Bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase
vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae)
endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk)
terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari
Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m.[1] Namanya berasal dari bunganya yang
mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk
mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.
Bunga bangkai raksasa sering dipertukarkan dengan patma raksasa Rafflesia arnoldii. Mungkin
karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa, dan
keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak. Jenis-jenis Amorphophallus juga dapat
dijumpai pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT) Taman Nasional Kayan
Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau.
Kantong Semar.
Jenis tanaman karnivora dan bentuknya mirip kantong. Kantong Semar menangkap serangga dengan meletakkan
kelenjar nectar di bagian tutup kantong. Serangga yang terjebak akan diserap nutrisinya oleh tanaman. Selain
ditemukan sekitar daerah Indonesia, tanaman bernama unik ini juga bisa ditemui sekitar daerah Asia Tenggara.
Kantong semar merupakan jenis tanaman langka karnivora. Sewaktu daun masih muda, kantong pemangsa pada
Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini
menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses
pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia
peroleh.
Raflesia Arnoldi.
Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter bunga yang hampir
mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk yang
menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu
penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi
habitat Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun.
Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan
baik
untuk
kegiatan
pertambangan,
pertanian,
maupun
permukiman.
Sebuah tanaman langka di Indonesia yang juga dianggap sebagai bunga terbesar dunia. Pertama kali ditemukan
sekitar tahun 1818 di daerah Sumatera, terutama sekitar hutan tropis Bengkulu. Tak heran bila salah satu provinsi
Bengkulu dikenal dengan nama The Land of Rafflesia. Selain provinsi Bengkulu, tanaman bisa dijumpai sekitar
Sumatera Selatan dan Jambi.
Daun Sang.
Tanaman yang hanya ditemukan sekitar daerah Sumatera, namun populasinya lebih mendominasi daerah Aras
Napal, Besitang, kabupaten Langkat. Nama ilmiah tanaman ini adalah Johannestijsmania altifrons, mengambil nama
si penemu, Profesor Teijsman, yang berasal dari Belanda. Tanaman daun Sang pertama kali ditemukan pada awal
abad 19.
Anggrek tebu.
Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara
jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan
mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini
layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.
12 Damar.
Tanaman langka ini berasal dari papua. Damar adalah salah satu jenis pohon potensial yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Tanaman langka ini tingginya bisa mencapai 60 m dan dimeternya 2 m. Damar, Kopal Keruling
(Agathis labillardieri). Tanaman langka ini berasal dari papua. Damar adalah salah satu jenis pohon potensial yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman langka ini tingginya bisa mencapai 60 m dan dimeternya 2 m.
CENDANA
2. KANTONG SEMAR
3. DAUN PAYUNG
Daun Payung
Daun payung atau biasa disebut dengan daun sang atau salo adalah
tumbuhan yang populasinya banyak ditemukan di provinsi Sumatera. Daun
payung memiliki nama ilmiah yakni johannestijsmania altifrons. Nama
tersebut diambil dari nama sang penemu, Professor Teijsman.
Tumbuhan ini memiliki bentuk daun yang amat lebar serta kuat. Jaman
dahulu, daun ini sering dipakai untuk keperluan dinding maupun atap rumah.
Karena kegunaannya itulah mengapa tumbuhan ini dinamai dengan daun
payung.
4. ANGGREK TEBU
Salah satu keluarga anggrek yang paling berat dan besar namanya anggrek
tebu. Serumpun anggrek tebu berusia dewasa mempunyai berat 1 ton lebih.
Panjang batangnya kurang lebih 3 meter. Bunga ini sering disebut-sebut
sebagai anggrek raksasa karena ukurannya yang begitu besar.
Bunga anggrek raksasa nampak berwarna kuning dengan perpaduan
beberapa bintik berwarna merah, merah kehitaman dan coklat.
Keunikan dari anggrek tebu terdapat pada bunganya yang bertahan hidup
hingga 2 bulan meskipun batangnya telah dipotong. Kini bunga anggrek tebu
sedang dalam masa perlindungan karena jumlahnya yang sangat terbatas.
