Anda di halaman 1dari 6

Cara Menanam CABAI RAWIT Dalam Polybag atau Pot Agar Tahan Lama dan Berbuah Lebat

Posted on May 16, 2016 by azzamy

Cara Budidaya Menanam Cabe Rawit yang Baik di Polybag atau Pot

Gambar 1 : Tanaman CABAI RAWIT dalam polybag (Foto : Taaveekun Fertilizer)

Tips Berkebun Sekarangkan orang lagi ramai untuk berkebun, banyak yang sudah senior dan tidak
sedikit pula yang pemula. Bagi yang sudah lama memiliki hobi berkebun bercocok tanam merupakan
sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Akan tetapi bagi yang baru ingin memulai, bercocok tanam
kadang dianggap sesuatu yang sulit. Padahal tidak demikian, siapapun bisa bercocok tanam asalkan mau
dan punya keinginan. Kalau ragu, bertanyalah dan belajrlah pada teman yang sudah berpengalaman.
Kalau malu bertanya pada teman anda, searchinglah di google, semua informasi yang anda butuhkan
ada disana. Untuk pemula yang sama sekali belum paham tentang berkebun, sebaiknya mulailah dengan
menanam jenis tanaman yang paling mudah ditanam. Misalnya tanaman sayuran daun, seprti bayam
atau kangkung. Bayam dan kangkung adalah contoh tanaman yang mudah tumbuh, mudah
perawatannya dan cepat bisa dinikmati hasilnya. Menanam cabai rawit sebenarnya tidaklah sulit, sama
seperti bayam dan kangkung. Kesulitan menanam cabai rawit yang sebenarnya adalah karena anda tidak
pernah menanamnya. Cobalah menanam, maka semuanya akan mudah, ketika menemui masalah
pengalaman akan membimbing anda untuk menjadi pintar.

Cabai rawit merupakan salah satu jenis sayuran yang harganya sangat fluktuatif, kadang mahal kadang
juga murah. Ketika harga murah mungkin tidak ada masalah dengan pengeluaran untuk membeli cabai
rawit. Tetapi ketika harganya menjulang sampai 100 ribu perkilo, cabai rawit rasanya menjadi berkali-
kali lipat pedasnya. Rasa pedas cabai rawit ketika harganya mahal bukan hanya dirasakan oleh
konsumen, tetapi juga dirasakan oleh petani, keuntungan yang mereka peroleh menjadi sangat pedas.
Nah, kalau tidak ingin mengeluh saat harga cabai mahal, yuk kita tanam sendiri di rumah. Jika tidak
punya cukup lahan, anda bisa menanam cabai rawit di pot atau polybag. Banyak keuntungan jika anda
memiliki hobi berkebun, diantaranya adalah lingkungan rumah menjadi lebih hijau dan asri,
memanfaatkan waktu luang dengan cara yang bermanfaat, dan setidaknya anda bisa berswasembada
pangan sendiri, syukur-syukur tetangga juga bisa ikut menikmati hasil kebun anda. Bagaimana cara
memulai untuk menanam cabai rawit?

Tahapan-tahapan Menanam CABAI RAWIT di Pot atau Polybag

1. Memilih Benih Cabe Rawit

Untuk skala hobi, benih cabai rawit bisa menggunakan cabai dari dapur atau membeli cabai rawit yang
sudah tua di pasar. Jika anda punya pohon cabai yang sudah berbuah, cabai yang sudah tua bisa
digunakan sebagai benih. Jenis cabai rawit ada bermacam-macam, diantaranya adalah rawit hijau, rawit
putih dan lain sebagainya. Jika ingin membuat benih dari cabe rawit yang dibeli di pasar, pilihlah buah
cabai yang sudah benar-benar tua. Ciri-ciri cabai yang baik dijadikan benih adalah kulit cabai berwarna
merah menyala, kelihatan segar dan tidak keriput, tangkai buah masih berwarna hijau segar. Jangan
membuat benih dari buah cabai yang tangkainya sudah kering dan kulit keriput, meskipun warnanya
kulitnya merah. Karena bisa jadi buah cabai tersebut bukan merah karena tua, tetapi karena terlalu lama
disimpan. Untuk pilihan jenisnya atau varietasnya, pilihlah sesuai dengan selera anda.

