pencemaran lingkungan atau penurunan kualitas air. belut lebih suka bertelur di air yang dangkal.
1. Fosfor
Jika kalian menginginkan tulang yang kokoh dan kuat, serta untuk menghindari atau meminimalisir
dari terjadinya pengeroposan pada tulang atau yang lebih dikenal dengan osteoporosis, maka layak
untuk manfaat daging belut ini.
2. Zat Besi
Manfaat zat besi bagi tubuh manusia,berfungsi untuk mencegah anemia. Zat besi yang kurang akan
mempengaruhi pembentukan hemoglobin pada sel darah sehingga kurangnya suplai oksigen ke
seluruh tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh terganggu, sangat baik untuk mengkonsumsi belut ini.
3. Kalori
Kalori yang terkandung dalam belut juga sangat tinggi, kalori yang tinggi membantu memenuhi
kebutuhan tubuh untuk melakukan aktivitas didalam kehidupan sehari-hari.
4. Kaya Vitamin
Belut juga bagus untuk kesehatan mata, perkembangan fungsi jaringan saraf, membantu
membentuk protein, hormone serta membantu menormalkan tekanan darah pada otak. Sehingga
dapat menurunkan resiko terkena pembekuan darah pada otak, yang merupakan manfaat vitamin B
pada belut. Selain itu, manfaat vitamin A mencapai 1600 SI pada belut, yang berguna bagi
pertumbuhan, kesehatan mata dan juga sistem reproduksi.
5. Arginin
Kanker merupakan penyakit yang sangat mematikan yang paling ditakuti, termasuk penyakit
payudara. Penyakit ini begitu ditakuti oleh kebanyakan wanita. Arginin yang terkandung didalam
belut memiliki fungsi yang penting yaitu melakukan penghambatan terhadap pertumbuhan sel
kanker payudara. Dan bagi kita yang sangat sayang akan kesehatan jantung, maka sebaiknya
mengkonsumsi belut, karena dengan mengkonsumsi belut dapat menurunkan resiko terkena
serangan jantung, dan juga penyempitan pembuluh darah.
Cara memelihara dan budidaya Belut di Air Bersih. Belut merupakan hewan yang mirip dengan
ulat, dengan tubuh yang licin, belut hidup di lumpur, dihabitat aslinya belut dapat mengubur
badannya di dalam lumput. Teknik budidaya belut di air bersih mengeser pembudidaya belut
mencari "pelepah pisang, jerami, lumpur, kotoran sapi dan lain-lain, kita sudah tidak repot lagi untuk
melakukan bokasi dan menfermentasikan-nya.
Kesimpulan: belut bisa hidup dan dibesarkan pada air bersih tapi tetap harus menggunakan lumpur
untuk reproduksi alami.
Mempersiapkan Pembesaran
Langkah Awal
Langkah awal untuk melakukan usaha budidaya belut di air bersih adalah memelihara pakan, dalam
melakukan usaha budidaya belut,jika kita tidak ingin mengalami kendala terutama masalah pakan
dan kita juga akan bisa mengurangi biaya operasional usaha ini, lakukanlah langkah awal ini yaitu 3
atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu sebelum kita menebar bibit belut.
Belut adalah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya sebagai mekanisme
perlindungan tubuhnya yang sensitif. Lendir yang keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga
lama kelamaan bisa mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya. pH air yang dapat
diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air tempat pembesaran telah melebihi
ambang batas toleransi, air harus dinetralkan, dengan cara menggati ataupun mensirkulasikan
airnya. Dengan demikian, kolam/tempat pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan yang
memungkinkan untuk penggantian atau sirkulasi air.
Ada beberapa macam tempat yang dapat digunakan untuk untuk budidaya belut di air bersih (air
bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam permanen (bak semen), bak plastik, tong (drum). Dalam
Budidaya Belut dengan menggunakan media lumpur dalam wadah/tempat dan ruangan 5X5 meter,
hanya bisa dibuat untuk 1 kolam saja berbeda dengan Budidaya belut diair bersih dengan wadah
dan Ruangan 5X5 meter, bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari wadah budidaya itu sendiri, karena
dalam budidaya air bersih kita hanya memerlukan ketinggian air 30 Cm, maka tempat budiaya kita
bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3 apartemen.
