke
seluruh tubuh. Kemudian, sirkulasi darah jadi lancar sehingga tubuh terasa bugar”. Air liur
lintah ternyata mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat
putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin, anti radang
dan anestesi/bius.
Dan zat-zat utama yaitu zat antikoagulan (anti pembekuan darah / anti pengentalan darah) yang
menyembuhkan ketika dia mengambil darah mangsanya, selain mengandung juga zat-zat seperti yang
terdapat dalam putih telur dan vitamin-vitamin, yang bermanfaat mengencerkan darah yang pada
akhirnya dapat membuka saluran-saluran pembuluh yang tersumbat dan menyempit, sehingga bagian
badan yang sedikit teraliri darah menjadi normal kembali dan syaraf di sekitarnya akan aktif lagi.
Penyakit akibat gangguan darah dan penyakit saluran darah sangat bermacam-macam dari mulai
Jantung sampai kulit dan kelamin, kanker. Dan jika darah lancar maka penyembuhan dapat .didapatkan.
Lintah juga dimanfaatkan untuk terapi kecantikan, keharmonisan suami istri.
Logika Ilmiahnya: saluran darah yang tidak tersumbat dengan darah yang tidak beku/mengental maka
seluruh sari makanan dan vitamin menyebar merata ke seluruh bagian tubuh dan setiap bagian tubuh
akan berfungsi normal.Jika kondisi ini terganggu maka (saluran macet) maka ada bagian tubuh yang
tidak teraliri darah dengan sempurna bisa berakibat stroke, bagian tubuh kanan dan kiri tidak simetris
dll, terjadi sel-sel liar yang tumbuh karena tidak ada antibodi (dalam darah) yang mengaliri, berakibat
penyakit kulit, kanker, tumor dll.
Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau.
Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah
menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu. Hasil studi yang dilakukan para peneliti di
Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien
yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin
Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-
rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus. Para
dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit.
Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan.
Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya
setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari
gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi
atau apa pun. Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak
merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the
Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar
biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan
meningkat empat minggu kemudian”.
Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh
penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak,
dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk
penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi
pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen
pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh
darah di otak. Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis).
Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
Dalam ilmu pengobatan Islam, pengobatan mengeluarkan darah kotor termasuk metode yang sudah
diterapkan sejak zaman Rasulullah saw. Lintah merupakan salah satu media untuk mengeluarkan darah
kotor secara alami. Efeknya, akan meringankan tubuh. Sebab, kandungan darah kotor yang menumpuk
di bawah permukaan kulit yang menjadi sumber penyakit, akan disedot lintah tersebut. Dengan prinsip
pengobatan memperlancar saluran dan pengenceran darah maka saluran-saluran darah yang sekecil-
kecilnya akan teraliri darah dan menyembuhkan (menormalkan fungsi bagian tubuh)
Dalam praktek pengobatan saat ini banyak yang menggunakan lintah rawa saja atau menggunakan
Lintah dengan gabungan herbal, bekam, totok syaraf dll. Jumlah yang ditempelkan, tergantung tingkat
parah atau tidaknya pasien yang akan diobati. Setelah kenyang mengisap darah kotor, lintah akan jatuh
sendiri. Dan hanya dipakai untuk sekali pengobatan, lalu dibuang. Bekas gigitannya, ditutup
menggunakan plester obat.
Bagi pasien penderita diabetes, lintah diletakkan di kaki dan punggung belakang. Untuk penderita
migren, darah tinggi, mimisan, lintah diletakkan di bagian punggung belakang. Berkisar satu jam, lintah
mulai bekerja melakukan sedotan. Awalnya, lintah gajah ini terlihat berukuran kecil. Tapi, setelah
menyedot darah kotor yang ada dalam tubuh pasien, ukurannya akan berubah menjadi sangat besar.
“Untuk terapi kecantikan, banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah.
Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Juga, agar kulit wajah tetap kencang”
Kami berharap ada peneliti lintah Indonesia yang mendukung secara Ilmiah. (di USA, Eropa sudah
banyak dimanfaatkan untuk medis: pembersihan darah beku bekas operasi, pengobatan kanker
payudara, eksim, jerawat, bisul, migrand, perawatan kulit dll)
Kesimpulannya bahwa lintah ternyata sangat istimewa dalam proses pengobatan dan penyembuhan
penyakit melalui cara Terapi Sedot Lintah.

A.Terapi Sedot Lintah Dapat Mengobati :


Dalam rangka Terapi sedot Lintah maka yang menjadi dasar pemikiran adalah : “Darah merupakan
sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan
tubuhnya”

Terapi Sedot Lintah antara lain dapat mengobati :

 Diabetes mellitus kering / basah.

 Kelenjar getah bening.

 Tyroid.

 Segala jenis Kanker dan Tumor.

 Darah tinggi.

 Migraine.

 Sering pusing.