Benih cabai rawit juga bisa dibeli ditoko, banyak macam varietas cabai rawit hibrida yang tersedia di
pasaran. Namun untuk skala rumahan akan lebih hemat jika membuat benih sendiri. Benih cabai yang
dijual ditoko biasanya tersedia dalam kemasan skala budidaya dengan harga yang relatif mahal. Tapi
santai saja, anda bisa membeli benih cabai hibrida secara eceran yang jumlahnya bisa disesuaikan
dengan keinginan anda. Sekarang ini banyak penjual online yang menyediakan berbagai benih tanaman,
termasuk benih cabai rawit.

Baca juga 10 Situs Pertanian Terbaik Di Indonesia

2. Cara Menyemai Benih CABAI RAWIT

Buah cabai yang sudah dipilih untuk dijadikan benih dibelah terlebih dahulu untuk diambil bijinya.
Kemudian biji cabai dicuci hingga bersih untuk membuang lendir yang melekat pada biji cabai.
Selanjutnya lakukan seleksi benih, yaitu dengan cara merendam biji cabai dalam air. Buang biji cabai
yang terapung dan melayang, ambil biji yang tenggelam untuk dijadikan benih. Kemudian biji cabai rawit
dijemur hingga kering dan dapat disemai langsung atau disimpan.

Berikut ini cara menyemai benih cabai rawit agar cepat tumbuh ;

> Siapkan media semai, yaitu campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3
:1

> Aduk tanah dan pukan/kompos tersebut hingga tercampur rata. Diamkan ditempat yang terlindung
dari hujan dan sinar matahari langsung selama kurang lebih 1 minggu.
> Rendam benih menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 3 jam. Bisa juga ditambahakan ZPT
secukupnya atau air bawang merah untuk merangsang perkecambahan.

> Media semai dimasukkan kedalam wadah semai atau tray semai atau disemai dihamparan tanah. Tapi
untuk lebih amannya, sebaiknya menggunakan wadah atau tray semai. Siram hingga basah.

> Letakkan benih pada media semai dengan jarak yang teratur, bisa 3 x 4 cm atau 4 x 4 cm.

> Tutup tipis benih menggunakan tanah halus

> Tutup wadah semai menggunakan plastik hitam atau daun pisang untuk mengkondisikan lingkungan
yang hangat dan lembab agar benih lebih cepat berkecambah.

> Penyemaian bisa juga menggunakan polybag kecil. Isi polybag dengan media semai, kemudian disiram
hingga basah dan masukkan 1 benih setiap polybag.

> Dalam waktu 7 10 hari biasanya benih sudah berkecambah. Letakkan wadah semai pada tempat
yang teduh atau dibawah naungan.

> 2 hari kemudian bibit mulai diperkenalkan dengan sinar matahari secara bertahap agar tidak terjadi
etiolasi dan bibit memiliki batang yang kuat.

> Usia 25 30 hari kemudian bibit sudah bisa dipindah tanah ke pot / polybag pembesaran.

3. Menyiapkan Media Tanam Dalam Polybag atau Pot

Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan pot/polybag dan media tanam. Pot atau polybag yang akan
digunakan untuk menanam cabai rawit sebaiknya memiliki diameter minimal 30 cm. Lebih besar lebih
baik supaya pot/polybag mampu menampung media tanam yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Wadah yang digunakan bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang ada
dirumah anda, seperti ember bekas, plastik asoy/kantong plastik, kaleng bekas cat, jerigen bekas dan
lain sebagainya. Media tanam sebaiknya disiapkan 10 hari atau 7 hari sebelum usia bibit siap untuk
dipindah tanam.

Media tanam yang digunakan hendaknya bersifat porous (gembur), tidak mudah becek dan banyak
mengandung bahan organik atau unsur hara. Media tanam untuk menanam cabai dalam pot atau
polybag adalah campuran tanah, pupuk kandang, sekam mentah dan arang sekam. Gunakan tanah yang
gembur, bisa menggunakan tanah yang terdapat disekitar pembuangan sampah atau tanah yang ada
dibawah rumpun bambu. Karena media tanam dalam polybag cenderung lebih cepat padat, maka media
tanam wajib dicampur dengan arang sekam. Arang sekam berfungsi untuk menjaga porositas tanah dan
mencegah pemadatan media tanam. Perbandingan campuran tanah, pupuk kandang atau kompos,
sekam mentah dan arang sekam adalah 3 : 2 : 1 : 1.