5. TENGKAWANG
Pohon Tengkawang
Tengkawang adalah tumbuhan asli Kalimantan yang memiliki banyak
manfaat pada bagian minyaknya. Tengkawang terdiri dari berbagai jenis
yang tersebar di seluruh daratan Kalimantan. Saat ini, dari 12 jenis tersebut
diantaranya sudah dilindungi pemerintah agar tidak terancam punah.
Minyak tengkawang diproduksi dari biji-biji yang telah berguguran. Kemudian
dijemur dan disalai sampai kering sempurna sebelum diproses menjadi
minyak. Disisi lain, biji tengkawang ternyata memiliki kandungan gizi bagi
binatang liar lainnya.
Tak sampai disitu, minyak tengkawang juga dapat dimanfaatkan sebagai
bumbu penyedap masakan serta obat tradisional. Pada kebutuhan industri
modern, green buter atau julukan dari minyak tengkawang ini dapat juga
diaplikasikan dalam bahan pembuatan lilin, sabun dan kosmetik.
6. ULIN
7. EDELWEISS JAWA
8. DAMAR
libregraphics.asia
Pohon yang mempunyai batang setinggi 60 meter ini mampu tumbuh di
beragam daerah Indonesia. Sehingga banyak orang yang memiliki nama
tersendiri dalam menyebut pohon damar ini, seperti salo di Ternate, ki damar
di Sunda, kisi di Buru dan dayungon di Samar.
Tidak hanya kayunya saja yang bermanfaat, namun getahnya juga bisa
digunakan dalam kebutuhan tertentu. Biasanya getah pohon dapat
dibutuhkan dalam bahan pembuatan kopal, yakni semacam bahan dasar
cairan pelapis kertas.
9. RAFFLESIA ARNOLDI
Seperti bunga bangkai, rafflesia arnoldi ini tumbuh melebar dan tidak meninggi.
Tatkala bunganya sedang mekar, rafflesia arnoldi dapat melebar hingga diameter 1
meter dengan bobot mencapai 10 kg. Tumbuh mekarnya bunga ini berkisar antara 9
bulan. Selanjutnya bunga ini akan mekar hingga 7 hari lamanya sebelum akhirnya
layu dan mati.
Tumbuhan langka ini mempunyai dua fase yang muncul pada proses
kehidupannya secara bergantian, yakni fase vegetatif dan generatif.
Pada fase vegetatif, bunga bangkai juga disebut dengan nama lokal batang
krebuit atau suweg raksasa. Batang semu dan daun mulai muncul dalam
fase tersebut. Ketinggian bunga bangkai dapat mencapai sekitar dua meter
dengan diameter mahkota hingga satu sampai lima meter.
Bahkan, Kebun Raya Cibodas sempat menyatakan bahwa bunga bangkai
yang mekar di tempat itu pada tanggal 11 Maret 2004 mampu tumbuh tinggi
hingga 3,17 meter.
Butuh waktu selama tiga bulan dalam menunggu proses pertumbuhan dari
biji sampai menjadi bunga. Jika terjadi pembuahan saat masa mekar bunga
bangkai, maka terbentuk lah beberapa buah warna merah dengan bijinya
yang berada di bagian bekas pangkal bunga.
Dalam fase vegetatif, sekumpulan biji tersebut dapat ditanam agar menjadi
sebuah pohon. Maka dari itu, pihak konservasi beserta WWF memiliki
wewenang dalam budidaya tumbuhan langka di Indonesia ini
Biasanya bunga bangkai banyak ditemui di daerah dataran rendah iklim
tropis & subtropis seperti Afrika barat sampai Kepulauan Pasifik. Salah
satunya adalah Indonesia.
