Anda di halaman 1dari 11

Tugas Rutin 1

TUMBUHAN DAN HEWAN LANGKA


DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Nama : NORA NASUTION


Kelas : B2 – EXECUTIVE
NIM : 8226182027

PASCASARJANA
PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
TUMBUHAN DAN HEWAN LANGKA DI INDONESIA

A. TUMBUHAN LANGKA di INDONESIA

1. Raflesia Arnoldi

Ini adalah bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanum yang
merupakan bunga raksasa yang unik. Menariknya, bunga ini juga tidak dapat dipetik
karena posturnya yang besar dan merupakan salah satu bunga tertinggi di dunia.
Untuk di Indonesia, tumbuhan langka ini tidak hanya terdiri dari satu spesies
saja.Tercatat, ada sekitar 170 spesies bunga bangkai di dunia. Bunga ini juga
menjadi tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah yang beriklim tropis
dan subtropics

2. Edelweiss Jawa

Ini adalah tumbuhan langka dengan nama bunga senduro atau dikenal
Eldeweiss Jawa. Habitat bunga ini yaitu di sekitar pegunungan di wilayah Pulau
Jawa yang biasanya tumbuh berkembang setelah terjadinya erupsi. Populasi bunga
ini semakin sedikit, akibat banyak lahan yang dialihfungsikan. Saat ini tumbuhan
langka ini hanya tersisa di wilayah:
 Gunung Papandayan
 Gunung Gede
 Gunung Pangrango
 Gunung Rinjani.
3. Bunga Cendana

Nama latinnya adalah Santalum album, salah satu pohon yang memiliki
banyak manfaatnya di Indonesia. Pohon cendana menghasilkan kayu yang
tergolong dalam kelompok kayu mewah dan memiliki keunikan. Kayu pada
tumbuhan langka ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan:
 Parfum
 Rempah-rempah
 Dupa
 Aromaterapi
 Sangkur keris
Ada yang berpendapat bahwa bau harum bunga cendana ini dapat bertahan selama
ratusan tahun.

4. Kantong Semar

Keunikan tumbuhan langka ini terletak pada kemampuan dalam memangsa


serangga seperti lalat, lebah, dan kumbang.
Tak jarang, sebutan tumbuhan langka ini berbeda-beda di setiap daerah. Ada yang
menyebutnya sebagai periuk monyet, kantok beruk dan banyak lagi.
Pulau Borneo (Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei) tercatat sebagai pusat
Kantong Semar paling banyak di dunia.
Nyaris separuh atau 32 jenis spesies tumbuhan langka ini hidup di pulau besar ini.
5. Pohon Damar

Pohon Damar dengan nama latinnya Agathis dammara. Ia memiliki tinggi


batang berkisar sampai 60 meter. Pohon ini banyak ditemukan di daerah Papua.
Tumbuhan langka ini dimanfaatkan untuk pembuatan kopal (salah satu bahan dasar
untuk pelapis kertas pernis atau lak). Habitat pohon damar saat ini hampir punah
dan sudah jarang ditemukan.

6. Anggrek Hitam

Berbeda dengan jenis bunga anggrek pada umumnya, ini memiliki ciri khas
yaitu warna hitam pada lidah bunga. Di luar negeri biasa disebut Black Orchid
sedangkan di Kalimantan Timur disebut Kersik Luai. Habitat tumbuhan langka ini
tersebar di Kalimantan Timur, Sumatera Utara dan Riau. Namun, keberadaanya
terancam punah dan sulit ditemukan saat ini.

7. Tengkawang
Tengkawang (Shorea). Habitatnya dapat ditemukan di daerah Kalimantan.
Menariknya, tumbuhan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai hal. Masyarakat
setempat banyak mengolahnya sebagai minyak. Minyak Tengkawang dihasilkan dari
biji-biji yang berjatuhan. Minyak ini biasanya digunakan untuk obat tradisional dan
penyedap masakan. Selain sebagai minyak, biji-bijiannya juga merupakan pakan
dan makanan bergizi untuk hewan hutan.

8. Daun Payung

Daun Payung adalah tumbuhan langka di Indonesia. Tumbuhan ini memiliki


nama latin Johannesteijsmannia altifrons. Tanaman ini juga bisa disebut daun alo,
daun raksasa, atau daun sang. Keunikan utama daun Payung terlihat dari daunnya
berukuran raksasa, yakni 6 meter dengan lebar 1 meter. Bentuknya melebar di
tengah serta meruncing di bagian pangkal dan ujung. Moms bisa menemukan
tumbuhan ini di daerah Sumatera. Pada zaman dahulu, daun ini digunakan
masyarakat untuk dinding rumah atau atap rumah.

9. Sarang Semut

Ini merupakan Sarang Semut. Memiliki nama latin Myrmecodia pendans.