Untuk lebih jelasnya silahkan baca disini : Cara Membuat Media Tanam Dalam Pot atau Polybag

4. Cara Menanam Bibit Cabai Rawit di Pot atau Polybag


Nah, jika media tanam sudah disiapkan dan bibit sudah cukup umur, selanjutnya adalah proses
penanaman. Pemindahan bibit ke media pembesaran atau penanaman sebaiknya dilakukan pada sore
hari. Siram terlebih dahulu media tanam hingga basah dan buat lubang tanam tepat ditengah-tengah
pot atau polybag. Jika bibit cabai rawit disemai tanpa menggunakan polybag, ambil bibit dari
persemaian secara hati-hati. Bibit jangan dicabut tapi dicongkel beserta tanah dan akarnya agar bibit
tidak stres setelah dipindah tanam. Masukkan bibit kedalam lubang tanam, tutup pangkal bibit
menggunakan tanah sambil ditekan-tekan sedikit supaya bibit kokoh. Kemudian disiram dengan air
secukupnya.

Baca juga Sifat-sifat Tanah Masam, Tentang Tanah MASAM GAMBUT dan Tanah MASAM ULTISOL

Jika bibit disemai menggunakan tray semai, ambil atau lepaskan bibit secara hati-hati agar akar tidak
putus atau rusak. Bibit yang sudah dilepaskan dari tray semai harus segera ditanam pada media tanam.
Jika penyemaian menggunakan polybag, lepaskan polybag dengan hati-hati jangan sampai tanah media
semai pecah atau rusak. Setelah pemindahan bibit selesai, letakkan polybag atau pot pembasaran
tersebut pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama 3 atau 4 hari. Hari kelima bibit
sudah beradaptasi dengan baik pada media tanam dan bisa mulai diperkenalkan dengan sinar matahari
langsung. Lakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan jika bibit sudah cukup kuat dan diperkirakan
akar baru sudah tumbuh letakkan pot atau polybag pada tempat yang terkena sinar matahari secara
penuh.

5. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabai Rawit di Pot/Polybag

Setelah penanaman selesai, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharaan
tanaman cabai rawit dalam pot/polybag tidaklah sulit dan sangat mudah. Pemeliharaan atau perawatan
yang harus dilakukan antara lain penyiraman, pemsangan tiang ajir dan penyiangan.

> Tanaman cabai rawit sangat membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Siram media semai
secukupnya jika terlihat kering. Jangan menyiram terlalu banyak, karena bisa menyebabkan media
tanam terlalu basah dan tanaman mudah terserang penyakit jamur atau bakteri.

> Jika pada musim penghujan sebaiknya media tanam ditutup dan diberi lubang seperlunya pada
pangkal batang saja. Tujuannya agar air hujan tidak terlalu banyak mengguyur media tanam.

> Agar tajuk tanaman dapat berdiri kokoh dan tidak mudah rebah diterpa angin dan hujan, maka perlu
dipasang tiang ajir. Ajir sebaiknya dipasang sebelum penanaman dilakukan atau segera setelah
penanaman selasai. Jika terlambat memasang ajir
dikhawatirkan ajir dapat merusak perakaran tanaman. Jika terlanjur terlambat, ajir sebaiknya dipasang
diluar polybag atau pot.
> Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu membersihkan rumput yang tumbuh di media tanam dan
membersihkan areal sekitar tanaman. Gulma atau rumput liar dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman cabai rawit dan menjadi inang hama dan penyakit.

> Pemeliharaan yang juga tudak kalah pentingnya adalah melakukan perempelan tunas-tunas bawah.
Tunas yang tumbuh disetiap ketiak daun cabai sebaiknya dikurangi dengan cara dirempel. Tunas yang
dirempel yaitu 4 5 tunas yang berada pada posisi paling bawah.

6. Pemupukan Tanaman Cabai Rawit di Pot atau Polybag

Agar cabai rawit yang ditanam di pot atau polybag dapat tumbuh dengan subur dan berbuah lebat,
tanaman harus diberi pupuk tambahan selain pupuk yang sudah ada pada media tanam. Tujuan
pemupukan susulan atau pemberian pupuk tambahan adalah untuk memenuhi kebutuhan hara
tanaman, sebab hara yang terdapat pada media tanam lama-lama akan habis diserap oleh akar. Pupuk
yang diberikan bisa berupa pupuk anorganik atau pupuk kimia pabrikan atau pupuk organik. Jenis pupuk
yang digunakan sebaiknya adalah pupuk NPK dan pupuk kandang yang sudah matang. Akan lebih baik
jika menggunakan pupuk kandang yang sudah difermentasi atau pupuk kandang yang dilengkapi dengan
trichoderma.