Sekitar 170 spesies bunga bangka telah tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Namun, beberapa spesies dibawah ini dinilai paling terkenal di Indonesia,
yaitu:
Amorphophallus titanum
Amorphophallus oncophyllus
Amorphophallus campanulatus
Amorphophallus gigas
Amorphophallus beccarii
Amorphophallus decussilvae
Bunga bangkai mampu tumbuh subur menjulang tinggi hingga 4 meter. Saat
bunga ini mekar, tumbuhan langka di Indonesia ini akan mengeluarkan
cairan warna putih krem. Sementara itu, bagian mahkota bunga akan
berubah menjadi merah tua keunguan.
Sama halnya dengan rafflesia arnoldi, bunga bangkai hanya bertahan selama
7 hari ketika mekar lalu mati atau bisa saja tumbuh lagi.
Pohon ini memiliki batang pohon kurang lebih 15 cm dengan tinggi kira-kira
14 m. Batang akar karak terlihat putih dan bergetah jika disentuh. Biasanya,
pohon ini ditanam pada dataran yang memiliki ketinggian 1700 m entah itu
di daerah lereng bukit atau di dekat aliran sungai.
Pohon akar karak kini sudah tersebar ke beberapa negara tetangga, seperti
Malaysia, Filipina, Thailand dan Myanmar. Selain itu, pohon yang telah
terancam punah ini juga sedang diusahakan keberadaannya di pulau
Kalimantan dan Sumatera.
12. JELUTUNG
Dengan diameter batang berkisar 159 cm, jelutung dapat tumbuh tinggi
hanya sekitar 75 m. Tumbuhan ini biasanya subur di dataran rimba, tanah
berpasir dan perbukitan 400mdpl. Bagian getah jelutung dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan permen karet.
Tak hanya itu saja, kayunya pun juga bisa digunakan sebagai bahan baku
dari pembuatan perlengkapan dan alat bantu lainnya. Sayangnya, kini
jelutung keberadaanya semakin sedikit. Meskipun begitu, pohon yang
memiliki nama lain berupa pantung ini sekarang sedang dalam masa
budidaya di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia dan
Indonesia.
Mengapa pohon ini dinamakan dengan sarang semut? Usut punya usut,
karena pohon ini sering sekali menjadi tempat tinggal atau rumah bagi
semut yang akan mengumpulkan makanan.
Entah itu untuk raja mereka, atau untuk keluarga mereka sendiri. Yang jelas,
pohon yang bernama latin myrmecodia pendans ini keberadaannya sudah
mulai langka. Sarang semut masuk dalam tipe tumbuhan epifit khas Papua
yang kini sedang dilindungi tingkat populasinya.
14. BULIAN
Tumbuh subur pada dataran setinggi 600 mdpl, bulian memiliki diameter
batang selebar 95 cm dan tinggi pohon mencapai 36 m. Tumbuhan ini dapat
ditemui diatas tanah berpasir tepatnya pada daerah lereng bukit.
Bulian memiliki beragam manfaat dalam penyediaan bahan baku pekerjaan
manusia seperti pada material pokok konstruksi berat. Tak lain, ini
dikarenakan bulian bersifat tahan lama dan kuat digunakan.
Saat ini, bulian sedang dibudidayakan di beberapa pulau Indonesia, yakni
Maluku, Sumatera, Kalimantan bahkan Malaysia.
15. BAYUR
Ya, tanaman obat keluarga (toga) yang satu ini memiliki kemampuan dalam
menyembuhkan kanker dalam proses kemoterapi. Peneliti meyakini
bahwasanya semua bagian taxus sumaterana, baik cabang, ranting, akar
bahkan daunnya ternyata bisa digunakan sebagai obat mujarab
penyembuhan kanker
Belum diketahui secara pasti apakah tanaman obat ini tengah mengalami
kurangnya jumlah populasi. Yang jelas, pihak pemerintah beserta badan
Litbang Kehutanan sedang berusaha menjaga spesies taxus tersebut agar
tidak punah dimakan zaman.
