Anda di halaman 1dari 10

Tugas Rutin 1

PEMBELAJARAN TEMATIK

Disusun Oleh :

Nama : NORA NASUTION


Kelas : B2 – EXECUTIVE
NIM : 8226182027

PASCASARJANA
PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
PEMBELAJARAN TEMATIK

1. Defenisi Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan belajar


dengan tidak memisahkan mata pelajaran, tetapi menggunakan tema untuk
menyatukannya (Mardianto, 2011, h. 38). Hal ini sependapat dengan argument
Semiawan (2017, h. 98) bahwa pembelajaran tematik yaitu pengembangan
kompetensi sikap, penegtahuan dan keterampilan peserta didik yang diharapkan
dapat menghasilkan peserta didik yang cerdas, berkarakter dan terampil.
Pembelajaran Tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakn abagi peserta didik. Pembelajaran
tematik didefenisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai
gagasan, konsep, keterampilan, sikap dan nilai, baik antar mata pelajaran
maupun dalam satu mata pelajaran.. pembelajaran tematik memberi penekanan
pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran,
untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi
(Permendikbud No. 57 tahun 2014). Pembelajaran tematik adalah pendekatan
untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik dalam pembentukan
pengetahuan berdasarkan pada interaksi dengan lingkungan dan pengalaman
kehidupannya (Beans, 1993 dalam Udin Syaefudin dkk., 2006: 4).
Joni (1996; 3) berpendapat bahwa pembelajaran tematik sebagai suatu
system pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan
secara holistic, bermakna. Hadi Subroto (2000; 9) menjelaskan bahwa
pembelajaran tematik adalah pemebelajaran yang diawali dengan satu tema
tertentu yang mengaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan
dengan konsep lain yang dilakukan secara spontan atau direncanakan baik dalam
satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar sehingga
pembelajaran menjadi semakin bermakna. Sukmadinata (2004; 197) lebih
memandang bahwa pembelajaran tematik sebagai suatu model pembelajaran
dengan focus pada bahan ajaran. Bahan ajaran disusun secara terpadu dan
dirumuskan dalam bentuk tema-tema pemeblajaran. Tema yang dimaksud adalah
pokok pikiran dan gagasan pokok yang menjadi inti pembicaraan. Sukandi dkk
(2001; 3) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik pada dasarnya dimaksudkan
sebagai kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi dari beberapa mata
pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian, pelaksanaan dalam pemebelajaran
tematik dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa materi pelajaran yang
disajikan dalam satu pertemuan.