Baca juga Manfaat Runtuhan Tembok Untuk Menyuburkan Tanaman

Berikut ini dosis dan cara pemupukan cabai rawit dalam pot atau polybag ;

> Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman cabai rawit berumur 15 20 hari setalah
tanam. Taburkan 1/2 sendok makan pupuk NPK disekeliling pangkal batang, jangan sampai mengenai
batang ya. Lakukan hal yang sama setiap 10 hari sekali. Pemupukan sebaiknya dilakukan ketika media
tanam dalam kedaan basah agar pupuk mudah diserap oleh akar. Waktu pemupukan sebaiknya
dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

> Perhatikan kondisi tanaman secara rutin dan seksama, jika terlihat gejala kekurangan unsur N segera
berikan pupuk nitrogen, jika kekurangan unsur kalsium segera berikan pupuk kalsium dan lain
sebagainya. Tapi ingat, berikan pupuk N seperlunya saja, jangan berlebihan.

> Pemberian pupuk kimia sebaiknya diimbangi dengan pupuk organik, pupuk kandang atau kompos
misalnya. Taburkan 2 genggam pupuk organik pada media tanam yang dilakukan secara bergantian
dengan pupuk NPK. Misalnya ; pemupukan pertama menggunakan pupuk NPK, pemupukan kedua
menggunakan pupuk kandang, pemupukan ketiga menggunakan pupuk NPK lagi,
begitu seterusnya sampai panen.

> Jika ingin tanaman cabai rawit dalam pot / polybag anda lebih awet dan berumur panjang, sebaiknya
kurangi penggunaan pupuk kimia terutama pupuk nitrogen dan perbanyaklah pupuk organik.
> Untuk melengkapi kebutuhan unsur hara makro, akan lebih baik jika setiap 1 minggu tanaman cabai
rawit disemprot dengan pupuk daun. Banyak sekali merk pupuk daun yang beredar dipsaran dan bisa
anda gunakan, misalnya bayfolan, growmore, gandasil D/B dan lain-lain.

7. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Rawit

Berhubung ini adalah budidaya cabai rawit skala rumahan atau skala hobi, penanggulangan hama dan
penyakit bisa dilakukan secara manual. Yakni dengan cara memungut langsung hama atau mencabut
dan membuang jauh-jauh tanaman yang terserang penyakit. Bisa juga dengan menyemprotkan pestisida
organik dan unakan insektisida kimia jika diperlukan saja.

> Untuk mengendalikan hama ulat, kepik, belalang, lalat buah dan hama serangga lainnya gunakan
insektisida lannate, curacron, metindo atau regent.

> Untuk mengendalikan hama dari golongan kutu-kutuan, seprti tungau, trips, kutu kebul dan kutu daun
gunakan akarisida bamex, agrimec, demolish, alfamex, promectin atau samite.

> Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur, gunakan fungisida seperti antracol, bion
m, amistartop dll.

> Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, gunakan bakterisida.

8. Panen Cabai Rawit Dalam Polybag / Pot

Inilah saat yang paling ditunggu dalam bercocok tanam dan berkebun, yaitu masa panen. Sensasinya
sangat luar biasa ketika kita memasak dan mengkonsumsi hasil kebun yang kita tanam sendiri. Gak
percaya? coba saja menanam nanti anda akan ketagihan. Setelah 90 hari waktu kita habiskan untuk
merawat tanaman cabai rawit mulai dari menyemai benih, cabai rawit yang kita tanam sudah bisa dituai
hasilnya. Jika ingin memetik buah cabai yang sudah tua dan berwarna merah, maka anda harus sabar
menunggu kurang lebih 30 hari lagi. Jika dirawat dengan baik dan benar, 2 pot cabai rawit saja yang
anda tanam sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Anda tidak akan pusing lagi ketika harga
cabai rawit mahal, atau ketika anda tidak sempat ke pasar atau ketika tukang sayur langganan anda
sakit. Selamat mencoba menanam cabai rawit, selamat berkebun dan semoga bermanfaat.

Salam mitalom !!!

Anda mungkin juga menyukai