PURWACENG
Puluhan tahun yang lalu, purwaceng pernah dimanfaatkan sebagai obat kuat
untuk para raja dan penghuni istana Jawa lainnya. Berbagai studi telah
membuktikan bahwasanya tumbuhan yang hampir punah ini berkhasiat
menambah stamina atau vitalitas pria.
Purwaceng banyak ditanam di daerah dataran tinggi dan pegunungan
seperti Dieng yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Namun berdasarkan data
dari Wikipedia, adapun daerah lain yang sempat diberitakan
bilamana purwaceng juga subur di pegunungan Tengger dan pegunungan
Hyang.
Berbagai kendala dalam usaha memperkaya jumlah budidaya purwaceng
telah dilalui oleh pihak konservasi, karena tanaman ini sulit menghasilkan
biji. Oleh karena itu, memperbanyak in vitro lewan budidaya jaringan
menjadi solusi dalam permasalahan tersebut.
BALAM SUNTAI
ANGGREK LARAT
Asal usul mengapa anggrek ini dinamakan anggrek larat karena tumbuhan
ini pertama kali ditemukan di pulau Larat, Maluku. Sehingga tak heran jika
anggrek larat kini menjadi tanaman khas Maluku.
Anggrek larat kini terancam punah dan semakin langka di habitat aslinya.
Tak lain ini dikarenakan banyak dari para pencinta anggrek yang ingin
merawat anggrek ini sebagai hiasan dalam rumah mereka.
KOKOLECERAN
Tanaman endemik yang mulai langka ini merupakan maskot khas Provinsi
Banten. Kini keberadaannya sedang dilindungi di Taman Nasional Ujung
Kulon. Kokoleceran bisa tumbuh tinggi sampai sekitar 30 m dengan bagian
pohon muda yang dibalut oleh bulu halus lebat.
Daunnya berbentuk melanset alias menjorong. Tangkai daunnya memiliki
panjang sampai 2.2 cm. Bunga kokoleceran mempunyai panjang hingga
mencapai 7 cm. Sementara itu, buah dari tanaman ini juga berbentuk agak
bulat disertai tangkai pendek sekitar 55 mm.
ANGGREK HARTINAH
KORMA RAWA
Tanaman yang hanya tumbuh di mangrove ini memiliki nama lain Phoenix
Paludosa. Korma rawa masuk dalam jenis tanaman kurma. Sejauh ini korma
rawa tumbuh di Aceh Timur.
Belum banyak tersebar di dataran Indonesia. Di luar negeri, tanaman ini
biasa tumbuh Kepulauan Andaman, Semenanjung Malaya dan Delta Sungai
Gangga (India).
PALEM MERAH
Biasa disebut dengan pinang merah, tanaman ini juga menjadi flora maskot
dari kota Jambi. Usut punya usut, nama palem merah diambil dari warna
merah menyala di bagian pelepahnya. Bahkan saking mengkilapnya
tanaman ini juga dijuluki dengan pinang lipstik.
Karena eksploitasi yang berlebihan, palem merah keberadaannya semakin
terancam saat ini. Ditambah dengan frekuensi kebakaran hutan yang juga
berdampak pesat pada berkurangnya angka populasi tanaman ini.
Palem merah hidup tumbuh dengan cara berumpun. Batangnya tegak lurus
dengan tinggi hingga 6-14 m. Jika dilihat sekilas, palem ini terlihat agak
tinggi. Ini dikarenakan ukuran batangnya yang tidak terlalu besar. Palem
merah memiliki daun berbentuk menyirip namun agak melengkung dan
sedikit kaku pada daunnya.
ENAU
Tanaman ini memiliki nama latin arenga pinnata. Enau atau biasa disebut
aren merupakan tanaman palma yang begitu bermanfaat di samping adanya
pohon kelapa.
Tanaman palma ini sangat besar, dengan tinggi sampai 25 m. Diameternya
hingga mencapai 65 cm, batang pokoknya kukuh. Bagian atasnya diliputi
oleh serabut hitam alias ijuk.
TEMBESU