Secara teknis: sejauh kebiasaan makan bisa diadaptasikan dan kebutuhan pakan bisa disuplay
secara terkontrol, seharusnya pembesaran belut di air bersih dapat dilakukan. hanya saja, kontrol
terhadap kemungkinan serangan penyakit akibat proses adaptasi harus benar-benar diamati dan
dijaga.
Keuntungan: dengan pembesaran belut pada air bersih, jumlah (yang berkaitan dengan
kelangsungan hidup) dan pertumbuhan (yang berhubungan dengan penambahan bobot) dapat
selalu terkontrol sehingga target produksi bisa lebih ter-realistis dan untuk jumlah penebaran bibit
belut di air bersih bisa lebih besar (bisa 10 bahkan sampai 30 kali lipat dibanding dengan penebaran
benih di media lumpur).
Parameter Belut
Suhu
26-28
Oksigen pH
>2
6-7
jumlah telur
500-1000
Kemudahan dalam melakukan pengontrolan terhadap belut yang dibesarkan, selain itu jika ada
belut yang terlihat sakit atau mati, akan mudah terlihat sehingga bisa segera diambil dari kolam
budidaya.
Penebaran Benih Belut Lebih Banyak
Budidaya Belut dengan media air bersih memungkinkan pembudidaya untuk meningkatkan jumlah
belut yang di besarkan dikolam hingga bisa mencapai 30 kali lipat per m2 di banding budidaya belut
di media lumpur. Dalam Budidaya belut di air bersih berdasarkan uji coba, untuk ukuran 1m2 bisa
ditebar benih belut 30kg, sedangkan di media lumpur penebaran benih untuk ukuran 1 m2 hanya
bisa kita tebar 1kg maksimal 1,5kg,
Meminimalkan Angka Kanibalisme
Seperti binatang-binatang lainnya, belut yang dibesarkan di dalam air yang berlumpur terutama
belut jantan atau belut yang sudah mencapai umur 6-8 bulan, akan memperlakukan habitat
tempatnya bernaung sebagai daerah kekuasaannya. bila merasa terusik oleh belut yang lain dan
daerah kekuasaannya terancam, belut tersebut akan saling serang menyerang.
Belut yang dipelihara di media air bersih tanpa lumpur, karena antara belut satu dengan yang lainya
justru saling membutuhkan, dalam metode budidaya belut di air bersih, badan belut adalah sebagai
tempat untuk saling melindungi dan sebagai tempat persembunyian.
Lebih Effisien Dan Effektif
Belut yang sudah kita kenal dengan gaya hidupnya yang selalu bersembunyi didalam lumpur yang
berair. Namun hal yang sebenarnya dimana ada lobang belut yang masih ada belutnya disitu pasti
akan terdapat air yang jernih. Dengan adanya hal tersebut berarti syarat hidup belut adalah di air
jernih (air bersih), dan tanpa lumpurpun masih bisa hidup dan bisa dibesarkan. Budidaya belut di air
bersih (air jernih) tanpa lumpur memungkinkan para pembudidaya tidak akan kerepotan karena
harus mencari jerami, debog pisang ataupun lumpur sebagai medianya namun dengan budidaya
belut di air bersih cukup dengan air yang jernih saja dan dalam budidaya belut di air bersih juga
akan menghemat lahan karena dalam pembikinan kolam dengan media air bersih, bisa disusun
menjadi 3 tingkat atau lebih. dalam pemberian pakan di media air bersih juga tidak cumacuma(mubadzir) karena setiap kita tebar pakannya, belut akan melihat sehingga belut akan
langsung memangsanya.
Faktor-fator Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
antara lain :
Air
Air yang digunakan harus selalu dikontrol dengan suhu optimal 25-28 derajat C
air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya
kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang
keluar)
Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka
kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali
Pakan
Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada belut kita
dan kita juga akan rugi karena pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan
pakan tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan
pakan yang kita berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah
kepakan yang sebelumnya.
Jenis-jenis pakan belut antara lain :
Cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas,
berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang
lainnya.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.
Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka
Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda keras, atau perlakuan saat
pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh dengan cara disetrum cirinya tidak dapat langsung
terlihat, tetapi baru diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik putih seperti
garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah dan pada bagian dubur berwarna
kemerahan. Bibit yang disetrum akan mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak
maksimal.