2. Karakteristik Pemebelajaran Tematik


Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik. Berikut adalah lima
karakteristik pembelajaran tematik menurut Tim Puskur (2006)
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Pembelajaran tematik memberikan keleluasaan pada peserta didik, baik
secara individu maupun kelompok.
b. Memberikan pengalaman langsung kepada anak
Pembelajaran ini mengaitkan antar konsep dan prinsip yang dipelajari dari
beberapa mata pelajaran, sehingga mereka akan memahami hasil belajarnya
sesuai dengan fakta dan peristiwa yang dialami.
c. Penyatuan konsep antar mata pelajaran
Peserta didik memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi yang
utuh.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran sehingga semakin bermakna
Pembelajaran tematik mengkaji fenomena dari berbagai macam aspek yang
membentuk jalinan antar ilmu pengetahuan, sehingga berdampak
kebermaknaan dari materi yang keterkaitannya dengan konsep-konsep lain
yang dipelajari.
e. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.
Depdikbud 1996 (dalam Trianto, 2011: 165) mengemukan bahwa karakteristik
pembelajaran terpadu sebagai suatu proses pembelajaran yaitu:
a. Holistic, suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran yang dikaji dari beberapa bidang kajian tidak dari sudut
pandang yang terkotak-kotak.
b. Bermakna, rujukan yang nyata dari segala konsep yang diperoleh dan
keterkaitannya dengan konsep lain akan menambah kebermaknaan konsep
yang dipelajari.
c. Autentik, siswa memahami langsung prinsip dan konsep yang ingin
dipelajarinya.
d. Aktif, menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Selanjutnya Rusman (2015: 146 ) memaparkan tentang karakteristik
pembelajaran tematik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.
e. Bersifat luwes/fleksibel.
f. Hasil pemebelajaran berkembang sesuai dengan minat, bakat dan
kebutuhannya.
g. Menggunakan prinsip bermain sambil belajar.
Lebih lanjut Majid (2014: 89) menyatakan bahwa pembelajaran tematik
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa, menenpatkan siswa sebagai subjek belajar dan guru
sebagai fasilitator.
b. Memberikan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang
nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, focus pembahasan tema-tema
yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.
e. Bersifat fleksibel, dapat mengaitkan bahan ajar dengan berbagai mata
pelajaran, kehidupan siswa dan keadaan lingkngan diman sekolah dan siswa
berada.
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Menurut Akhmad Sudrajat (2013) bahwa sebagai suatu model pembelajaran
maka pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada peserta didik. Pembelajaran tematik berpusat pada peserta
didik (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern
yang lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas
belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung. Pembelajaran tematik dapat memberikan
pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experience). Dengan
pengalaman langsung ini, peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata
(konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik
pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Focus
pembelajaran diarahkan kepada pembelajaran tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan peserta didik.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik
menyajikan konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk
membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bersifat fleksibel, yakni pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana
guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran yang lainnya,
bahkan mengaitkannya dengan kehidupan peserta didik dan keadaan
lingkungan dimana sekolah dan peserta didik berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik yang dapat dijadikan sebagai
acuan untuk dikembangkan pada proses pembelajaran. Menurut Prastowo
(2016, h. 100) ada 18 jenis karakteristik yang perlu diketahui dan
diimplementasikan guru, yaitu:
a. Adanya efisiensi
b. Kontekstual
c. Student centered (berpusat pada peserta didik)
d. Memberikan pengalaman langsung
e. Pemisahan mata pelajaran yang kabur
f. Holistis
g. Fleksibel
h. Hasil pembelajaran berkembang sesuai minat dan kebutuhan peserta
didik
i. Kegiatan belajarnya sangat relevan dengan kebutuhan peserta didik
SD/MI
j. Kegiatan yang dipilih bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik
k. Kegiatan belajar akan lebih bermakna
l. Mengembngkan keterampilan berfikir
m. Menyajikan kegiatan belajar pragmati yang sesuai dengan permasalahan
n. Mengembangkan keterampilan social peserta didik
o. Aktif
p. Menggunakan prinsip bermain sambil belajar
q. Mengembangkan komunikasi peserta didik
r. Lebih menekankan proses ketimbang hasil.