Dinamai ini karena biasanya dijadikan tempat semut untuk menyimpan makanan. Ia
hidup dengan menempel pada tanaman lain yang memiliki batang pohon besar.
Tumbuhan langka di Indonesia ini merupakan tumbuhan epifit yang berasal dari
Papua.
10. Purwaceng

Jenis tumbuhan langka di Indonesia lainnya adalah Purwaceng. Ini dengan


nama latin Pimpinella pruatjan. Banyak orang memanfaatkan tanaman ini untuk
penambah stamina. Dengan cara menjadikannya bubuk dan dicampur bersama
susu atau kopi. Habitatnya tersebar di daerah dataran tinggi Jawa Tengah seperti
Dieng. Menariknya, Purwaceng juga subur dan hidup di daerah pegunungan Hyang
dan Tengger.
B. HEWAN LANGKA di INDONESIA

1. Orang Utan

Orangutan merupakan salah satu bangsa kera yang sangat mirip dengan
manusia. Di seluruh dunia, jumlah orangutan terus berkurang. Hingga saat ini, hanya
tersisa sekitar 55 ribu Individu saja. Banyak di antaranya yang hidup di pulau
Kalimantan dan 200 lainnya di Sumatera. Jumlah orangutan yang terus menurun
diakibatkan populasi mereka yang membutuhkan hutan lebat. Tak hanya itu, habitat
mereka direbut oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk pembukaan lahan
paksa. Hal ini menarik perhatian WWF dan banyak volunteer dari belahan dunia
untuk membantu penangkaran orangutan di Indonesia.

2. Komodo

Pada tahun 2017, jumlah spesies

Kadal raksasa ini hanya sekitar 3.012 ekor saja. Angka ini sudah termasuk
peningkatan dari jumlah di tahun-tahun sebelumnya. Karena kelangkaannya,
pemerintah menjadikan pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur menjadi taman
nasional dan habitat asli komodo. Salah satu yang membuat komodo sulit
berkembang biak adalah proses perkawinan mereka. Komodo jantan harus
bertarung terlebih dahulu untuk mengawini seekor betina. Tidak hanya itu, komodo
yang baru menetas dari telur sangat rentan dimangsa predator lain atau komodo
yang lebih besar.
3. Penyu

Karena banyaknya spesies penyu yang berhasil hidup di Indonesia,


pemerintah juga melindungi hewan ini dengan membuatkan penangkaran di
berbagai daerah. Di antaranya adalah di pulau Tanjung Benoa-Bali, Kepulauan
Seribu, dan Lombok. Untungnya, masyarakat di Indonesia percaya bahwa penyu
merupakan hewan pembawa keberuntungan. Sehingga, mereka juga banyak
membantu dalam pemeliharaan penyu.

4. Tarsius Tarsier

Primata ini memiliki ciri bertubuh kecil berwarna cokelat dengan mata besar,
dan senang bergelantungan di ranting pohon mirip seperti koala. Tarsius tidak bisa
menjejakkan kakinya di tanah, karena dia terus melompat dari satu pohon ke pohon
yang lain. Aksi pembukaan lahan hutan secara ilegal membuat populasi hewan ini
makin berkurang. Alhasil, pemerintah menjadikan hewan kecil ini dilindungi. Tarsius
dapat dijumpai di hutan-hutan yang ada di Sulawesi.

5. Harimau Sumatera
Paling mengkhawatirkan karena terancam punah, jumlah sub spesies
harimau Sumatera hanya sekitar 300-400 saja yang hidup di alam bebas.
Banyaknya pembukaan lahan kelapa sawit secara ilegal membuat habitat harimau
terganggu. Bahkan, populasinya diperkirakan akan musnah pada 2050 jika
dibiarkan.

6. Badak Bercula Satu

Badak bercula satu merupakan satu dari lima spesies badak yang masih
hidup di dunia. Di pulau Jawa, hewan ini hanya dapat ditemui di Taman Nasional
Badak daerah Ujung Kulon, Banten. Karena dulunya banyak yang memburu
culanya, jumlah spesies badak ini terus menurun. Kini hanya tersisa 50-60 ekor saja.

7. Burung Cenderawasih

Meski telah banyak dikirim ke berbagai negara, keempat jenis burung


cendrawasih hanya dapat ditemukan di Papua. Wisata pemantauan burung
cendrawasih dapat dikunjungi pada Isio, Jalan Korea, dan Gantebang yang berada
di distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.

8. Anoa
Anoa juga memiliki nama julukan yang diberikan masyarakat sekitar, yakni
sapiutan. Artinya sapi yang hidup di hutan. Karena masih satu family dengan
banteng, kecepatan berlarinya mencapai 10 km/jam. Anoa memiliki sepasang
tanduk yang menyerupai banteng. Hanya saja, ukuran anoa jauh lebih kecil
dibandingkan banteng pada umumnya. Sayangnya, banyak pihak yang tak
bertanggung jawab memburu hewan ini untuk dikonsumsi. Kini, populasi anoa di
Sulawesi hanya tersisa sekitar 2.469 ekor saja. Hal ini membuat anoa menjadi salah
satu satwa yang dilindingi pemerintah Indonesia. Ada pun habitat hidupnya di hutan
yang masih perawan, yakni di daerah Gunung Ambang.

9. Burung Maleo

Maleo senkawor masih sering dijumpai di daerah Gorontalo. Namun,


jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 10.000 ekor saja. Menurunnya populasi
maleo dikarenakan ukuran telurnya yang sangat besar, yakni 5 kalinya dibanding
telur ayam. Hal ini membuat banyak yang tertarik untuk mengambilnya. Untungnya,
setelah dinobatkan menjadi satwa yang dilindungi, populasi burung ini mulai
meningkat secara perlahan.

10. Merak

Merak memang dapat ditemui di Malaysia dan India. Hanya saja, ada yang
berbeda dengan merak di Jawa dan Sumatera. Mereka memiliki bulu yang lebih
berwarna dan sedap dipandang.  Di beberapa negara, merak hanya memiliki satu
corak saja, seperti biru atau hijau. Sedangkan di Indonesia, coraknya lebih beragam,
salah satunya merak putih. 

Anda mungkin juga menyukai