 Kolesterol.

 Asam urat.

 Rematik.

 Pengapuran.

 Stroke.
 Gangguan seksual.

 Sakit pinggang.

 Narkoba.

 Gatal – gatal.

 Alergi makanan.

 Cedera otot / Saraf terjepit.

 Jantung Koroner.

 Penyempitan pembuluh darah.

 Penyumbatan darah di otak dan jantung.

 Melancarkan / menghilangkan sumbatan dan gumpalan darah yang lama terkoagulasi


membentuk plak di saluran arteri.

 Mencairkan pembekuan darah di kepala / otak, saraf halus, saraf sensorik, saraf motorik, saraf
telinga, dan retina mata.

 Terapi ini bisa memperbaiki / menghidupkan pembuluh / jaringan saraf halus yang cedera /
rusak / mati akibat penyakit / kecelakaan.

 Melancarkan suplai oksigen dan nutrisi dalam darah. Akibat dari tidak lancarnya aliran darah
dan oxsigen maka rasa sakit yang sering di rasa yaitu kesemutan, kaku, baal, panas, dingin,
sampai mati rasa.

B.Diabetes Mellitus
Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia meninggal sebagai akibat dari komplikasi
Diabetes Mellitus atau dengan kata lain terjadi satu kematian setiap tiga detik. Diet serta olahraga yang
teratur dapat mengurangi secara drastis kemungkinan seseorang dengan toleransi glukosa terganggu
karena diabetes. Terapi efektif bisa dilakukan dengan lintah.
Untuk mengobati Diabetes Mellitus (kering) lintah-lintah tersebut ditempelkan pada bagian yang ba’al,
mati rasa, kesemutan, kaku, sakit disekitar kaki maupun tangan. Gangguan seperti sering buang air kecil
pada malam hari, tidak bisa buang air besar setiap hari, perut kembung dan gangguan disfungsi ereksi
bisa disembuhkan dengan Terapi sedot lintah dan herbal yang teratur.
Diabetes Mellitus (basah) seperti : gangrene, radang, bengkak, luka yang tidak bisa sembuh, busuk,
sudah mati rasa disekitar lubang luka, saraf / jaringan yang mati akan hidup kembali hanya dengan
terapi lintah dan ramuan herbal tanpa perlu diamputasi. Diabetes Mellitus (basah) bisa disembuhkan.

C.Kanker / Tumor / Kelenjar Getah Bening / tyroid


Pada umumnya bila terasa ada benjolan dileher maupun di bagian tubuh lainnya, sebelum terasa sakit
atau nyeri biasanya di diamkan saja. Hasil pengobatan pada kanker dini jauh berbeda dengan kanker
yang sudah lanjut. Pada kanker dini umumnya pengobatan lebih sederhana, lebih murah dan yang lebih
penting lagi adalah hasil pengobatan yang jauh lebih baik.
Perlu diketahui bahwa kelenjar tyroid / getah bening dan sel kanker berkembang setiap saat, ada yang
sangat cepat dan ada yang lambat. Apapun namanya tetaplah sel-sel yang abnormal harus benar-benar
diwaspadai. Dengan terapi yang kami lakukan biasanya, benjolannya akan terus mengecil seiring masa
pengobatan yang dijalani juga rasa sakit akan berkurang dan hilang. Semua dilakukan tanpa operasi,
kemoterapi, hormonterapi ataupun radiasi.

D.Saraf Terjepit / Cedera Otot


Kesemutan adalah gejala yang muncul akibat gangguan pada sistem saraf sensorik. Gangguan itu timbul
karena rangsang listrik pada sistem itu tidak tersalur secara penuh. Berikut ini kelompok penyebab
kesemutan akibat trauma (saraf terjepit otot, tertimbun cairan tertentu dalam tubuh, atau terjepit
benda lain di luar tubuh yang mempengaruhi otot dan saraf). Juga akibat aktivitas anggota tubuh, entah
tangan, kaki atau bagian tubuh lain tanpa henti. Dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan,
rasa sakit, suhu panas atau dingin, rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit, lalu dikirim ke saraf
tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Gangguan saraf tepi yang biasanya
mewujud pada gejala kesemutan bisa muncul akibat saraf terjepit otot atau jaringan lain. Di dalam
tulang punggung berjajar sumsum tulang yang bisa menekan saraf di sekitarnya atau menekan saraf
yang keluar dari setiap tulang punggung. Di setiap tulang punggung terdapat lubang tempat keluar akar
saraf yang berasal dari sumsum tulang. Tempat keluar ini bisa dipersempit oleh inti tadi, sehingga saraf
tertekan. Inilah yang biasa disebut sebagai saraf terjepit oleh kebanyakan orang.
Terapi lintah untuk keluhan sakit karena saraf terjepit sangat efektif dan cepat menghilangkan nyeri,
kaku, sulit bergerak, panas yang disertai dengan kejang – kejang. Karena dalam air liur lintah (hirudin)
banyak terkandung antikogulan (anti pembekuan darah) biasanya dalam kasus saraf terjepit terjadi
pembekuan darah dan juga cairan. Dengan terapi lintah dan herbal, pasien terhindar dari kerusakan
saraf secara permanent. Seiring masa terapi keluhan sakit karena saraf terjepit akan hilang dan sembuh
seperti semula.