3. Analisis Kelebihan Pembelajaran Tematik

Sebagai pendekatan pembelajaran yang memperhatikan karakteristik siswa,


pendekatan pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
pendekatan pembelajaran terpisah. Menurut Rusman (2015:92). Beberapa
kelebihan pendekatan pembelajaran tematik diantaranya:
a. Pengalaman dan kegiata belajar peserta didik akan selalu relevan dengan
tingkat perkembangan anak.
b. Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta
didik.
c. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil
belajar akan dapat bertahan lebih lama.
d. Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan
sosial anak.
e. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang pragmatis. Dengan
permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan rill peserta
didik.
f. Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja
sama antar guru bidang kajian terkait guru dengan peserta didik, peserta
didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan.
Sedangkan menurut Tim puskur (2006) dalam BPSDMPK (2012: 14) ada
beberapa kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:
a. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa maple mempunyai
keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
menyeluruh, mempelajari sebuah topic secara mendalam dari berbagai segi.
b. Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa maple dikemas dalam
satu tema yang sama.
c. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi beberapa maple dalam tema yang sama.
d. Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat
hubungan beberapa maple, sehingga mereka mampu memproses informasi
dengan cara yang sesuai dengan daya pikirnya, dan memungkinkan
berkembangnya jaringan konsep.
e. Menghemat waktu karena beberapa maple dikemas dalam satu tema dan
disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang
direncanakan. Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan,
pengayaan, pembinaan keterampilan dan remedial.
Selanjutnya Trianto (2010: 157) mengemukakan kelebihan pelaksanaan
pembelajaran tematik sebagai berikut:
a. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indicator serta isi
mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpah tindih materi dapat
dikurangi bahkan dihilangkan.
b. Siswa mampu melihat hubungan yang bermakna sebab isi/materi
pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir
c. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian
mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah
d. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran, maka penguasaan konsep
akan semakin baik dan meningkat.
Suryosubroto (2009: 136-137) menyatakan bahwa kelebihan pembelajaran
tematik adalah sebagai berikut:
a. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
b. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa.
c. Hasil belajar akan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
d. Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi,
komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Sebagaimana yang disampaikan Saud (2006) antara lain:
a. Mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas, sehingga guru dituntut
untuk memiliki wawasan, pemahaman dan kreatifitas tinggi karena adanya
tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok bahasan lain dari
berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memiliki kecermatan, kemampuan
analitik dan kemampuan kategorik agar dapat memahami keterkaitan atau
kesamaan material maupun metodologik suatu pokok bahasan.
b. Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran
yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan keinginan dan
kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan siswa-siswi.
c. Menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya pembelajaran, disamping
menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.
d. Mempermudah dan memotivasi siswa-siswi untuk mengenal, menerima,
menyerap dan memahami keterkaitan atau hubungan antar konsep,
pengetahuan, nilai dan tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok
bahasan atau bidang studi.
Menurut kunandar (2007: 315), pembelajaran tematik mempunyai kelebihan
yakni:
a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik
b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
d. Mengembangkan keterampilan berfikir peserta didik sesuai dengan persoalan
yang dihadapi
e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
f. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang
lain
g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang
dihadapi dalam lingkungan peserta dididk.
4. Kesulitan-Kesulitan yang Dihadapi Guru Kelas Rendah

a. Kurangnya pemahaman guru tentang pembelajaran tematik itu sendiri


b. Kurangnya kreativitas guru dalam merancang perangkat pembelajaran.
c. Guru belum mampu membuat media pembelajaran yang kreatif
d. Mengajarkan membaca permulaan
e. Mengembangkan kemampuan literasi murid
f. Membuat penilaian HOTS bagi siswa kelas rendah

5. Pembelajaran Tematik di Pendidikan Dasar


Saya setuju pembelajaran tematik diterapkan di pendidikan dasar, karena
pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses
belajar atau mengarahkan siswa secara aktif terlibat dalam proses
pembelajaran. Melalui pembelajaran tematik siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang dipelajari secara holistic, bermakna, autentik dan aktif.
Pentingnya pembelajaran tematik diterapkan disekolah karena pada
umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu
keutuhan (holistic), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan
perkembangan mental, sosial dan emosional.
Selain itu, pembelajaran dikelas tidak hanya diarahkan pada prinsip belajar
konvensional, guru lebih utama menggunakan teknik bermain sehingga
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Penerapan pembelajaran tematik
dalam kegiatan belajar dapat membuat suasana belajar siswa menjadi lebih
menyenangkan, siswa dapat memahami berbagai konsep pelajaran dalam tema
yang dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu siswa juga diberi kebebasan
untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki, karena dalam pembelajaran
tematik siswa diposisikan sebagai subjek belajar sedangkan guru berperan
sebagai fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya

Syakur. 2016. Pembelajaran Tematik Untuk Kelas Rendah. Maseifa

Sunhaji. 2016. Pembelajaran Tematik Integratif Pendidikan Agama Islam dengan


Sains. Yogyakarta: Pustaka Senja.

Adrianto Sopan. 2016. Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah dasar.


Jakarta: Media Nusa Creative.

Malawi Ibadullah, dkk. 2017. Pembelajaran Tematik (Konsep dan Aplikasi).


Magetan: CV. AE Media Grafika.

Wibowo Andi, dkk. 2019. Instrumen Tes Tematik Terpadu. Malang: Media Nusa
Creative.

Lubis Maulana Arafat, dkk. 2020. Pembelajaran Tematik SD/MI. Jakarta:


Kencana.

Fatmawati Endang, dkk. 2022. Pembelajaran Tematik Aceh: Yayasan Penerbit


Muhammad Zaini.

Anda mungkin juga menyukai