Bibit terlihat lincah dan agresif
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah membalik sebaiknya
diambil saja karena belut yang sudah seperti ini sudah tidak sehat dan lama kelamaan bisa mati.
belut yang sehat mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas
dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.
Penampilan sehat yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang
pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan keadaannya, bila belut
tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas,
sebaiknya belut dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan sekaliknya jika kita
pegang badannya terasa keras dan selalu meronta ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut
yang mempunyai ciri seperti ini layak kita budidayakan.
Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu
Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam. Hal ini dilakukan
untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit yang berasal dari tangkapan alam harus
disortir dan dikarantina. Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin
terbawa dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk pemilihan belut
yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau
bak yang diberi air bersih biarkan belut tenang dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan
telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan biarkan belut sampai
bener-bener tenang diamkan kurang lebih 1 hari 1 malam kemudaian masuk bibit kekolam
pembesaraan.
Cara Memelihara Belut Dalam Drum
Cara Pembesaran Budidaya Belut (Monopterus albus) dalam Drum adalah cara budidaya belut
menggunakan bekas tong atau drum yang dibuat lubang pada samping tong atau drum. lubang
tersebut berbentuk persegi panjang. Syarat lubang 40% dari total tinggi lebar, dengan tinggi lebar
merupakan tinggi dari samping drum ke samping drum lainnya.
Lubang yang tidak sampai lebih dari 50% berfungsi agar belut tidak mudah keluar dari drum, model
drum yang membuat pintu dari drum berbentuk setengah lingkaran membuat belut tidak dapat
keluar sehingga aman untuk tempat budidaya dan hemat tempat. Usaha budidaya belut dilahan
sempit menggunakan media drum atau tong plastik merupakan alternatif yang baik bagi pemilik
yang tidak mempunyai lahan cukup luas.
Paralon.
Kawat kasa.
Budidaya belum dalam drum, yang perlu dilakukan dalam pembesaran belut ini, dibutuhkan tempat
untuk budidaya belut tersebut, tekniknya sebagai berikut :
Drum
Bahan Drum dapat dari plastik atau besi. Sebelum dipakai khusus drum besi bersihkan dari karat
dan di cak ulang dan diamkan sampai kering tak berbau, isi drum besi dengan air diamkan 2 hari.
setelah itu buang airnya.
Drum yang digunakan harus dalam keadaan bersih, tidak bocor, tidak berbau, sebelum pemakaian
bersihkan telebih dahulu, isi air diamkan 12 jam, keringkan 3 jam siap pakai.
Berikut Cara merakit Drum/tong untuk budidaya belut :
Letakkan tong pada posisi mendatar, agar media menjadi lebih luas.
Buka bagian tengah drum/tong, sisakan 5 cm pada sisi kanan dan kiri.
Buat peneduh, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan terkena langsung
ke permukaan drum/tong, bahan bisa dibuat dengan memasang shading net/waring atau
bisa juga dengan bahan yang murah dan mudah didapat lainnya.
Media Tanah
Tanah untuk pemebesaran budidaya belut sebaiknya tanah yang tidak berpasir, tidak terlalu liat
serta masih memiliki kandungan hara, disarankan untuk menggunakan media tanah dari sawah,
atau dapat pula menggunakan media tanah bekas pemeliharaan ikan lele.
Berikut cara penanganan tanah untuk media budidaya belut :
Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah lembut dan gembur.
Bekatul/dedak (20%).
EM4
Air sumur.
Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan (molases.
Cacah jerami dan potongan batang pisang kemudian keringkan. Tanda bahan sudah kering
adalah hancur ketika digenggam.
Campuran cacahan bahan diatas dengan bahan pokok lain dan aduk hingga merata.
Campurkan bahan campuran sedikit demi sedikit tapi tidak terlalu basah.
Massukkan air kedalam drum/tong hingga ketinngian 5 cm dan diamkan hingga terdapat
plankton dan cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung drum/tong tidak perlu
ditutup.
Keluarkan air dari drum/ tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
Massukkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak bagian dan ikan ikan kecil.
Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama
2 hari.
Yang perlu diperhatikan ketinggian seluruh media , kecuali tumbuhan air tidak lebih dari 50
cm.
Campuran media diamkan dari hari 11-18, isi air sampai ketinggian 5 cm
Ceks ketinggian air kemudian media masukkan ikan kecil dan vetsin hari 19-21