E.Migraine
Kata migraine sendiri berasal dari perkataan Yunani yaitu : “hemikrania” yang berarti “separo kepala”.
Penyebab migrain bisa bermacam-macam. Mulai dari peredaran darah yang tidak lancar dalam otak
karena kelelahan dan kurang beristirahat, pola makan yang buruk, radang tonsil sampai pencernaan
yang kurang bagus daya kerjanya. Nyeri pada migrain disebabkan karena pelebaran pembuluh darah di
otak. Hal ini antara lain berkaitan dengan kadar hormon serotonin dalam darah. Jika kadarnya tinggi,
pembuluh darah akan menyempit, sebaliknya jika kadarnya rendah maka pembuluh darah akan
melebar. Gejala yang dialami jika migrain muncul adalah nyeri kepala yang sangat hebat, biasanya di
satu sisi namun dapat pula di kedua sisi kepala. Penderita “sakit kepala sebelah” akan membaik setelah
menjalani terapi lintah dan herbal. Pasien akan merasakan sakit yang berkurang, kepala terasa enteng,
tidur pulas dan bangun tanpa rasa sakit. Penyembuhan penyakit migrain secara alami tanpa obat kimia,
sehingga pasien terhindar dari penderitaan berkepanjangan. Tidak masalah berapa tahun penyakit
migraine telah diderita.
F.Penyakit Jantung
Terapi lintah yang kami padukan dengan ramuan khusus herbal sangat baik untuk menetralisir
racun, melenturkan / menguatkan saraf dan otot, mengencerkan darah / membersihkan plak /
kolesterol / melancarkan aliran darah / sirkulasi darah dan oksigen juga melancarkan pemyumbatan
pembuluh darah. Jantung yang sehat perlu bekalan darah yang encer dan oksigen yang cukup.Umumnya
pasien merasa lebih baik dari setiap kali terapi keterapi lainnya.
Keluhan seperti sesak nafas, sulit bernafas, nyeri / sakit didada, mudah lelah, jantung berdebar – debar,
panas disekitar jantung, keringat dingin, tidak bertenaga akan berkurang dan hilang seiring terapi yang
dijalani. Metode terapi alternatif ini steril, aman, tanpa efek samping, juga merangsang saraf yang ada
disekitar jantung untuk bisa meregenerasi diri sendiri. Berbagai penyakit jantung yang bisa disembuhkan
dengan terapi lintah dan herbal yang berkaitan dengan kordiovaskuler antara lain : Hyper koagulasi /
Darah kental, Pemyempitan / Pemyumbatan pembuluh darah. Penderita gangguan jantung, Jantung
koroner, Jantung bengkak, dan Jantung bocor. Tanpa perlu dioperasi dan tidak tergantung pada obat–
obatan kimia.

19.5. Teknis Budidaya Lintah


Dalam memelihara lintah yang penting adalah kesesuaian dengan kondisi habitat alamnya hanya kita
modifikasi dengan kolam dan pengaturan air yang selalu jernih dan suhu air nya yang stabil. Suhu yang
dibutuhkan untuk habitat Lintah sekitar 18 – 20 ° C, dan kondisi air harus jernih dan bersih, meskipun
membutuhkan lumpur halus yg sudah mengendap/pasir. Untuk penanganan suhu udara umumnya
dengan pohon-pohon besar di atas kolam (peteduh).
Kendala yang dihadapi dalam budidaya lintah antara lain menghapus image bahwa Lintah itu
menakutkan, menjijikkan.

A.Pembibitan.
Dalam melakukan pembibitan lintah, pada umumnya dengan cara melakukan pengambilan benih-benih
asli di rawa-rawa Indonesia yang masih bersih untuk dijadikan bibit Lintah sehingga di Indonesia ini
diketahui ada berapa Jenis Lintah (di dunia dikenal 300 jenis). Namun saat ini untuk mendapatkan benih
lintah, bisa dilakukan dengan cara membeli lintah biasa kepada petani lintah, misalkan 50 ekor lintah
bisa menghasilkan kira-kira 20.000 bibit ekor lintah.

B.Makanan
Makanan utama lintah antara lain : Ikan lele dewasa, gabus, belut dewasa dll. Dalam rangka Budidaya
untuk tujuan pembesaran lintah maka Makanan lintah yang terbaik adalah belut dewasa. 1 kg belut
dewasa untuk 20.000 ekor lintah dalam masa 1 minggu. sampai 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai