Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Pakan Sapi Sapi yang gemuk dan sehat serta memiliki kualitas

yang baik, tentu menjadi idaman bagi para peternak sapi sehingga bisa
meningkatkan harga jual.
Dan hal itu tentunya tidak terlepas dari pemberian pakan sapi yang berkualitas
pula. Karena dari pakan sapi inilah faktor yang paling utama dalam penambahan
bobot sapi.
Namun seiring dengan harga daging sapi yang tinggi di pasaran domestik, acapkali
membuat harga pakan sapi naik juga.

Sehingga membuat para peternak berpikir untuk membentuk pakan sapi sendiri
yang sederhana,berbahan murah, namun juga mempunyai kualitas yang baik pula.
Baca Juga : Panduan dan Cara Ternak Sapi Bali Untuk Pemula
JENIS JENIS PAKAN SAPI
Pakan sapi terbagi menjadi dua. Yaitu hijauan dan konsentrat. Untuk hijaun berasal
dari rerumputan.
Sedangkan untuk konsentrat, biasanya para peternak sapi memberikan pakan
konsentrat sapi dari dedak padi,jagung, kulit kakao, batang rumbia dan juga
konsentrat pabrikan, yang tidak terlalu berserat sehingga mudah dicerna untuk
mempercepat pertambahan bobot sapi.

Namun ada satu hal bahan pakan jerami. Jerami pada umumnya oleh para peternak
sapi hanya diberikan untuk pakan selingan ketika pakan hijauan tidak tersedia.
Karena memang jerami memiliki protein yang rendah, serta sedikit vitamin dan juga
mineral. Selain itu jerami juga memiliki kandungan serat kasarnya tinggi.
Padahal dengan diolah dengan tekhnologi yang sederhana, jerami dapat digunakan
untuk pakan utama sapi pengganti pakan hijauan.
CARA MEMBUAT PAKAN SAPI DENGAN JERAMI FERMENTASI
Dengan mengolah jerami melalui fermentasi, jerami yang biasanya hanya memiliki
protein 2%-3%, maka setelah diolah protein jerami fermentasi bisa meningkat
menjadi 7%-9%.
Selain itu jerami fermentasi juga lebih mudah dicerna, aromanya menjadi harum
serta secara kebersihan juga lebih higienis.
BAHAN-BAHAN MEMBUAT JERAMI FERMENTASI
1. Jerami yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah sekitar 3 colt.
2. Satu botol bioactivator ( ragi tape jerami )
3. Air sekitar 300 liter 400 liter.
CARA PENGOLAHAN JERAMI FERMENTASI
1. Letakan jerami pada lantai tanah yang teduh (tidak terkena panas dan hujan)
setebal 20 cm kemudian padatkan dengan cara diinjak-injak.
2. Campur ragi tape jerami dengan air, lalu aduk sampai rata. Kemudian percikan ke
seluruh permukaan jerami dengan merata.
3. Tumpuk lagi dengan jerami setebal 20 cm lalu siramkan campuran air dengan
ragi jerami tape secara merata seperti langkah yang kedua dan seterusnya
hingga jerami habis.
4. Tutuplah permukaan jerami dengan plastik dan biarkan selama 7 10 hari.
5. Pada hari ke 7, periksalah bau yang muncul pada permukaan jerami. Jika bau
yang muncul pada jerami sudah berubah menjadi bau tape dan serat jerami
sudah lunak serta tumpukan dalam jerami mengeluarkan jamur berwarna putih
atau kuning, maka berarti proses pembuatan jerami fermentasi sudah selesai.
Namun apabila tanda-tanda di atas belum muncul, maka artinya proses belum
selesai dan lanjutkan hingga hari ke 10 kemudian periksa lagi seperti langkahlangkah di atas.
WAKTU KADALUAWARSA JERAMI FERMENTASI

Karena jerami ini sudah melalui proses fermentasi, maka ketahanan maksimal
jerami fermentasi ini bisa disimpan selama setahun.
Caranya agar jerami fermentasi ini awet, yaitu dengan cara setelah proses
pembuatan jerami fermentasi ini selesai, maka bongkar jerami fermentasi ini dan
angin-angnkan hingga kering.
Lalu ikat kembali atau dipres agar lebih padat dan mudah diatur. Namun jangan
lupa, selain pakan utama sapi berupa jerami fermentasi sebagai ganti pakan hijaun,
sapi juga perlu konsentrat minimum 2,5% dari berat badan dan air minum 40 -60
liter setiap hari, agar perncernaannya lancar dan memiliki daya tahan yang tinggi
terhadap serangan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai